Evaluasi Pembentukan Flok Tahap Persiapan

f. Setelah pengadukkan cepat berjalan 60 detik, kecepatan pengadukan diturunkan menjadi 20 rpm dan dilakukan selama 15 menit. g. Pada saat flokulasi berlangsung, amati besar-kecilnya flok. h. Setelah pengadukkan lambat selesai pengadukkan dihentikan. Pengatur waktu dikembalikan ke 0 kemudian didiamkan selama 10 menit serta melakukan pengamatan kecepatan pengendapannya. i. Memeriksa pH dan kekeruhan air hasil Jar test untuk setiap contoh yang diambil. Hasil yang diperoleh dicatat dan dibuat grafik hubungan antara dosis alum dan kekeruhan air hasil Jar test . j. Menentukan dosis optimum alum berdasarkan standar baku mutu yang digunakan oleh IPA Jurug, yaitu : 1. Kekeruhan 5 NTU. 2. pH yang dihasilkan antara 6,5 - 8,5.

2.10.8. Evaluasi

Pada instalasi pengolahan, debit pembubuhan larutan alum sekarang dapat dihitung sebagai berikut : X = 6 10 QXD Dimana : X = koagulan yang digunakan kgjam Q = debit air baku literjam D = dosis koagulan ppm

2.10.9. Pembentukan Flok

Baik selama atau setelah Jar test , sejumlah pengamatan perlu dibuat untuk menaksir efisiensi proses pengolahan. Setelah tahap awal flokulasi , umumnya 1 menit setelah pembubuhan bahan kimia pertumbuhan flok-flok yang pertama dapat dilihat. Selama percobaan berlangsung, flok–flok yang sangat halus ini secara perlahan ukurannya bertambah besar dan air tampak jernih. Percobaan yang dilakukan secara baik, air yang jernih akan terlihat setelah 3,5 sampai 5 menit. Jika hal demikian tidak tampak, maka mengindikasikan pembubuhan bahan kimia atau pH tidak tepat. Flok–flok dapat tumbuh dalam bentuk ringan, halus atau padat. Flok – flok ini sering disebut dengan kepala jarum peniti, diameternya dibawah 0,5 mm. Flok–flok ringan dan halus cenderung mempunyai karakteristik pengendapan yang tidak diinginkan karena kerapuhannya, sehingga gangguan yang kecil akan merusak flok–flok tersebut. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan mengadakan percobaan untuk mendapatkan hasil yang menunjukkan hubungan antara variable yang ada. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instalasi Pengolahan Air IPA Jurug PDAM Surakarta. 3.2. Variabel Penelitian Variabel yang perlu didapat dalam penelitian ini adalah debit olahan IPA Jurug, kekeruhan air NTU, dosis penggunaan bahan koagulan ppm, dosis optimum penggunaan bahan koagulan dengan jenis alum ataupun PAC dengan cara uji Jar test terhadap air olahan IPA Jurug serta harga jenis bahan koagulan alum dan PAC yang beredar di pasaran. 3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimaksudkan untuk mempermudah jalannya penelitian seperti pengumpulan data, analisis dan penyusunan laporan. Tahap persiapan meliputi : a. Studi Pustaka Studi pustaka dimaksudkan untuk memberikan arahan dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis data maupun dalam penyusunan hasil penelitian. 25 b. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis bahan koagulan yang banyak dijual di pasaran serta harga koagulan tersebut.

3.3.2 Tahap Pengumpulan Data