T1 672011218 Full text

(1)

Rancang Bangun

Cloud Storage

Pada Ubuntu

Server

14.04 Menggunakan Layanan

Owncloud

(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Besta Andre Adhipurusa (672011218) Wiwin Sulistyo, ST., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2016


(2)

i

Rancang Bangun

Cloud Storage

Pada Ubuntu

Server

14.04 Menggunakan Layanan

Owncloud

(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Besta Andre Adhipurusa (672011218) Wiwin Sulistyo, ST., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

1

Rancang Bangun

Cloud Storage

Pada Ubuntu

Server

14.04 Menggunakan Layanan

Owncloud

(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)

1) Besta Andre Adhipurusa, 2) Wiwin Sulistyo

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2) [email protected]

Abstract

Data for company is like a heartbeat on human body. It takes the main role for company to survive. PT. Armada Internasional Motor ( PT. AIM ) is one of the automotive company that has a widespread branch all over Central Java, Yogyakarta and East Java. The bigger company will usually produce bigger data administration admission, so does this company. The IT division, which placed at the Main Office, face some major problem on it; such as an inefficiency admissions of data administration from branches because the data administration collected only on monthly meeting held at Magelang Headquarters. This once-a-month data administration admissions to headquarter leads the business process on PT. AIM become less efficient and riled to human error. Therefore, it needs a centrally cloud storage application that can be accessed by the branches. With this application, branch can submit the report through web browser easier and faster ( anytime and anyplace ), no need to wait until the monthly meeting.

Keyword: Server, Cloud Storage, Owncloud, Sharing Data, Web Abstrak

PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) merupakan salah satu perusahaan otomotif yang memiliki beberapa cabang yang tersebar di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa timur. Divisi IT yang terdapat di kantor pusat terdapat beberapa permasalahan antara lain : kurang efisiennya penerimaan data administrasi dari setiap kantor cabang ke kantor pusat karena data administrasi bisa diterima ke kantor pusat hanya pada saat rapat bulanan di kantor pusat Magelang. Dengan data administrasi yang bisa diterima di kantor pusat selama satu bulan sekali itulah sehingga membuat proses bisnis yang terdapat pada PT. AIM kurang efisien dan rawan sekali terjadi human error. Oleh karena itu perlu adanya sebuah layanan cloud storage yang terpusat serta mampu diakses dari setiap kantor cabang, untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan adanya layanan tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang ada pada kantor cabang bisa dikirim melalui web browser kapan saja dan dimana saja tanpa harus menunggu sampai rapat bulanan berlangsung.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga


(11)

2 1. Pendahuluan

PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Automotive Trading. Perusahaan ini adalah salah satu anak perusahaan dari New Armada Group yang berpusat di Magelang. PT. AIM juga merupakan dealer resmi kendaraan Daihatsu dan Isuzu, penjualan spare part dan pelayanan servis bengkel reguler serta pelayanan unit body repair. Tahun 2014, PT. AIM berturut-turut menjadi pemenang dalam kualitas Customer Service terbaik. Melihat fakta tersebut, PT. AIM selalu berupaya menjaga komitmen untuk selalu memberikan dan mempertahankan kualitas pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Ditambah lagi PT. AIM sudah memiliki 9 cabang yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Cabang tersebut lebih tepatnya 2 berada di Magelang, 2 berada di Surabaya, 2 berada di Purwokerto, 1 beraada Cilacap, dan 2 berada di Yogyakarta. Untuk meningkatkan proses bisnis pada PT. AIM, perusahaan tersebut ingin membenahi beberapa infrastruktur yang ada dalam perusahaan tersebut. Salah satu contohnya pada infrastruktur jaringan yang menghubungkan antar cabang dalam perusahaan tersebut.

Dalam perusahaan masih ditemui beberapa masalah. Masalah yang pertama dimana dalam hal pemrosesan dan pengiriman data administrasi dari cabang satu ke kantor pusat masih sering dilakukan secara manual pada saat rapat bulanan yang diadakan di kantor pusat. Masalah yang ke dua adalah dikarenakan data yang harus dimasukkan ke kantor pusat hanya dilakukan satu bulan sekali itu membuat proses penginputan data di kantor pusat berlangsung cukup lama karena data yang harus diinputkan cukup besar dan dari semua cabang yang ada. Pada awal mulanya data yang diinputkan dengan keadaan cabang yang masih memiliki 3 cabang, dapat dilakukan pada saat rapat bulanan berlangsung yang biasaya berlangsung selama kurang lebih 3 hari saja. Akan tetapi dengan bertambahnya cabang hingga 9 cabang membuat proses penginputan data yang terjadi di kantor pusat selama 3 hari tersebut membuat rapat bulanan sebagian besar waktunya habis untuk proses penginputan data. Dan agenda pokok pembahasan lain pada rapat dibahas kurang maksimal. Masalah yang ketiga adalah dalam hal pemrosesan itu sendiri dari pegawai setiap cabang mau tidak mau harus mengerjakan data tersebut di kantor cabang, pegawai sebenarnya bisa mengerjakan data tersebut di luar kantor, akan tetapi data tersebut tidak bisa langsung dikirim ke kantor pusat ataupun kantor cabang . Sehingga hal tersebut memungkinan adanya terjadi kesalahan atau human error yang bisa merugikan PT. AIM dan membuat sistem kerja yang ada pada PT. AIM kurang efisien.

Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut manajemen PT. AIM membutuhkan suatu media atau teknologi yang dapat memberikan layanan sistem cloud storage server yang dapat menampung penyimpanan data dan lain sebagainya di dalam sebuah komputer yang dijadikan server. Kemudian data akan tersimpan secara terpusat, dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja yang terdapat akses internetnya. Sehingga pegawai dari kantor cabang tidak perlu harus menunggu sampai rapat bulanan untuk mengirim datanya ke kantor pusat. Dan pada saat rapat bulanan, waktu yang terbuang untuk penginputan data dapat digunakan untuk membahas pokok pembahasan yang lain yang menyangkut tentang perkembangan kantor pusat dan cabang. Pegawai dari kantor cabang bisa mengirimkan data itu kapan saja dan dimana saja. Selain itu PT. AIM ingin


(12)

3

memanfaatkan infrastruktur jaringan yang sudah ada terlebih dahulu untuk mengefisiensikan pengeluaran perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasi layanan cloud storage pada Ubuntu Server menggunakan layanan Owncloud. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan sebuah layanan sistem cloud storage yang dapat diakses melalui internet. Layanan diharapakan dapat memberikan kemudahan pada pegawai dalam hal penyimpanan dan pengiriman data. Layanan ini dibangun pada sistem operasi Ubuntu Server 14.04. Dan layanan yang dibangun ini tidak membahas tentang keamanan data.

2. Kajian Pustaka

Pada penelitian yang berjudul “Implementasi Virtualisasi dan Server Cloud

Menggunakan Proxmox VE”. Dalam penelitian tersebut, menjelaskan tentang cloud computing sebuah teknologi baru yang menggabungkan virtualisasi dengan grid computing. Dimana dengan adanya perpaduan teknologi tersebut beban proses komputasi yang ada akan didistribusikan ke berbagai server yang saling terhubung di dalam cloud. Sehingga dapat mengoptimalkan proses komputasi. Dengan Cloud computing ini user dapat memiliki infrastruktur yang besar serta memiliki penyimpanan data tanpa batas, dimana user tidak memiliki apa apa, karena semua sudah tersedia dalam cloud tersebut [1].

Pada penelitian yang berjudul “Aplikasi Owncloud Berbasis Cloud

Computing di PT. Palu Mas Sejati”. Dalam penelitian tersebut, menjelaskan tentang OwnCloud merupakan sebuah perangkat lunak open source untuk melakukan penyimpanan data pada sebuah server. OwnCloud memberikan sebuah solusi bagi pengguna komputer dalam melakukan penyimpanan data secara fleksibel, dikarenakan selain kemampuan fleksibilitasnya diberikan melalui pengaksesan data yang mudah baik melalui platform web, desktop, dan mobile device yang dimiliki oleh pengguna ukuran penyimpanan bisa disesuaikan dengan kebutuhan user tanpa harus menambah biaya sewa untuk mendapat kapasitas penyimpanan yang lebih besar [2].

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian tentang perancangan dan implementasi sistem cloud storage menggunakan layanan Owncloud. Penelitian dilakukan pada divisi Administrasi PT. Armada Internasional Motor yang dikerjakan oleh divisi IT dikarenakan bersangkut paut dengan infrastruktur jaringan kantor. Aplikasi dibangun dengan memanfaatkan layanan Owncloud yang juga memanfaatkan teknologi web service. Layanan Owncloud tersebut dibangun pada operasi sistem Ubuntu server 14.04 dikarenakan memanfaatkan infrastruktur yang ada pada kantor. Aplikasi terdiri dari dua yaitu aplikasi berbasis desktop dan aplikasi berbasis mobile.

Cloud Computing adalah teknologi model client-server, di mana resources seperti server, storage, network, dan software dapat dipandang sebagai layanan yang dapat diakses oleh pengguna secara remote dan setiap saat. Cloud dapat dibangun sebagai private cloud, yang dibuat hanya untuk kalangan internal (organisasi tertentu) Jika private cloud dibangun oleh pihak lain dan server cloud berada di luar organisasi yang akan menggunakannya, maka private cloud semacam ini disebut dengan virtual private cloud. Cloud Computing dibagi


(13)

4

menjadi tiga layanan diantaranya adalah Infrastructure As A Services (IAAS), Platform As A Services (PAAS), dan Software As A Service (SAAS)[3].

Perusahaan dengan nama Owncloud adalah yang membuat Owncloud ada sejak tahun 2011, didirikan oleh pakar open source bernama Frank Karlitschek

bersama Markus Rek. Dengan slogan “Your Cloud, Your Data, Your Way”.

Owncloud merupakan salah satu perangkat lunak berbagi berkas gratis dan bebas. Owncloud juga tersedia edisi bisnis dan edisi perusahaan yang menyediakan keamanan yang baik [4].

Ubuntu merupakan sistem operasi Linux yang diluncurkan pada tahun 2004. Sistem operasi ini merupakan turunan dari sistem operasi Linux yang lain, yaitu Debian yang selama ini sering digunakan untuk komputer server. Ubuntu didukung oleh perusahaan yang bernama Canonical, Ltd (www.canonical.com) yang dipimpin oleh Mark Shuttleworth. Perusahaan itu sendiri mempunyai tujuan untuk membantu dalam pengembangan, distribusi, dan promosi dari produk perangkat lunak yang bersifat open source dan juga untuk memberikan perangkat dan dukungan untuk komunitas open source [5].

Web Service merupakan middleware internet yang memungkinkan berbagai sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada platform. Web service mempunyai kelebihan lain yaitu kemudahannya dalam pengiriman data, karena secara umum web service menggunakan protocol TCP/IP dan HTTP sebagai sarana komunikasinya [6].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan metode PPDIOO (Prepare, Plan Design, Implement, Operate, Optimize) sebagai metode yang dipakai dalam implementasi aplikasi layanan Owncloud untuk cloud storage ini.

Metode PPDIOO adalah metode yang dibuat oleh Cisco. Metode PPDIOO meliputi enam tahap, masing-masing mendefinisikan aktifitas yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Tahap-tahap dalam metode PPDIOO digambarkan pada Gambar 1. [7]


(14)

5

Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Prepare : Tahap persiapan, pada tahap ini yang dilakukan adalah meneliti dan mengamati proses bisnis PT. AIM terutama pada divisi IT dan Administrasi serta mengidentifikasi permasalahan yang ada. 2) Plan: Perencanaan Sistem, tahap ini dilakukan perencanaan kerja yang dimana meliputi analisa hal-hal yang diperlukan untuk membangun sistem. 3) Design: Pembuatan Model Aplikasi, pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari infrastruktur yang dibuat. Pembuatan modelnya dirancang dalam bentuk topologi jaringan. Topologi dibuat untuk memudahkan dalam membangun infrastruktur jaringan. 4) Implement: Implementasi, pada tahap ini dilakukan implementasi berdasarkan perencanaan dan desain yang telah dibuat. 5) Operate : Pengujian aplikasi, pada tahap ini dilakukan pengujian sistem yang telah dibuat. Kemudian dilakukan analisa mengenai kekurangan dan kelebihan terhadap sistem yang telah dibangun. 6) Optimize : Optimasi, berdasarkan perancangan dan pengujian yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dilakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari aplikasi ini. Kemudian dilakukan optimasi, sehingga sistem yang dibangun mengalami perbaikan dan hasil akhir yang maksimal.

Pada tahap prepare ini bersamaan dengan tahap plan, dikarenakan antara persiapan dan perencanaan keduanya saling berhubungan dan menjadi dasar yang harus diperhatikan sehingga tahap selanjutnya menjadi lebih terarah. Proses penelitian dilakukan dengan mempelajari proses bisnis pada divisi IT, observasi, serta wawancara dengan cara tanya jawab kepada Kepala divisi IT di PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM). Dari hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan diagram alur proses bisnis pada divisi IT PT.AIM dan dalam proses tersebut terdapat masalah / kendala yang dijadikan latar belakang penelitian ini seperti terlihat pada Gambar 2.


(15)

6

Penjelasan proses bisnis pada Gambar 2 adalah sebagai berikut: 1). User request, mendapatkan permintaan dari user dimana user ini dari divisi administrasi yang mengeluhkan sering terjadi kesalahan dan kurangnya data pada saat rekap data administrasi di kantor pusat. Ini terjadi karena data yang direkap terlalu banyak dan kantor cabang yang semakin bertambah. 2). Analisis Masalah, pada tahap ini divisi IT menganalisa masalah yang dihadapi oleh user. Kemudian nantinya divisi IT membuat rancangan solusi yang akan diambil. 3) Program design, setelah mendapat solusi dari analisa masalah sebelumnya, divisi IT membuat konsep yang akan dibuat. 4) Program / maintenance, setelah merencanakan konsep, kemudian dilakukan implementasi. Dimana konsep tersebut dibuat dalam sebuah program yang nyata. Tahap ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mengembangkan program baru atau perbaikan dari program yang sudah ada. 5) User Testing, setelah program selesai dibuat, kemudian program program diuji. Jika program belum memenuhi keinginan user maka kembali ke tahap 2 untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada dalam program tersebut. Jika program sudah sesuai dengan keinginan user maka proses pengembangan program sudah selesai. Dengan mengetahui kendala yang terjadi, kemudian melakukan persiapan yang lain berupa melakukan studi pustaka dan membuat perencanaan kerja.

Untuk mewujudkan terciptanya jaringan yang memiliki performa yang optimal diperlukan beberapa hardware dan software yang menunjang. Analisa kebutuhan hardware dan software yang diperlukan untuk menunjang sistem yang ada disebutkan pada tabel 1.

Tabel 1Kebutuhan Hardware dan Software

No Komponen Fungsi Spesifikasi 1 PC Server Sebagai server Owncloud Processor Intel Core

i3-2100 CPU @ 3.10 GHz

RAM 8 GB

1000 GB SATA Hard

Disk

2 PC/ Laptop Sebagai Client Windows 7 Ultimated

64 bit 3

Kabel UTP

(Unshielded Twisted Pair)

Penghubung Router dengan

Switch dan client RJ 45

4 Nagios XI Untuk mengecek

performance jaringan 5 Ubuntu Server 14.04 Sebagai OS server

Owncloud

Setelah persiapan hardware dan software selesai, selanjutnya masuk pada tahapan design. Design merupakan tahap perancangan topologi jaringan yang digunakan. Topologi jaringan fisik yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.


(16)

7

Gambar 3 Topologi Jaringan CloudStorage

Pada Gambar 3 terdapat Cloud server, peran Cloud server adalah sebagai server database dan server layanan Owncloud tersebut. Pada server tersebut menggunakan ip public yang nantinya digunakan untuk diakses oleh kantor cabang PT. AIM. Dan Ip local yang terdapat pada kantor pusat digunakan untuk pengaksesan pegawai kantor pusat untuk memperoleh data yang telah dikirimkan dari kantor cabang. Sehingga selain dapat diakses melalu jaringan public pegawai di kantor pusat dapat mengkases data melalui jaringan local. Konfigurasi pengalamatan IP tersebut ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel 2 Pengalamatan IP Tiap Server

Komputer Network Card IP Address Server Publlic Eth 0 36.81.0.145:61007

Server Local Eth 0 192.168.2.18

Server Public sendiri menggunakan IP Public dari internet Service Provider (ISP) PT. Telkom Indonesia.

Setelah design topologi jaringan telah terbentuk, masuk ke tahap implementasi. Dimana pada tahap ini membangun sistem yang telah dirancang, dalam hal ini implementasi yang dilakukan adalah memberikan alamat IP kepada server Owncloud pada Ubuntu Server 14.04 sesuai dengan yang telah ditetapkan pada Tabel 3.2. Selanjutnya adalah menentukan komponen apa saja yang akan ada dalam perancangan layanan Owncloud tersebut. Dalam hal ini yang perlu dipersiapkan untuk membangun layanan Owncloud adalah apache web server, php, module module php yang dibutuhkan untuk layanan owncloud sendiri, dan mySQL database server.

Setelah menetapkan komponen layanan Owncloud selanjutnya dilakukan konfigurasi pemasangan tiap paket paket yang dibutuhkan tersebut. Konfigurasi dilakukan di Ubuntu Server 14.04. Paket yang dibutuhkan antara lain adalah


(17)

8

Apache Web Server, yang berfungsi untuk penghubung antar muka user dengan Owncloud.

Kode Program 1 Konfigurasi Install Apache Web Server

1. apt-get install apache2

Setelah Apache Web Server terinstall, dilakukan penginstallan pada paket yang lain. Paket lain yang harus diinstal adalah PHP. Karena bahasa scripting yang digunakan pada Layanan Owncloud menggunakan bahasa PHP. Selain penginstallan paket PHP, agar layanan Owncloud bisa dijalankan diperlukan juga modules modules PHP yang dibutuhkan Owncloud.

Kode Program 2 Konfigurasi Install PHP

1. apt-get install php5 php5-mysql

2. apt-get install gd json curl intl mcrypt php5-imagick

Fungsi dari modules modules tersebut adalah agar program database yang akan ditanam pada server support pada PHP. Paket database yang digunakan adalah paket MySQL. Karena MySQL belum termasuk dalam modul yang langsung terinstall pada PHP. Sehingga harus ditambahkan secara manual agar MySQL bisa terhubung dengan PHP.

Kode Program 3 Konfigurasi Install MySql Server

1. apt-get install mysql-server

Setelah semua paket sudah terpasang, seperti pada Kode Program 4 layanan Owncloud dapat diinstal kedalam Server Ubuntu. Paket layanan Owncloud bisa diunduh pada website resmi Owncloud. Bisa juga langsung mengunduh dari dalam server ubuntu dengan script seperti pada konfigurasi nomor 1. Pada konfigurasi nomor 2 mengekstrak hasil unduhan paket dari Owncloud ke dalam directory apache web server. Pada konfigurasi nomor 3 menjelaskan tentang perubahan hak akses dari direktory Owncloud agar aplikasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan admin bisa melakukan perubahan rule rule pada layanan Owncloud tersebut.

Kode Program 4 Konfigurasi Install Aplikasi Owncloud

1. wget https://download.owncloud.org/community/owncloud-8.2.0.tar.bz2

2. tar -xvf owncloud-7.0.0.tar.bz2 -C /var/www/html 3. chown www-data:www-data -R /var/www/html/owncloud/

Agar data user pada layanan Owncloud tadi dapat tersimpan di server, selanjutnya membuat database untuk Aplikasi Owncloud tersebut, seperti pada Kode Program 5. Pada database tersebut dibuat user database dengan passwordnya. Konfigurasi ini berfungsi agar tidak tercampur antara database 1 user dengan user yang lain. User disini bukan diartikan sebagai user Owncloud akan tetapi user admin untuk database MySQl tersebut. Jika user sudah dibuat, user dapat membuat database untuk aplikasi Owncloud tersebut.


(18)

9

Kode Program 5 Konfigurasi Database MySQl

1. mysql -u root –p

2. mysql> CREATE USER 'skripsi'@'localhost' IDENTIFIED BY '672011218';

3. mysql> CREATE DATABASE ownclouddb;

4. mysql> GRANT ALL ON ownclouddb.* TO

'skripsi'@'localhost'; 5. mysql> FLUSH PRIVILEGES; 6. mysql> exit

Setelah konfigurasi database dilakukan, masuk ke dalam website Owncloud yang sudah dikonfigurasi tadi dengan mengetikkan alamat ip local server/owncloud. Pada halaman awal Owncloud akan terdapat konfigurasi dimana harus menginputkan database yang akan menjadi database Owncloud tersebut seperti pada Gambar 4.

Gambar 4 Tampilan Menu Awal Owncloud

Setelah menginputkan database yang digunakan untuk layanan Owncloud tersebut, sebenarnya layanan Owncloud sudah bisa digunakan. Akan tetapi hanya bisa digunakan pada wilayah lokal. Layanan Owncloud belum dapat diakses secara public. Dikarenakan pada script default Owncloud hanya bisa membaca ip local server sebagai trusted domain dari layanan tersebut. Sehingga untuk bisa diakses pada jaringan public, ditambahkan ip public sebagai trusted domain layanan tersebut ada pada konfigurasi server paket apache pada directory /var/www/html/owncloud/config/config.php seperti pada Kode Program 6 dan Kode Program 7

Kode Program 6 Konfigurasi Trusted Domain Owncloud


(19)

10

Kode Program 7 Konfigurasi Trusted Domain Owncloud

Dengan sudah ditambahkan ip public pada trusted domain maka layanan Owncloud sudah bisa diakses pada jaringan public. Selain bisa diakses pada jaringan public, layanan tersebut bisa juga diakses pada jaringan lokal. Agar pegawai pada kantor pusat bisa mengakses pada jaringan lokal.

Tahap Operate dilakukan setelah pembangunan program selesai. Dalam proses operate dilakukan proses pengujian program yang dibangun apakah sudah dapat berjalan sesuai dengan harapan dan apakah fitur yang dibuat sudah dapat berjalan dengan baik atau tidak. Jika fitur masih mengalami gangguan atau script masih redapat error maka dilakukan perbaikan sampai dengan fitur dan script memang dapat berjalan dengan baik dan tidak lagi ditemukan permasalahan. Apabila masih terjadi permasalahan terhadap program yang dibangun maka akan dicari penyebab error atau permasalahan dan kemudian diperbaiki hingga program sudah benar-benar tidak memiliki permasalahan.

Tahap optimize merupakan tahap terakhir dari siklus PPDIOO yang membahas tentang optimasi dari program yang sudah jadi, bagaimana perlu diberikan kebijakan untuk menyempurnakan tujuan dan manfaat sebuah teknologi yang telah dibangun. Pada tahap ini diberikan pembatasan kapasitas penyimpanan pada setiap user sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kantor. Sehingga tidak mengakibatkan pemborosan kapasitas penyimpanan.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini menghasilkan sebuah layanan storage yang dimana nanti pada kantor pusat dapat mengakses layanan tersebut secara offline maupun online sedangkan dari kantor cabang dapat mengkases layanan secara online dan tidak hanya melalui kantor cabang saja akan tetapi bisa dimana saja asalkan terdapat jaringan internetnya. Layanan ini dapat diakses melalui dua aplikasi yaitu aplikasi mobile dan web. Aplikasi mobile diimplementasikan pada android platform sedangkan aplikasi web diimplementasikan pada komputer. Pada aplikasi mobile ini user diharuskan membeli aplikasi pada playstore untuk medapatkan aplikasi


(20)

11

tersebut. Akan tetapi user bisa mengakses layanan ini melalui web browser pada smartphone jika tidak ingin membeli aplikasi pada playstore tersebut.

Tahap awal yaitu implementasi layanan Owncloud sebagai virtual management ke dalam perangkat server. Owncloud sendiri berfungsi sebagai layanan yang memanajemen user dan data yang ada dalam PT. AIM serta sebagai layanan penunjang web sevice layanan dapat diakses melalui halaman web dan dapat diakses dimanapun asalkan terhubung dengan jaringan internet.

Owncloud sendiri memiliki sistem manajemen hak akases yang memumngkinkan untuk pemberian hak tertentu kepada user, contohnya admin dapat memberikan hak akses penuh atau hak sebagai pengguna biasa kepada user tertentu. Admin dapat melakukan aktifitas file sharing sehingga user lain dapat mengakses file tersebut. Owncloud memiliki fitur lain dimana membatasi pemakain kapasitas strage untuk setiap user, sehingga untuk 1 user bisa memiliki kapasitas storage yang berbeda antara 1 user dengan user lainnya.

Gambar 5 Halaman Login User

Gambar 5 merupakan tampilan awal dari layanan Owncloud. Dimana layanan ini berjalan pada protokol http dengan IP Public 118.96.174.98. Dalam layanan ini terdapat menu login yang bertujuan untuk membedakan antara satu user dengan user yang lain. Dan setelah user login akan tampil menu seperti pada Gambar 6. Dimana pihak admin dapat membagi user ke dalam beberapa group sesuai dengan jenis dan pekerjaannya masing masing. Pada implementasi ini admin memfokuskan untuk membagi user pada divisi administrasi yang erat hubungannya dengan masalah yang terjadi.


(21)

12

Gambar 6 Halaman Utama User

Gambar 7 Tampilan Proses Upload Data

Gambar 7 merupakan gambaran proses upload data user pada layanan Owncload. User dapat mengupload data sesusai dengan batasan kapasitas yang diperoleh user tersebut. Antara satu user dengan user yang lain bisa memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda beda. Sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan dari user itu sendiri. Yang memiliki hak penuh dalam membagi kapasitas storage dari tiap user adalah pihak admin. Beban kapasitas storage tergantung dari hardware server yang disediakan. Setelah proses upload selesai data yang berhasil terupload akan tampil ke menu utama user seperti pada Gambar 8.


(22)

13

Gambar 8 Tampilan Data yang Terupload

Gambar 9 Tampilan Menu User Yang Melakukan Sharing

User juga bisa melakukan sharing data kepada user lain. Data yang di share bisa berupa data dokumen, musik ,video ataupun yang lainnya. Data yang akan di share juga bisa ditujukan ke perorangan atau ke kelompok (group). Pada Gambar 9 merupakan tampilan proses dimana user melakukan sharing file ke group administrasi. Dalam hal ini file yang di share tadi akan diterima oleh seluruh user yang berada dalam group tersebut. User lain yang berada dalam satu group dengan user yang mengupload data tadi otomatis akan menerima data tersebut seperti pada Gambar 10.


(23)

14

Gambar 10 Tampilan Menu User Yang Menerima Data Sharing

Setelah proses implementasi selesai, maka dilakukan pengujian layanan untuk menguji fungsi-fungsi dari layanan yang telah dibuat. Pengujian layanan dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian layanan cloud storage mengggunakan Owncloud, menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.

Pengujian alpha adalah pengujian layanan yang dilakukan oleh pembuat layanan dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Dalam Pengujian alpha ini menampilkan bagaimana layanan dapat digunakan oleh user baik pada saat user login, upload, download, dan sharing file. Dan dengan memonitor server menggunakan aplikasi Nagios XI dimana akan dilihat bagaimana response time terhadap user. Pengujian dilakukan dengan user mengunggah file ke server yang dilakukan oleh kurang lebih 30 user dalam 2 saat yang berbeda, yang pertama dengan waktu 5 jam pada saat sore kemudian yang ke dua dengan waktu 5 jam pada saat pagi dengan kapasitas upload yang berbeda beda dengan beban minimal 1 MB. Berikut merupakan hasil dari pengujian monitoring server dengan Nagios XI.


(24)

15

Gambar 12 Grafik MonitoringHost Pada Server Waktu Kedua

Pada Gambar 11 dan Gambar 12 menunjukan waktu rata – rata response time yang terjadi pada HOST. Hasil pengujian diatas menunjukan bahwa besar rata – rata waktu response server sebesar 0,02 detik untuk rata – rata file yang dikirim sebesar 6745,99 bytes dalam 2 kurun waktu yang berbeda. Server tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memproses setiap permintaan dari 30 user sehingga hasil pengujian ini membuktikan server tidak mengalami timed out ketika merespon permintaan akses dari user.

Gambar 13 Grafik Monitoring Pada Service HTTP Waktu Pertama

Gambar 14 Grafik Monitoring Pada Service HTTP Waktu Kedua

Pada Gambar 13 dan Gambar 14 menunjukkan hasil monitoring server pada Service HTTP. Terdapat 2 kali waktu monitoring dengan kurun waktu kurang lebih 6 jam. Response time server pada service HTTP menunjukkan rata rata 0,02 detik dengan rata rata data yang berjalan sebesar 312,79 byte. Dan server tidak mengalami timed out ketika merespon permintaan dari user.


(25)

16

Gambar 15 Grafik Monitoring Pada Service PING Waktu Pertama

Gambar 16 Grafik Monitoring Pada Service PING Waktu Kedua

Gambar 15 dan Gambar 16 menunjkkan hasil monitoring server pada service PING. Dimana dalam total rata rata request ping yang terjadi pada 2 kurun waktu yang berbeda tersebut menunjukkan 9,99 mili second.

Gambar 17 Status statistik Central Processing Unit (CPU) dan statistik input/output dari device, partisi dan network filesystems


(26)

17

Gambar 17 menunjukkan hasil monitoring server pada device yang ada pada server. Dimana pada saat user melakukan aktifitas dalam server,seperti upload, download, dan sharing file, server masih dapat merespon dengan baik. Pada saat aktifitas berlangsung CPU pada server masih menunjukkat status yang normal dan baik dimana rata rata proses system,iowait tidak ada yang melebihi 50% dan pada harddisk masih dapat membaca setiap aktifitas yang terjadi.

Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan layanan. Pengujian beta dilakukan dengan daftar pertanyaan yang diberikan kepada sample user yang terdiri dari 30 orang pegawai PT. AIM dan wawancara kepada Kepala Divisi IT PT. AIM. Hasil jawaban daftar pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil Jawaban Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan STS TS CS S SS

1. 2. 3. 4. 5.

Aplikasi layanan Owncloud mudah digunakan

Sistem layanan Owncloud bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam menyimpan data

Layanan Owncloud bisa digunakan tidak hanya dikantor Layanan Owncloud bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam sharing data

Layanan Owncloud bermanfaat untuk proses bisnis perusahaan 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 3 1 6 2 4 20 13 10 19 14 7 16 13 9 9

Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung presentase jawaban responden yang telah mengisi daftar pertanyaan. Perhitungan dilakukan menggunakan skala Likert [8], dimana masing-masing jawaban diberi skor 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 2. Tidak Setuju (TS) = 2

3. Cukup Setuju (CS) = 3 4. Setuju (S) = 4

5. Sangat Setuju (SS) = 5

Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 23,33% responden menjawab sangat setuju, 66,67% responden menjawab setuju dan 10,00% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 82,67 % yang berarti Sangat Setuju.Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah untuk digunakan.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 53,33% responden menjawab sangat setuju, 43,33% responden menjawab setuju dan 3,34% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 90% yang berarti Sangat Setuju Jadi disimpulkan bahwa sistem layanan berma dan memudahkan dalam menyimpan data.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 43,33% responden menjawab sangat setuju, 33,33% responden menjawab setuju dan 20,00% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 83,33% yang berarti Sangat Setuju. Jadi disimpulkan bahwa layanan Owncloud bisa digunakan tidak hanya dikantor

Hasil analisis data untuk pertanyaan 4 menunjukkan sebanyak 30,00% responden menjawab sangat setuju, 63,33% responden menjawab setuju dan


(27)

18

6,67% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 84,67% yang berarti Sangat Setuju. Jadi disimpulkan bahwa sistem bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam sharing data.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 5 menunjukkan sebanyak 30,00% responden menjawab sangat setuju, 46,67% responden menjawab setuju dan 13,33% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 78,67% yang berarti Setuju. Jadi disimpulkan bahwa Owncloud bermanfaat untuk proses bisnis perusahaan

Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Divisi IT PT. AIM, maka diperoleh hasil bahwa layanan ini membantu mempercepat dan mempermudah pegawai kantor pusat dalam penerimaan data yang ada pada kantor cabang. Dengan adanya layanan ini divisi administrasi tidak perlu harus menunggu selama ssatu bulan untuk merekap data dari kantor cabang yang dimasukkan ke kantor pusat. Layanan ini membantu dan menunjang proses bisnis sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pada divisi Administrasi di PT. AIM.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan layanan storage computing dan file sharing dapat dibangun dengan cloud computing pada

ubuntu server menggunakan layanan Owncloud. Sistem yang dibangun

merupakan penggabungan paket paket pada ubuntu server, agar layanan Owncloud dapat berjalan pada server tersebut. Layanan ini berjalan pada protokol http dengan adanya akun yang berbeda beda untuk tiap pengguna. Dengan perantara web browser pengguna sudah bisa melakukan aktifitas penyimpanan, upload, download dan sharing file secara bersamaan. Pada sisi pengguna, sistem rekomendasi membantu dan bermanfaat bagi pengguna untuk bisa mengirimkan data kapanpun dan dimanapun, tanpa harus menunggu 1 bulan terlebih dahulu. Ditambah proses rekap yang terjadi di kantor pusat tidak akan membutuhkan waktu yang lama karena pengiriman data sudah bisa dilakukan dengan menggunakan layanan ini. Sehingga pada saat rapat bulanan waktu yang terbuang untuk rekap data dapat digunakan untuk membahas pembahasan lain untuk perkembangan kantor pusat dan cabang. Pengguna juga bisa mendapatkan kapasitas penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan tanpa harus menambah biaya tambahan. Layanan ini membantu dan menunjang proses bisnis di PT. Armada Internasional Motor. Dan diharapkan untuk kedepannya layanan ini dapat dilengkapi dengan layanan layanan pembantu layaknya google docs, google sheet, maupun google slide, yang dapat dikembangkan pada layanan owncloud mengingat layanan ini bersifat opensource sehingga developer dapat mengembangkan layanan ini agar lebih memudahkan pengguna dalam menggunakan layanan Owncloud.


(28)

19 6. Pustaka

[1] Utomo, Dwi Prastiyo.2014. Implementasi Virtualisasi dan Server Cloud Menggunakan Proxmox VE. Semarang : Politeknik Negeri Semerang

[2] Kusuma, Aria Warta dan Susilo, Andi. 2013. APLIKASI OWNCLOUD BERBASISCLOUD COMPUTING DIPT. PALU MAS SEJATI.Yogyakarta : Universitas Respati Indonesia

[3] Sofana, Iwan. 2012. Cloud Computing. Bandung : Informatika

[4] Afrianto, Dedy S. 2013. The Power of OwnCloud. Yogyakarta :LeutikaPrio [5] Emanuel, Andi Wahju R. 2007. Petunjuk Praktis Penggunaan Ubuntu 7.04.

Yogyakarta : Andi Offset.

[6] Saputra Ragil, Ashari Ahmad, 2012. Integrasi Laporan Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Teknologi Web Service. Semarang: Universitas Diponegoro.

[7] Occhiogrosso, Stephen. J, The Cisco PPDIOO Life Cycle, http://ccie-or-null.net/tag/ppdioo/. Diakses pada tanggal 14 November 2015 pukul 13.31 WIB.

[8] Movies, Andris. 2011. Skala Likert.

https://www.academia.edu/7233329/Skala_Likert, (diakses pada 3 Desember 2015).


(1)

14

Gambar 10 Tampilan Menu User Yang Menerima Data Sharing

Setelah proses implementasi selesai, maka dilakukan pengujian layanan untuk menguji fungsi-fungsi dari layanan yang telah dibuat. Pengujian layanan dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian layanan cloud storage mengggunakan Owncloud, menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.

Pengujian alpha adalah pengujian layanan yang dilakukan oleh pembuat layanan dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Dalam Pengujian alpha ini menampilkan bagaimana layanan dapat digunakan oleh user baik pada saat user login, upload, download, dan sharing file. Dan dengan memonitor server menggunakan aplikasi Nagios XI dimana akan dilihat bagaimana response time terhadap user. Pengujian dilakukan dengan user mengunggah file ke server yang dilakukan oleh kurang lebih 30 user dalam 2 saat yang berbeda, yang pertama dengan waktu 5 jam pada saat sore kemudian yang ke dua dengan waktu 5 jam pada saat pagi dengan kapasitas upload yang berbeda beda dengan beban minimal 1 MB. Berikut merupakan hasil dari pengujian monitoring server dengan Nagios XI.


(2)

15

Gambar 12 Grafik MonitoringHost Pada Server Waktu Kedua

Pada Gambar 11 dan Gambar 12 menunjukan waktu rata – rata response time yang terjadi pada HOST. Hasil pengujian diatas menunjukan bahwa besar rata – rata waktu response server sebesar 0,02 detik untuk rata – rata file yang dikirim sebesar 6745,99 bytes dalam 2 kurun waktu yang berbeda. Server tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memproses setiap permintaan dari 30 user sehingga hasil pengujian ini membuktikan server tidak mengalami timed out ketika merespon permintaan akses dari user.

Gambar 13 Grafik Monitoring Pada Service HTTP Waktu Pertama

Gambar 14 Grafik Monitoring Pada Service HTTP Waktu Kedua

Pada Gambar 13 dan Gambar 14 menunjukkan hasil monitoring server pada Service HTTP. Terdapat 2 kali waktu monitoring dengan kurun waktu kurang lebih 6 jam. Response time server pada service HTTP menunjukkan rata rata 0,02 detik dengan rata rata data yang berjalan sebesar 312,79 byte. Dan server tidak mengalami timed out ketika merespon permintaan dari user.


(3)

16

Gambar 15 Grafik Monitoring Pada Service PING Waktu Pertama

Gambar 16 Grafik Monitoring Pada Service PING Waktu Kedua

Gambar 15 dan Gambar 16 menunjkkan hasil monitoring server pada service PING. Dimana dalam total rata rata request ping yang terjadi pada 2 kurun waktu yang berbeda tersebut menunjukkan 9,99 mili second.

Gambar 17 Status statistik Central Processing Unit (CPU) dan statistik input/output dari device, partisi dan network filesystems


(4)

17

Gambar 17 menunjukkan hasil monitoring server pada device yang ada pada server. Dimana pada saat user melakukan aktifitas dalam server,seperti upload, download, dan sharing file, server masih dapat merespon dengan baik. Pada saat aktifitas berlangsung CPU pada server masih menunjukkat status yang normal dan baik dimana rata rata proses system,iowait tidak ada yang melebihi 50% dan pada harddisk masih dapat membaca setiap aktifitas yang terjadi.

Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan layanan. Pengujian beta dilakukan dengan daftar pertanyaan yang diberikan kepada sample user yang terdiri dari 30 orang pegawai PT. AIM dan wawancara kepada Kepala Divisi IT PT. AIM. Hasil jawaban daftar pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil Jawaban Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan STS TS CS S SS

1. 2. 3. 4. 5.

Aplikasi layanan Owncloud mudah digunakan

Sistem layanan Owncloud bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam menyimpan data

Layanan Owncloud bisa digunakan tidak hanya dikantor Layanan Owncloud bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam sharing data

Layanan Owncloud bermanfaat untuk proses bisnis perusahaan 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 3 1 6 2 4 20 13 10 19 14 7 16 13 9 9 Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung presentase jawaban responden yang telah mengisi daftar pertanyaan. Perhitungan dilakukan menggunakan skala Likert [8], dimana masing-masing jawaban diberi skor 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 2. Tidak Setuju (TS) = 2

3. Cukup Setuju (CS) = 3 4. Setuju (S) = 4

5. Sangat Setuju (SS) = 5

Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 23,33% responden menjawab sangat setuju, 66,67% responden menjawab setuju dan 10,00% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 82,67 % yang berarti Sangat Setuju.Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah untuk digunakan.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 53,33% responden menjawab sangat setuju, 43,33% responden menjawab setuju dan 3,34% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 90% yang berarti Sangat Setuju Jadi disimpulkan bahwa sistem layanan berma dan memudahkan dalam menyimpan data.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 43,33% responden menjawab sangat setuju, 33,33% responden menjawab setuju dan 20,00% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 83,33% yang berarti Sangat Setuju. Jadi disimpulkan bahwa layanan Owncloud bisa digunakan tidak hanya dikantor

Hasil analisis data untuk pertanyaan 4 menunjukkan sebanyak 30,00% responden menjawab sangat setuju, 63,33% responden menjawab setuju dan


(5)

18

6,67% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 84,67% yang berarti Sangat Setuju. Jadi disimpulkan bahwa sistem bermanfaat dan memudahkan pegawai dalam sharing data.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 5 menunjukkan sebanyak 30,00% responden menjawab sangat setuju, 46,67% responden menjawab setuju dan 13,33% responden menjawab cukup setuju. Dan dari keseluruhan nilai koresponden yang memberikan nilai pada pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 78,67% yang berarti Setuju. Jadi disimpulkan bahwa Owncloud bermanfaat untuk proses bisnis perusahaan

Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Divisi IT PT. AIM, maka diperoleh hasil bahwa layanan ini membantu mempercepat dan mempermudah pegawai kantor pusat dalam penerimaan data yang ada pada kantor cabang. Dengan adanya layanan ini divisi administrasi tidak perlu harus menunggu selama ssatu bulan untuk merekap data dari kantor cabang yang dimasukkan ke kantor pusat. Layanan ini membantu dan menunjang proses bisnis sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pada divisi Administrasi di PT. AIM.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan layanan storage computing dan file sharing dapat dibangun dengan cloud computing pada ubuntu server menggunakan layanan Owncloud. Sistem yang dibangun merupakan penggabungan paket paket pada ubuntu server, agar layanan Owncloud dapat berjalan pada server tersebut. Layanan ini berjalan pada protokol http dengan adanya akun yang berbeda beda untuk tiap pengguna. Dengan perantara web browser pengguna sudah bisa melakukan aktifitas penyimpanan, upload, download dan sharing file secara bersamaan. Pada sisi pengguna, sistem rekomendasi membantu dan bermanfaat bagi pengguna untuk bisa mengirimkan data kapanpun dan dimanapun, tanpa harus menunggu 1 bulan terlebih dahulu. Ditambah proses rekap yang terjadi di kantor pusat tidak akan membutuhkan waktu yang lama karena pengiriman data sudah bisa dilakukan dengan menggunakan layanan ini. Sehingga pada saat rapat bulanan waktu yang terbuang untuk rekap data dapat digunakan untuk membahas pembahasan lain untuk perkembangan kantor pusat dan cabang. Pengguna juga bisa mendapatkan kapasitas penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan tanpa harus menambah biaya tambahan. Layanan ini membantu dan menunjang proses bisnis di PT. Armada Internasional Motor. Dan diharapkan untuk kedepannya layanan ini dapat dilengkapi dengan layanan layanan pembantu layaknya google docs, google sheet, maupun google slide, yang dapat dikembangkan pada layanan owncloud mengingat layanan ini bersifat opensource sehingga developer dapat mengembangkan layanan ini agar lebih memudahkan pengguna dalam menggunakan layanan Owncloud.


(6)

19 6. Pustaka

[1] Utomo, Dwi Prastiyo.2014. Implementasi Virtualisasi dan Server Cloud Menggunakan Proxmox VE. Semarang : Politeknik Negeri Semerang

[2] Kusuma, Aria Warta dan Susilo, Andi. 2013. APLIKASI OWNCLOUD BERBASISCLOUD COMPUTING DIPT. PALU MAS SEJATI.Yogyakarta : Universitas Respati Indonesia

[3] Sofana, Iwan. 2012. Cloud Computing. Bandung : Informatika

[4] Afrianto, Dedy S. 2013. The Power of OwnCloud. Yogyakarta :LeutikaPrio [5] Emanuel, Andi Wahju R. 2007. Petunjuk Praktis Penggunaan Ubuntu 7.04.

Yogyakarta : Andi Offset.

[6] Saputra Ragil, Ashari Ahmad, 2012. Integrasi Laporan Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Teknologi Web Service. Semarang: Universitas Diponegoro.

[7] Occhiogrosso, Stephen. J, The Cisco PPDIOO Life Cycle, http://ccie-or-null.net/tag/ppdioo/. Diakses pada tanggal 14 November 2015 pukul 13.31 WIB.

[8] Movies, Andris. 2011. Skala Likert.

https://www.academia.edu/7233329/Skala_Likert, (diakses pada 3 Desember 2015).