5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi permasalahan yang dilakukan pada keluarga Ibu Ni Nyoman Samiasih dilakukan melalui observasi dan pendekatan kekeluargaan. Penulis
pertama kali datang bertamu ke rumah Ibu Ni Nyoman Samiasih didampingi oleh kepala dusun penida kelod. Hari berikutnya datang bertamu ke rumah Ibu
Samiasih dan berinteraksi dengan santai seperti berbincang-bincang biasa sambil mengamati suasana rumah Ibu Samiasih. Topik yang dibicarakan tidak kaku
hanya menurut pada acuan laporan namun cenderung lebih fleksibel mengenai keseharian keluarga Ibu Ni Nyoman Samiasih.
2.1 Permasalahan Keluarga
Kurun waktu satu bulan pendampingan, Penulisan melakukan 19 kali pertemuan dengan keluarga Ibu Ni Nyoman Samiasih. Pertemuan-pertemuan
tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi masalah dan mencoba menyusun suatu solusi pemecahan dari masalah yang dihadapi, beberapa masalah yang
dihadapi keluarga ini adalah sebagai berikut :
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Ibu Samiasih tiap bulannya
tidaklah stabil, pendapatan yang diperoleh sama bahkan terkadang lebih sedikit dari pengeluaran yang harus dikeluarkan. Oleh karena hal tersebut meminjam
uang secara kas bon ditempat beliau kerja sebagai buruh serabutan adalah jalan satu-satunya untuk menutupi kekurangan yang harus terpenuhi saat keadaan
kepepet dan mendadak. Saat sudah tidak ada keperluan yang lebih, uang yang dipinjam nantinya akan dikembalikan, karena memang keluarga Ibu Samiasih
tidak memiliki tabungan untuk hal-hal yang mendadak. Pemasukan dan pengeluaran begitu sebanding sehingga Ibu Samiasih kewalahan dalam
menyisihkan uang. Kekhawatiran juga muncul terkait kelanjutan pendidikan anak- anaknya. Mengingat saat ini kian meningkatnya biaya hidup dan mahalnya biaya
pendidikan saat ini. Kebutuhan akan sarana prasarana dalam pendidikan membuat
6
ibu samiasih sedikit kewalahan dalam memenuhinya karena biaya terduga yang selalu muncul.
2.1.2 Masalah Kesehatan Untuk isu terkait kesehatan, penulis menemukan suatu indikasi suatu
penyakit yang dialami oleh keluarga Ibu Ni Nyoman Samiasih. Keluhan kesehatan yang dialami oleh keluarga Ibu Ni Nyoman Samiasih, khususnya beliau yaitu
alergi kulit kontak terhadap semen yaitu dermatitis kontak. Hal ini terjadi peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam gatal kemerahan, dipicu oleh
kontak dengan zat tertentu. Alergi tersebut muncul ketika Ibu Samiasih setelah bekerja karena beliau bekerja serabutan mengangkat bahan-bahan bangunan yang
kebanyakan semen. Beliau mengatakan bahwa alergi tersebut susah hilang karena penyakit tersebut sangat bersentuhan sekali dengan pekerjaannya sebagai pekerja
serabutan. Kemudian pada anak pertamanya Putu Widyawati memiliki riwayat Maag, sebab
sempat anaknya sakit maag dalam kurun waktu lama yang harus rutin dikontrol ke dokter sehingga membuat pengeluaran dana beliau cukup tinggi dan anak
keduanya Made Ayu kurang memiliki nafsu makan yang baik. Untuk sehari Made Ayu makan hanya dua kali.
2.1.3 Masalah Penataan Bangunan Terkait masalah penataan bangunan, berdasarkan observasi yang
dilakukan penulis, rumah Ibu Samiasih mendapat program bedah rumah dari pemprov bali. Namun untuk lahan rumah beliau tidak begitu luas. Rumah Ibu
Samiasih terdiri dari satu bangunan permanen. Bangunan tersebut berlantai semen dan beratap genteng tanah liat tanpa plafon. Bangunan tersebut terdiri dari dua
kamar, kamar pertama merupakan kamar tidur untuk Ibu Samiasih dan anak keduanya yaitu Made Ayu.
Sedangkan kamar yang satunya lagi adalah kamar yang ditempati anak pertamanya yaitu Putu Widya Bangunan tersebut memiliki teras sederhana yang
digunakan sebagai kumpul keluarga dan menyambut tamu secara sederhana. Bangunan tersebut terdapat 1 MCK. Selanjutnya terdapat dapur yang beralaskan
7
semen yang agak sempit sehingga dalam menggunakan kayu bakar dalam memasak, Ibu Samiasih memasak diluar bangunan tersebut. Untuk lahan diluar
bangunan cukup minim dan hanya terdapat beberapa tanaman dan tidak tertata dengan rapi. Keinginan Ibu Samiasih dalam bercocok tanam begitu besar namun
Ibu Samiasih tidak memiliki lahan yang luas dipekarangan rumahnya. Perlu adanya penataan kembali agar Ibu Samiasih dapat bercocok tanam dan mendapat
hasil yang produktif dari tanaman yang ditanam Ibu Samiasih yang dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan bersama keluarga.
2.1.4 Masalah Pendidikan Anak Ibu Ni Nyoman Samiasih yaitu Putu Widya dan Made Ayu yang
sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Dasar. Setelah di identifikasi bahwa anak-anaknya begitu rajin dan memiliki
minat belajar yang tinggi. Namun dirumah beliau kurang adanya pendampingan belajar untuk anaknya. Sehingga perlu adanya pendampingan belajar serta
mengeksplor lebih dalam kemampuan yang dimiliki oleh anak-anak Ibu Samiasih.
2.1.5 Masalah Tabungan Keluarga Ibu Samiasih sampai sekarang ini belum memiliki tabungan,
beliau masih sangat sulit dalam menyisihkan uangnya, mengingat kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat dan pendapatan yang tidak menentu.
2.2 Masalah Prioritas