commit to user Kawasan Negara Republik Indonesia menunjukkan keanekaragaman
kondisi geografis dan corak kehidupan serta sifat masyarakat yang multi etnis Warsito, 2015:94. Kondisi geografis yang menyebabkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan lautan inilah yang menyebabkan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia sehingga Indonesia
terdiri dari masyarakat Multikultural. Suyatno Kartodirdjo dalam makalahnya yang berjudul “Revitalisasi
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa dalam Rangka Menuju Indonesia Baru
” mengemukakan bahwa aneka budaya dan komunitas di Indonesia seperti ditunjukkan hasil studi Geertz 1981, antara lain disebutkan
bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 300 kelompok etnis suku bangsa yang berbeda-beda, dengan identitas kebudayaan tersendiri, dan lebih dari 200
bahasa khas. Kepercayaan keagamaan juga bermacam-macam. Hampir semua agama yang besar dan penting di dunia ada di kepulauan Indonesia. Selain itu,
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan, dimana masing- masing wilayah memiliki kekayaan budaya yang beragam.
Kebudayaan daerah yang masih dilestarikan hingga saat ini, salah satunya sebuah tradisi asli daerah yaitu sebaran apem di Jatinom, Kecamatan
Jatinom, Kabupaten Klaten yang masih dilakukan setiap tahun pada bulan Sapar
menurut penanggalan Jawa yang disebut “Yaqowiyyu”. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang
“Eksistensi dan Pemaknaan Masyarakat pada Tradisi Yaqowiyyu di Jatinom Kecamatan Jatinom
Kabupaten Klaten”.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang disajikan dalam bentuk deskriptif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Studi fenomenologis
mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan konsep atau fenomena.
commit to user Lokasi penelitian ini berada di Jatinom Kecamatan Jatinom Kabupaten
Klaten. Pemilihan lokasi ini karena tradisi Yaqowiyyu hanya ada di Jatinom Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggali data secara
khusus pada kearifan lokal yang ada di Jatinom guna memperoleh gambaran dan informasi tentang sejarah yaqowiyyu dan bagaimana pemaknaan
masyarakat pada tradisi yaqowiyyu. Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik purposive. Informan dipilih berdasarkan klasifikasi usia dewasa dan muda, status kependudukan warga asli dan pendatang, peran
sosial tokoh masyarakat dan masyarakat. Dalam penelitian kualitatif, teknik pemilihan informan dilakukan secara purposive karena dianggap lebih mampu
menangkap kelengkapan dan kedalaman data dalam permasalahan yang diteliti Sutopo, 2006:46. Berdasarkan hal tersebut maka informan terdiri dari tokoh
masyarakat sebagai Pengelola Pelestarian Peninggalan Kyai Ageng Gribig dan Panitia Sebaran Apem. Informan berjumlah 3 orang. Pengelola Pelestarian
Peninggalan Kyai Ageng Gribig dianggap sebagai informan yang mengetahui sejarah yaqowiyyu. Informan dari masyarakat yaitu terdiri dari masyarakat
warga asli Jatinom usia dewasa dan muda, serta masyarakat pendatang usia dewasa dan muda. Sehingga informan sebanyak 4 orang. Informan yang dipilih
yaitu warga asli Jatinom dan pendatang yang tinggal di Jatinom minimal 10 tahun. Kategori usia dewasa yaitu 40 tahun ke atas, sedangkan usia muda di
bawah 40 tahun. Untuk informasi tambahan dengan teknik triangulasi sumber, informan dipilih yaitu dari Instansi Pemerintah yaitu Disbudparpora Kabupaten
Klaten dan Pemerintah Kecamatan Jatinom. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui data primer dan data
sekunder. Data primer ini diperoleh berasal dari hasil wawancara dengan informan dan hasil observasi pada lokasi penelitian serta hasil dokumentasi dan
catatan lapangan. sedangkan data sekunder Adapun data sekunder yang akan diperoleh melalui studi pustaka, arsip, dan literatur lain yang relevan dengan
fokus penelitian dan sebagai pelengkap informasi yang dibutuhkan. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui pengamatan langsung di
commit to user lapangan observasi, wawancara mendalam indept interview dan
dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data yang telah terkumpul, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Peneliti akan menggunakan triangulasi
sumber. Penulis membandingkan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain sehingga informasi yang diperoleh dapat
dibandingkan dengan
informasi lainnya.
Kemudian peneliti
akan membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Miles dan Huberman
1984, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secera terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
C. PEMBAHASAN