18
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
2.1.1 Pengertian Industri Kecil
Industri kecil adalah kegiatan industri yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri yang tidak terikat
jam kerja dan tempat. Industri kecil dapat juga diartikan sebagai usaha produktif diluar usaha pertanian, baik itu merupakan mata pencaharian utama maupun
sampingan Tambunan, 2002. Bank Indonesia mendefinisikan usaha kecil dengan merujuk UU No.20
tahun 2008, usaha kecil yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung atau maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Menurut UU No.20 tahun 2008 tentang usaha kecil mengatur kriteria
usaha kecil adalah sebagai berikut: a.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus
juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
19
19
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga
ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah.
Menurut BPS 2008, industri kecil adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 5
– 19 orang. Disperindag mendefinisikan industri kecil sebagai suatu kegiatan usaha industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan
200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Kep Memperindag No. 254MPPKep97, tanggal 28 Juli 1997.
Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh industri kecil Tambunan, 2002 adalah sebagai berikut :
1. Sangat padat karya dan persediaan tenaga kerja di Indonesia masih
sangat banyak, mengikuti laju pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja yang rata rata pertahun sangat tinggi, sehingga upah minimum
tenaga kerja khususnya dari kelompok berpendidikan rendah di Indonesia masih relatif murah dibandingkan dengan negara-negara di
kawasan Asia dengan jumlah penduduk atau angkatan kerja yang lebih sedikit.
2. Industri kecil di Indonesia masih lebih banyak membuat produk-
produk sederhana yang tidak terlalu membutuhkan pendidikan formal tinggi.
3. Industri kecil di Indonesia masih merupakan industri yang membuat
produk-produk yang bernuansa kultural seperti kerajinan dari kayu
20
20
dan rotan ata ukir-ukiran yang pada dasarnya merupakan keahlian tersendiri dari masyarakat di masing-masing daerah.
4. Kegiatan industri kecil masih sangat agricultural based karena
mempunyai banyak komoditi-komoditi pertanian yang dapat diolah dalam skala kecil.
5. Pengusaha-pengusaha industri kecil lebih banyak menggantungkan
diri pada kemampuan sendiri atau pinjam dari sumber informal untuk modal kerja dana industri.
Kelamahan dari industri kecil yang ada di Indonesia adalah lemahnya daya saing dipasar domestik terhadap barang
–barang pada industri besar dsn menengah serta produk yang diekspor. Keterbatasan biaya juga termasuk faktor penyebab
lemahnya daya saing industri kecil yang ada dinegeri kita tersebut Tambunan, 2002.
2.1.2 Tenaga Kerja