KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN GELAR DAN PENGHARGAAN

12 5 Hasil penelitian didokumentasikan dan dapat dipublikasikan melalui jurnal dan media lainnya secara lokal, nasional, dan internasional. 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Ketua setelah mendapat persetujuan Senat. Pasal 22 1 Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di STIN dilakukan dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni. 2 Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan aplikasi hasil-hasil pendidikan dan penelitian bagi kepentingan masyarakat. 3 Pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa secara perorangan danatau kelompok. 4 Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dipublikasikan melalui buletin dan media lainnya secara lokal, nasional, dan internasional. 5 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Ketua setelah mendapat persetujuan Senat.

BAB V KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal 23 1 Kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan merupakan kebebasan yang dimiliki oleh sivitas akademika STIN untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni secara bertanggung jawab, serta dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan serta kode etik profesi intelijen. 2 Dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, diupayakan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan akademik STIN. 3 Kebebasan mimbar akademik berlaku sebagai bagian yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat secara bebas di STIN sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan serta kode etik profesi intelijen. 4 Pelaksanaan kebebasan akademik diarahkan dan menjadi media untuk memanfaatkan terwujudnya pengembangan diri sivitas akademika, ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni. 5 Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni, sivitas akademika berpedoman pada otonomi keilmuan serta kode etik profesi intelijen. 6 STIN dapat mengundang tenaga ahli dari luar STIN untuk menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan dalam rangka pelaksanaan kebebasan akademik. 13 7 Ketentuan lebih lanjut mengenai kebebasan akademik dan otonomi keilmuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Ketua setelah mendapat persetujuan Senat.

BAB VI GELAR DAN PENGHARGAAN

Pasal 24 1 STIN berhak memberikan gelar kepada lulusan sesuai dengan Program Studi. 2 Lulusan pendidikan akademik diberikan gelar Sarjana Intelijen S.In. untuk program Sarjana dan gelar Magister Intelijen M.In. untuk program Magister. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan dengan Peraturan Ketua setelah mendapat persetujuan Senat. Pasal 25 1 STIN dapat memberikan gelar Doktor KehormatanDoctor Honoris Causa Dr. Hc.. 2 Gelar Dr. Hc. dapat diberikan kepada seseorang yang telah berjasa luar biasa dalam bidang intelijen. 3 Penganugerahan gelar Dr. Hc. dilakukan dalam Rapat Senat Luar Biasa yang dipimpin oleh Ketua Senat. 4 Seseorang yang dianugerahi gelar Dr. Hc. wajib menyampaikan pidato sesuai jasapengabdian di bidang intelijen pada saat Rapat Senat Luar Biasa. 5 Prosedur pengusulan, pemberian, dan penggunaan gelar Dr. Hc. mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 26 1 STIN dapat memberikan penghargaan kepada seseorang, kelompok, atau lembaga. 2 Penghargaan kepada seseorang atau kelompok diberikan untuk seseorang atau kelompok yang mempunyai prestasi di bidang keilmuan danatau berjasa terhadap pendidikan di STIN. 3 Penghargaan kepada lembaga diberikan untuk lembaga yang berjasa terhadap pendidikan di STIN. 4 Kriteria dan prosedur pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 ditetapkan dengan Peraturan Ketua setelah mendapat persetujuan Senat.

BAB VII SUSUNAN ORGANISASI