3
memanfaatkan infrastruktur jaringan yang sudah ada terlebih dahulu untuk mengefisiensikan pengeluaran perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasi layanan cloud storage pada
Ubuntu Server menggunakan layanan Owncloud. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan sebuah layanan sistem cloud storage yang dapat diakses
melalui internet. Layanan diharapakan dapat memberikan kemudahan pada pegawai dalam hal penyimpanan dan pengiriman data. Layanan ini dibangun pada
sistem operasi Ubuntu Server 14.04. Dan layanan yang dibangun ini tidak membahas tentang keamanan data.
2. Kajian Pustaka
Pada penelitian yang berjudul “Implementasi Virtualisasi dan Server Cloud
Menggunakan Proxmox VE”. Dalam penelitian tersebut, menjelaskan tentang cloud computing sebuah teknologi baru yang menggabungkan virtualisasi dengan
grid computing. Dimana dengan adanya perpaduan teknologi tersebut beban proses komputasi yang ada akan didistribusikan ke berbagai server yang saling
terhubung di dalam cloud. Sehingga dapat mengoptimalkan proses komputasi. Dengan Cloud computing ini user dapat memiliki infrastruktur yang besar serta
memiliki penyimpanan data tanpa batas, dimana user tidak memiliki apa apa, karena semua sudah tersedia dalam cloud tersebut [1].
Pada penelitian yang berjudul “Aplikasi Owncloud Berbasis Cloud
Computing di PT. Palu Mas Sejati”. Dalam penelitian tersebut, menjelaskan tentang OwnCloud merupakan sebuah perangkat lunak open source untuk
melakukan penyimpanan data pada sebuah server. OwnCloud memberikan sebuah solusi bagi pengguna komputer dalam melakukan penyimpanan data secara
fleksibel, dikarenakan selain kemampuan fleksibilitasnya diberikan melalui pengaksesan data yang mudah baik melalui platform web, desktop, dan mobile
device yang dimiliki oleh pengguna ukuran penyimpanan bisa disesuaikan dengan kebutuhan user tanpa harus menambah biaya sewa untuk mendapat kapasitas
penyimpanan yang lebih besar [2].
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian tentang perancangan dan implementasi sistem cloud storage
menggunakan layanan Owncloud. Penelitian dilakukan pada divisi Administrasi PT. Armada Internasional Motor yang dikerjakan oleh divisi IT dikarenakan
bersangkut paut dengan infrastruktur jaringan kantor. Aplikasi dibangun dengan memanfaatkan layanan Owncloud yang juga memanfaatkan teknologi web
service. Layanan Owncloud tersebut dibangun pada operasi sistem Ubuntu server 14.04 dikarenakan memanfaatkan infrastruktur yang ada pada kantor. Aplikasi
terdiri dari dua yaitu aplikasi berbasis desktop dan aplikasi berbasis mobile.
Cloud Computing adalah teknologi model client-server, di mana resources seperti server, storage, network, dan software dapat dipandang sebagai layanan
yang dapat diakses oleh pengguna secara remote dan setiap saat. Cloud dapat dibangun sebagai private cloud, yang dibuat hanya untuk kalangan internal
organisasi tertentu Jika private cloud dibangun oleh pihak lain dan server cloud berada di luar organisasi yang akan menggunakannya, maka private cloud
semacam ini disebut dengan virtual private cloud. Cloud Computing dibagi
4
menjadi tiga layanan diantaranya adalah Infrastructure As A Services IAAS, Platform As A Services PAAS, dan Software As A Service SAAS[3].
Perusahaan dengan nama Owncloud adalah yang membuat Owncloud ada sejak tahun 2011, didirikan oleh pakar open source bernama Frank Karlitschek
bersama Markus Rek. Dengan slogan “Your Cloud, Your Data, Your Way”. Owncloud merupakan salah satu perangkat lunak berbagi berkas gratis dan bebas.
Owncloud juga tersedia edisi bisnis dan edisi perusahaan yang menyediakan keamanan yang baik [4].
Ubuntu merupakan sistem operasi Linux yang diluncurkan pada tahun 2004. Sistem operasi ini merupakan turunan dari sistem operasi Linux yang lain, yaitu
Debian yang selama ini sering digunakan untuk komputer server. Ubuntu didukung oleh perusahaan yang bernama Canonical, Ltd www.canonical.com
yang dipimpin oleh Mark Shuttleworth. Perusahaan itu sendiri mempunyai tujuan untuk membantu dalam pengembangan, distribusi, dan promosi dari produk
perangkat lunak yang bersifat open source dan juga untuk memberikan perangkat dan dukungan untuk komunitas open source [5].
Web Service merupakan middleware internet yang memungkinkan berbagai sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada platform. Web service
mempunyai kelebihan lain yaitu kemudahannya dalam pengiriman data, karena secara umum web service menggunakan protocol TCPIP dan HTTP sebagai
sarana komunikasinya [6]. 3.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan metode PPDIOO Prepare, Plan Design, Implement,
Operate, Optimize sebagai metode yang dipakai dalam implementasi aplikasi layanan Owncloud untuk cloud storage ini.
Metode PPDIOO adalah metode yang dibuat oleh Cisco. Metode PPDIOO meliputi enam tahap, masing-masing mendefinisikan aktifitas yang saling
berkaitan satu dengan yang lain. Tahap-tahap dalam metode PPDIOO digambarkan pada Gambar 1. [7]
Gambar 1 Tahapan Penelitian
5
Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Prepare : Tahap persiapan, pada tahap ini yang dilakukan adalah meneliti dan
mengamati proses bisnis PT. AIM terutama pada divisi IT dan Administrasi serta mengidentifikasi permasalahan yang ada. 2 Plan: Perencanaan Sistem, tahap ini
dilakukan perencanaan kerja yang dimana meliputi analisa hal-hal yang diperlukan untuk membangun sistem. 3 Design: Pembuatan Model Aplikasi,
pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari infrastruktur yang dibuat. Pembuatan modelnya dirancang dalam bentuk topologi jaringan. Topologi dibuat
untuk memudahkan dalam membangun infrastruktur jaringan. 4 Implement: Implementasi, pada tahap ini dilakukan implementasi berdasarkan perencanaan
dan desain yang telah dibuat. 5 Operate : Pengujian aplikasi, pada tahap ini dilakukan pengujian sistem yang telah dibuat. Kemudian dilakukan analisa
mengenai kekurangan dan kelebihan terhadap sistem yang telah dibangun. 6 Optimize : Optimasi, berdasarkan perancangan dan pengujian yang dilakukan
pada tahap sebelumnya, dilakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari aplikasi ini. Kemudian dilakukan optimasi, sehingga sistem yang dibangun
mengalami perbaikan dan hasil akhir yang maksimal.
Pada tahap prepare ini bersamaan dengan tahap plan, dikarenakan antara persiapan dan perencanaan keduanya saling berhubungan dan menjadi dasar yang
harus diperhatikan sehingga tahap selanjutnya menjadi lebih terarah. Proses penelitian dilakukan dengan mempelajari proses bisnis pada divisi IT, observasi,
serta wawancara dengan cara tanya jawab kepada Kepala divisi IT di PT. Armada Internasional Motor PT. AIM. Dari hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan
diagram alur proses bisnis pada divisi IT PT.AIM dan dalam proses tersebut terdapat masalah kendala yang dijadikan latar belakang penelitian ini seperti
terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Diagram Alir Proses Bisnis Dvisi IT PT. AIM
6
Penjelasan proses bisnis pada Gambar 2 adalah sebagai berikut: 1. User request, mendapatkan permintaan dari user dimana user ini dari divisi
administrasi yang mengeluhkan sering terjadi kesalahan dan kurangnya data pada saat rekap data administrasi di kantor pusat. Ini terjadi karena data yang direkap
terlalu banyak dan kantor cabang yang semakin bertambah. 2. Analisis Masalah, pada tahap ini divisi IT menganalisa masalah yang dihadapi oleh user. Kemudian
nantinya divisi IT membuat rancangan solusi yang akan diambil. 3 Program design, setelah mendapat solusi dari analisa masalah sebelumnya, divisi IT
membuat konsep yang akan dibuat. 4 Program maintenance, setelah merencanakan konsep, kemudian dilakukan implementasi. Dimana konsep
tersebut dibuat dalam sebuah program yang nyata. Tahap ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mengembangkan program baru atau perbaikan dari program
yang sudah ada. 5 User Testing, setelah program selesai dibuat, kemudian program program diuji. Jika program belum memenuhi keinginan user maka
kembali ke tahap 2 untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada dalam program tersebut. Jika program sudah sesuai dengan keinginan user maka proses
pengembangan program sudah selesai. Dengan mengetahui kendala yang terjadi, kemudian melakukan persiapan yang lain berupa melakukan studi pustaka dan
membuat perencanaan kerja.
Untuk mewujudkan terciptanya jaringan yang memiliki performa yang optimal diperlukan beberapa hardware dan software yang menunjang. Analisa
kebutuhan hardware dan software yang diperlukan untuk menunjang sistem yang ada disebutkan pada tabel 1.
Tabel 1 Kebutuhan Hardware dan Software
No Komponen
Fungsi Spesifikasi
1 PC Server
Sebagai server Owncloud Processor Intel Core i3-
2100 CPU 3.10 GHz RAM 8 GB
1000 GB SATA Hard Disk
2 PC Laptop
Sebagai Client Windows 7 Ultimated
64 bit
3 Kabel UTP
Unshielded Twisted Pair
Penghubung Router dengan Switch dan client
RJ 45
4 Nagios XI
Untuk mengecek performance jaringan
5 Ubuntu Server 14.04
Sebagai OS server Owncloud
Setelah persiapan hardware dan software selesai, selanjutnya masuk pada tahapan design. Design merupakan tahap perancangan topologi jaringan yang
digunakan. Topologi jaringan fisik yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.
7
Gambar 3 Topologi Jaringan Cloud Storage
Pada Gambar 3 terdapat Cloud server, peran Cloud server adalah sebagai server database dan server layanan Owncloud tersebut. Pada server tersebut
menggunakan ip public yang nantinya digunakan untuk diakses oleh kantor cabang PT. AIM. Dan Ip local yang terdapat pada kantor pusat digunakan untuk
pengaksesan pegawai kantor pusat untuk memperoleh data yang telah dikirimkan dari kantor cabang. Sehingga selain dapat diakses melalu jaringan public pegawai
di kantor pusat dapat mengkases data melalui jaringan local. Konfigurasi pengalamatan IP tersebut ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 2 Pengalamatan IP Tiap Server
Komputer Network Card
IP Address
Server Publlic Eth 0
36.81.0.145:61007 Server Local
Eth 0 192.168.2.18
Server Public sendiri menggunakan IP Public dari internet Service Provider ISP PT. Telkom Indonesia.
Setelah design topologi jaringan telah terbentuk, masuk ke tahap implementasi. Dimana pada tahap ini membangun sistem yang telah dirancang,
dalam hal ini implementasi yang dilakukan adalah memberikan alamat IP kepada server Owncloud pada Ubuntu Server 14.04 sesuai dengan yang telah ditetapkan
pada Tabel 3.2. Selanjutnya adalah menentukan komponen apa saja yang akan ada dalam perancangan layanan Owncloud tersebut. Dalam hal ini yang perlu
dipersiapkan untuk membangun layanan Owncloud adalah apache web server, php, module module php yang dibutuhkan untuk layanan owncloud sendiri, dan
mySQL database server.
Setelah menetapkan komponen layanan Owncloud selanjutnya dilakukan konfigurasi pemasangan tiap paket paket yang dibutuhkan tersebut. Konfigurasi
dilakukan di Ubuntu Server 14.04. Paket yang dibutuhkan antara lain adalah
8
Apache Web Server, yang berfungsi untuk penghubung antar muka user dengan Owncloud.
Kode Program 1 Konfigurasi Install Apache Web Server
1. apt-get install apache2
Setelah Apache Web Server terinstall, dilakukan penginstallan pada paket yang lain. Paket lain yang harus diinstal adalah PHP. Karena bahasa scripting
yang digunakan pada Layanan Owncloud menggunakan bahasa PHP. Selain penginstallan paket PHP, agar layanan Owncloud bisa dijalankan diperlukan juga
modules modules PHP yang dibutuhkan Owncloud.
Kode Program 2 Konfigurasi Install PHP
1. apt-get install php5 php5-mysql
2. apt-get install php5-gd php5-json php5-curl php5-intl php5-mcrypt php5-
imagick
Fungsi dari modules modules tersebut adalah agar program database yang akan ditanam pada server support pada PHP. Paket database yang digunakan
adalah paket MySQL. Karena MySQL belum termasuk dalam modul yang langsung terinstall pada PHP. Sehingga harus ditambahkan secara manual agar
MySQL bisa terhubung dengan PHP.
Kode Program 3 Konfigurasi Install MySql Server
1. apt-get install mysql-server
Setelah semua paket sudah terpasang, seperti pada Kode Program 4 layanan Owncloud dapat diinstal kedalam Server Ubuntu. Paket layanan Owncloud bisa
diunduh pada website resmi Owncloud. Bisa juga langsung mengunduh dari dalam server ubuntu dengan script seperti pada konfigurasi nomor 1. Pada
konfigurasi nomor 2 mengekstrak hasil unduhan paket dari Owncloud ke dalam directory apache web server. Pada konfigurasi nomor 3 menjelaskan tentang
perubahan hak akses dari direktory Owncloud agar aplikasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan admin bisa melakukan perubahan rule rule pada layanan
Owncloud tersebut.
Kode Program 4 Konfigurasi Install Aplikasi Owncloud
1. wget
https:download.owncloud.orgcommunityowncloud- 8.2.0.tar.bz2
2. tar -xvf owncloud-7.0.0.tar.bz2 -C varwwwhtml
3. chown www-data:www-data -R varwwwhtmlowncloud
Agar data user pada layanan Owncloud tadi dapat tersimpan di server, selanjutnya membuat database untuk Aplikasi Owncloud tersebut, seperti pada
Kode Program 5. Pada database tersebut dibuat user database dengan passwordnya. Konfigurasi ini berfungsi agar tidak tercampur antara database 1
user dengan user yang lain. User disini bukan diartikan sebagai user Owncloud akan tetapi user admin untuk database MySQl tersebut. Jika user sudah dibuat,
user dapat membuat database untuk aplikasi Owncloud tersebut.
9
Kode Program 5 Konfigurasi Database MySQl
1. mysql -u root
–p 2.
mysql CREATE USER skripsilocalhost IDENTIFIED BY 672011218;
3. mysql CREATE DATABASE ownclouddb;
4. mysql
GRANT ALL
ON ownclouddb.
TO skripsilocalhost;
5. mysql FLUSH PRIVILEGES;
6. mysql exit
Setelah konfigurasi database dilakukan, masuk ke dalam website Owncloud yang sudah dikonfigurasi tadi dengan mengetikkan alamat ip local
serverowncloud. Pada halaman awal Owncloud akan terdapat konfigurasi dimana harus menginputkan database yang akan menjadi database Owncloud tersebut
seperti pada Gambar 4.
Gambar 4 Tampilan Menu Awal Owncloud
Setelah menginputkan database yang digunakan untuk layanan Owncloud tersebut, sebenarnya layanan Owncloud sudah bisa digunakan. Akan tetapi hanya
bisa digunakan pada wilayah lokal. Layanan Owncloud belum dapat diakses secara public. Dikarenakan pada script default Owncloud hanya bisa membaca ip
local server sebagai trusted domain dari layanan tersebut. Sehingga untuk bisa diakses pada jaringan public, ditambahkan ip public sebagai trusted domain
layanan tersebut ada pada konfigurasi server paket apache pada directory varwwwhtmlowncloudconfigconfig.php seperti pada Kode Program 6 dan
Kode Program 7
Kode Program 6 Konfigurasi Trusted Domain Owncloud
1. nano varwwwhtmlowncloudconfigconfig.php
10
Kode Program 7 Konfigurasi Trusted Domain Owncloud
Dengan sudah ditambahkan ip public pada trusted domain maka layanan Owncloud sudah bisa diakses pada jaringan public. Selain bisa diakses pada
jaringan public, layanan tersebut bisa juga diakses pada jaringan lokal. Agar pegawai pada kantor pusat bisa mengakses pada jaringan lokal.
Tahap Operate dilakukan setelah pembangunan program selesai. Dalam proses operate dilakukan proses pengujian program yang dibangun apakah sudah
dapat berjalan sesuai dengan harapan dan apakah fitur yang dibuat sudah dapat berjalan dengan baik atau tidak. Jika fitur masih mengalami gangguan atau script
masih redapat error maka dilakukan perbaikan sampai dengan fitur dan script memang dapat berjalan dengan baik dan tidak lagi ditemukan permasalahan.
Apabila masih terjadi permasalahan terhadap program yang dibangun maka akan dicari penyebab error atau permasalahan dan kemudian diperbaiki hingga
program sudah benar-benar tidak memiliki permasalahan.
Tahap optimize merupakan tahap terakhir dari siklus PPDIOO yang membahas tentang optimasi dari program yang sudah jadi, bagaimana perlu
diberikan kebijakan untuk menyempurnakan tujuan dan manfaat sebuah teknologi yang telah dibangun. Pada tahap ini diberikan pembatasan kapasitas penyimpanan
pada setiap user sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kantor. Sehingga tidak mengakibatkan pemborosan kapasitas penyimpanan.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan sebuah layanan storage yang dimana nanti pada kantor pusat dapat mengakses layanan tersebut secara offline maupun online
sedangkan dari kantor cabang dapat mengkases layanan secara online dan tidak hanya melalui kantor cabang saja akan tetapi bisa dimana saja asalkan terdapat
jaringan internetnya. Layanan ini dapat diakses melalui dua aplikasi yaitu aplikasi mobile dan web. Aplikasi mobile diimplementasikan pada android platform
sedangkan aplikasi web diimplementasikan pada komputer. Pada aplikasi mobile ini user diharuskan membeli aplikasi pada playstore untuk medapatkan aplikasi
11
tersebut. Akan tetapi user bisa mengakses layanan ini melalui web browser pada smartphone jika tidak ingin membeli aplikasi pada playstore tersebut.
Tahap awal yaitu implementasi layanan Owncloud sebagai virtual management ke dalam perangkat server. Owncloud sendiri berfungsi sebagai
layanan yang memanajemen user dan data yang ada dalam PT. AIM serta sebagai layanan penunjang web sevice layanan dapat diakses melalui halaman web dan
dapat diakses dimanapun asalkan terhubung dengan jaringan internet.
Owncloud sendiri memiliki sistem manajemen hak akases yang memumngkinkan untuk pemberian hak tertentu kepada user, contohnya admin
dapat memberikan hak akses penuh atau hak sebagai pengguna biasa kepada user tertentu. Admin dapat melakukan aktifitas file sharing sehingga user lain dapat
mengakses file tersebut. Owncloud memiliki fitur lain dimana membatasi pemakain kapasitas strage untuk setiap user, sehingga untuk 1 user bisa memiliki
kapasitas storage yang berbeda antara 1 user dengan user lainnya.
Gambar 5 Halaman Login User
Gambar 5 merupakan tampilan awal dari layanan Owncloud. Dimana layanan ini berjalan pada protokol http dengan IP Public 118.96.174.98. Dalam layanan
ini terdapat menu login yang bertujuan untuk membedakan antara satu user dengan user yang lain. Dan setelah user login akan tampil menu seperti pada
Gambar 6. Dimana pihak admin dapat membagi user ke dalam beberapa group sesuai dengan jenis dan pekerjaannya masing masing. Pada implementasi ini
admin memfokuskan untuk membagi user pada divisi administrasi yang erat hubungannya dengan masalah yang terjadi.
12
Gambar 6 Halaman Utama User
Gambar 7 Tampilan Proses Upload Data
Gambar 7 merupakan gambaran proses upload data user pada layanan Owncload. User dapat mengupload data sesusai dengan batasan kapasitas yang
diperoleh user tersebut. Antara satu user dengan user yang lain bisa memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda beda. Sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan dari user itu sendiri. Yang memiliki hak penuh dalam membagi kapasitas storage dari tiap user adalah pihak admin. Beban kapasitas storage
tergantung dari hardware server yang disediakan. Setelah proses upload selesai data yang berhasil terupload akan tampil ke menu utama user seperti pada
Gambar 8.
13
Gambar 8 Tampilan Data yang Terupload
Gambar 9 Tampilan Menu User Yang Melakukan Sharing
User juga bisa melakukan sharing data kepada user lain. Data yang di share bisa berupa data dokumen, musik ,video ataupun yang lainnya. Data yang akan di
share juga bisa ditujukan ke perorangan atau ke kelompok group. Pada Gambar 9 merupakan tampilan proses dimana user melakukan sharing file ke group
administrasi. Dalam hal ini file yang di share tadi akan diterima oleh seluruh user yang berada dalam group tersebut. User lain yang berada dalam satu group
dengan user yang mengupload data tadi otomatis akan menerima data tersebut seperti pada Gambar 10.
14
Gambar 10 Tampilan Menu User Yang Menerima Data Sharing
Setelah proses implementasi selesai, maka dilakukan pengujian layanan untuk menguji fungsi-fungsi dari layanan yang telah dibuat. Pengujian layanan
dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian layanan cloud storage
mengggunakan Owncloud, menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.
Pengujian alpha adalah pengujian layanan yang dilakukan oleh pembuat layanan dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Dalam
Pengujian alpha ini menampilkan bagaimana layanan dapat digunakan oleh user baik pada saat user login, upload, download, dan sharing file. Dan dengan
memonitor server menggunakan aplikasi Nagios XI dimana akan dilihat bagaimana response time terhadap user. Pengujian dilakukan dengan user
mengunggah file ke server yang dilakukan oleh kurang lebih 30 user dalam 2 saat yang berbeda, yang pertama dengan waktu 5 jam pada saat sore kemudian yang ke
dua dengan waktu 5 jam pada saat pagi dengan kapasitas upload yang berbeda beda dengan beban minimal 1 MB. Berikut merupakan hasil dari pengujian
monitoring server dengan Nagios XI.
Gambar 11 Grafik Monitoring Host Pada Server Waktu Pertama
15
Gambar 12 Grafik Monitoring Host Pada Server Waktu Kedua
Pada Gambar 11 dan Gambar 12 menunjukan waktu rata – rata response time
yang terjadi pada HOST. Hasil pengujian diatas menunjukan bahwa besar rata –
rata waktu response server sebesar 0,02 detik untuk rata – rata file yang dikirim
sebesar 6745,99 bytes dalam 2 kurun waktu yang berbeda. Server tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memproses setiap permintaan dari 30 user
sehingga hasil pengujian ini membuktikan server tidak mengalami timed out ketika merespon permintaan akses dari user.
Gambar 13 Grafik Monitoring Pada Service HTTP Waktu Pertama
Gambar 14 Grafik Monitoring Pada Service HTTP Waktu Kedua
Pada Gambar 13 dan Gambar 14 menunjukkan hasil monitoring server pada Service HTTP. Terdapat 2 kali waktu monitoring dengan kurun waktu kurang
lebih 6 jam. Response time server pada service HTTP menunjukkan rata rata 0,02 detik dengan rata rata data yang berjalan sebesar 312,79 byte. Dan server tidak
mengalami timed out ketika merespon permintaan dari user.
16
Gambar 15 Grafik Monitoring Pada Service PING Waktu Pertama
Gambar 16 Grafik Monitoring Pada Service PING Waktu Kedua
Gambar 15 dan Gambar 16 menunjkkan hasil monitoring server pada service PING. Dimana dalam total rata rata request ping yang terjadi pada 2 kurun waktu
yang berbeda tersebut menunjukkan 9,99 mili second.
Gambar 17 Status statistik Central Processing Unit CPU dan statistik inputoutput dari device,
partisi dan network filesystems
17
Gambar 17 menunjukkan hasil monitoring server pada device yang ada pada server. Dimana pada saat user melakukan aktifitas dalam server,seperti upload,
download, dan sharing file, server masih dapat merespon dengan baik. Pada saat aktifitas berlangsung CPU pada server masih menunjukkat status yang normal dan
baik dimana rata rata proses system,iowait tidak ada yang melebihi 50 dan pada harddisk masih dapat membaca setiap aktifitas yang terjadi.
Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan layanan. Pengujian beta dilakukan dengan daftar pertanyaan
yang diberikan kepada sample user yang terdiri dari 30 orang pegawai PT. AIM dan wawancara kepada Kepala Divisi IT PT. AIM. Hasil jawaban daftar
pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil Jawaban Daftar Pertanyaan
No Pertanyaan
STS TS
CS S
SS 1.
2. 3.
4. 5.
Aplikasi layanan Owncloud mudah digunakan Sistem layanan Owncloud bermanfaat dan memudahkan pegawai
dalam menyimpan data Layanan Owncloud bisa digunakan tidak hanya dikantor
Layanan Owncloud bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam sharing data
Layanan Owncloud bermanfaat untuk proses bisnis perusahaan 1
1 2
3 1
6 2
4 20
13 10
19 14
7 16
13 9
9
Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung presentase jawaban responden yang telah mengisi daftar pertanyaan. Perhitungan
dilakukan menggunakan skala Likert [8], dimana masing-masing jawaban diberi skor 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju STS = 1 2. Tidak Setuju TS = 2
3. Cukup Setuju CS = 3 4. Setuju S = 4
5. Sangat Setuju SS = 5 Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 23,33
responden menjawab sangat setuju, 66,67 responden menjawab setuju dan 10,00 responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai
koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 82,67 yang berarti Sangat Setuju.Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah
untuk digunakan.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 53,33 responden menjawab sangat setuju, 43,33 responden menjawab setuju dan
3,34 responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak
90 yang berarti Sangat Setuju Jadi disimpulkan bahwa sistem layanan berma dan memudahkan dalam menyimpan data.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 43,33 responden menjawab sangat setuju, 33,33 responden menjawab setuju dan
20,00 responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak
83,33 yang berarti Sangat Setuju. Jadi disimpulkan bahwa layanan Owncloud bisa digunakan tidak hanya dikantor
Hasil analisis data untuk pertanyaan 4 menunjukkan sebanyak 30,00 responden menjawab sangat setuju, 63,33 responden menjawab setuju dan
18
6,67 responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak
84,67 yang berarti Sangat Setuju. Jadi disimpulkan bahwa sistem bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam sharing data.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 5 menunjukkan sebanyak 30,00 responden menjawab sangat setuju, 46,67 responden menjawab setuju dan
13,33 responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak
78,67 yang berarti Setuju. Jadi disimpulkan bahwa Owncloud bermanfaat untuk proses bisnis perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Divisi IT PT. AIM, maka diperoleh hasil bahwa layanan ini membantu mempercepat dan mempermudah
pegawai kantor pusat dalam penerimaan data yang ada pada kantor cabang. Dengan adanya layanan ini divisi administrasi tidak perlu harus menunggu selama
ssatu bulan untuk merekap data dari kantor cabang yang dimasukkan ke kantor pusat. Layanan ini membantu dan menunjang proses bisnis sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan pada divisi Administrasi di PT. AIM.
5. Simpulan