PENGARUH KONSENTRASI KCN DAN WAKTU PERLAKUAN TERHADAP AKTIVITAS ENZIM PEROKSIDASE BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) SELAMA PROSES PEMATANGAN

ABSTRAK

PENGARUH KONSENTRASI KCN DAN WAKTU PERLAKUAN
TERHADAP AKTIVITAS ENZIM PEROKSIDASE BUAH PISANG
KEPOK (Musa paradisiaca L.) SELAMA PROSES PEMATANGAN

Oleh

BUTET THERESA

Pisang merupakan salah satu tanaman yang cukup penting di Indonesia, yang
termasuk dalam famili Musaceae. Pisang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
sebagai buah meja atau diolah terlebih dahulu. Salah satu jenisnya adalah pisang
kepok, yang mempunyai kandungan gizi sangat baik, kaya mineral seperti kalium,
magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Selain itu pisang mengandung vitamin C,
B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam
kelancaran fungsi otak.
Pisang tergolong buah klimakterik yang proses pematangannya diikuti oleh laju
respirasi yang tinggi. Laju respirasi yang tinggi terjadi pada saat buah masih
muda, yang diikuti oleh produksi etilen di dalam sel.
Salah satu enzim yang terdapat pada buah pisang kepok adalah enzim

peroksidase. Enzim yang terdapat pada buah akan menyebabkan perubahan
dalam jaringan, yaitu perubahan rasa, melunaknya daging buah, dan
meningkatnya kandungan gula.
Pematangan buah merupakan salah satu tahap perkembangan sebelum mencapai
kelayuan. Buah yang laju respirasinya tinggi, umumnya lebih cepat rusak. Salah
satu cara yang dilakukan untuk menghambat laju respirasi adalah dengan
menghambat sistem transport elektron menggunakan senyawa KCN.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap model
Faktorial 4 x 4 dengan 5 kali ulangan dengan perlakuan yang dicobakan adalah
penyuntikan larutan KCN pada bagian kulit buah pisang kepok dengan
konsentrasi 0 mM (kontrol), 1 mM, 3 mM, dan 5 mM. Pengamatan dilakukan

pada hari ke-2, 4, 6, dan 8 setelah perlakuan. Parameter yang diamati yaitu
aktivitas enzim peroksidase buah pisang kepok.
Analisis statistika dilakukan terhadap absorbansi dan unit enzim ekstrak buah
pisang kepok. Data yang diperoleh dianalisis ragam (Anara). Bila terdapat
perbedaan yang nyata antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata
Terkacil (BNT) pada taraf nyata 5 %.
Berdasarkan analisis ragam diketahui bahwa perlakuan KCN berpengaruh
terhadap aktivitas enzim peroksidase, namun pengaruhnya tidak nyata.

Sedangkan waktu perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap aktivitas
enzim peroksidase buah pisang kepok. Pada uji BNT diketahui bahwa kontrol
dan perlakuan pada hari ke-2 tidak berbeda nyata dengan hari ke-6 dan ke-8,
tetapi berbeda nyata dengan hari ke-4.
Keyword : konsentrasi KCN, waktu perlakuan, aktivitas enzim peroksidase,
pisang kepok (Musa paradisiaca L.)

V.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. KCN dengan konsentrasi 3 mM mampu menurunkan aktivitas enzim
peroksidase buah pisang kepok, sehingga proses pematangannya dapat
dihambat.
2. Semakin lama waktu perlakuan menyebabkan aktivitas enzim peroksidase
buah pisang kepok semakin menurun.
3. Tidak ada interaksi antara konsentrasi KCN dan waktu perlakuan.


B. Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang senyawa kimia lain yang tidak
berbahaya bagi makhluk hidup yang dapat memperpanjang umur buah pisang
kepok, sehingga kualitasnya tetap terjaga dan aman untuk dikonsumsi.
Dengan demikian dapat diaplikasikan kepada masyarakat.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pisang merupakan salah satu tanaman yang cukup penting di Indonesia, yang
tergolong ke dalam famili Musaceae. Daerah sentra produksi pisang di
Indonesia adalah di Lampung dan Maluku Utara (Kismosatmoro, 1999).

Buah pisang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, sebagai buah meja atau
melalui pengolahan terlebih dahulu (Nuswamarhani, 1999). Salah satu
jenisnya adalah pisang kepok yang mempunyai kandungan gizi sangat baik,
kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Selain itu
pisang mengandung vitamin C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif

sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Pisang tumbuh dengan baik di daerah-daerah tropis yang basah dan cukup
sinar matahari, yaitu daerah-daerah yang mempunyai iklim lembab dan panas
yang merata. Namun pisang juga dapat tumbuh di daerah-daerah subtropis
dan dingin, tetapi pada musim dingin yang tidak terlalu keras. Pisang tidak
dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 1000 m dari permukaan laut
(AAK, 1975).
Pisang mengandung enzim peroksidase, yaitu enzim yang mengkatalis reaksi
oksidasi berbagai substrat organik dengan mereduksi hidrogen peroksida

menjadi air dan oksigen. Pisang tergolong sebagai buah klimakterik, yaitu
buah yang proses pematangannya diikuti oleh laju respirasi yang tinggi serta
peningkatan produksi etilen.

Buah klimakterik mengandung banyak amilum yang kematangannya dapat
dipacu dengan etilen. Etilen yang dihasilkan oleh buah yang telah masak akan
memacu pematangan buah dengan sendirinya. Pematangan buah ditunjukkan
dengan adanya perubahan warna kulit buah menjadi kuning, struktur daging
buah yang lunak, dan aroma yang khas. Kecepatan pematangan buah terjadi
karena zat tumbuh mendorong pemecahan tepung dan penimbunan gula

(Suhardiman, 1997).

Dalam perdagangan komoditas pertanian, konsumen menghendaki buah yang
dibeli dalam keadaan segar dan matang penuh. Di sisi lain, kematangan buah
merupakan suatu tahap perkembangan sebelum mencapai tahap kelayuan.
Buah yang laju respirasinya tinggi, umumnya cepat rusak dibandingkan buah
yang laju respirasinya rendah. Hal ini mengakibatkan kerugian dalam
perdagangan karena menyebabkan buah pisang rusak sebelum sampai ke
tujuan dimana pisang tersebut akan dikirim. Diduga pematangan buah pisang
kepok dapat dihambat dengan cara pemberian KCN. Menurut Solomos dan
Laties (1976), KCN merupakan senyawa sangat beracun, yang dihasilkan
dengan mereaksikan hidrogen sianida dengan kalium hidroksida. Senyawa ini
dapat menginaktifkan beberapa enzim dan memblok proses respirasi.
Sehingga apabila proses respirasi dihambat maka proses pematangan buah
akan diperlambat. Penelitian ini dilakukan karena belum banyak informasi

mengenai manfaat KCN pada proses pematangan buah serta mempelajari
aplikasinya dalam menghambat proses pematangan buah pisang kepok.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi KCN terhadap aktivitas enzim
peroksidase selama proses pematangan buah pisang kepok.
2. Mengetahui pengaruh waktu perlakuan terhadap aktivitas enzim
peroksidase selama proses pematangan buah pisang kepok.
3. Mengetahui interaksi antara konsentrasi KCN dan waktu perlakuan
terhadap aktivitas enzim peroksidase selama proses pematangan buah
pisang kepok.

C. Kerangka Pemikiran
Menurut Dumadi, pisang kepok tergolong buah klimakterik, yaitu buah yang
proses pematangannya diikuti oleh laju respirasi yang tajam dan mendadak
serta produksi etilen dalam buah. Etilen merupakan salah satu zat pengatur
tumbuh berupa gas. Selain zat pengatur tumbuh, enzim juga berperan dalam
proses pematangan buah pisang kepok. Salah satunya yaitu enzim
peroksidase. Enzim ini tergolong enzim oksidoreduktase yang mengkatalisis
reaksi oksidasi berbagai substrat organik. Enzim yang terdapat pada buah
akan menyebabkan perubahan dalam jaringan, yaitu perubahan warna, rasa
dan tekstur pada proses pematangan buah.


Pematangan buah merupakan salah satu tahap perkembangan buah sebelum
mencapai tahap kelayuan. Buah yang laju respirasinya tinggi, umumnya lebih
cepat rusak. Salah satu cara yang dilakukan untuk menghambat laju respirasi
adalah dengan menghambat sistem transport elektron dengan menggunakan
senyawa KCN. Apabila sistem transport elektron terganggu, maka aktivitas
dan laju respirasi akan terhambat. Dengan demikian, proses pematangan buah
terhambat. Menurut Witham et al, KCN pada konsentrasi 1 mM sudah
mampu menghambat proses respirasi di mitokondria. Ini merupakan landasan
digunakannya KCN dengan konsentrasi 1 mM, 3 mM, dan 5 mM. Dengan
demikian, perlakuan menggunakan KCN dengan konsentrasi tersebut
diharapkan akan menghambat aktivitas enzim peroksidase.

D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Konsentrasi KCN berkorelasi negatif dengan aktivitas enzim peroksidase
buah pisang kepok.
2. Waktu perlakuan berkorelasi negatif dengan aktivitas enzim peroksidase
buah pisang kepok.
3. Ada interaksi positif antara konsentrasi KCN dengan waktu perlakuan.


E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa KCN pada konsentrasi tertentu dapat digunakan untuk
menghambat proses pematangan buah.