Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1. Pendapatan Keluarga

Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN PPM UNUD Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi kurang mampu, pendapatan yang diperoleh berasal dari penghasilannya penjualan telur dengan keuntungan 15 dari penjualan dan penjualan dari kurungan ayam. SedangkanNi Luh Karmita hanya seorang ibu rumah tangga, yang terkadang membantu perekonomian keluarganya dengan memetik cengkeh. Pendapatan keluarga Bapak I Ketut Suekerkisaran Rp 40.000,00 hari. 1.2.2. Pengeluaran Keluarga Keluarga I Ketut Suekertergolong ke dalam keluarga prasejahtera karena penghasilan dan pekerjaan yang dilakukan oleh keluarga ini hampir sebanding, sehingga keluarga ini cukup mampu dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Suekercukup banyak apabila dibandingkan dengan pendapatannya yang tidak menentu, seperti dibawah ini: 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari – hari Keluarga Bapak I Ketut Suekermemenuhi kebutuhan makan sehari-hari, dengan mengeluarkan uang rata-rata Rp 15.000,00 hari. Kemudian pengeluaran yang lainnya berupa pengeluaran adat meliputi iuran banjar, iuran tempek, arisan, banten sehari-hari dan terkadang upacara besar di pura piodalan. Untuk hal tersebut keluarga Bapak I KetutSueker biasannya menghabiskan dana kurang lebih Rp 100.000,00 setiap bulannya. Mengenai biaya listrik Bapak I Ketut Sueker mengeluarkan biaya sebesar Rp 15.000,00bulan. Untuk biaya air didapat dari saluran mata air dengan dana sebesar Rp 10.000,00 bulan. 1.2.2.2 Kesehatan Bapak I Ketut Suekertidak memiliki masalah dengan kesehatannya.Untuk masalah kesehatan, keluarga ini sudah mendapat jaminan kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM.Namun menurut I Ketut Suekerdan Ni Luh Karmita, bila dalam keluarga mereka menderita penyakit yang mereka anggap ringan, mereka tidak pergi ke puskesmas dan hanya meminum obat herbal. Apabila dirasa penyakit yang diderita tidak tertahankan, keluarga I Ketut Suekerbiasanya berobat ke puskesmas di Desa Berangbang.

1.2.2.3 Kerohanian

Untuk masalah kerohanian pengeluarannya menghabiskan biaya kurang lebih sebesar Rp 70.000,00 bulan. 1.2.2.4 Sosial Dari segi sosial, pengeluaran keluarga I KetutSueker sebagian besar untuk acara di banjar Pengajaran Kaler, seperti iuran banjar, iuran tempek, arisan dan terkadang upacara besar di pura piodalan. Untuk hal tersebut keluarga Bapak I Ketut Suekerbiasannya menghabiskan dana kurang lebih Rp 100.000,00 setiap bulannya.