PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN VARIATIF PADA SISWA KELAS X8 SMA NEGERI 11 MAKASSAR

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kunci keberhasilan pembangunan sekarang dan masa mendatang bagi bangsa Indonesia adalah pendidikan. Sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Dengan pesatnya perkembangan dunia di era globalisasi ini, terutama di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan nasional juga harus terus-menerus dikembangkan seirama dengan zaman. Berbicara tentang pengembangan mutu pendidikan, tentunya tidak terlepas dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Berlakunya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan formal (persekolahan).perubahan tersebut harus pula diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen – komponen pembelajaran, sehingga terjalin keterkaitan fungsi dari komponen – komponen yang lain. Matematika selain sebagai salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan juga merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting, baik bagi peserta didik maupun bagi pengembangan bidang keilmuan yang lain. Kedudukan matematika dalam dunia pendidikan sangat besar manfaatnya karena matematika adalah alat dalam pendidikan perkembangan dan kecerdasan akal. Oleh karena itu, maka peningkatan hasil belajar matematika merupakan salah satu prioritas utama untuk peserta didik pada setiap jenjang pendidikan. Upaya peningkatan hasil belajar matematika tentu saja bukan hal yang mudah. Keluhan terhadap mata pelajaran matematika dalam proses pembelajaran di sekolah masih terus ikut mewarnai dunia pendidikan di negeri ini. Salah satu penyebab utama dari kesulitan memahami matematika ialah karena sifatnya yang abstrak. Hal ini sangat kontras dengan alam pikiran dari kebanyakan orang yang terbiasa berpikir tentang objek yang kongkret. Hal inilah yang membawa kenyataan selama ini tentang anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan mesti ditakuti dan dihindari telah mengakar dalam diri anak sekolah dan dunia persekolahan secara umum. Situasi dan kondisi pembelajaran yang tidak menyenangkan semakin menurunkan minat dan motivasi belajar siswa terhadap matematika, rasa bosan pun akhirnya muncul dan mengantarkan siswa untuk mengisi sebagian waktu belajar dengan kegiatan yang lain. Dan akhirnya semua itu menjadi penyumbang terbesar terhadap rendahnya hasil belajar matematika siswa di sekolah. SMA Negeri 11 Makassar adalah salah satu sekolah menegah hasil dari peralihan SMA PPSP

  IKIP Ujung Pandang pada tanggal 22 desember 1987 dan kegiatan operasionalnya dimulai tanggal 01 Juli 1987. SMA Negeri 11 Makassar yang sekarang dipimpin oleh Drs. Aminuddin Mustafa dan merupakan salah satu SMA Negeri dengan status tipe “A” juga tak lepas dari masalah pada pembelajaran matematika seperti yang diuraikan diatas. Berdasarkan pengamatan langsung di sekolah tersebut, penulis melihat bahwa hasil belajar matematika pada sebagian siswa kelas X.8 masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya nilai tugas – tugas harian dan nilai ulangan harian yang diperoleh siswa yang masalah dalam proses belajar mengajar di kelas dimana minat dan motivasi siswa belajar matematika masih rendah, ditunjukkan dengan kurang antusiasnya siswa dalam belajar matematika. Dari empat puluh orang jumlah siswa dalam kelas tersebut , hanya sekitar dua puluh lima persen dari jumlah siswa dalam satu kelas yang rajin bertanya dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan siswa yang lain kurang memperhatikan dan hanya mengharapkan bantuan teman ketika diberikan tugas – tugas. Tentu siswa tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Penggunaan metode pembelajaran atau strategi penyampaian materi pembelajaran yang kurang variatif dari guru serta interaksi yang dibangun antara guru dan siswa juga kurang mendukung adanya respon positif dari siswa atau dengan kata lain situasi dan kondisi proses belajar mengajar di kelas yang dibentuk dengan gaya seperti ini membuat siswa larut dalam rasa bosan belajar matematika. Tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif, dan konatif) dapat berkembang dengan maksimal . Oleh karena itu, setiap guru dituntut menggunakan strategi mengajar yang tepat karena selain untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan, juga untuk mengurangi kejenuhan siswa terhadap materi yang dajarkan khususnya matematika. Hal ini sejalan dengan teori Thorondike “ belajar akan berhasil bila respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan”. Melihat permasalahan diatas penulis mencoba memberikan solusi dengan cara menerapkan metode pembelajaran variatif yang tentunya sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran variatif berusaha mempertahankan dan meningkatkan perhatian dan motivasi siswa agar tetap aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan variasi metode dalam pembelajaran dapat meningkatkan, motivasi, perhatian, keaktifan dan hasil belajar siswa. Eni Kusniati dalam penelitiannya ( Penelitian Tidakan Kelas ) yang berjudul “Penerapan Variasi Metode Pembelajaran Geografi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswakelas VIII di MTs Al Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik” yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2006/2007 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang dan diterapkan selama dua siklus mendapatkan hasil yang dapat disimpulan bahwa penerapan variasi metode pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas VIII B MTs Al Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik. Dan temuan-temuan yang didapat adalah sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dengan penerapan variasi metode pembelajaran yang berpusat pada aktivitas siswa mengalami peningkatan; (2) variasi metode pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar bertambah menarik dan tidak mudah bosan, serta dapat meningkatkan semangat belajar siswa . Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mencoba menerapkan variasi metode pembelajaran atau yang penulis istilahkan dengan metode pembelajaran variatif pada bidang studi matematika. Metode pembelajaran variatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kombinasi penggunaan beberapa metode pembelajaran secara bervariasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Sebagai contoh, diawal pembelajaran menggunakan metode ceramah kemudian diselingi dengan metode tanya jawab sehingga siswa akan mempunyai keseriusan dalam memperhatikan pelajaran, kemudian pelajaran diakhiri dengan pemberian kuiz untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. Dalam penerapan metode pembelajaran variatif ini, tentunya dipadukan dengan keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar yang meliputi tiga aspek, yaitu :

  1. Variasi dalam gaya mengajar

  2. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran 3. Variasai dalam interaksi antara guru dengan siswa. gaya mengajar yang mana dalam memberi gaya mengajar ini guru dapat melakukan dengan cara variasi suara, penekanan, kontak pandang, gerakan anggota badan dan pindah posisi. Begitupun juga dengan variasi penggunaan media divariasikan dari media yang dapat didengar , dilihat dan diraba atau dimanipulasi sedangkan pola interaksi antara guru dan siswa dapat berupa interaksi antara guru dan siswa secara individual, guru dan siswa dalam kelompok atau memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi sesamanya dalam memahami materi pelajaran. Penerapan pembelajaran ini sejalan dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan atau dikenal dengan istilah PAKEM (pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan ). Penerapan metode pembelajaran variatif yang dimaksud tentunya disesuaikan dengan perubahan paradigma pembelajaran yaitu orientasi pembelajaran berpusat pada siswa ( student centered ) dan siswa belajar dalam kelompok – kelompok kecil ( kooperatif ) yang dikemas dalam strategi pembelajaran aktif.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah penerapan metode pembelajaran variatif dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X.8 SMA Negeri 11 Makassar ? ” C. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang telah dikumpulkan. Hipotesis dinyatakan sebagai suatu kebenaran sementara, dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam analisis data. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas yang telah penulis paparkan maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “ penerapan metode pembelajaran variatif dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X.8 SMA Negeri 11 Makassar”.

  D. Tujuan penelitian Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Secara rinci tujuan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Untuk Mengetahui gambaran hasil belajar matematika siswa kelas X.8 SMA Negeri 11 Makassar setelah diterapkan Metode Pembelajaran Variatif.

  2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika melalui penerapan Metode Pembelajaran Variatif pada siswa kelas X.8 SMA Negeri 11 Makassar.

  E. Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam penyempurnaan kurikulum dan perbaikan pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada bidang studi matematika.

  2. Guru

  a) Dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran matematika di kelas sehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru dapat diminimalkan b) Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi guru dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dikelas. a) Dapat meningkatkan minat, motivasi dan kreativitas siswa dalam belajar matematika.

  b) Melatih siswa bekerjasama dan memecahkan masalah dalam sebuah team dan mengemukakan pendapat/gagasan/ide.

  c) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  4. Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian tindakan kelas serta memberikan gambaran pada peneliti sebagai calon guru tentang keadaan sistem pembelajaran yang baik di sekolah.

  F. Defenisi operasional variable Untuk menyamakan persepsi antara penulis dan pembaca terhadap judul serta memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu memberikan batasan pengertian dari judul skiripsi ini, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya. Adapun pengertian operasional variabel penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

  1. Metode Pembelajaran Variatif Metode pembelajaran variatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kombinasi dari lima macam metode pembelajaran kooperatif yaitu Number Head Together, Snowball Throwing, Snowball Drilling, Guided Teaching dan Guided Note Taking untuk mengaktifkan siswa yang diarahkan pada peningkatan hasil belajar dan pencapaian kompetensi.

  2. Hasil belajar matematika Hasil belajar adalah hasil yang didapat seseorang yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan tingkat hasil belajar dan penguasaan materi pelajaran. untuk mengukur hasil belajar harus sesuai dengan indikator dan tujuan yang ingin dicapai dan disesuaikan dengan kemampuan siswa. .

  Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang menunjukan tingkat penguasaan dan pemahaman siswa kelas X.8 SMA Negeri 11 Makassar dalam pelajaran matematika setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan test. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa: peningkatan hasil belajar matematika melalui penerapan metode pembelajaran variatif adalah suatu proses atau upaya untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika melalui penggunaan kombinasi berbagai metode dan komponen pembelajaran secara bervariasi.

  G. Garis Besar Isi Skripsi Skripsi ini terdiridari lima bab, masing-masing bab terkait antar satu dengan yang lainnya, dan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Kelima bab tersebut akan menguraikan hal-hal sebagai berikut:

  Bab I merupakan bab pendahuluan merupakan pengantar sebelum lebih jauh mengkaji dan membahas apa yang menjadi substansi penelitian ini. Didalam bab I terdiri dari latar belakang yang menguraikan hal-hal yang melatar belakangi timbulnya permasalahan. Selanjutnya rumusan masalah yang terdiri satu pokok masalah yang akan diselidiki dalam penelitian ini, kemudia hipotesis tindakan yaitu dugaan sementara sebelum meneliti, kemudian tujuan dan mamfaat penelitian, Tujuan yaitu suatu hasil yang ingin dicapai oleh peneliti berdasarkan rumusan masalah yang ada. Dan manfaat yaitu suatu hasil yang diharapkan oleh peneliti setelah melakukan penelitian.kemudian defenisi operasional variabel, mengenai setiap variabel penelitian. dan terakhir garis-garis besar isi skripsi.

  Bab II merupakan kajian pustaka yang uraiannya meliputi dua bagian. Bagian pertama memuat tentang hasil belajar matematika, bagian kedua tentang metode pembelajaran variatif, dan bagian ketiga tentang subtansi materi.

  Bab III maerupakan metode penelitian yang memuat jenis penelitian, subjek penelitian, instrument penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. pembahasan yang memuat penjelasan-penjelasan dari hasil penelitian yang diperoleh.

  Bab V merupakan penutup, berisi kesimpulan-kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian. Terakhir saran-saran untuk perbaikan dan peningkatan hasil belajar yang akan datang. Diposkan oleh