Tegangan geser maxsimum
s
t max =
2 1
2 2
4
s
b
t s +
=
2 1
2 2
14 4
13 +
=
2 1
. 30,87
= 15,43 kgcm
2
s
t max
s
t ijin aman
3.10 Menghitung Kapasitas Mesin
Dari percobaan yang telah dilakukan dalam waktu 10 menit mesin ini menghasilkan 8,81 kg, sehingga kapasitas mesin dalam satu jam adalah :
10 60
x 8,81 = 52,8 kgjam
BAB IV PROSES PRODUKSI
4.1. Pembuatan Poros
Didapat dari perencanaan di atas poros mesin pembuat pellet memiliki panjang L = 720 mm, diameter d sebesar 20 mm, dan Bahan dari jenis baja
ST-42. f 20 mm
720 mm
Gambar 4.1 Poros transmisi Pengerjaan poros sepanjang Li = 720 mm diameter di = 20 mm bahan
poros ST 42. Bahan dibubut dari diameter mula – mula do = 25 mm, menjadi dimeter 20 mm dengan panjang L
1
= 720 mm.
Gambar 4.2 Proses pencekaman poros Proses kerja setelah dilakukan persiapan di atas adalah sebagai berikut.
Bahan yang dipergunakan sebagai poros adalah baja ST 42 dengan kekuatan tarik sebesar 42 kgmm
2
. Poros dibubut dengan mesin bubut. Kecepatan pemakanan disesuaikan dengan benda kerja. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam
proses pembubutan adalah : 1.
Alat ukur seperti jangka sorong. 2.
Dial indicator
untuk menentukan titik pusat. 3.
Pahat yang digunakan adalah pahat HSS untuk baja dengan kecepatan tinggi.
4. Kunci–kunci untuk penyetelan
chuck
dan pahat. 5.
Penitik. 6.
Center drill
. 7.
Gerinda untuk mengasah pahat. Tabel 4.1 Kecepatan pahat HSS mmmen
Bahan benda kerja Bubut kasar
Bubut halus Bubut ulir
Baja mesin 27
30 11
Baja perkakas 21
27 9
Pahat bubut Center
Besi tuang 18
24 8
Perunggu 27
30 8
alumunium 61
93 18
Marsyahyo, 2003 Tabel 4.2 Kecepatan pemakanan pahat mmrev
Bahan benda kerja Bubut kasar
Bubut halus Baja mesin
0,25 – 0,50 0,07 – 0,25
Besi tuang 0,25 – 0,50
0,07 – 0,25 Baja perkakas
0,40 – 0,65 0,13 – 0,30
Perunggu 0,40 – 0,65
0,07 – 0,25 Marsyahyo, 2003
Langkah-langkah pembubutan: 1.
Proses pertama yakni pemasangan pahat, pahat dipasang secara benar dengan pengaturan letak ketinggian supaya center dengan bantuan kepala
lepas pada bagian mesin bubut. 2.
Pemasangan bahan poros pada
chuck
kepala tetap, dengan bantuan
dial indicator
kita dapat menentukan letak center yang tepat pada benda kerja, dibuat lubang kecil pada center sebagai pegangan kepala lepas.
3. Membubut benda kerja sampai ukuran yang diinginkan.
4. Setelah itu benda kerja yang sudah jadi dilepas.
- Waktu Permesinan
Bahan poros dari ST.42 d
o
= 25 mm d
1
= 20 mm L
o
= 730 mm L
1
= 720 mm
v
c
= 27 mm menit HSS dengan σ 45 kgmm2
Sr = 0,25 mmput
Waktu permesinan dengan mesin bubut, putaran yang terjadi :
n =
1
. 1000
. d
v
c
p =
20 .
27000
p =
429,93 rpm Putaran yang digunakan adalah = 300 rpm lampiran 9
Pembubutan muka a.
Waktu pembubutan muka : Pembubutan muka ini dilakukan dengan menggunakan pahat potong sehingga
jumlah pemakanan sekali Tm =
n Sr
I r
o
. .
Tm =
300 .
25 ,
1 .
5 ,
12
= 0,16 menit
Waktu setting ts = 15 menit
Waktu pengukuran tu = 5 menit
Waktu total = Tm + ts + tu
= 0,16 + 15 + 5 = 20,16 menit
b. Pembubutan memanjang
Pemakanan dari ø 25 x 730 mm menjadi ø20 x 720 Tm =
n Sr
I L
. .
1
Dimana:
t
= 1 mm I =
t d
d .
2
1
-
I =
1 .
2 20
25 -
= 2,5 = 3 kali pemakanan Tm =
300 .
25 ,
3 .
720
= 28,8 menit Waktu setting ts
= 15 menit Waktu pengukuran tu
= 5 menit Waktu total
= Tm + ts + tu = 28,8 + 15 + 5
= 48,8 menit Total waktu pembubutan keseluruhan :
= 20,16 + 48,8 = 68,96 menit
4.2. Pembuatan Lubang