Sejarah Singkat Pasar Modal Indonesia Manfaat Keberadaan Pasar Modal

9

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pasar Modal

2.1.1 Sejarah Singkat Pasar Modal Indonesia

Pasar modal Indonesia dimulai ketika Pemerintahan Hindia Belanda mendirikan Bursa Efek Di Jakarta dengan nama Verenging voor de Effectenhandel pada tanggal 14 Desember 1912. Efek efek yang diperdagangkan dalam bursa ini terdiri dari saham dan obligasi yang diterbitkan perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi pemerintahan Hindia Belanda dan efek-efek Belanda lain. Kemudian dengan berkembangnya pasar modal di Jakarta, pemerintah kolonial Belanda tertarik untuk membuka bursa efek di kota lain, yaitu di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Setelah mengalami perkembangan yang cukup pesat, akhirnya kegiatan tersebut terhenti akibat pecahnya Perang Dunia II. Memasuki era kemerdekaan, bursa efek kembali diaktifkan dengan diterbitkannya obligasi pemerintah RI tahun 1950. Untuk memantapkan keberadaan bursa efek tersebut maka pemerintah mengeluarkan UU darurat tentang Bursa No. 13 Tahun 1951 yang kemudian ditetapkan dengan UU No. 15 Tahun 1952. Pada tanggal 10 Agustus 1977 Presiden Republik Indonesia secara resmi membuka kembali pasar modal Indonesia yang ditandai dengan go public PT. Semen Cibinong. Sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, bursa efek 10 terus berkembang. Pemerintah bersama-sama DPR menyusun UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, sehingga dengan adanya UU ini diperoleh kepastian hukum dalam menjalankan usahanya. Perkembangan pasar modal Indonesia setelah tahun 1988 menunjukan jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Berdasarkan data statistik perkembangan bursa efek Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 1988 hanya terdapat 24 emiten. Adanya perkembangan tersebut mengharuskan BEJ untuk mengotomatisasi operasi perdagangan efek berbasis komputer yang disebut dengan Jakarta Automated Trading System JATS, yang dimulai dioperasikan sejak tanggal 22 Mei 1995.

2.1.2 Manfaat Keberadaan Pasar Modal

Menurut Darmadji dan Fakhruddin, 2006:3 pasar modal memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah. 1. Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara opimal. 2. Menyediakan indikator utama leading indicator bagi tren ekonomi negara. 3. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah. 4. Menciptakan lapangan kerjaprofesi yang menarik. 5. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dengan prospek yang baik. 11 6. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.

2.2 Tingkat Suku Bunga