6
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjabaran mengenai latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah
:“Bagaimanakah persepsi guru non Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap kinerja guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan Sekolah Dasar di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal pada tahun 2009 ? “
1.3 Identifikasi Masalah
Berpijak dari uraian dan latar belakang permasalah di atas, dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut :
Apakah benar pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dasar kurang diperhatikan dan Bagaimana kinerja guru Penjasorkes SD
Negeri di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal ? Sesuai data penelitian pendahuluan studi awal secara umum kinerja guru Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan belum profesional 79.
1.4 Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi salah penafsiran dari judul , dan masalah dalam penelitian ini menjadi lebih terarah ,maka perlu dilakukan pembatasan
terhadap masalah yang akan diteliti. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini terbatas pada Persepsi guru non pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan terhadap kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menghindari agar tidak terjadi salah pengertian dalam penafsiran judul skripsi ini, penulis merasa perlu untuk memperjelas dan
mempertegas istilah yang dimaksud dalam penelitian sebagai berikut : 1. Persepsi
7
Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia 1987 : 125: Persepsi adalah pandangan,wawasan,wacana,dan pola pikir seseorang terhadap
permasalahan. Persepsi dalam penelitian ini adalah pandangan seorang guru non pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan terhadap kinerja,efektifitas
guru ,hubungan sosial antara personal ,dan tingkat kurikulum antara guru bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan penjasorkes.
Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Persepsi merupakan aktivitas mengindera,
mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan
stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
baik hal itu berupa harapan-harapan ,nilai-nilai ,sikap ,ingatan ,dan lain-lain. Sedangkan menurut Bimo Walgito 1992 : 70 , persepsi merupakan suatu
proses yang didahului oleh proses indera , yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera . Irwanto 1989 : 71 “ proses
diterimanya rangsang obyek, kualitas , hubungan antara gejala ,maupun peristiwa sampai rangsang itu disadari dan dimengerti disebut Persepsi “.
Batasan persepsi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses aktivitas kejiwaan seseorang
dalam upaya mengenali dan memahami suatu obyek tertentu berdasarkan stimulus yang ditangkap panca indranya,seseorang turut menentukan bentuk,
sifat dan intensitas perannya dalam kehidupan sehari hari. Sehingga ada kecenderungan perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menanggapi
rangsangan banyak diwarnai oleh persepsinya atas rangsangan tersebut. Dengan demikian berdasarkan uraian diatas timbulnya suatu persepsi
seseorang dengan yang lain akan berbeda beda tentang kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan .
2. Kinerja Pengertian kinerja menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
“Prestasi yang diperlihatkan kemampuan kerja, sesuatu yang diharapkan“.
8
Bernadin dan Russel dalam Gomes 1997 : 135 “ memberikan batasan kinerja adalah sebagai hasil catatan hasil kerja yang menghasilkan dari fungsi
pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode tertentu “ . Byars dan Rue dalam Akhmad Rhadhani 2002 : 10 mengatakan
bahwa kinerja menunjukkan kepada tingkat penyelesaian tugas - tugas yang membentuk pekerjaan seseorang individu . Kinerja merefleksikan
seberapa baiknya seseorang individu memenuhi persyaratan - persyaratan dari sebuah pekerjaan itu . Dalam hal ini kinerja yang mengacu pada tugas
tugas yang harus diselesaikan oleh seorang guru . Kinerja yang berkaitan dengan tugas tugas guru itu menuju pada kompetensi guru yang harus
dilaksanakan oleh guru tersebut dalam rangka untuk mencapai tujuan belajar yang dikehendaki .Tujuan belajar mengubah tingkah laku siswanya,
dari tidak berpengetahuan menjadi berpengetahuan , dari tidak mempunyai keterampilan menjadi terampil dalam hal memecahkan masalah . Dapat
disimpulkan bahwa kinerja adalah merupakan hasil kerja tersebut memiliki ukuran atau persyaratan tertentu dan mencakup dimensi yang cukup luas
dalam arti bahwa penilaian tetap mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi hasil kerja tersebut. Kinerja guru adalah
unjuk kerja . Unjuk kerja yang berkaitan dengan tugas tugas yang diemban dan merupakan tanggung jawab profesionalnya .
3. Guru Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Menurut Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2 menyebutkan bahwa guru adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran ,menilai pembelajaran atau mengevaluasi pembelajaran . Sukintaka 2001 : 42 mengatakan agar mempunyai profil guru
pendidikan jasmani maka dituntut memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1 sehat jasmani dan rohani,dan berprofil olahragawan , 2 berpenampilan
menarik, 3 tidak gagap, 4 tidak buta warna, 5 intelegen, 6 energik dan berketerampilan motorik .
9
Seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus mempunyai karakteristik untuk dikatakan mampu mengajar pendidikan
jasmani olahraga kesehatan yaitu : memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan karakteristik anak didik , mampu membangkitkan dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi dan aktif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan ,serta
mampu menumbuhkan potensi kemampuan dan keterampilan motorik anak, mampu memberikan bimbingan dan pengembangan anak dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani olahrga dan kesehatan , mampu merencanakan , melaksanakan , mengendalikan , dan
menilai serta mengoreksi dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan , memiliki pemahaman dan penguasaan
keterampilan gerak , memiliki pemahaman tentang unsur unsur kondisi fisik ,memiliki kemampuan untuk menciptakan ,mengembangkan ,dan
memanfaatkan faktor faktor lingkungan yang ada dalam upaya mencapai tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, memiliki kemampuan
untuk mengidentifikasikan potensi peserta didik dalam dunia olahraga dan memiliki kemampuan untuk menyalurkan hobinya dalam dunia olahraga
yang diminatinya. Penulis menyimpulkan bahwa kemampuan kerja guru pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan merupakan suatu potensi untuk melakukan sesuatu hal dalam pekerjaannya ,atau dengan kata lain adalah karakteristik
individu seperti intelegensi ,manual skill traits yang merupakan kekuatan potensial seseorang untuk berbuat yang sifatnya stabil. Dalam penelitian ini
peneliti tegaskan bahwa kemampuan kerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat diguguskan dalam 4 empat kemampuan dasar yaitu :
kemampuan menguasai materi, kemampuan merencanakan program belajar mengajar , kemampuan melaksanakan atau mengelola proses mengajar ,
kemampuan menilai kemajuan proses belajar mengajar .
10
4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah mata pelajaran
yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat
menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani ,mental,sosial ,dan emosional yang selaras,serasi , dan seimbang Depdiknas,2002:1 GBPP .
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan .Depdiknas,2002 :3.
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang di desain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani,mengembangkan ketrampilan motorik,pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif,sikap sportif,dan kecerdasan emosi.Depdiknas, 2003 :
3. Jadi yang dimaksud dengan pendidikan jasmani dalam penelitian ini adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani sebagai alat
untuk meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik .
1.6 Tujuan Penelitian