ketika terjadi penurunan kurs, maka akan berdampak terhadap kenaikan harga saham. Adanya penurunan harga saham ini akan berdampak terhadap penurun
return saham yang akan diterima investor. Penelitian yang dilakukan Riantani dan Tambunan 2013, Fuadi 2009
dan Suyanto 2007 menyimpulkan bahwa kurs mempunyai pengaruh negatif terhadap return saham. Sehingga dapat diasumsikan bahwa kurs mempunyai
pengaruh negatif terhadap return saham.
Hipotesis 6 : Kurs mempunyai pengaruh negatif terhadap return saham.
2.3.7 Hubungan Kurs dan Volume Perdagangan
Kurs adalah harga dari satu mata uang dalam mata uang lain Mishkin, 2008. Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di
pasar saham maupun pasar uang sehingga investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi Pratikno, 2009. Kurs juga merupakan indikator atau
gambaran dari stabilitas perekonomian suatu negara. Negara dengan stabilitas perekonomian yang bagus biasanya memiliki mata uang yang stabil pula
pergerakannya. Negara dengan stabilitas perekonomian yang buruk, mata uangnya cenderung bergerak tidak menentu dan cenderung melemah Bappebti.go.id.
Menurut Ang 1997, jika ekonomi mendatang jelek, maka kemungkinan besar tingkat kembalian saham-saham yang beredar akan mempunyai atau
merefleksikan penurunan yang sebanding. Namun jika ekonomi kelihatannya sangat kuat, maka refleksi harga saham akan baik pula. Menurut teori permintaan
aset, jumlah permintaan suatu aset berhubungan positif dengan perkiraan imbal hasil relatif terhadap aset relatif Mishkin, 2008. Hal ini dapat diartikan bahwa
semakin tinggi kurs mengindikasikan stabilitas perekonomian yang buruk dan diperkirakan tingkat kembalian saham akan turun, maka volume perdagangan
diasumsikan akan mengalami penurunan. Hasil penelitian dari Aranyarat 2010 menyimpulkan bahwa kurs
mempunyai pengaruh negatif terhadap volume perdagangan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Merdekawati 2007 yang menyimpulkan bahwa kurs
mempunyai pengaruh negatif terhadap volume perdagangan. Sehingga dapat diasumsikan bahwa kurs memiliki pengaruh negatif terhadap volume
perdagangan.
Hipotesis 7 : Kurs mempunyai pengaruh negatif terhadap volume perdagangan
2.3.8 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka teoritis mengidentifikasikan dan menamakan variabel-variabel penting dalam situasi yang relevan dengan definisi masalah. Kerangka teoritis
secara logis menjelaskan sangkut-paut antar variabel tersebut Sekaran, 2011. Berdasarkan penjelasan dari hubungan antar variabel, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah return saham mempunyai pengaruh positif terhadap volume perdagangan. Volume perdagangan mempunyai pengaruh positif terhadap return
saham. Return saham dan volume perdagangan mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Suku bunga mempunyai pengaruh negatif
terhadap return saham dan volume perdagangan. Kurs mempunyai pengaruh negatif terhadap return saham dan volume perdagangan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
2.4 Hipotesis