Evaluasi Gas Rumah Kaca (CH4, CO2 dan N2O) dari Feses Sapi FH Laktasi yang Diberi Pakan Rumput Gajah dan Jerami Padi

EVALUASI GAS RUMAH KACA (CH4, CO2 DAN N2O) DARI
FESES SAPI FH LAKTASI YANG DIBERI PAKAN
RUMPUT GAJAH DAN JERAMI PADI

RIA PUSPITASARI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Evaluasi Gas Rumah
Kaca (CH4, CO2 dan N2O) dari Feses Sapi FH Laktasi yang Diberi Pakan Rumput
Gajah dan Jerami Padi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015
Ria Puspitasari
NIM D151130031

RINGKASAN
RIA PUSPITASARI. Evaluasi Gas Rumah Kaca (CH4, CO2 dan N2O) dari Feses
Sapi FH Laktasi yang Diberi Pakan Rumput Gajah dan Jerami Padi. Dibimbing
oleh MULADNO, AFTON ATABANY dan SALUNDIK.
Sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang berpotensi
menghasilkan gas rumah kaca yang berasal dari limbah feses. Salah satu jenis sapi
perah yang banyak diternakkan di Indonesia adalah sapi perah FH (Frisien
Holstein). Rataan produksi feses sapi perah FH sekitar 18.45-36.9 kg per hari.
Feses sapi perah menghasilkan gas rumah kaca utama yaitu CH4, CO2 dan N2O.
Feses ternak baik padat maupun cair memiliki potensi untuk mengemisikan gas
CH4, CO2 dan N2O. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi gas rumah kaca
(CH4, CO2 dan N2O) dari feses sapi perah FH laktasi yang diberi pakan rumput
gajah dan jerami padi.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai Desember 2014 di

Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah (KUNAK) dan Laboratorium Pengolahan
Limbah Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Metode pengukuran gas
mengikuti metode BALINGTAN yaitu feses sapi FH laktasi dikoleksi sebanyak 1
kg dalam 24 jam dan diinkubasi selama 8 minggu untuk diukur gas yang
dihasilkan dengan menggunakan gas kromatografi. Rancangan yang digunakan
adalah RAL repeated measurements dengan 3 perlakuan pakan yaitu JP (100%
jerami padi), RG (100% rumput gajah) dan JPRG (50% jerami padi+50% rumput
gajah). Variabel yang diamati meliputi gas CH4, CO2, N2O, gas ammonia (NH3),
kandungan C organik dan N feses, kandungan ADF dan NDF feses, bobot badan
sapi perah, proksimat pakan, proksimat feses, total bahan organik feses, jumlah
feses selama 24 jam dan konsumsi pakan.
Hasil penelitian menunjukkan total gas CH4 dan CO2 yang dihasilkan dari
feses sapi FH laktasi menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0.05) pada
masing-masing perlakuan sedangkan gas N2O berbeda nyata (P0.05) between RS, EG, and RSEG but N2O production
was higher in RS (P