KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 111
Jumlah dan lokasi dari peralatan pemadam api portable bergantung pada ukuran dan fungsi bangunan. penempatan setiap 20-25 meter dengan jarak
jangkauan seluas 200-250 cm. Terdapat beberapa jenis, yaitu air, foam, powder.
Gambar 5.9 Portable Fire Extinguisher Sumber : www. goldenstatefireprotection.com, 2016
b. Sistem Proteksi Pasif Kebakaran Sistem proteksi kebakaran pasif merupakan sistem perlindungan terhadap
kebakaran yang bekerjanya melalui sarana pasif yang terdapat pada bangunan. Biasanya juga disebut sebagai sistem perlindungan bangunan dengan menangani api
dan kebakaran secara tidak langsung. Caranya dengan meningkatkan kinerja bahan bangunan, struktur bangunan, pengontrolan dan penyediaan fasilitas p endukung
penyelamatan terhadap bahaya api dan kebakaran. Yang termasuk di dalam sistem protrksi pasif ini antara lain :
• Perencanaan dan disain site, akses dan lingkungan bangunan
• Perencanaan struktur bangunan
• Perencanaan material konstruksi dan interior bangunan
• Perencanaan daerah dan jalur penyelamatan evakuasi pada bangunan
Perencanaan jumlah pintu, lebar pintu dan jarak pintu yang memenuhi syarat dalam keadaan darurat. Pintu darurat ini sebaiknya langsun mengarah ke luar
bangunan agar orang dapat keluar secepat mungkin. Untuk ruang umum, lebar pintu darurat dapat ditentukan 1,5 m 100 orang.Perencanaan tangga darurat untuk
bangunan yang berlantai lebih dari satu.
5.3.7. SISTEM KOMUNIKASI
Terdapat dua sistem komunikasi yang digunakan, yaitu sistem internal dan eksternal. Penggunaan telepon otomatis dengan sistem PABX Private Automatic Branch
Exchange untuk kemudahan pelayanan telekomunikasi dengan back up sistem manual dengan bantan operator. Wifi jaringan komunikasi tanpa kabel dan LAN Local Area
Network yaitu sistem komunikasi data, berupa pertukaran informasi dan data antar komputer dalam satu bangunan atau kompleks bangunan untuk kepentingan mahasiswa,
dosen, maupun pengelola. a.
Sistem Komunikasi Internal Sistem komunikasi ini diterapkan untuk komunikasi yang terjadi antar ruang atau
dalam satu ruang yag dilakukan antar pengguna. b.
Sistem Komunikasi Eksternal Sistem komunikasi ini digunakan untuk komunikasi yang terjadi dari dan ke luar
bangunan
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 112
5.3.8. SISTEM PENANGKAL PETIR
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem faraday, karena dengan sistem ini apabila terjadi sambaran petir maka medan listrik di dalam ruangan akan tetap netral
sehingga kerusakan alat-alat listrik di dalam rumah atau gedung dapat diminimalisir. Cara kerja sistem ini adalah menyalurkan arus listrik yang diterima diujung tombak melalui kabel-
kabel konduktor menuju ke tanah ground.
5.3.9. SISTEM KEAMANAN
Sistem keamanan yang dipakai menggunakan cctv yang diletakkan di titik -titik tertentu di lingkungan kampus. Nantinya cctv akan terhubung dengan sistem BMS Building
Management System dan BAS Building Automation System.
Gambar 5.11 Sistem Keamanan dengan CCTV Sumber : Smart and Green Buildings Schneider Electric , 2010
5.3.10. SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL
Sistem transportasi verikal yang digunakan di Gedung Kuliah Jurusan Teknik Lingkungan FT UNDIP adalah
1. Tangga penggunaan tangga diperuntukan untuk jalur evakuasi apabila terjadi
bencana alam. 2. Lift
Lift dipilih untuk memudahkan perpindahan pengguna yang membutuhkan keefektifan dan kecepatan berpindah ruang dan membantu pengguna yang sudah
berumur, disable. Lift menggunakan Sistem Geared Motor, yaitu motor mesin berada di atas, memerlukan ruang mesin di atas. menggunakan roda gigi untuk
transfer dari daya dari motor 3. Ramp
Perancangan ramp, perlu memperhatikan kenyamanan orang yang akan melewatinya. Ramp yang ideal, memiliki kemiringan sudut ± 6 1:15. Ramp
digunakan pada sirkulasi horizontal di dalam maupun diluar bangunan.
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 113
5.3.11. PENERAPAN SISTEM AUTOMASI GEDUNG