Sindrom Disbarisme Aerotitis atau barotitis

Kesehatan dan Keselamatan Bayi dalam Penerbangan Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta 61 saturasi oksigen 85 dapat mengembalikan saturasi oksigen kembali normal 95. Bila terjadi hipoksia sewaktu penerbangan dianjurkan untuk segera menggunakan masker oksigen atau segera turun pada ketinggian yang aman yaitu di bawah 10.000 kaki.

2. Sindrom Disbarisme

Penurunan tekanan atmosfer dapat memengaruhi fisiologis tubuh. Semua kelainan yang terjadi akibat perubahan tekanan di sekitar tubuh disebut sindrom disbarisme . Perubahan tekanan udara di luar tubuh akan mengganggu keseimbangan tekanan antara rongga tubuh yang mengandung gas dengan udara di luar. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya rasa nyeri hingga kerusakan organ tertentu, terutama organ pencernaan dan organ pendengaran. 7 Sebagian besar gas berkumpul dalam lambung dan usus besar. Apabila ketinggian dicapai dengan perlahan, maka perbedaan antara tekanan udara di luar dan di dalam tubuh tidak terlalu besar, sehingga mekanisme penyamanan tekanan berjalan dengan lancar melalui flatus atau mulut. Gejala yang dirasakan adalah ringan yaitu rasa tidak nyaman discomfort pada perut. Sebaliknya apabila ketinggian dicapai dengan cepat atau terdapat halangan dalam saluran pencernaan, maka mekanisme penyamanan tekanan tidak berjalan dengan lancar, sehingga gas-gas sulit keluar dan timbul rasa discomfort yang lebih berat. Pencegahan agar gas tidak banyak terkumpul dalam saluran pencernaan adalah dengan tidak minum air soda atau minuman lain yang mengandung gas CO 2 , serta tidak mengkonsumsi bawang merah, bawang putih, kubis, kacang- kacangan, ketimun, dan semangka sebelum menempuh perjalanan udara. 7

3. Aerotitis atau barotitis

Penambahan ketinggian menyebabkan tekanan dalam telinga tengah menjadi lebih besar dari tekanan di luar tubuh, sehingga terjadi aliran udara dari telinga tengah ke luar tubuh melalui tuba eustachius. Bila penambahan ketinggian terjadi dengan cepat, maka tidak cukup waktu untuk mengadakan keseimbangan. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri pada telinga tengah karena selaput gendang teregang, dan berisiko mengalami robekan. Kelainan ini disebut aerotitis atau barotitis . Kejadian serupa juga terjadi pada penurunan ketinggian. Pada saat ketinggian berkurang, tekanan di telinga tengah menjadi lebih kecil dari tekanan di luar sehingga udara akan mengalir masuk ke telinga tengah. Adanya radang di tenggorokan akan mempersempit lubang tuba eustachius sehingga menyulitkan aliran udara melalui tempat itu; hal ini berarti kemungkinan terjadinya barotitis makin besar. Selain itu, udara yang masuk ke telinga tengah akan melalui daerah radang di tenggorokan, sehingga dapat terjadi infeksi di telinga tengah. 19 Hartono Gunardi 62 Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IX Bayi dan anak mempunyai tuba eustachius yang lebih kecil sehingga mudah tersumbat oleh pembesaran faring yang disebabkan oleh infeksi virus atau alergi. Bayi dan anak biasanya mengalami rasa tidak nyaman lebih lama dibandingkan dewasa. Sebanyak 5 anak usia muda mengalami nyeri telinga saat lepas landas, dan 13 mengalami nyeri telinga saat mendarat. Pencegahan terhadap gangguan ini dilakukan dengan memanipulasi tuba eustachius dan memfasilitasi persamaan tekanan. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan minuman atau makanan sewaktu pesawat lepas landas dan mendarat, menelan ludah pada waktu pesawat udara naik agar tuba eustachius terbuka dan mengadakan gerakan Valsava pada waktu pesawat turun, serta melarang bayi yang mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas untuk menempuh perjalanan udara. 5,19

4. Dehidrasi dan Gangguan Saluran Pernapasan