kondisi layak. Rumahnya memiliki luas 200 m
2
yang terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 dapur serta 1 kamar mandi serta lantai rumahnya terbuat dari semen.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Melalui pendekatan personal dan secara kekeluargaan, informasi yang diperoleh dari keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa, sumber penghasilan keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa
tergantung pada pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai petani. Penghasilan sebagai petani tidak dapat diperkirakan karena hasilnya tidak menentu dan terkadang bisa juga rugi.
Bapak I Nengah Ciriyasa dan istrinya juga bekerja sebagai buruh pemetik kubis setiap harinya, yang hasilnya digunakan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari yaitu sebesar Rp 50.000,-hari.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran keluarga Bapak Nengah Ciriyasa hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer saja seperti untuk konsumsi, pendidikan, kesehatan, kerohanian
dan kegiatan sosial misalnya untuk iuran desa adat, pura ataupun banjar. Keluarga ini hanya terdiri dari 4 orang saja.
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Pengeluaran sehari-hari meliputi; 1.
Kebutuhan Dapur Untuk pemenuhan kebutuhan makan dan lauk pauk sehari-harinya Bapak I Nengah
Ciriyasa mengeluarkan uang kurang lebih sekitar Rp 15.000,- perharinya, kebutuhan dapur ini di peruntukan untuk pembelian beras dan lauk pauk, sedangkan untuk kebutuhan sayur-mayur
Bapak I Nengah Ciriyasa berusaha memenuhi kebutuhan dari hasil kebun yang dimiliki. 2.
Kebutuhan Rohani Untuk kegiatan kerohanian, biasanya keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa membuat sendiri
banten untuk persembahyanan sehari-hari. Apabila ada upacara besar keagamaan biasanya keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa membeli janur untuk keperluan membuat banten. Selain itu
keluarga Bapak I Nengah Ciriyasa juga biasanya meminta dari tetangga untuk sarana perlengkapan untuk membanten sehingga dapat menghemat biaya.
1.2.2.2 Kebutuhan Pendidikan
Untuk pemenuhan kebutuhan sekolah anak, Bapak I Nengah Ciriyasa menanggung 2 orang anaknya, dimana 1 orang anak bersekolah di SMPN 6 Kintamani yang menghabiskan
biaya saku perbulan Rp. 150.000,- sedangkan 1 orang anaknya lagi bersekolah di SDN Bayung Gede dimana kebutuhannya adalah biaya uang saku sekolah perbulan Rp 60.000. Untuk
pengeluran tak terduga nya meliputi uang buku, uang spp dan lain-lainnya.
1.2.2.3 Kebutuhan Kesehatan
Untuk masalah kesehatan, Bapak I Nengah Ciriyasa biasanya berobat ke Puskesmas terdekat, dimana lokasi puskesmas sangat dekat dengan rumah Biaya pengeluaran untuk masalah
kesehatan tidak dianggarkan secara khusus oleh Bapak I Nengah Ciriyasa, jika terjadi hal tidak diinginkan, biasanya Bapak I Nengah Ciriyasa berusaha menggunakan uang dimiliki ataupun
meminjam uang terlebih dahulu. Bapak I Nengah Ciriyasa memiliki JKBM sehingga dapat meringankan beban beliau untuk masalah biaya pengobatan.
1.2.2.4 Kebutuhan Sosial
Bapak I Nengah Ciriyasa masuk menjadi anggota banjar sehingga memiliki anggaran khusus untuk keperluan sosial antara lain iuran rutin di desa, pura dan banjar, serta pengeluaran
suka duka pengeluaran apabila ada pernikahan, kematian, upacara, atau apabila ada kerabat yang sakit. Dimana biaya untuk kegiatan tersebut bersifat tak terduga.
1.2.2.5 Kebutuhan Air dan Listrik