NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN

DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM

KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

TAHUN 2014

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

SITI AMANATUS SYARIFAH

  

NIM. 11110152

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

TAHUN 2014

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN

DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM

KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

TAHUN 2014

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

SITI AMANATUS SYARIFAH

  

NIM. 11110152

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

TAHUN 2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Drs. Djuz ’an, M.Hum

  Dosen STAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 5 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Siti Amanatus Syarifah

  Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini,Kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Siti Amanatus Syarifah NIM : 111 10 152 Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI Judul :

  NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA QOWIYU DI DESA JATINOM, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 29 Agustus 2014 Pembimbing

  Drs. Djuz’an, M.Hum NIP. 19611024 198903 1 002

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  “Kerasnya hidup bukanlah halangan, namun merupakan tantangan menuju cita-cita”

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

  • Kedua orang tua Bapak Muhammad Umar dan Ibu Suyani tersayang yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran
  • Keluarga besarku yang telah memberikan motivasi
  • Seseorang yang kelak menjadi pendamping hidupku.

  Semoga Allah meridloi (AnNug)

  • Bp. Drs. Juz’an, M.Hum yang telah membimbing skripsiku mulai dari awal hingga akhir dengan penuh kesabaran
  • Keluarga besar PAI D Angkatan 2010
  • RBA FM, Rumah Orange,

  Sahabat-sahabatku

  Komunitas Boyolali, dan Kawruh Jawa yang memberikan motovasi luar biasa. Terima Kasih

  

ABSTRAK

  Syarifah, Siti Amanatus. 2014. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten Tahun 2014 Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. Djuz’an, M. Hum.

  Kata kunci : Nilai-nilai Pendidikan dan Tradisi Ya Qowiyu

  Penelitian ini membahas tentang Nilai-nilai Pendidikan dalam Tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana bentuk tradisi Ya Qowiyu yang ada di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam tradisi tersebut dan pendapat para tokoh tentang tradisi Ya Qowiyu yang ada di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk tradisi Ya Qowiyu, nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya dan pendapat para tokoh terhadap tradisi Ya Qowiyu yang terdapat di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

  Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat oenting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai instrumen langsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil diambil dari para informan / responden pada waktu mereka diwawancarai. Dengan kata lain data-data tersebut merupakan keterangan dari para informan, sedangkan data tambahan berupa dokumen. Keseluruhan data tersebut selain wawancara diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini adalah mengadakan keabsahan.

  Dari hasil penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang tradisi Ya Qowiyu di Jatinom ini relatif baik. Dengan adanya kesadaran dan keyakinan yang tinggi terhadap keberkahan yang didapatkan dari tradisi Ya Qowiyu ini, maka masyarakat selalu melaksanakan tradisi ini setiap tahunnya. Tradisi Ya Qowiyu ini tradisi yang harus dilaksanakan setiap tahunnya, karena masyarakat sudah merasakan manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tradisi tersebut. Nilai Pendidikan Islam dalam tradisi Ya Qowiyu adalah adanya kebersamaan, toleransi, saling menghormati tanpa memandanng status sosial, karena di hadapan Tuhan semua manusia itu sama.

  Nilai sosial pada Tradisi Ya Qowiyu adalah bahwa perayaan tradisi tersebut akan mendatangkan suatu pengaruh yang kuat berkenaan dengan kehidupan sosial budaya. Nilai religius pada Tradisi Ya Qowiyu adalah untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT, merupakan wujud rasa syukur kita terhadap nikmat dan karunia yang telah diberikan. Selain itu terdapat nilai sosial dalam tradisi Ya Qowiyu.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahi robil’alamin, segala puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Taufiq serta Hidayah-Nya yang tiada terhimgga penulis d apat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Nilai- nilai Pendidikan dalam Tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten”.

  Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan Uswah Khasanah Rasulullah Muhammad s.a.w, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rosul utusan Allah untuk membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang modern ini.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Nilai-nilai Pendidikan Dalam Tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Rasimin, S.Pd.I.M.Pd selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga.

  3. Drs. Djuz’an, M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  5. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

  7. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis khususnnya serta para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 28 Agustus 2014 Penulis

  Siti Amanatus Syarifah 11110152

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN DEKLARASI ................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ......... iii HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv HALAMAN MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN ............................. v ABSTRAK ........................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................... ......... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... .......... 1 B. Rumusan Masalah............................................................................ ............ 6 C.Tujuan Penelitian ............................................................................. ............ 7 D.Manfaat Penelitian............................................................................ ............ 7 E.Penegasan Istilah............................................................................... ............ 9 F.Metode Penelitian .......................................................................................... 14

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................ 14

  2. Kehadiran Peneliti ................................................................................. 15

  3. Lokasi Penelitian ................................................................................... 15

  4. Subjek Penelitian ................................................................................... 16

  5. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 16

  6. Tahap-tahap Penelitian ......................................................................... 17

  7. Instrumen Penelitian .............................................................................. 18 G.Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 18

  H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 19

  I. Sistematika Penulisan Data .......................................................................... 20

  BAB II KAJIAN TEORITIK A.Tinjauan Tentang Tradisi Ya Qowiyu .......................................................... 22

  1.Landasan Historis Kebudayaan/Tradisi ................................................... 22

  2.Sejarah Ki Ageng Gribig ......................................................................... 26

  3.Sejarah Ya Qowiyu ................................................................................... 30

  4.Manfaat Tradisi Ya Qowiyu ..................................................................... 33 B.Konsep Tentang Nilai ................................................................................... 34

  1. Pengertian Nilai ........................................................................................ 34

  2. Makna Etika ............................................................................................. 36

  3. Makna Estetika ......................................................................................... 37 C.Konsep Pendidikan ....................................................................................... 38

  1. Pengertian Pendidikan .............................................................................. 38

  2. Tujuan Pendidikan .................................................................................... 41

  3. Subjek/Pelaku Pendidikan ........................................................................ 45

  4. Materi Pendidikan .................................................................................... 46

  5. Macam-macam Pendidikan ...................................................................... 46

  6. Macam-macam Nilai Pendidikan .......................................................... 48

  E. Peranan Tradisi bagi Pendidikan ................................................................. 50

  BAB III. PAPARAN DAN TEMUAN A.Paparan Data ................................................................................................. 52

  1. Gambaran Umum Lokasi ......................................................................... 52

  a. Letak ..................................................................................................... 52

  b. Keadaan Demografis ............................................................................ 53

  B. Temuan Penelitian ....................................................................................... 60

  1. Pendapat masyarakat ............................................................................... 64

  BAB IV. PEMBAHASAN A.Analisis Hasil Temuan ................................................................................. 72

  1. Pemahaman Masyarakat tentang tradisi Ya Qowiyu ................................ 81

  2. Bentuk Tradisi Ya Qowiyyu ...................................................................... 73

  3. Nilai-Nilai Pendidikan dalam Tradisi Ya Qowiyyu .................................. 75

  BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ................................................................................................... 82

  1. Pemahaman masyarakat tentang tradisi Ya Qowiyu ................................. 82

  2. Bentuk pelaksanaan tradisi Ya Qowiyu ................................................... 83

  3. Nilai-nilai pendidikan dalam tradisi Ya Qowiyu ..................................... 84

  B. Saran ............................................................................................................ 85 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 86 LAMPIRAN - LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL 1.

  TABEL I : Daftar Penduduk Kelurahan Jatinom 2.

  TABEL II : Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian 3.

  TABEL III : Keadaan Penduduk Berdasar Pendidikan 4. TABEL IV : Keadaan Penduduk Berdasar Agama 5. TABEL V

  : Daftar Responden

  DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Dokumentasi Kegiatan 2. Surat Ijin Penelitian 3. Daftar SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap bangsa dan suku tentunya memilki agama sebagai

  kepercayaan yang mempengaruhi manusia sebagai individu, juga sebagai pagangan hidup. Di samping agama, kehidupan manusia juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Kebudayaan menjadi identitas diri bangsa dan suku bangsa. Suku tersebut memelihara dan melestarikan budaya yang ada.

  Dalam masyarakat, baik yang kompleks maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai budaya yang satu dengan yang lain saling berkaitan hingga menjadi suatu sistem, dan sistem itu sebagai pedoman dari konsep-konsep yang ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan warga masyarakat.

  Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, terdan karya sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha be dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Budaya masyarakat yang sudah melekat erat menjadikan masyarakat Jawa sangat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari kebudayaan itu.

  Sejarah Islam di Jawa berjalan cukup lama. Dengan adanya berbagai ritual dan tradisi budaya yang dilaksanakan secara Islami di Jawa, telah memperkokoh eksistensi esensi ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara, karena berbagai tradisi Islam di Jawa yang terkait dengan siklus kehidupan tersebut kemudian berkembang hampir ke seluruh pelosok tanah air, bahkan Asia Tenggara, dimana komunitas orang-orang muslim Jawa berkembang. Sebaliknya ajaran Islam justru menjadi kuat ketika ia telah mentradisi dan membudaya di tengah kehidupan masyarakat setempat, di mana esensi ajarannya sudah masuk dalam tradisi masyarakat setempat.

  Dalam hal ini Islam bukan sekedar tidak memiliki isi dalam sanubari budaya masyarakat setiap detik kehidupan mereka yang diantaranya diwujudkan dalam apresiasi Islam atas berbagai ritual dalam siklus kehidupan masyarakat. Oleh karenanya tradisi dan budaya dalam Islam Jawa menjadi penentu dalam kelangsungan syari’at Islam. Ketika tradisi dan budaya terakomodasi dalam suatu agama akhirnya ajaran agama muncul sebagai hal yang mendarah daging dalam suatu komunitas masyarakat. Inilah antara lain yang terjadi antara Islam dan Jawa, dan kemudian membentuk gugus budaya Islam Jawa.

  Islam memberikan pengaruh kepada tradisi dan budaya atau kepercaayan, dan begitu juga sebaliknya budaya juga memberikan pengaruh pada pelaksanaan dari ajaran-ajaran Islam. Kaum muslimin di Indonesia pada umumnya yakin bahwa tersebarnya agama Islam di tanah Jawa termasuk di dalamnya tradisi dan kebudayaan adalah berkat kegigihan, keuletan dan kesabaran Walisongo (Soeleiman dan Subhan, 2007:160).

  Dari pergulatan antara upaara dan proses dinamika manusia seperti sekarang ini telah melahirkan berbagai fenomena keduniaan yang berpangkal pada kondisi budaya/upacara masyarakat. Artinya kemajuan pemikiran manusia memabawa kepada kekeringan nilai-nilai masyarakat yang membutuhkan secara mendalam. Disinilah muncul beragam problem yang menjadi beban sosial, seperti kenakalan remaja yang terus meningkat dan retaknya sendi-sendi keluarga yang di kalangan masyarakat modern. Yang demikian itu termasuk tantangan zaman yang berpijak dari lemahnya budaya masyarakat terhadap tradisi tersebut.

  Di satu sisi, yaitu berdasarkan perkembangan dan kenyataan itu, masalah-masalah sosial semakin transparan. Metode yang dikembangkan para ahli semakin canggih. Tradisi ini merupakan bagian dari pengalaman perilaku yang dialami oleh setiap orang terhadap masyarakat yang ada, dan mempunyai intensitas yang sama dan semua itu tergantung pada unsur kesadran bertradisi, yaitu kessadaran yang mengantarkan pada nilai-nilai budaya yang direfleksikan melalui perilaku masayarakat dan juga interaksinya dengan kenyataan.

  Adapun seperti halnya di Kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten memiliki beraneka ragam obyek wisata yang masing-masing dapat dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik wisata. Salah satu obyek dan daya tarik wisata antara lain adalah Makam Kyai Ageng Gribig dan Upacara Ya Qowiyu di kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kab. Klaten. Obyek wisata ini perlu dikembangkan karena memiliki daya tarik wisata sebagai sejarah, budaya dan tradisi yang menarik.

  Transformasi dalam bidang tradisi telah mengalami pergeseran nilai-nilai adat, sebagai akibat langsung perubahan zaman dan disoroti sebagai sebab melemahnya kadar budaya masyarakat setempat. Untuk memberikan pertimbangan akan hal itu, maka usaha untuk mengembalikan budaya terhadap nilai-nilai kebudayaan dan pendidikan terus dilakukan. Artinya proses pengembalian nilai-nilai budaya dan pendidikan dalam tradisi ini terus diupayakan untuk meningkatkan budaya sebar apem melalui tata cara yang ada. Sosialisaasi nilai-nilai budaya terhadap masalah ini diupayakan dengan kondisi yang ada yaitu dengan melalui lembaga-lembaga yang dimiliki oleh masyarakat. Salah satu lembaga tersebut antara lain berupa upacara adat, dalam hal ini Makam Kyai Ageng Gribig dan Upacara Sebar Apem Ya Qowiyu. Kyai Ageng Gribig juga salah satu ulama dan orang yang baik, meskipun hubungannya dekat dengan Sultan Agung Haryokusumo dari Mataram. Menurut cerita Kyai Ageng Gribig berhasil mengajak kembali Adipati Palembang untuk kembali ke Mataram tidak dengan cara perang, tetapi dengan cara pendekatan atau diplomasi. Sebagai hadiah dari keberhasilannya itu oleh Sultan Agung, Kyai Ageng Gribig lalu diberi jabatan sebagai Bupati Nayaka, tapi Kyai Ageng Gribig tidak mau menerima jabatan itu karena lebih senang menjadi ulama di Desa Jatinom.

  Masyarakat di desa Jatinom, Kec. Jatinom yang memiliki sistem kekerabatan yang tinggi menyebabkan setiap kegiatan sosial dan agama dilakukan secara bersama-sama dan tolong-menolong. Mengenai yang dilakukan benar atau salah tidak menjadi sorotan. Orientasinya adalah keberkahan dan ketentraman hidup masyarakat. Perbuatan benar dan salah tergantung dari baik buruknya tujuan dari perbuatan yang dilakukan.

  Begitu juga tradisi Ya Qowiyu yang dilakukan setahun sekali pada bulan sapar, dimana tradisi tersebut diyakini akan meningkatkan keberkahan dan ketentraman masyarakat. Sedangkan menurut Harapandi Dahri mendifinisikan Tradisi adalah suatu kebiasaan yang teraplikasikan secara terus-menerus dengan berbagai simbol dan aturan yang berlaku pada sebuah komunitas.

  Awal mula dari sebuah tradisi adalah ritual-ritual individu kemudian disepakati oleh beberapa kalangan dan akhirnya diaplikasikan secara bersama-bersama dan bahkan tak jarang tradisi-tradisi berakhir menjadi sebuah ajaran yang jika ditinggalkan akan mendatangkan bahaya. Tradisi dan kebudayaan sebagai hasil dari cipta, karsa, dan rasa manusia. Menurut Koentjaraningrat definisi Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat 2000:180).

  Berdasarkan kerangka pikir di atas, penulis tertarik mencoba menuangkan dalam suatu penelitian guna mengengetahui maksud dan tujuan nilai-nilai pendidikan dari Tradisi Ya Qowiyu yang mentradisi di kalangan masyarakat Desa Jatinom, Kec. Jatinom, Kab. Klaten yang mayoritas beragama Islam dan meyakini bahwa tradisi tersebut masih mengandung nilai-nilai pendidikan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul skripsi “ NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA

  QOWIYU di DESA JATINOM, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN, TAHUN 2014”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti kemukakan maka dapat dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pemahaman masyarakat tentang Tradisi Ya Qowiyu di

  Desa Jatinom, Kec. Jatinom, Kab. Klaten Tahun 2014 ? 2. Bagaimana pelaksanaan Tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kec

  Jatinom, Kab. Klaten Tahun 2014 ? 3. Apakah nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam Tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kec. Jatinom, Kab. Klaten tahun 2014 ?

C. Tujuan Penelitian

  Setelah mengadakan kegiatan perlu adanya tujuan yang ingin dicapai, demikian juga dalam penelitian ilmiah yang dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi ini yaitu : 1.

  Untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang Tradisi YA Qowiyu di Desa Jatinom, Kec. Jatinom, Kab. Klaten tahun 2014.

  2. Untuk mengetahui pelaksanaan tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kec. Jatinom, Kab. Klaten tahun 2014.

  3. Untuk mengatahui nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam Tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kec. Jatinom, Kab. Klaten tahun 2014.

D. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan sebagai penjelas adanya manfaat yang baik, bagi siapa saja yang bisa memahami tradisi Ya

  Qowiyu dan tentunya bagi pelakunya dalam lahiriyah, batiniyah maupun dalam masyarakat.

  Berdasarkan penjelasan tersebut diharapkan bisa menjadi pengetahuan tentang tradisi Ya Qowiyu khusunya bagi peneliti dan umumnya bagi siapa saja. Harapan selanjutnya semoga dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun secara praktisnya.

1. Manfaat Teoritis

  Berdasarkan penelitian ini maka dapat mengetahui manfaat yang terkandung dalam tradisi Ya Qowiyyu secara sosial kemasyarakatan maupun secara spiritual. Semoga penelitian ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dalam Tradisi Ya Qowiyyu sebagai sarana dakwah, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sarana untuk menyambung silaturahmi. Serta dapat meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat dan dapat meningkatkan ibadah umat manusia kepada Allah SWT.

2. Manfaat Praktis

  Lembaga dalam hal ini STAIN Salatiga dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai ilmu pengetahuan agama, yang akan membantu mahasiswa menjadi lebih taat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai mahasiswa yang dapat menempatkan dirinya dalam lingkungan masyarakat yang baik.

  Adapun manfaat lain dari penelitian ini adalah : 1.

  Diharapkan dapat memberi kontribusi positif pada kajian-kajian sejenis di waktu selanjutnya.

2. Dapat sedikit-demi sedikit meluruskan persepsi masyarakat tentang tujuan dari tradisi Ya Qowiyu itu sendiri.

  3. Dengan penelitian ini diharapkan menjadi nilai tambah yang berguna bagi peneliti khususnya dan untuk masyarakat pada umumnya.

  4. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang sosial keagamaan.

E. Penegasan Istilah

  Untuk mengetahui pemahaman serta untuk menentukan arah yang jelas dalam menyusun proposal ini, maka penulis memberikan penegasan dan maksud penulisan judul sebagai berikut : 1.

  Nilai Pengertian nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Nilai ditinjau dari segi Harkat adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan. Nilai ditinjau dari segi Keistimewaan adalah apa yang dihargai, dinilai tinggi atau dihargai sebagai sesuatu kebaikan. Lawan dari suatu nilai positif adalah “tidak bernilai” atau “nilai negative”. Baik akan menjadi suatu nilai dan lawannya (jelek, buruk) akan menjadi suatu “nilai negative” atau “tidak bernilai”.

  Mulyana ( 2004) mendefiniskan tentang nilai itu adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Definisi tersebut dikemukakan oleh Mulyana yang secara eksplisit menyertakan proses pertimbangan nilai, tidak hanya sekedar alamat yang dituju oleh sebuah kata “ya”.

  Dari beberapa pendapat tersebut di atas pengertian nilai dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan manusia dan harus dimiliki setiap dalam konteks etika (baik dan buruk), logika (benar dan salah), estetika (indah dan jelek).

2. Pendidikan

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sedangkan pengertian pendidikan menurut Lodge dalam buku Philosophy of Education mengungkapkan “dalam pengertian yang lebih luas semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan. Secara luas hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup” (Lodge, 1977:23). Maksud dari pernyataan ini ialah bahwa pendidikan itu ruang lingkupnya meliputi seluruh umat manusia, sepanjang sejarah adanya manusia, sepanjang hidup manusia. Sedangkan dalam pengertian yang lebih sempit, Lodge mengemukakan “pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat-istiadat dengan latar belakang sosial, dan pandangan hidup masyarakat itu kepada warga masyarakat generasi penerusnya, dan demikian seterusnya. Dalam arti sempit, ruang lingkup pendidikan hanya meliputi pendidikan formal, terbatas pada pribadi yang sukarela mengikutinya.

  Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa nilai pendidikan merupakan batasan segala sesuatu yang mendidik ke arah kedewasaan, bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya yang diperoleh melalui proses pendidikan.

  Proses pendidikan bukan berarti hanya dapat dilakukan dalam satu tempat dan suatu waktu, namun kapanpun dan di mana pun.

3. Tradisi

  Tradisi adalah peristiwa budaya yang merupakan warisan dari para pendahulu kita yang telah diwariskan nilai budaya yang tinggi sehingga menjadikan identitas yang kuat serta mengakar dikalangan masyarakat (Purwadi, 2007:546).

  Pengertian dari tradisi atau budaya, kebudayaan yang dalam bahasa Inggris adalah culture, berasal dari bahasa Latin colere yanng berarti bercocok tanam (cultivation). Dalam bahasa Indonesia, menurut Koentjaraningrat, kata kebudayaan, sebelum mendapatkan imbuhan (awalah ke dan akhiran an) adalah budaya yang berasal dari bahasa Sansekerta budhayyah, yaitu bentuk jamak dari kata buddhi (budhi atau akal). Ada pula yang menyebutkan bahwa kata budaya adalah perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi, yaitu berupa cipta, karsa, dan rasa. Oleh karena itu, kata kebudayaan dalam pengertian yang demikian adalah hasil daya cipta, karsa dan rasa manusia.

  Ruang lingkup kebudayaan memang teramat luas dan terkesan kabur. Oleh karena itu, kiranya penulis perlu memberi batasan tentang kebudayaan pada bahasan ini. Yang dimaksud kebudayaan di sini hanya berkisar pada nilai budaya yang dipandang perlu bagi proses keberlangsungan hidup, karena ia langsung atau tidak langsung dan dipengaruhi oleh tindakan-tindakan masyarakat dimana nilai tersebut dianut. Penulis berusaha memahami dan menginformasikan apa saja yang ada di tengah masyarakat Jawa, tentu saja dengan mengembangkannya sesuai kemampuan yang dimiliki.

4. Ya Qowiyu

  Tradisi Ya Qowiyu adalah tradisi yang berasal dari Kyai Ageng Gribig yang bernama asli Wasibagno Timur, merupakan keturunan Prabu Brawijaya ke-5 dari Majapahit. Ia adalah seorang ulama besar yang memperjuangkan Islam di pulau Jawa, tepatnya di desa Jatinom Klaten. Misinya adalah mengemban dawuh dari pendahulu tokoh utama atau dari kalangan walisongo, tujuannya meninggalkan dari kerajaan adalah ingin mengemban dakwah Islam dan juga mempunyai keinginan menjunjung tinggi Bangsa dan Negara. (Indarjo : 1953: 16)

  Di Jatinom setiap bulan sapar dalam penanggalan Jawa atau Islam diadakan sebaran apem atau Ya Qowiyyu. Tradisi ini dilaks anakan pada hari Jum’at di bulan Sapar bertempat di masjid besar Jatinom. Orang Jatinom biasa menjadikan perayan ini sebagai ajang bersilaturahmi kesanak saudara. Pada saat itu setiap rumah membuat kue apem, yang nanti disajikan pada tamu yang datang. Tradisi ini konon bermula dari cerita tentang Kyai Ageng Gribig yang memberi kue apem kepada muridnya, tetapi jumlahnya hanya sedikit sehingga agar adil kue apem tersebut dilemparka ke muridnya untuk dibagi (Sumarta Sastra dan Indarjo: 1953). Asal usul cerita rakyat Kyai Ageng Gribig saat dakwah beliau sangatlah mengena pada masyarakat dan pada saat itu masih memeluk agama Hindu Budha. Syiar beliau tidak hanya di daerah Klaten saja tetapi menyebar luas sampai ke luar daerah Boyolali dan Surakarta. Kyai Ageng Gribig sangat pandai dalam strategi dakwah, hingga masyarakat pada waktu itu yang masih kental dengan keyakinan pada pohon dan batu besar, menjadi beriman kepada Allah Swt. Keluhuran serta jasa beliau senantiasa terkenang dan melekat pada masyarakat terutama yang tinggal di Daerah Klaten dan Boyolali.

F. Metode Penelitian

  Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk suatu pendekatan dalam mengkaji topik penelitian hingga mencari jawabannya (Mulyana, 2004:145). Dengan ungkapan lain, bahwa metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian (Mulyana, 2004:145)

  Sedangkan penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis mengenai pencarian data berkenaan dengan masalah tertentu yang kemudian diolah, dianalisis dan diambil kesimpulan hingga dicari suatu pemecahan dari suatu masalah.

  Jadi metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan

  Menurut pendekatannya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini diambil karena dalam penelitian ini berusaha menelaah fenomena sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar dan alamiah, bukan dalam kondisi terkendali atau labolatoris.

  Karena data yang diperoleh berupa kata-kata atau tindakan, maka jenis penelitian yang peneliiti gunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang hanya menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi atau variable. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang datanya dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka (Moleong, 2004 :5)

b. Jenis Penelitian

  Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi etnografi. Penelitian etnografi merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu tersebut yang meliputi semua aspek. (Danim, 2002 : 5) Tujuan penelitian etnografi ini adalah untuk menguraikan suatu budaya secara menyeluruh dan mempelajari secara intensif tentang latar belakang budaya sebuah komunitas atau kelompok manusia atau individu. Etnografi ini digunakan untuk meneliti perilaku manusia dalam lingkungan spesifik alamiah. (Leod, 2001:161-162) 2.

   Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitan ini, kehadiran peneliti sangatlah penting sekali, peneliti bertindak sebagai instrument langsung sekaligus pengumpul data. Peneliti dalam penelitian ini bertindak secara langsung ke lapangan sehingga mendapatkan data yang riil didalam tradisi sadranan tersebut sehingga bisa mendapatkan data yang akurat.

  3. Lokasi penelitian

  Lokasi penelitian yang peneliti kunjungi adalah Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupetan Klaten. Lokasi ini merupakan lokasi yang masih kental dengan tradisi saparan yaitu Tradisi Ya Qowiyu.

  Tradisi Ya Qowiyu adalah tradisi sebaran apem yang dilaksanakan setiap bulan Shafar.

  4. Subjek Penelitian

  Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat pihak, diantaranya (1) Juru Kunci Makam Ki Ageng Gribig, (2) Pemerintah Kecamatan / Desa, (3) Tokoh Agama setempat, (4) Tokoh masyarakat sekitar dan luar daerah. Yaitu di Desa Jatinom, Kec. Jatinom, Kab.

  Klaten. Alasan peneliti memilih mereka sebagai subjek adalah untuk memudahkan peneliti untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk bahan penyusunan skripsi.

5. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

  Penelitian ini adalah penelitian etnografi yang sifatnya menjelaskan terhadap suatu masalah penelitian. Maka jenis data yang digunakan adalah data yang bersifat non statistik dimana data yang diperoleh nantinya dalam bentuk kata-kata verbal, bukan data dalam bentuk angka. Jenis data pada penelitian ini ada dua yaitu data tak tertulis yang berupa kata-kata maupun tindakan dan data tertulis.

b. Sumber Data

  Untuk mendapatkan keterangan sumber tertulis, peneliti mendapatkan dari sumber data atau informan. Sedang teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik seleksi informan yang mengetahui dan yang berpengaruh di masyarakat terhadap tradisi Ya Qowiyyu dan bersedia diwawancarai. Adapun sumber data dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu : 1)

  Sumber Data Primer

  Sumber data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya. Dalam hal ini, peneliti sebagai pengumpul data. Data primer yang digunakan yaitu buku-buku yangn relevan dan hasil wawancara dari para ahli. 2)

  Sumber Data Sekunder Yaitu informasi yang telah dikumpulkan pihak lain, dan yang menjadi sumber data sekundernya adalah meliputi warga masyarakat. Mengenai sumber data sekunder ini peneliti langsung mengadakan wawancara dan observasi pada orang yang terlibat dalam upacara tersebut yaitu panitia dan para pengunjung.

6. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian kualitatif sebenarnya tidak ada tahapan baku, karena tahapan-tahapannya harus disesuaikan yaitu seperti halnya dalam penelitian kuantitatif, tetapi sirkuler sehingga penelitian kualitatif dapat dimulai dari manapun. Jadi dalam penelitian kualitatif tidak ditentukan secara pasti seperti halnya dengan penelitian kuantitatif, karena penelitian kualitatif tidak mempunyai batasan- batasan secara tegas yang dikarenakan oleh desain dan fokus penelitiaannya dapat berubah-ubah. Walaupun demikian tahapan- tahapan penelitian kualitatif secara umum dapat dibagi antara lain : a) Orientasi melalui bacaan-bacaan, wawancara dan observasi ke lapangan.

  b) Eksplorasi yaitu mengumpulkan data berdasarkan fokus penelitian yang sudah jelas.

  Dalam tahap ini langkah-langkah yang akan peneliti lakukan adalah :

  a) Menyusun Rancangan Penelitian

  b) Memilih Lapangan Penelitian

  c) Mengurus Perijinan

  d) Memilih dan Memanfaatkan informan

  e) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian 7.

   Instrumen Penelitian

  Pada penelitian ini, instrumen adalah orang yang melakukan penelitian. Persoalan reliabilitas dan validitas lebih dimaksudkan pada kelayakan dan kredibilitas data yang ada. Pengukuran dan alat ukur dalam instrumen penelitian kualitatif pula, jadi lebih bersifat abstrak dan lengkap dalam penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini tentu memerlukan adanya data, yaitu sebagai bahan yang akan diteliti. Penelitian kualitatif menggunakan metode (Moleong, 2004:9), dalam pengumpulan data melalui berbagai cara antara lain :

  1. Observasi, merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan menyaksikan langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek paristiwa yang sedang ditelitinya.

2. Wawancara, merupakan proses memperoleh keterangan untuk

  memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai.

  3. Dokumentasi merupakan proses memperoleh sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semua itu memberikan informasi bagi proses penelitian.

H. Teknik Analisis Data

  Analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikan dalam suatu pola dan ukuran tertentu untuk dijadikan suatu kesimpulan. Jadi, analisis berdasarkan pada data yang telah diperoleh dari penelitian yang sifatnya terbuka. Menurut Patton, analisis data merupakan proses pengurutan data, mengorganisasikan ke dalam pola, kategori dan urutas dasar. (Moleong, 2004 : 103)

  Berdasarkan uraian di atas, maka prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1)

  Reduksi Data Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan dan informasi data kasar. Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih data-data pokok dan penting, mencari tema dan pola, dan membuang data yang dianggap tidak penting.

  Dengan demikian data yang tereduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik, untuk memudahkan peneliti mengumpulkan data berikutnya. 2)

  Display Data Display data adalah penyajian kembali sekumpulan informasi/ data yang tersusun untuk dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan sajian datanya. Penyajian data biasanya dilakukan secara naratif, dapat bila dalam bentuk tabel, bagan dan diagram. 3)

  Mengambil Kesimpulan Tahap penyimpulan adaah tahapan penyimpulan dari proses penemuan makna atas gejala atau peristiwa yang diteliti. Kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal sifatnya masih sementara dan akan beubah sejalan dengan pembuktian / temuan-temuan data berikutnya.

  Proses menemukan bukti-bkti pada tahap temuan data berikutnya inilah yang disebut tahap verivikasi data. Jika kesimpulan awal yang dirumuskan peneliti telah terbukti dengan data-data pendukung pada temuan berikutnya, maka terjadilah kesamaan temuan data penelitian.

  Pada saat peneliti menemukan berbagai kesamaan data, maka kesimpulan akhir dapat dirumuskan sebagai jawaban atas permasalahan yang diteliti

I. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematikanya sebagai berikut: BAB I Pendahuluan yang berisi tentang Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Penegasan

  Istilah, Metode penelitian, Teknik pengumpulan data, Teknik analisis data, Sistematika penulisan BAB II Membahas tentang Kajian Teoritik Tradisi Ya Qowiyu dan Nilai- nilai Pendidikan

  BAB III Membahas tentang gambaran umum dan Hasil Penemuan tentang Tradisi Ya Qowiyu di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten BAB IVAnalisis tentang Pemahaman Masyarakat tentang tradisi Ya Qowiyu, Bentuk Tradisi Ya Qowiyu dan Nilai-nilai Pendidikan yang terkandung di dalam tradisi tersebut BAB V Penulis membuat penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran sebagai bahan masukan dalam tradisi Ya Qowiyu dan Nilai-nilai

  Pendidikan yang terdapat di dalamnya Bagian akhir penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran

BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Tradisi Ya Qowiyu 1. Landasan Historis Kebudayaan atau Tradisi Soerjono (2003 : 9) kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta

  “budhayyah” yang merupakan bentuk dari kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.

  Selo Soemardjan (1974 : 133) merumuskan Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan pada keperluan masyarakat.

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SIM BOL-SIM BOL WALIMATUL 'U R SY DI DESA CAN DIREJO KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 0 9 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd

0 1 147

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

PENGARUH TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM DI DUSUN MARGOSARI DESA NGADIROJO KECAMATAN AMPEL SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 85

PENGARUH KEWIBAWAAN PENGASUH TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DESA GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 103

PEMBINAAN KEAGAMAAN DALAM KONSEP SAPTA MARGA DI LINGKUNGAN TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99