BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Pakar
Turban Muhammad Dahria, 2013 menyatakan bahwa “Sistem pakar
expert system
adalah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia, dimana pengetahuan tersebut dimasukkan kedalam sebuah komputer, dan kemudian digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan
diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli.Diharapkan dengan
sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit sekalipun tanpabantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan
bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman. Suatu sistem dikatakan sistem pakarapabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu
2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikanya dengan cara
yang dapat dipahami. 4.
Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu 5.
Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap. 6.
Keluaranya atau output bersifat anjuran Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan
peran manusia, tetapi untuk mensubsitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. Dalam penyusunanya, sistem
pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan
inference rules
dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang
selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan
development environment
dan lingkungan konsultasi
consultation environment.
Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan sistem pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi
digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.
2.1.1. Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri sistem pakar dapat dibedakan menjadi beberapa bagian dan dijelaskan sebagai berikut :
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu
2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak
pasti 3.
Dapat menjelaskan alasan-alasan dengan cara yang dapat dipahami 4.
Bekerja berdasarkan kaidah
Rule
tertentu 5.
Basis pengetahuan dan mekanisme inferensi terpisah 6.
Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntut oleh dialog dengan penggunaan. Feresi Daeli, 2013
2.1.2. Komponen Sistem Pakar
Komponen – komponen sistem pakar ada beberapa dan dapat dijelaskan sebagai
berikut: 1.
Antarmuka Pengguna
User Interface
Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna sistem pakar untuk berkomunikasi. Ada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai,
yang memungkinkan sistem pakar menerimainstruksi dan informasi
input
dari pemakai, juga memberikan informasi
output
kepada pemakai.
2. Basis Pengetahuan
Knowledge Base
Basis pengetahuan adalah basis atau pangkalan pengetahuan yang berisi fakta, pemikiran, teori, prosedur, dan hubungannya satu dengan yang lain
atau informasiyang terorganisasi dan teranalisa pengetahuan didalam pendidikan atau pengalaman dari seorang pakar yang diinputkan kedalam
komputer.
Universitas Sumatera Utara
3. Akuisisi Pengetahuan
Knowledge Acquisition
Akuisisi pengetahuan adalah akuisisi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program
komputer. Dalam tahap ini
Knowledge engineer
berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya di transfer ke dalam basis pengetahuan.
Terdapat tiga metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu: wawancara, analisis protocol dan observasi pada pekerjaan pakar.
4. Mesin Inferensi
Inference Engine
Mesin inferensi merupakan program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan
dalam
workplace
, dan untuk memformulasikan kesimpulan. Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk
memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam
prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
5.
Workplace
Merupakan memori kerja
working memory
yang digunakan untuk menyimpan kondisikeadaan yang dialami oleh pengguna dan juga hipotesa
serta keputusan sementara.
6. Fasilitas Penjelasan
Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar.karena
pemakai terkadang bukanlah seorang ahli dalam bidang tersebut, maka dibuatlah fasilitas penjelasan. Fasilitas inilah yang dapat memberikan
informasi kepada pemakai mengenai jalannya penalaran sehingga dihailkan suatu keputusan. Ginanjar Wiro, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Pengertian Acne Vulgaris