a. Jika F hitung F Tabel, H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen X secara bersama-sama terhadap variabel endogen Y.
b. Jika F hitung F Tabel, H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel eksogen X secara bersama-sama terhadap variabel endogen Y Sawala, 2012
3.5.6 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel
Algifari, 2000. Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel endogen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel eksogen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas Sawala, 2012 Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel eksogen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel endogen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection
relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya
mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi Kuncoro, 2004. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel eksogen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel eksogen, maka R
2
pasti akan meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen. Oleh karena itu digunakan nilai Adjusted R
2
pada saat mengevaluasi mana model yang terbaik. Tidak Seperti R
2
, nilai Adjusted R
2
dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model Kuncoro, 2004.
3.5.7 Analisis Impulse Response
Analisis selanjutnya adalah analisis impulse response. Karena secara individual koefisien di dalam model VAR sulit diinterpretasikan maka para ahli
ekonometrika menggunakan analisis impulse response. Impulse response ini merupakan salah satu analisis penting di dalam model VAR. Analisis impulse
response ini melacak respon dari variabel endogen dalam sistem VAR karena adanya goncangan shock atau perubahan di dalam variabel gangguan. Dengan
menggunakan analisis impulse response ini kita bisa melacak shock untuk beberapa periode ke depan Ariefianto, 2012.
3.5.8 Analisis Variance Decomposition