12
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri berlomba-lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas
dengan menggunakan alat-alat produksi yang semakin kompleks. Makin kompleksnya peralatan yang digunakan, makin besar adanya potensi bahaya dan
makin tinggi pula kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan dan pengendalian dengan sebaik mungkin. Hal ini menunjukkan
bahwa masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan dalam industri secara keseluruhan Depnaker, 19971998.
Undang-undang keselamatan kerja telah memberikan tanggung jawab kepada manajemen untuk melaksanakan pencegahan kecelakaan termasuk
kebakaran dan peledakan dan penyakit akibat kerja. Agar dapat melaksanakan kewajiban ini dengan baik, maka pertama pihak manajemen harus menetapkan
kebijakan pimpinan perusahaan yang mencakup upaya pencegahan kecelakaan, peledakan, kebakaran dan penyakit akibat kerja. Pada prinsipnya kebijakan
pimpinan tersebut harus bersifat formal, diatas kepala surat perusahaan, ditandatangani oleh pimpinan puncak serta dibubuhi stempel perusahaan. Isi yang
penting adalah pernyataan pimpinan bahwa perusahaan memandang pekerja sebagai aset utama perusahaan, oleh karena itu setiap pekerjaan harus dilakukan
dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan pekerja. Selanjutnya
13
dicantumkan bahwa pelaksanaan keselamatan dan kesehatn kerja merupakan kewajiban setiap orang mulai dari pimpinan tertinggi sampai kepada
pelaksanaoperator. Berikut pernyataan bahwa manajer lini bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dalam satuan
kerjanya. Kebijakan manajemen di tindak lanjuti dengan adanya peraturan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan serta pedoman pelaksanaan yang
lebih bersifat teknis Syukri Sahab, 1997. Dengan adanya peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka
PT Pupuk Kujang menaruh perhatian yang besar terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hal ini disebabkan karena manajemen PT Pupuk Kujang
Cikampek menyadari bahwa kerugian yang diderita akibat kecelakaan sangat besar dan dapat menurunkan citra perusahaan. Disamping itu juga demi
terwujudnya visi PT Pupuk Kujang yaitu
“ Menjadi industri pendukung pertanian dan petrokimia yang efisien dan kompetitif di pasar global” .
Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk mengadakan magang tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat.
B. Tujuan Magang