Pengaruh Pemberian Purified Diet Defisien Kalsium yang Disuplementasidengan Inulin Terhadap NeracaKalsium Tikus PutihSpraguedawley (Rattus Norvegicus)

i

PENGARUH PEMBERIAN PURIFIED DIET DEFISIEN
KALSIUM YANG DISUPLEMENTASI DENGAN INULIN
TERHADAP NERACAKALSIUM TIKUS PUTIHSpraguedawley
(Rattus norvegicus)

NURHAYU

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Pemberian
PurifiedDiet Defisien Kalsium yang Disuplementasi dengan Inulin tehadap

NeracaKalsium Tikus PutihSpragueDawley (Rattus Norvegicus)adalah benar
karya saya denganarahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014
Nurhayu
NIM D24090002

ABSTRAK
NURHAYU. Pengaruh Pemberian Purified Diet Defisien Kalsium yang
Disuplementasi
dengan
Inulin
tehadap
NeracaKalsium
Tikus

PutihSpraguedawley (Rattus Norvegicus). Dibimbing oleh DEWI APRI ASTUTI
dan SRI SUHARTI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi neraca kalsium dan efek
suplementasi inulin pada tikus putih (Sparague dawley) yang diberi purified diet defisien
kalsium tanpa atau dengan inulin.Penelitian ini menggunakan 12 ekor tikus putih betina
(Sprague dawley) berumur lebih dari 15 bulan yang dipelihara selama 2 bulan.
Rancangan penelitian menggunakan RAL dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. 1) K
=purified diet kontrol, 2) DK =purified diet defisien kalsium dan 3) I =Purified diet
defisien kalsium yang disuplementasi dengan 2.20% inulin. Setiap pagi sisa diet
ditimbang. Dalam menghitung konsumsi bahan kering dan neraca kalsium, darah dan
feses dikoleksi 5 hari sebelum akhir pemeliharaan. Kalsium plasma dianalisis dengan
menggunakan kit O-C FASTĀ®. Konsentrasi kalsium difeses, tulang femur, hati dan ginjal
dianalisis dengan menggunakan metode pengabuan basah dan dibaca dengan
menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan harian, kalsium
di tulang femur, ginjal dan hati tidak berbeda nyata diantara masing-masing perlakuan.
Konsumsi kalsium, kalsium di feses dan kalsium plasma perlakuan kontrol secara
signifikan lebih tinggi (P