LOKASI SD NEGERI WONOSARI 4 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Alamat : Jl. KH Agus Salim, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta
45
1. Akibat pertentangan dalam lingkungan kerajaan. 2. Pengawasan yang lemah terhadap tanah pardikan yang terlalu luas. Akibatnya
persatuan kurang terjamin, 3. Adanya pengaruh dari luar negeri. Yakni gencarnya misi-misi Cina yang
membujuk agar daerah kekuasaan Majapahit mengakui Kaisar Cina 4. Tidak adanya regenerasi kepemimpinan seperti Gajah Mada.
5. Pertentangan antara pusat dan daerah yang sebagaian sudah menganut Islam dan didukung oleh kaum Pedagang. Sementara di pusat masih menganut Hindu yang
didukung petani dan kaum feodal.
B Tokoh Kerajaan Islam di Indonesia
Penyebaran agama Islam tidak lepas dari pemimpin-pemimpin kerajaan pada masa lalu. Karena kearifan tokoh-tokoh tersebut, budaya Islam dapat tersebar di seluruh
Indonesia. Beberapa tokoh penting dalam penyebaran agama Islam sebagai berikut.
1. Raden Patah
Raden Patah adalah raja pertama dari kerajaan Demak. Ia adalah murid Sunan Ampel di Jawa Timur. Raden Patah berhasil menanamkan pengaruhnya di Majapahit.
Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa dan wilayah Nusantara bagian Timur. Pada masa pemerintahan Raden Patah, didirikanlah Mesjid Agung
Demak. Mesjid tersebut masih berdiri kokoh sampai sekarang. Dalam usaha-usaha penyebaran agama Islam ini, Raden Patah dibantu oleh para wali yang terkenal
dengan sebutan Walisanga wali sembilan. Yang termasuk Walisanga, yaitu Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel Raden Rahmat, Sunan Bonang Maulana
Makdum Ibrahim, Sunan Drajat Syarifudin, Sunan Giri Raden Paku, Sunan Kudu
s Ja’far Sodiq, Sunan Muria Raden Prawoto, Sunan Gunung Jati Syarif HidayatullahFatahillah, dan Sunan Kalijaga Raden Syahid. Selain berperan di
bidang keagamaan, para wali juga memegang peranan yang penting dalam pemerintahan. Para wali kebanyakan bertugas sebagai penasihat atau pembantu
Sultan. Raden Patah wafat pada 1518. Kemudian ia digantikan oleh putranya yang
bernama Pati Unus. Ia bergelar pangeran Sabrang Lor. Artinya pangeran yang
pernah menyebrang ke utara. Gelar ini diperoleh karena ia pernah memimpin pasukan Demak dan Samudra Pasai ketika mengusir Portugis di Selat Malaka.
Sepeninggal Pati Unus, terjadi perebutan kekuasaan di Demak antara kedua adiknya. Yakni Pangeran Sekar Seda Lepen dengan Pangeran Trenggono. Ini terjadi karena
Pati Unus tidak mempunyai keturunan. Persaingan ini dimenangkan Trenggono.
LOKASI SD NEGERI WONOSARI 4 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Alamat : Jl. KH Agus Salim, Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta
46
2. Sultan Trenggono
Sultan Trenggono naik tahta dan dilantik oleh Sunan Gunung Jati. Pada masa pemerintahannya, Demak mencapai puncak kejayaan. Wilayahnya hamper mencapai
seluruh pulau Jawa dan Kalimantan Selatan. Dengan demikian, agama Islam pun tersebar luas di daerah kekuasaannya. Guna memperluas pengaruhnya ke Jawa Barat,
dikirimkanlah Fatahilah sebagai panglima perang. Misi ini berhasil sehingga Fatahilah diangkat sebagai Menantu Sultan Demak. Pada 1546, Sultan Trenggono
gugur dalam pertempuran di Blambangan, Jawa Timur. Terjadilah perebutan kekuasaan antara Pangeran Prawoto putra Sultan Trenggono dan Aryo Penangsang
putra Sekar Seda Lepen dari Jipang sekarang Bojonegoro. Dalam perseteruan ini, Pangeran Prawoto dibantu oleh Joko Tingkir. Pada 1568, Kesultanan Demak
berakhir. Kemudian muncullah Kesultanan Pajang yang dipimpin Joko Tingkir. Ia bergelar Sultan Hadiwijaya.
3. Sultan Agung