Spesifikasi Teknik Bangunan 11.2
Material a. Pasir yang akan digunakan harus pasir ayak, bebas dari segala macam kotoran, tidak
mengandung lumpur, tanah dan garam. b. Semen yang digunakan harus baru, tidak terdapat bagian yang mengeras membatu
dan dalam kemasan yang asli dari pabriknya. c. Air yang digunakan pada pengecoran beton harus bersih, dalam arti tidak
mengandung lumpur, garam dan bahan kimia lainnya. 11.3
Pelaksanaan a. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, semua bidang yang akan diplester harus
terlebih dahulu disiram ait hingga jenuh, dan sisa-sisanya harus dikeruk sedalam ± 1 cm.
b. Untuk semua plesteran dinding biasa menggunakan adukan 1 bagian PC : 5 bagian pasir.
c. Plesteran kedap air transram ndipasang setinggi 30 cm dari lantai, plesteran beton dan dinding bagian dalam septictank menggunakan adukan 1 bagian PC : 2 bagian
pasir. d. Tebal plesteran dinding ditentukan ± 1,5 cm dan dikerjakan dengan lurus dan rata,
bidang-bidang yang retakberombak harus dibongkar dan diperbaiki. e. Semua bidang plesteran harus diaci dengan menggunakan 1 bagian PC : 7 bagian
kapur mil teraso, terkecuali pada plesteran kaki pondasi dan beton digunakan air semen.
12. Pekerjaan Kayu
12.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan kayu meliputi pengadaan dan pembuatan , rangka kuda –kuda, rangka
atap gording, dan lain – lainnya sebagaimana tertera dalam gambar.
12.2. Persyaratan Bahan
a. Jenis Kayu yang digunakan untuk semua jenis pekerjaan kayu sebagaimana disebutkan di atas menggunakan kayu yang setaraf dengan kayu palapi merah
dan atau mempunyai keawetan III dan kelas kuat II sesuai dengan SKBI –
3.6.53.1987 UDC : 674.048. b. Kayu yang digunakan harus kering, lurus, memiliki serat yang teratur, tidak
terdapat cacat mata kayu serta tidak mempunyai bidang yang lemah. c. Ukuran
– ukuran kayu yang digunakan harus sesuai dengan ukuran yang terdapat dalam gambar. Ukuran yang dimaksud didalam gambar adalah ukuran setelah
jadi.
Spesifikasi Teknik Bangunan 12.3.
Pelaksanaan a. Semua pekerjaan kayu yang akan kelihatan permukaannnya harus diserut rata
sehingga kelihatan rapi dan halus serta bagian – bagian pertemuannya di buat
sedemikian rupa sehingga kelihatan tidak berongga. b. Kusen pintu dan jendela harus dilengkapi dengan angker dari besi beton
baja diameter 10 mm yang dilekatkan di paku pada sisi – sisinya. Untuk
pasangan kusen pintu dipasang pada sisi – sisinya masing – masing 3 tiga
buah dan jendela masing – masing 2 dua buah.
c. Untuk pekerjaan kuda – kuda kap gording, konstruksi dan cara
penyambungannya mengikuti gambar serta diberi penguat kawat beugel dari besi plat dan anker.
13. Pekerjaan Penutup Atap
13.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap, bumbungan, jurai dan nok pada tempat – tempat sebagaimana dijelaskan dalam gambar.
13.2. Bahan
a. Untuk bahan yang digunakan seng Bjls – 020 dengan ukuran sesuai standar
yang ada, produksi dalam negeri. b. Untuk penutup bumbungan dipergunakan penutup bumbungan dari jenis yang
sama. 13.3.
Pelaksanaan a. Sebelum pemasangan atap, kap kuda
– kuda, gording harus diresidu terlebih dahulu.
b. Pemasangan atap harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga atap yang terpasang tidak akan terbebani. Pemasangan atap harus rapi dan mengait antara
satu dengan yang lainnya sehingga tidak terjadi kebocoran, serta dikerjakan oleh tukang yang benar
– benar ahli dan berpengalaman. c. Apabila atap yang terpasang tidak rapi dan terjadi kebocoran, Direksi
Pengawas lapangan berhak menolak dan kontraktor harus segera membongkar dan memperbaiki kembali
14. Pekerjaan Cat dan Politur