Fokus Penelitian Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

xxxiv

B. Fokus Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus, yang berisi pokok masalah yang bersifat umum Sugiyono, 2007 : 207. Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas implementasi kebijakan program bantuan langsung tunai tahun 2008 di Kabupaten Kudus, yang fakus penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan implementasi kebijakan program bantuan langsung tunai tahun 2008 di Kabupaten Kudus. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat keberhasilan pelaksanaan program bantuan langsung tunai tahun 2008 di Kabupaten Kudus. Faktor-faktor yang disampaikan oleh para ahli dalam teori digunakan sebagai acuan, tetapi tidak menutup kemungkinan ada faktor lain yang menyebabkan implementasi kebijakan program bantuan langsung tunai kurang berhasil atau kurang tepat sasaran.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di Kabupaten Kudus, dengan pertimbangan bahwa peneliti bekerja di wilayah tersebut sehingga lebih mudah mendapatkan akses dalam penelitian tanpa mengabaikan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penelitian. xxxv

D. Fenomena Pengamatan

Berdasarkan fokus penelitian, peneliti membagi fenomena pengamatan menjadi dua kelompok, pertama pengamatan terhadap proses pelaksanaan implementasi program, dan yang kedua pengamatan terhadap faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan pelaksanaan program. Berikut fenomena-fenomena yang peneliti amati :

1. Implementasi Program

a. Pelaksanaan sosialisasi program BLT yang dilakukan oleh pelaksana program. b. Pelaksanaan verifikasi data penerima bantuan. c. Pembagian Kartu BLT kepada RTS. d. Proses pencairan dana BLT. e. Pelaporan pelaksanaan program.

2. Pendukung dan Penghambat Keberhasilan Pelaksanaan Program

a. Sikap pelaksana, fenomena yang diamati : - Konsistensi terhadap aturan - Komitmen pelaksana - Kepatuhan dan daya tanggap b. Kondisi sosial ekonomi masyarakat, fenomena yang diamati : - Tingkat pendapatan masyarakat - Besaran bantuan yang diberikan xxxvi - Kriteria kemiskinan yang digunakan c. Situasi politik di masyarakat, fenomena yang diamati : - Yang mendukung program - Yang menolak program d. Keterampilan pelaksana, fenomena yang diamati : - Keterampilan dalam pelaksanaan sosialisasi - Keterampilan dalam pelaksanaan verifikasi data - Keterampilan dalam pelaksanaan pencairan dana - Keterampilan dalam pembuatan laporan e. Koordinasi antara pelaksana program, fenomena yang diamati : - Hubungan antar pelaksana - Kualitas koordinasi - Dukungan antar organisasi

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung oleh peneliti kepada informan, dan data sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Situasi sosial atau lokasi penelitian harus benar-benar merupakan tempat dimana permasalahan atau fenomena sosial yang akan diteliti betul- betul terjadi. Dalam menetapkan situasi sosial atau lokasi penelitian perlu xxxvii mempertimbangkan beberapa kriteria sebagai berikut : 1 situasi sosial yang relatif banyak merangkum informasi tentang cakupan dalam topik penelitian, 2 situasi sosial yang cukup sederhana untuk diamati, 3 situasi sosial yang relatif gampang dimasuki, 4 situasi sosial yang tergolong diperkenankan untuk diamati, 5 situasi sosial yang tergolong tak menimbulkan gangguan situasi apabila diobservasi, 6 situasi sosial yang berlangsung relatif sering, dan 7 situasi sosial yang memudahkan peneliti sekiranya hendak berpartisipasi Faisal, 1990: 59 – 60. Informan peneliti adalah orang yang benar-benar tahu atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian, baik pengetahuan ataupun keterlibatan mereka dengan permasalahan. Jumlah informan yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif tidak dapat ditetapkan, proses penelitian berlangsung dari satu informan ke informan lainnya. Bermula dari penanggung jawab program di tingkat kabupaten, camat, kepala desa atau perangkat desa, ketua RTRW, pejabat PT. Pos Indonesia, dan masyarakat. Berdasarkan petunjuk dari informan awal tersebut penulis mengembangkan penelitian ke informan lain, begitu seterusnya sampai penelitian dianggap cukup mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Proses semacam ini dianalogikan sebagai proses menggelembungnya bola salju snow ball. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dilengkapi dengan dokumentasi, wawancara dan pengamatan langsung. xxxviii 1. Dokumentasi adalah setiap bahan yang tertulis atau film baik yang dipersiapkan untuk penelitian, pengujian suatu peristiwa Moleong, 1999: 161, maupun yang tidak dipersiapkan untuk penelitian. Dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menganalisa, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Dukomen yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini bisa berasal dari sumber mana saja, sepanjang berhubungan dengan kebijakan, misalnya dokumen statistik, dokumen berupa arsip dan laporan pada lembaga pemerintah yang terkait. 2. Wawancara mendalam indepth, teknik wawancara mendalam akan dipergunakan terutama untuk mengkonstruksikan kegiatan dan kejadian di sekitar kebijakan ini, serta untuk memverifikasi dan memperluas datainformasi yang sudah diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan adalah dengan menggunakan interview guide Potton, 1980: 97, di mana petunjuk wawancara hanya berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isinya, agar terjaga pokok-pokok dan yang direncanakan dapat tercapai Moleong, 1999: 136. Adapun yang menjadi informan antara lain: penanggung jawab program di tingkat kabupaten , pejabat PT. Pos Indonesia, Camat, kepala desa, perangkat desa, ketua RTRW dan masyarakat lainnya, baik penerima BLT maupun tidak. 3. Sarana elektronik yang dapat membantu peneliti untuk mengingat kembali hasil penelitian, misal kamera dan tape recorder. xxxix

G. Teknik Analisis Data