Hipoksia Tidak adekuatnya pemenuhan O

a. Kecemasan b. Infeksi sepsis c. Keracunan obat-obatan d. Kertidakseimbangan asam basa seperti pada asidosis metabolik e. Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas pendek, nyeri dada chest pain, menurunnya konsentrasi, disorientasi, tinnitus. 2. Hipoventilasi Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan O 2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO 2 dengan cukup, biasanya terjadi pada keadaan atelektasis kolaps paru. Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadaran, disorientasi,kardiakdistritma, ketidakseimbangan elektrolit, kejang, dan kardiak arrest.

3. Hipoksia Tidak adekuatnya pemenuhan O

2 seluler akibat dari defisiensi O 2 yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O 2 pada tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh : a. Menurunya hemoglobin b. Berkurangnya konsentrasi O 2 jika berada di puncak gunung c. Ketidakmampuan jaringan mengikat O 2 seperti keracunan sianida d. Menurunnya difusi O 2 dari alveoli ke dalam darah seperti pada pneumonia e. Menurunnya perfusi jaringan seperti syok f. Kerusakan gangguan ventilasi g. Tanda-tanda hipoksia antara lain : kelelehan, kecemasan, menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi h. meningkat, pernafasan cepat dan dalam, sianosis dan clubbing. 20. Apa yang dimaksud dengan tekanan gas parsial? Jelaskan difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler pulmonaris dan antara jaringan kapilar dan jaringan dalam istilah dari tekanan parsial Jawab : Tekanan parsial bhs. Inggris: partial pressure adalah tekanan yang diberikan oleh komponen-komponen gas dalam campuran gas. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler pulmonaris dan antara jaringan kapilar dan jaringan dalam istilah dari tekanan parsial : Oksigen terus-menerus berdifusi dari udara dalam alveoli ke dalam aliran darah dan karbon dioksida CO 2 terus berdifusi dari darah ke dalam alveoli. Difusi adalah pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah. Difusi udara respirasi terjadi antara alveolus dengan membrane kapiler. Perbedaan tekanan pada area membran respirasi akan mempengaruhi proses difusi. Misalnya pada tekanan parsial P O 2 di alveoli sekitar 100 mmHg sedangkan tekanan parsial pada kapiler pulmonal 60 19 mmHg sehingga oksigen akan berdifusi masuk ke dalam darah. Berbeda halnya dengan CO 2 dengan PCO 2 dalam kapiler 45 mmHg sedangkan pada alveoli 40 mmHg maka CO 2 akan berdifusi keluar alveoli. 21. Jelaskan transportasi oksigen dalam darah. Apa faktor menaikkan pelepasan oksigen dalam jaringan Jawab : Transportasi oksigen :  Hampir 98.5 oksigen diedarkan ke hemoglobin. 1.5 oksigen diedarkan larut dalam plasma.  Oksigen dibebaskan dari hemoglobin dalam jaringan ketika tekanan parsial untuk oksigen rendah dan tekanan parsial untuk karbondioksida tinggi, pH rendah, dan temperatur tinggi 22. Jelaskan transportasi karbondioksida dalam darah Jawab : Transportasi karbondioksida :  Karbondioksida diedarkan seperti HCO 3 70 dikombinasikan dengan darah protein 23 dan akhirnya dalam plasma 7  Dalam jaringan kapilar, karbondioksida bergabung dengan air dalam sel darah merah dari karbonat yang dipisahkan dari HCO 3 - dan H + . Itu adalah reaksi kenaikan transport CO 2 .  Dalam kapiler paru-paru , HCO 3 - bergabung dengan H + menjadi karbonat. Karbonat dipisahkan dari CO 2 setelah itu berdifusi keluar dari sel darah merah. 23. Bagaimana pengaruh pH dan CO2 terhadap darah? Bagaimana perubahan ventilasi mempengaruhi pH darah? Jawab : Keterkaitan kerja pH dan pCO2 pada kemampuan mengikat oksigen terhadap Hb dikenal dengan efek Bohr. Kalau kadar CO2 dan H2O naik, maka kemampuan Hb untuk mengikat oksigen turun. Dengan denikian, kalau eritrosit dengan muatan oksigennya samapai jaringan perifer, maka eritrosit akan menanggapi naiknya kadar CO2 yang telah dihasiklkan oleh metabolisme sel dengan melepaskan oksigen yang dibawanya. Karena tekanan parsial oksigen di sekitar Hb turun, maka afinitas Hb terhadap oksigen juga turun. Ini berarti bila aliran darah melalui jaringan yang kadar oksigennya rendah., Hb melepas oksigennya dengan sangat mudah. Sebaliknya, pada jaringan pada oksigennya tinggi, Hb cepat mengankut oksigen. Di paru-paru, bila molekul Hb mengikat molekul oksigen , maka ia juga melepas H+ . ion H+ yang dilepas bergabung dengan ion bikarbonat dalam plasma membentuk asam bikarbonat, yang kemudian melepas CO2 untuk dihembuskan. 24. Nama daerah pernafasan batang otak dan menjelaskan bagaimana ventilasi ritmis dihasilkan Jawab : 20 Ventilasi, proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke dalam atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer 2. Adanya kondisi jalan napas yang baik 3. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau kembang kempis Pusat pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat dipengaruhi oleh ventilasi. 1. Difusi, merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kapiler ke alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu : 1. Luasnya permukaan paru-paru 2. Tebal membran respirasipermeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial. 3. Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2. 4. Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat Hb. 25. Jelaskan bagaimana pusat otak yang lebih tinggi dan replex Hering Breuer dapat mengubah ventilasi Jawab : Ventilasi, proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke dalam atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh salah satu factor, yaitu adanya kondisi jalan napas yang baik. Pusat otak yang tinggi akan menyebabkan lambatnya O2 menuju pusat otak. 26.Jelaskan peran pH darah, CO2, dan O2 dalam modypying ventilasi diatur selama latihan. Jawab : Peran Keterkaitan kerja pH dan pCO2 pada kemampuan mengikat oksigen terhadap Hb dikenal dengan efek Bohr. Kalau kadar CO2 dan H2O naik, maka kemampuan Hb untuk mengikat oksigen turun. Dengan denikian, kalau eritrosit dengan muatan oksigennya samapai jaringan perifer, maka eritrosit akan menanggapi naiknya kadar CO2 yang telah dihasiklkan oleh metabolisme sel dengan melepaskan oksigen yang dibawanya. Karena tekanan parsial oksigen di sekitar Hb turun, maka afinitas Hb terhadap oksigen juga turun. Ini berarti bila 21 aliran darah melalui jaringan yang kadar oksigennya rendah., Hb melepas oksigennya dengan sangat mudah. Sebaliknya, pada jaringan pada oksigennya tinggi, Hb cepat mengankut oksigen. Di paru-paru, bila molekul Hb mengikat molekul oksigen , maka ia juga melepas H+ . ion H+ yang dilepas bergabung dengan ion bikarbonat dalam plasma membentuk asam bikarbonat, yang kemudian melepas CO2 untuk dihembuskan. 27. Bagaimana ventilasi diatur selama latihan. Jawab : Ventilasi, proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke dalam atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer 2. Adanya kondisi jalan napas yang baik 3. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau kembang kempis 28. Apa efek tidak latihan havo pelatihan tentang sistem pernapasan. Jawab : Latihan napas merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau memelihara pertukaran gas, mencegah atelektaksis, meningkatkan efisiensi batuk, dan dapat mengurangi stress. 29. Kenapa kapasitas vital ventilasi alveolar dan didiffusion gas melintasi membran pernapasan menurun dengan umur? Mengapa lansia lebih mungkin untuk mengembangkan infeksi pernapasan dan bronkitis. Jawab : Pertukaran gas merupakan suatu kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas, baik oksigen maupun karbondioksida, antar alveoli paru-paru dan system vascular. Hal ini dapat disebabkan oleh secret yang kental atau immobilisasi akibat system saraf; depresi susunan saraf pusat; atau penyakit radang pada paru-paru. Terjadinya gangguan dalam pertukaran gas ini menunjukkan bahwa penurunan kapasitas difusi dapat menyebabkan pengangkutan O2 dari paru-paru ke jaringan terganggu, anemia dengan segala macam bentuknya, keracunan CO2, dan terganggunya aliran darah. Penurunan kapasitas difusi tersebut antara lain disebabkan oleh menurunnya luas permukaan 22 difusi, menebalnya membrane alveolar kapiler, dan rasio ventilasi perfusi yang itdak baik. SISTEM ENDOKRIN Apa itu sistem endokrin? Pertanyaan sederhana ini akan menjadi pertanyaan pembuka saat Anda membahas mengenai sistem endokrin. Sistem endokrin adalah jaringan tubuh manusia dari kelenjar yang menghasilkan lebih dari 100 hormon untuk mempertahankan dan mengatur fungsi dasar tubuh. Apa saja bagian dari kelenjar endokrin? Kelenjar endokrin endocrineglarul terdiri dari beberapa jenis kelenjar, antara lain; 1. Kelenjar Hipotalamus Hipotalamus Kelenjar Hipotalamus Hipotalamus merupakan master dari hipofisis pada tubuh manusia. Selain berfungsi sebagai pengatur penting dalam sistem saraf, Mensekresikan berbagai jenis hormon yang kerjanya mempengaruhi hipofisis. Sel-sel pembebas hormon di hipotalamus adalah dua kelompok sel-sel neurosekresi Beberapa jenis hormon yang disekresikan oleh hipofisis, dihasilkan oleh sel-sel hipotalamus, yaitu ADH, TSH, dan oksitosin

2. Kelenjar Pituitari hipofisis a. Hipofisis bagian depan Hipofisis Anterior atau Andenohipofisis