Tahap Heuristik Metode Penelitian dan Penggunaan Sumber

E. Metode Penelitian dan Penggunaan Sumber

Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Dengan mempergunakan metode sejarah, sejarawan berusaha merekonstruksi peristiwa yang terjadi pada masa lampau. 46 Penulisan skripsi ini mempergunakan metode penelitian sejarah kritis sesuai dengan kaidah ilmu sejarah. Penelitian sejarah kritis analitis merupakan penelitian untuk mengungkapkan peristiwa masa lampau dengan melalui tahap pengujian dan penganalisis rekaman masa lampau secara kritis. Peristiwa masa lampau tersebut berusaha direkonstruksikan atau ditulis kembali menjadi suatu kesatuan berdasarkan pada data-data yang telah terkumpul dengan menggunakan kaidah ilmu sejarah. Adapun tahapan-tahapan metode sejarah kritis adalah sebagai berikut

1. Tahap Heuristik

Heuristik merupakan pengumpulan sumber-sumber sejarah baik sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah koran atau surat kabar harian umum dan majalah Untuk surat kabar harian penulis banyak memanfaatkan informasi dari koran Kompas, Suara Pembaruan, dan Sinar Harapan, sedangkan untuk majalah sezaman di antaranya adalah majalah Midi, Tempo, Mode, dan Flamboyan. 47 Umar Kayam, Seni, Tradisi, Masyarakat, dalam Seri ESNI No.3, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1981, hlm. 84-85. 46 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah. Terjemahan Nogroho Notosusanto Jakarta: Universitas Indonesia-Press. 1975, hlm. 32. 47 Majalah Midi, Mode, dan Flamboyan merupakan jenis majalah hiburan dan bukan majalah yang masuk dalam kategori majalah yang banyak membahas Majalah-majalah tersebut dapat diperoleh di Perpustakaan Nasional, walaupun tidak lengkap edisi yang penulis butuhkan. Di antara keempat majalah tersebut penulis banyak memanfaatkan isi dari majalah Midi karena tidak semua majalah- majalah tersebut dalam setiap edisinya mengulas mengenai dunia permusikan di Indonesia. Selain majalah-majalah tersebut penulis juga menggunakan majalah Aktuil, Top, Junior, dan Varianada 48 yang penulis dapatkan dari para kolektor musik karena majalah ini tidak ada di Perpustakan Nasional maupun di perpustakaan lainnya. Untuk melengkapi sumber primer, penulis juga menggunakan metode atau pendekatan sejarah lisan oral history. Sejarah lisan ini dilakukan dalam rangka mengisi kekurangan yang terdapat pada catatan atau sumber tertulis dan sebagai sumber pembanding bagi sumber primer. Wawancara dilakukan oleh penulis dengan beberapa pengamat musik atau pemerhati musik Indonesia dan para anggota yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Musik Indonesia. Sumber sekunder diperoleh dengan cara melakukan riset kepustakaan yang berupa bahan karya ilmiah yang relevan dengan pembahasan yang dikaji. Sumber sekunder digunakan untuk melengkapi data yang tidak ditemukan dari sumber mengenai musik. Midi dan Flamboyan adalah majalah yang terbit hanya pada dekade 1970-an karena majalah tersebut tidak lagi terbit ketika memasuki dekade 1980-an. 48 Mengenai majalah Aktuil, Top, dan Junior penulis mengkategorikan ketiga majalah tersebut sebagai majalah khusus yang banyak membahas mengenai seluk beluk dunia permusikan nasional maupun musik mancanegara, kecuali majalah Varianada yang penulis kategorikan sebagai majalah hiburan. Majalah Aktuil terbit pertama kali tahun 1967, majalah Junior terbit pertama kali tahun 1973, sedangkan majalah Varianada terbit pada tahun 1972, dan majalah Top terbit pertama kali tahun 1974. Di antara ketiga majalah tersebut hanya majalah Aktuil yang dapat bertahan peredarannya selama lebih kurang 20 tahun, sedangkan majalah Junior, Top, Varianada sepanjang pengetahuan penulis ketiga majalah itu tidak lagi terbit ketika memasuki dekade 1980-an. primer. Sumber sekunder diperoleh dari telaah pustaka di berbagai Perpustakaan diantaranya Perpustakaan Universitas Diponegoro Widya Puraya, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Perpustakaan Institut Kesenian Jakarta, Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Semarang, Perpustakaan Sastra Sejarah Universitas Diponegoro, dan Perpustakaan Wilayah Jawa Tengah.

2. Tahap Kritik Sumber