Kerangka Konsep METODE PENELITIAN

47

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat Variabel Perancu Gambar 3.1 Kerangka Konsep Meskipun ada dua variabel yang diteliti, tetapi ada lima variabel perancu yang diduga dapat mempengaruhi hasil penelitian Adapun variabel perancu tersebut, adalah umur, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan dan status perkawinan perawat. Hubungan umur dengan kinerja sangat erat kaitannya, pada karyawan yang berumur tua dianggap kurang luwes dan menolak teknologi baru. namun di lain pihak ada sejumlah kualitas positif yang ada pada karyawan yang lebih tua, meliputi pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat, dan komitmen terhadap mutu Stephen P. Robbins, 2001:46. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hayu Tunggal Tuswulandari tahun 2003 di RS. DR. Sardjito Yogyakarta, ternyata ada hubungan antara umur dengan kinerja. Motivasi Kerja Perawat Kinerja Perawat Umur Perawat Jenis Kelamin Perawat Masa Kerja Perawat Tingkat Pendidikan Perawat Status Perkawinan Perawat 48 Hubungan antara jenis kelamin dengan kinerja dapat ditunjukkan dari perbedaan perilaku dalam bekerja antara pria dan wanita, studi-studi psikologi telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang, dan pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya dari pada wanita dalam memiliki pengharapan untuk sukses Stephen P. Robbins, 2001:46. Masa kerja memiliki hubungan yang positif terhadap produktifitas kerja Stephen P Robbin, 2001:49. Masa kerja yang lama akan cenderung membuat seorang karyawan merasa betah dalam suatu organisasi, hal ini disebabkan diantaranya karena telah beradapatasi dengan lingkungannya yang cukup lama sehingga seseorang karyawan akan merasa nyaman dengan pekerjaanya Robert Kreitner dan Agelo Kinicki, 2003: 275. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hayu Tunggal Tuswulandari tahun 2003 di RS. DR. Sardjito Yogyakarta, ternyata ada hubungan antara masa kerja dengan kinerja. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi kinerja karena dengan bertambahnya tingkat pendidikan atau jenjang pendidikan maka akan meningkat pula kemampuan dan ketrampilan seseorang Gitosudarmo, 2000:18. Hubungan antara status perkawinan dengan kinerja adalah bahwa perkawinan memaksakan peningkatan tanggung jawab yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan penting Stephen P. Robbins, 2001:5. Hubungan antara umur dan pendidikan dengan motivasi kerja menurut George R. Terry, 2003:130, manusia memiliki motivasi yang berbeda, tergantung dari banyak faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Variabel umur dan pendidikan dikendalikan dengan restriksi yaitu dengan 49 membatasi hanya meneliti perawat yang berumur 25 tahun keatas dan berpendidikan minimal DIII keperawatan. Sedangkan hubungan antara jenis kelamin, masa kerja dan status perkawian dengan motivasi menurut Sondang P Siagian 2004:55, bahwa untuk meningkatkan kegairahan kerja dalam organisasi perlu memahami karakteristik personal anggota organisasi seperti umur, jenis kelamin, jenis pendidikan yang telah ditempuh, status perkawinan, masa kerja, dan jumlah tanggungan. Variabel jenis kelamin, masa kerja, dan status perkawinan dikendalikan dengan dengan restriksi yaitu dengan membatasi hanya meneliti perawat berjenis kelamin wanita, masa kerjanya 3 tahun keatas dan telah menikah.

3.2 Hipotesis Penelitian