Hubungan motivasi, kompetensi dan beban kerja dengan kinerja perawat di instalasi rawat inap rsud dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Jurnal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN
KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN
MANGUN SUMARSO WONOGIRI
Agus Sutarto1, Hermanu Joebagio 2, Pawito 2
dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Hospital
Magister Public Health Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta
agus_skh70@yahoo.co.id
Abstrak
Latar Belakang : Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan harus merespon dan
produktif dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu unsur
yang sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit adalah tenaga kesehatan.
Pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan profesional merupakan target yang
ingin dicapai untuk meningkatkan mutu pada rumah sakit. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja seorang perawat, meliputi faktor individu (motivasi, kompetensi),
psikologi dan organisasi (beban kerja). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar hubungan antara motivasi, kompetensi, dan beban kerja perawat dengan kinerja
perawat.
Subjek dan Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional
dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Jumlah sampel yang digunakan 50
perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dengan
teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Variabel independent
terdiri dari motivasi, kompetensi dan beban kerja. Variabel dependent penelitian ini adalah
kinerja perawat. Data dianalisis dengan analisis regresi linier ganda.
Hasil : Terdapat hubungan yang positif, linier, antara motivasi dan kinerja perawat di
instalasi rawat inap (b=0.15; CI 95% 0.02 sd 0.28; p=0.022). Terdapat hubungan yang positif,
linier, antara kompetensi dan kinerja perawat di instalasi rawat inap (b=1.22; CI 95% 0.86 sd
1.57; p
Desain penelitian dengan menggunakan
35 tahun yaitu 62.0 persen. Sedangkan
penelitian analitik dengan pendekatan potong
perawat yang berusia ≤ 35 tahun mencapai
lintang (cross
sectional). Penelitian
di
38.0 persen.
lakukan di RSUD dr. Soediran Mangun
Tingkat keikutsertaan perawat dalam
Sumarso Wonogiri selama 5 bulan. Populasi
pelatihan masih sedikit, ditunjukkan Tabel 1
penelitian ini adalah perawat yang bekerja di
yaitu sebagian besar perawat mengikuti
instalasi rawat inap di Rumah Sakit dr.
pelatihan < 3 kali sebanyak 76.0 persen
Soediran
Mangun
Sumarso
Wonogiri sedangkan perawat yang mengikuti pelatihan
sejumlah 138 perawat. Pada penelitian commit
ini ≥ to3 user
kali mencapai 24.0 persen. Dari segi
menggunakan subjek penelitian sebanyak 50
pendidikan,
mayoritas
perawat
sudah
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengikuti pendidikan di perguruan tinggi
yang mengambil pendidikan profesi Ners
meliputi
Keperawatan
masih sedikit yaitu 6.0 persen. Tabel 1
mencapai 52.0 persen dan S1 Keperawatan
menunjukkan bahwa sebagian besar perawat
mencapai 40.0 persen. Sedangkan perawat
telah bekerja ≥ 5 tahun yaitu 90.0 persen .
pendidikan
D3
Tabel 1 Karakteristik sampel data kategorikal
Variabel
Usia
Kategori
≤ 35 tahun
> 35 tahun
Total
Laki-laki
Perempuan
Total
SPK
D3 Keperawatan
S1 Keperawatan
S1 Keperawatan Ners
Total
< 5 tahun
≥ 5 tahun
Total
< 3 kali
≥ 3 kali
Total
Rendah
Tinggi
Total
Kurang baik
Baik
Total
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Kurang baik
Baik
Total
Jenis kelamin
Pendidikan
Lama bekerja
Pelatihan yang diikuti
Motivasi kerja
Kompetensi perawat
Beban kerja
Kinerja perawat
Pada
Tabel
1
diketahui
Frekuensi
19
31
50
11
39
50
1
26
20
3
50
5
45
50
38
12
50
25
25
50
22
28
50
6
30
14
50
18
32
50
Persen
38.0
62.0
100.0
22.0
78.0
100.0
2.0
52.0
40.0
6.0
100.0
10.0
90.0
100.0
76.0
24.0
100.0
50.0
50.0
100.0
44.0
56.0
100.0
12.0
60.0
28.0
100.0
36.0
64.0
100.0
bahwa
dimiliki perawat sebagian besar masuk
motivasi kerja yang dimiliki perawat RSUD
dalam kategori baik yaitu mencapai 56.0
dr. Soediran Mangun Sumarso adalah rendah
persen, sedangkan perawat yang memiliki
yaitu 50.0 persen, sedangkan perawat yang
kompetensi rendah mencapai 44.0 persen.
commitBeban
to user
memiliki motivasi kerja yang tinggi juga
kerja perawat di RSUD dr. Soediran
mencapai 50.0 persen. Kompetensi yang
Mangun Sumarso Wonogiri masuk dalam
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kategori rendah yaitu 12.0 persen, beban
2. Hubungan Antara Kompetensi dengan
kerja sedang yaitu 60.0 persen dan kategori
Kinerja Perawat
beban kerja tinggi sejumlah 28.0 persen.
Hubungan
kompetensi
Kinerja perawat RSUD dr. Soediran Mangun
kinerja
perawat
Sumarso menunjukkan hasil yang baik yaitu
Gambar
2.
64.0 persen (Tabel 1), sedangkan perawat
menunjukkan
dengan kinerja kurang baik mencapai 36.0
(hubungan) positif antara kompetensi
persen.
dengan kinerja perawat dengan nilai r2 =
Analisis Bivariat
0.717. Hal ini berarti semakin baik
1. Hubungan
Antara
Motivasi
dengan
Kinerja Perawat
ditunjukkan
dengan
Pada
gambar
terdapat
pada
tersebut
korelasi
kompetensi yang dimiliki oleh seorang
perawat, maka semakin baik pula kinerja
Pada Gambar 1 juga menunjukkan
hal yang sama. Pada gambar tersebut
perawat tersebut dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
menunjukkan tidak terdapat korelasi
antara motivasi dengan kinerja perawat
Kinerja
Kinerja
dengan r2 = 0.467.
Kompetensi
Motivasi
Gambar 1 Hubungan motivasi dengan
kinerja perawat
Gambar 2 Hubungan kompetensi
dengan kinerja perawat
3. Hubungan Antara Beban Kerja dengan
Hal ini berarti kinerja seorang
perawat di RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso dipengaruhi oleh motivasi.
Kinerja Perawat
Hubungan beban kerja perawat
dengan
kinerja
perawat berdasarkan
kategori ditunjukkan pada Gambar 3.
Pada kategori beban kerja rendah (
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN
KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN
MANGUN SUMARSO WONOGIRI
Agus Sutarto1, Hermanu Joebagio 2, Pawito 2
dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Hospital
Magister Public Health Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta
agus_skh70@yahoo.co.id
Abstrak
Latar Belakang : Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan harus merespon dan
produktif dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu unsur
yang sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit adalah tenaga kesehatan.
Pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan profesional merupakan target yang
ingin dicapai untuk meningkatkan mutu pada rumah sakit. Adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja seorang perawat, meliputi faktor individu (motivasi, kompetensi),
psikologi dan organisasi (beban kerja). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar hubungan antara motivasi, kompetensi, dan beban kerja perawat dengan kinerja
perawat.
Subjek dan Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional
dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Jumlah sampel yang digunakan 50
perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dengan
teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Variabel independent
terdiri dari motivasi, kompetensi dan beban kerja. Variabel dependent penelitian ini adalah
kinerja perawat. Data dianalisis dengan analisis regresi linier ganda.
Hasil : Terdapat hubungan yang positif, linier, antara motivasi dan kinerja perawat di
instalasi rawat inap (b=0.15; CI 95% 0.02 sd 0.28; p=0.022). Terdapat hubungan yang positif,
linier, antara kompetensi dan kinerja perawat di instalasi rawat inap (b=1.22; CI 95% 0.86 sd
1.57; p
Desain penelitian dengan menggunakan
35 tahun yaitu 62.0 persen. Sedangkan
penelitian analitik dengan pendekatan potong
perawat yang berusia ≤ 35 tahun mencapai
lintang (cross
sectional). Penelitian
di
38.0 persen.
lakukan di RSUD dr. Soediran Mangun
Tingkat keikutsertaan perawat dalam
Sumarso Wonogiri selama 5 bulan. Populasi
pelatihan masih sedikit, ditunjukkan Tabel 1
penelitian ini adalah perawat yang bekerja di
yaitu sebagian besar perawat mengikuti
instalasi rawat inap di Rumah Sakit dr.
pelatihan < 3 kali sebanyak 76.0 persen
Soediran
Mangun
Sumarso
Wonogiri sedangkan perawat yang mengikuti pelatihan
sejumlah 138 perawat. Pada penelitian commit
ini ≥ to3 user
kali mencapai 24.0 persen. Dari segi
menggunakan subjek penelitian sebanyak 50
pendidikan,
mayoritas
perawat
sudah
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengikuti pendidikan di perguruan tinggi
yang mengambil pendidikan profesi Ners
meliputi
Keperawatan
masih sedikit yaitu 6.0 persen. Tabel 1
mencapai 52.0 persen dan S1 Keperawatan
menunjukkan bahwa sebagian besar perawat
mencapai 40.0 persen. Sedangkan perawat
telah bekerja ≥ 5 tahun yaitu 90.0 persen .
pendidikan
D3
Tabel 1 Karakteristik sampel data kategorikal
Variabel
Usia
Kategori
≤ 35 tahun
> 35 tahun
Total
Laki-laki
Perempuan
Total
SPK
D3 Keperawatan
S1 Keperawatan
S1 Keperawatan Ners
Total
< 5 tahun
≥ 5 tahun
Total
< 3 kali
≥ 3 kali
Total
Rendah
Tinggi
Total
Kurang baik
Baik
Total
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Kurang baik
Baik
Total
Jenis kelamin
Pendidikan
Lama bekerja
Pelatihan yang diikuti
Motivasi kerja
Kompetensi perawat
Beban kerja
Kinerja perawat
Pada
Tabel
1
diketahui
Frekuensi
19
31
50
11
39
50
1
26
20
3
50
5
45
50
38
12
50
25
25
50
22
28
50
6
30
14
50
18
32
50
Persen
38.0
62.0
100.0
22.0
78.0
100.0
2.0
52.0
40.0
6.0
100.0
10.0
90.0
100.0
76.0
24.0
100.0
50.0
50.0
100.0
44.0
56.0
100.0
12.0
60.0
28.0
100.0
36.0
64.0
100.0
bahwa
dimiliki perawat sebagian besar masuk
motivasi kerja yang dimiliki perawat RSUD
dalam kategori baik yaitu mencapai 56.0
dr. Soediran Mangun Sumarso adalah rendah
persen, sedangkan perawat yang memiliki
yaitu 50.0 persen, sedangkan perawat yang
kompetensi rendah mencapai 44.0 persen.
commitBeban
to user
memiliki motivasi kerja yang tinggi juga
kerja perawat di RSUD dr. Soediran
mencapai 50.0 persen. Kompetensi yang
Mangun Sumarso Wonogiri masuk dalam
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kategori rendah yaitu 12.0 persen, beban
2. Hubungan Antara Kompetensi dengan
kerja sedang yaitu 60.0 persen dan kategori
Kinerja Perawat
beban kerja tinggi sejumlah 28.0 persen.
Hubungan
kompetensi
Kinerja perawat RSUD dr. Soediran Mangun
kinerja
perawat
Sumarso menunjukkan hasil yang baik yaitu
Gambar
2.
64.0 persen (Tabel 1), sedangkan perawat
menunjukkan
dengan kinerja kurang baik mencapai 36.0
(hubungan) positif antara kompetensi
persen.
dengan kinerja perawat dengan nilai r2 =
Analisis Bivariat
0.717. Hal ini berarti semakin baik
1. Hubungan
Antara
Motivasi
dengan
Kinerja Perawat
ditunjukkan
dengan
Pada
gambar
terdapat
pada
tersebut
korelasi
kompetensi yang dimiliki oleh seorang
perawat, maka semakin baik pula kinerja
Pada Gambar 1 juga menunjukkan
hal yang sama. Pada gambar tersebut
perawat tersebut dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
menunjukkan tidak terdapat korelasi
antara motivasi dengan kinerja perawat
Kinerja
Kinerja
dengan r2 = 0.467.
Kompetensi
Motivasi
Gambar 1 Hubungan motivasi dengan
kinerja perawat
Gambar 2 Hubungan kompetensi
dengan kinerja perawat
3. Hubungan Antara Beban Kerja dengan
Hal ini berarti kinerja seorang
perawat di RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso dipengaruhi oleh motivasi.
Kinerja Perawat
Hubungan beban kerja perawat
dengan
kinerja
perawat berdasarkan
kategori ditunjukkan pada Gambar 3.
Pada kategori beban kerja rendah (