1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan pada dasarnya bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan akademis semata, namun juga membekali mahasiswa untuk
mampu bertindak secara kreatif, cakap, mandiri, dan bertanggungjawab. Maka dari itu kemampuan non-akademis juga tidak kalah pentingnya dan wajib
dimiliki oleh setiap mahasiswa. Namun kondisi yang ada pada saat ini, banyak mahasiswa yang hanya mengutamakan kemampuan akademis saja tanpa
mengembangkan keterampilan yang dimiliki sehingga banyak yang belum bisa mandiri atau menganggur setelah lulus dari Perguruan Tinggi.
Sikap kurang peduli terhadap pengembangan keterampilan ini ternyata juga terjadi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, banyak
agenda pengembangan keterampilan yang diselenggarakan oleh pihak fakultas, akan tetapi partisipasi mahasiswa masih kurang untuk mengikuti
agenda pengembangan keterampilan tersebut. Pada akhir tahun 2014, setiap angkatan mulai dari angkatan 2012 sampai 2014 mendapat kesempatan untuk
mengikuti pelatihan pengembangan softskill atau keterampilan yang terdiri dari softskill leadership keterampilan kepemimpinan, softskill creativity
keterampilan kreativitas,
dan softskill
entrepreneur keterampilan
kewirausahaan. Namun tidak lebih dari 250 atau setengah dari seluruh jumlah mahasiswa setiap angkatan 2011, 2012, maupun 2013 yang datang untuk
mengikuti agenda tersebut.
Pelatiham kewirausahaan yang rutin diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi setiap tahun juga belum mendapat respon positif dari mahasiswa.
Pada tahun 2014, pelatihan kewirausahaan tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2014. Jumlah mahasiswa yang mengikuti pelatihan tersebut sebanyak
140 mahasiswa, padahal kuota yang ada untuk mengikuti pelatihan tersebut sebanyak 250 mahasiswa.
Peneliti juga melakukan pengamatan terhadap manajemen PWM di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil wawancara yang
dilakukan pada tanggal 25 Februari 2015 dengan 4 peserta PWM di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, menjelaskan bahwa proses
pelaksanaan PWM masih banyak kendala yang ada di lapangan. Kendala tersebut
antara lain
kurangnya sosialisasi
yang dilakukan
oleh penanggungjawab pelaksana program di awal pelaksanaan sehingga sangat
sedikit mahasiswa yang mengetahui program ini. Proses sosialisasi yang dilakukan melalui beberapa media memang masih sedikit, antara lain melalui
informasi di papan info fakultas, hanya mading di lingkungan gedung dekanat yang terdapat informasi tentang pelatihan kewirausahaan, sedangkan mading
di lingkungan Ormawa masih kosong. Selain itu untuk proses pendampingan usaha yang dilakukan oleh mentor
juga belum maksimal. Peserta PWM menyampaikan proses pendampingan usaha jarang dilakukan, bahkan terkesan dibiarkan untuk melakukan usaha
sendiri tanpa pendampingan dari pihak penyelenggara. Pengawasan terhadap usaha juga masih jarang, walaupun peserta PWM terlambat memulai usaha
yang sudah dirancang, namun tidak ada pengawasan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara. Berdasarkan pada beberapa permasalahan yang ada
maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Program Wirausaha Mahasiswa PWM di Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2014”.
B. Identifikasi Masalah