ANALISIS PERCEPATAN PERGERAKAN TANAH UNTUK MENENTUKAN METODE DAN ZONASI PERCEPATAN TANAH DI WILAYAH LAMPUNG DAN SEKITARNYA

ABSTRAK
ANALISIS PERCEPATAN PERGERAKAN TANAH UNTUK
MENENTUKAN METODE DAN ZONASI PERCEPATAN TANAH DI
WILAYAH LAMPUNG DAN SEKITARNYA
Oleh
INPRIANI

Penelitian percepatan pergerakan tanah di Provinsi Lampung dan sekitarnya
berdasarkan data gempa bumi pada tahun 1990 s.d 2009, dengan magnitude
gempa bumi diambil pada 4 s.d 6,5 SR. Analisis dilakukan menggunakan
metode Ritcher- Gutenberg, Murphy O'Brien, Donovan, Esteva, Mc. Guire R.K,
Kawashumi (1950). Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis diperoleh
bahwa metode yang sesuai adalah metode Donovan, Esteva dan Mc. Guire R.K.
Untuk metode Ritcher- Gutenberg, Murphy O'Brien, Kawashumi (1950)
tampaknya kurang sesuai untuk diterapkan diwilayah Lampung. Berdasarkan
analisis morfologi daerah yang mempunyai nilai percepatan tanah maksimum
yang cukup tinggi terdapat di daerah pegunungan atau dataran tinggi, seperti di
daerah Lampung Barat dan Lampung Selatan. Daerah yang memiliki percepatan
tanah maksimum yang relatif rendah terdapat pada daerah-daerah dataran rendah
seperti Kota Metro, Tulang Bawang dan Lampung Timur.


Kata kunci : Percepatan Tanah, metode Ritcher- Gutenberg, Murphy O'Brien,
Donovan, Esteva, Mc. Guire R.K, dan Kawashumi, Gempa Bumi.

ABSTRACT
ACCELERATION ANALYSIS OF SOIL MOVEMENT AND METHOD
FOR DETERMINING ACCELERATION OF LAND IN ZONATION
LAMPUNG AND SURROUNDING AREAS
By
INPRIANI

Research of is acceleration of the ground motion in Lampung Province areas and
surrounding based on earthquake data in between 1990 and 2009. The data using
the magnitude between 4 and 6.5 SR. The analysis was done using GutenbergRitcher, Murphy O'Brien, Donovan, Esteva, Mc. R.K Guire, Kawashumi (1950)
methods. Based on the results, the shown that the appropriate method is the
methods of Donovan, Esteva and Mc. Guire R.K. For method-Gutenberg Ritcher,
Murphy O'Brien, Kawashumi (1950) seems less appropriate to be applied in the
region of the Lampung. Based on the morphological analysis of the area that have
a maximum ground acceleration value is highes there in the mountains or
plateaus, such as in areas of West Lampung and South Lampung. A region with a
maximum ground acceleration are relatively low in low-lying areas such as Metro

City, Tulang Bawang and East Lampung.

Key words: Acceleration of Land, Ritcher method-Gutenberg, Murphy O'Brien,
Donovan, Esteva, Mc. R.K Guire, and Kawashumi, Earthquake.

61

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan kontur pada penelitian percepatan pergerakan
tanah maksimum di Provinsi Lampung dan sekitarnya dapat disimpulkan:
1.

Metode yang mendekati cocok adalah metode Donovan, Esteva dan Mc.
Guire R.K karena garis kontur sesuai dengan persebaran titik gempabumi di
wilayah Lampung dan sekitarnya.

2.


Dari semua metode, percepatan pergerakan tanah maksimum yang paling
tinggi terdapat di Lampung Barat .

3.

Hasil yang diperoleh dari perhitungan, metode Donovan harga percepatan
tanah maksimum paling besar 32,73 cm/s2, Esteva harga percepatan tanah
maksimum paling besar 4,59 cm/s2, Mc. Guire R.K harga percepatan tanah
maksimum paling besar 38,08 cm/s2, Ritcher- Gutenberg harga percepatan
tanah maksimum paling besar 69,21 cm/s2, Murphy O'Brien harga percepatan
tanah maksimum paling besar 68,12 cm/s2, dan Kawashumi harga percepatan
tanah maksimum paling besar 14,92 cm/s2.

4.

Daerah yang menpunyai nilai percepatan pergerakan tanah maksimum yang
cukup tinggi terdapat di daerah pegunungan atau dataran tinggi, seperti di
daerah Lampung Barat dan Lampung Selatan.

62


5.

Daerah-daerah yang memiliki percepatan pergerakan tanah maksimum yang
relatif rendah terdapat pada daerah-daerah dataran rendah seperti Kota Metro,
Tulang Bawang dan Lampung Timur.

6.

Lembar Manna dan Enggano, Kota Agung, dan Tanjung Karang merupakan
daerah percepatan paling tinggi, karena struktur geologi pada daerah tersebut
banyak mengalami pensesaran.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian mengenai nilai percepatan maksimum gerakan tanah
akibat gempa bumi di seluruh wilayah Indonesia untuk mengantisipasi resiko
kerusakan infrastruktur akibat gempa bumi.

1


I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Indonesia yang terletak pada posisi geografis 6°LU-11° LS dan 95°BT-141°BT
merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo
Australia, Euroasia dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo Australia bertabrakan
dengan lempeng Euroasia di lepas pantai Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.
Sedangkan lempeng Pasifik di utara Irian dan Maluku Utara.
Sumatera merupakan salah satu pulau yang aktif terjadi gempa, karena adanya
penunjaman (subduction) lempeng Indo Australia yang masuk ke dalam (di
bawah) lempeng Euro-Asia sehingga membentuk jalur gempa di laut Sumatera
Indonesia sebelah barat pulau Sumatera dikenal dengan jalur gempa mediteran
dan di darat pulau sumatera menimbulkan patahan besar Sumatera (Great
Sumatera Fault) yang membujur sepanjang Bukit Barisan dan membentang dari
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat sampai ke Teluk Semangka Lampung,
sehingga wilayah Lampung memiliki tingkat Seismisitas tinggi terancam oleh

bencana alam Gempabumi.
Lampung merupakan daerah yang laju pembangunannya cukup pesat. Bila gempa
terjadi, maka yang berpengaruh langsung terhadap bangunan adalah percepatan
getaran tanah permukaan akibat gempa.

Sehingga, percepatan gerakan tanah

inilah, yang merupakan titik tolak dari perhitungan bangunan tahan gempa.

2

Secara fisis percepatan tanah tergantung pada magnitude getaran tanah dan
periode getaran.

Harga percepatan tanah dipengaruhi oleh magnitude gempa,

kedalaman sumber gempa, jarak episenter dan keadaan tanah.
Beberapa cara untuk menentukan percepatan tanah akibat gempa bumi adalah:
1. Pengukuran menggunakan alat Strong Motion Accelerograph.
2. Pengamatan atau observasi berdasarkan hubungan antara percepatan dengan

intensitas gempa.
3. Perhitungan empiris.
Oleh karena itu dalam rangka melaksanaan pembangunan perlu memperhatikan
resiko akibat gempa. Atas dasar tersebut penulis melakukan penelitian mengenai
percepatan pergerakan tanah yang ditimbulkan oleh getaran gempa.

Dengan

mengetahui distribusi nilai tersebut dapat digunakan untuk melakukan
perencanaan pembangunan berdasarkan tingkat resiko akibat gempa bumi.

B.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memperoleh metode yang sesuai untuk daerah Lampung dari beberapa metode
yang dihitung meliputi metode Ritcher- Gutenberg, Murphy O'Brien,
Donovan, Esteva, Mc. Guire R.K, dan Kawashumi.
2. Membuat zonasi percepatan pergerakan tanah di daerah Lampung dan

sekitarnya.
3. Korelasi antara morfologi dan percepatan pergerakan tanah maksimum di
daerah Lampung dan sekitarnya.

3

C.

Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian ini adalah analisis percepatan pergerakan tanah
maksimum dengan menggunakan data rekaman kegempaan dengan skala 4-8 SR,
rentang waktu 1990-2009. Analisis menggunakan pendekatan metode RitcherGutenberg, Murphy O'Brie n, Donovan, Esteva, Mc. Guire R.K, dan Kawashumi.

D.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui metode percepatan pergerakan tanah yang sesuai untuk daerah

Lampung dan sekitarnya.
2. Mengetahui peta seismisitas atau peta sebaran percepatan pergerakan
tanah di daerah Lampung dan sekitarnya.
3. Memberikan informasi tingkat resiko gempabumi daerah Lampung dan
sekitarnya.