PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA KONDISI LING

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA, KONDISI LINGKUNGAN DAN
DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi orang tua, kondisi lingkungan
dan motivasi belajar, terhadap prestasi akademik mahasiswa baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika
Universitas Widya Dharma Klaten sebanyak 490 orang pada semester gasal tahun akademik 2010/1011. Sampel
penelitian sebanyak 40 orang diambil secara acak atau dengan teknik random sampling cara undian. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif,
analisis kolerasi, dan analisis regresi ganda.
Hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Tingkat motivasi orang tua tergolong kategori
tinggi; 2) Tingkat kondisi lingkungan kategori baik; 3) Tingkat disiplin belajar mahasiswa tergolong kategori
tinggi; 4) Tingkat prestasi akademik mahasiswa tergolong kategori tinggi (IPK = 3,039 dibulatkan = 3,04); 5)
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi orang tua dengan prestasi akademik (r = 0,379); 6)
tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara kondisi lingkungan dengan prestasi akademik (r =
0,043); 7) terdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi akademik (r =

0,401); 8) Secara bersama-sama terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi orang tua kondisi
lingkungan dan disiplin belajar dengan prestasi akademik (ry(1,2,3) = 0,512) dengan koefisien determinasi (r2 =
0,263) harga Fregresi = 4,274 signifikan pada taraf signifikansi 5%.

PENDAHULUAN

dan penyempurnaan dan peraturan-peraturan tentang

Masalah dalam dunia pendidikan mendapatkan
perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah.

pendidikan yang sesuai dengan undang-undang serta
pembaharuan dalam proses belajar mengajar,
meningkatkan kualitas tenaga pendidikan antara lain

Pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan sedang melakukan pembangunan dan
pembaharuan di bidang pendidikan. Pembangunan

guru dan dosen dan lain-lain.


tersebut meliputi pembangunan berbagai sarana fisik

Guru atau dosen adalah seorang pendidik,
pembimbing, pelatih dan pemimpin yang dapat

dan non fisik yang menunjang kelancaran pendidikan

menciptakan iklim belajar yang menarik, aman,

Drs. Udiyono, M.Pd. : adalah Dosen MIPA, UNWIDHA Klaten

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011
ISSN 0215-9511

93

Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

nyaman dan kondusif di kelas. Iklim belajar yang

kondusif dan menarik dapat dengan mudah
tercapainya tujuan pembelajaran, dan proses
pembelajaran yang dilakukan akan menyenangkan
bagi peserta didik atau pembelajar.
Keberhasilan dalam belajar juga dipengaruhi
oleh peran keluarga terutama orang tua pembelajar.
Motivasi orang tua yang merupakan dorongan belajar
yang diberikan oleh orang tua kepada putra-putrinya

fisiologis atau fisik. Faktor psikologis dapat meliputi
faktor-faktor bakat, minat, motivasi, disiplin,
kemampuan kognitif, IQ, CQ, EQ dan lain-lain. Untuk
faktor fisiologis dapat meliputi faktor-faktor tubuh
atau badan, pancaindera, kesehatan dan lain-lain.
Sedangkan faktor ekstern dapat meliputi faktor-faktor
guru, orang tua, lingkungan, kurikulum, tempat
tinggal, sarana prasarana, fasilitas dan lain-lain.

memadai dan lain-lain dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik sehingga dapat lebih


Kehadiran faktor-faktor psikologis dalam
belajar akan memberikan andil yang cukup penting.
Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan
landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai
tujuan belajar secara optimal. Sebaliknya tanpa

mempermudah dalam mencapai prestasi belajar yang

kehadiran faktor-faktor psikologis, bisa jadi

lebih baik.

memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula

Lingkungan belajar yang aman, nyaman, tertib,
optimisme merupakan harapan yang tinggi bagi

menambah kesulitan dalam mengajar. Faktor
fisiologis atau dari faktor fisik bahwa setiap individu


yang dapat berupa pemberian pujian, pengarahan,
pengawalan, penciptaan suasana belajar yang

seluruh warga sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang
terpusat pada pembelajar adalah iklim yang dapat
membangkitkan gairah, semangat dan nafsu belajar.
Lingkungan belajar harus mendapat perhatian yang
besar, karena lingkungan mempengaruhi situasi
belajar.
Dalam proses pembelaran agar dapat
menghasilkan prestasi belajar yang maksimal
diperlukan kedisiplinan belajar yang tinggi yaitu
pematuhan terhadap aturan-aturan dalam melihat,
mengamati dan memahami sesuatu sehingga proses
tersebut dapat berjalan dengan baik.
Jadi belajar yang merupakan proses kegiatan
untuk mengubah tingkah laku pembelajar, ternyata
banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian
banyak faktor yang berpengaruh itu, secara garis besar

dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern atau dari
dalam diri individu pembelajar dan faktor ekstern atau
dari luar diri individu pembelajar. Faktor intern antara
lain berupa faktor psikologis atau mental dan faktor

94

pembelajar dapat berbeda dalam ukuran dan kekuatan
tubuhnya, kesehatan fisiknya, daya tahan fisiknya,
kesegaran dan kebugaran jasmaninya dan juga
keadaan pancaindranya. Mereka yang berada pada
kondisi yang lebih baik secara fisik maupun mental
pada umumnya lebih mendukung bagi aktivitas
belajarnya dan lebih gampang dalam belajarnya bila
dibandingkan dengan mereka yang berbeda pada
kondisi kurang.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga
faktor saja yang diduga dapat mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa pendidikan matematika yaitu
faktor motivasi orang tua, faktor kondisi lingkungan

dan faktor disiplin belajar mahasiswa, sehingga
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.
1.

Sejauh mana pengaruh motivasi orang tua
terhadap prestasi akademik mahasiswa?

2.

Sejauh mana pengaruh kondisi lingkungan
terhadap prestasi akademik mahasiswa?

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011
ISSN 0215-9511

Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

3.
4.


Sejauh mana pengaruh disiplin belajar terhadap
prestasi akademik mahasiswa?

KONDISI LINGKUNGAN

Sejauh mana pengaruh motivasi orang tua,

lingkungan pendidikan diklarifikasikan menjadi tiga
yaitu: a) lingkungan keluarga; b) lingkungan sekolah,
dan c) lingkungan masyarakat terkecil yang diikat atas

kondisi lingkungan dan disiplin belajar terhadap
prestasi akademik mahasiswa?

Secara mendasar dapat dikatakan bahwa

dasar pembawaan yang anggota-anggotanya terdiri
MOTIVASI ORANG TUA
Motivasi berarti dorongan atau daya penggerak

untuk melakukan suatu kegiatan. Motivasi merupakan
keadaan pribadi seseorang yang mendorong individu
untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu untuk
mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat menentukan
baik tidaknya dalam pencapaian tujuan (Suryabrata,
1991). Menurut Usman (1989) motivasi yang
merupakan daya pendorong tersebut dapat timbul dari
dalam diri individu atau disebut sebagai motivasi
intrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat pengaruh
dari dalam diri individu seseorang tanpa ada paksaan
dan dorongan dari orang lain, dan dapat pula timbul
akibat pengaruh dari luar dirinya atau disebut dengan
motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari
pengaruh dari luar individu apakah adanya ajakan,
suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
kondisi tersebut akhirnya mau melakukan kegiatan
sesuatu pendapat, di atas adalah Winkel (2007)
Sinungan (1991); As’ad (1995) dan Hasibuan (1986)
yang mengatakan bahwa motivasi merupakan
semangat atau dorongan yang dapat mempengaruhi

prestasi seseorang. Jadi yang dimaksud dengan
motivasi orang tua disini adalah dorongan belajar yang
diberikan orang tua kepada putra-putrinya atau peserta
didik yang dapat berupa a) pemberian pujian; b)
pemberian hadiah; c) pemberian pengarahan atau
komentar; d) pengawasan terhadap kegiatan belajar;
e) penciptaan belajar yang memadai; f) pemberian
kesempatan untuk berkelompok dan g) pemberian
gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan.

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011
ISSN 0215-9511

dari ayah, ibu dan anak. Dalam lingkungan keluarga
terjadi proses pembelajaran .
Lingkungan sekolah berperan membantu
keluarga dalam pendidikan anak-anak atau peserta
didik. Proses pembelajaran di sekolah bertujuan untuk
mengantarkan pembelajar memiliki kompetensi dalam
aspek kognitif (pengetahuan); afektif (sikap dan nilai)

dan psikomotor (ketrampilan) serta bertujuan untuk
menciptakan tenaga kerja nantinya. Lingkungan
masyarakat merupakan lingkungan yang dapat
memberikan tambahan pengetahuan terhadap
pendidikan pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan
atau aktivitas-aktivitas lain yang dapat bersifat
pendidikan non formal dan lain-lain baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Baik buruknya kondisi lingkungan fisik juga
akan berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta
didik kondisi lingkungan yang gaduh, kotor, panas,
belajarnya menjadi kurang efektif. Sebaliknya kondisi
yang tenang dan bersih, sejuk, segar akan membantu
meningkatkan konsentrasi dalam belajar.
Dalam implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) tahun 2004 disarankan untuk
dapat diciptakan kondisi lingkungan belajar yang
kondusif dan akademik, baik secara fisik maupun non
fisik, dimana lingkungan fisik merupakan kondisi
belajar yang harus didukung oleh berbagi sarana
seperti laboratorium, media pembelajaran dan lainlain. Lingkungan non fisik memiliki peran yang besar
juga dalam pengaruhnya terhadap kondisi belajar
terutama pengaturan lingkungan belajar, penampilan,

95

Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

sikap pendidik, hubungan yang harmonis antara
pendidik dan peserta didik dan antara sesama peserta
didik itu sendiri, serta organisasi dan bahan
pembelajaran secara tepat, sesuai dengan kemampuan
dan perkembangan peserta didik. Kemudian dalam

yang lebih baik. Oleh karena itu disiplin belajar itu
adalah merupakan kemampuan seseorang untuk
secara teratur belajar dan tidak melakukan sesuatu
yang dapat merugikan tujuan akhir dari proses
belajarnya (Soediyarto, 1989).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih

Kegiatan belajar adalah kegiatan yang harus

berorientasi kepada proses bukan berorientasi kepada
materi. (Yamin, 2007)
Menurut

Soedomo,

bahwa

semakin

menyenangkan tata lingkungan fisik, akan memberi
dampak positif bagi proses belajar (Mulyasa, 2005).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa kondisi belajar harus mendapatkan perhatian

dilakukan oleh peserta didik secara sadar. Penuh
disiplin serta bertanggung jawab, terutama disiplin
mandiri yaitu tanpa adanya paksaan dari pihak lain,
sehingga dapat menghasilkan perilaku yang positif
terhadap kegiatan belajar yang dilakukan pada
akhirnya dapat menghasilkan prestasi belajar yang
memuaskan atau maksimal (tinggi).

yang serius, karena akan dapat mempengaruhi situasi
belajar peserta didik.
DISIPLIN BELAJAR
Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap
peraturan-peraturan dalam suatu organisasi (S.F.
Habeyb, 1983). Adanya kepatuhan terhadap aturan
secara sadar merupakan modal utama dalam
menghasilkan perilaku yang positif. Positif berarti
sadar akan tujuan yang telah dicanangkan dan saling
berkaitan antara perilaku dan kesadaran individu itu
untuk melaksanakan peraturan yang ada.
Disiplin pada hakekatnya adalah kemampuan
untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak
melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dan
bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan
dan melakukan sesuatu yang mendukung dan
melindungi sesuatu yang telah ditetapkan (Soediyarto,
1989).
Seseorang dikatakan memiliki disiplin yang
kuat bila ia dapat mengendalikan dirinya sendiri dan
orang yang berdisiplin diri adalah orang yang
memiliki kemampuan untuk menjangkau ke depan

96

PRESTASI AKADEMIK
Poerwodarminto (1986) mengatakan prestasi
belajar atau prestasi akademik adalah hasil yang telah
dicapai atau yang telah dikerjakan. Sedangkan
menurut Zainal Arifin (1991) bahwa prestasi adalah
hasil dari kemampuan, ketrampilan dan sikap
seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Senada
pendapat dimuka Winkel (2007) mengatakan bahwa
prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang telah
dicapai. Sedangkan prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya
diukur dalam nilai tes (Depdikbud, 1989)
Berdasarkan uraian dimuka dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil perubahan pada
diri pembelajar yang meliputi aspek kognitif, afektif
dan psikomotor, yang merupakan bukti suatu usaha
yang dapat dicapai dalam belajar.
Prestasi belajar atau prestasi akademik yang
dimaksud adalah prestasi belajar yang berupa data
kuantitatif yang sudah disertakan dalam buku
pedoman akademik. Nilai akhir setiap semester

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011
ISSN 0215-9511

Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

ditentukan dengan mempertimbangkan nilai tengah,
nilai ujian mid semester dan nilai ujian semester
dengan bobot yang berbeda. Selanjutnya penilaian
menggunakan standar lima (0 sampai 4) dan
diwujudkan dalam bentuk nilai akhir dengan huruf

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini digunakan teknik analisis korelasi dan
teknik analisis regresi ganda, dengan terlebih dahulu
dilakukan uji persyaratan analisis terhadap data
penelitian (uji asumsi).

(A, B, C, D dan E) dan masing-masing dikaitkan
dengan bobot tertentu. Indeks Prestasi (IP) adalah
jumlah angka kuantitas komulatif dibagi dengan
jumlah kredit komulatif yang dinyatakan dalam
bilangan dengan dua angka desimal dibelakang.
(Uniwidha Klaten, 2009).

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA
Hasil analisis deskriptif pada masing-masing
variable ditunjukkan pada table 1.
Table 1. Tingkat Kecenderungan Berdasarkan
Hasil Analisis Deskriptif Dari MasingMasing Variable.

VARIABEL PRESTASI AKADEMIK
Penelitian ini dilakukan di Universitas Widya
Dharma Klaten. Ukuran populasi sebanyak 490
mahasiswa program studi pendidikan matematika.
Pengambilan sampel sebanyak sebanyak 40
mahasiswa dilakukan dengan teknik random sampling
cara undian. Pengumpulan data penelitian
menggunakan angket dan dokumentasi. Instrument
penelitian untuk variable motivasi orang tua terdiri
dari 20 butir pertanyaan, variable kondisi lingkungan
terdiri dari 16 pertanyaan, dan variable disiplin belajar
terdiri dari 16 butir pertanyaan. Instrument penelitian
untuk variable prestasi akademik adalah dengan
teknik dokumentasi.
Untuk mengidentifikasi tingkat motivasi orang
tua dideskripsikan skor rerata (mean) dari seluruh
subjek penelitian dibandingkan dengan skor pada
criteria penilaian pada variable tersebut. Demikian
pula untuk mengidentifikasi tingkat kondisi
lingkungan dan disiplin belajar, dideskripsikan skor
rerata (mean) dari seluruh subjek penelitian
dibandingkan dengan skor pada criteria penilaian tiaptiap variable.

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011
ISSN 0215-9511

Variable

Y

Nama
variable

Prestasi

Kategori
tingkat

H a r ga
rerata
ideal

H a r g a % di atas
rerata yang h a r g a
dicapai
re ra t a
ideal

2,50

3,039

97,50

Tinggi

60

76,00

100

Tinggi

48

57,00

72,50

Baik

48

63,38

100

Tinggi

akademik
X1

Motivasi
orag tua

X2

Kondisi
lingkungan

X3

Disiplin
belajar

Berdasarkan pada kategori yang telah
ditetapkan maka tingkat motivasi orang tua tergolong
kategori tinggi dari skor tersebut terlihat pada table
diatas.
Berdasarkan pada kategori yang telah
ditetapkan, maka tingkat prestasi akademik tergolong
pada kategori Tinggi. Dari 40 siswa sebanyak 39 orang
atau 97,50% berada diatas rerata ideal. Dengan
demikian maka prestasi akademik mahasiswa
termasuk tinggi. Sedangkan tingkat motivasi Orang
Tua tergolong pada kategori tinggi dan tingkat kondisi

97

Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

lingkungan tergolong pada kategori baik. Sedangkan
disiplin belajar tergolong pada kategori tinggi dengan
rincian seperti pada tabel 1 diatas

PENUTUP

Hasil analisis regresi ganda menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi,
Orang Tua, kondisi lingkungan dan disiplin belajar
terhadap prestasi akademik dengan harga Ry (123) =
0,512 dan harga koefisien determinasi R2=0,263.
Harga F regresi = 4,274 dengan p = 0,011 hal tersebut
berarti signifikan pada taraf signifikansi 5%.

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan
uji hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
1.

kategori tinggi (97,50) berada diatas harga rerata
ideal).
2.

Tingkat motivasi orang tua tergolong kategori
tinggi (100% berada diatas harga rerata ideal).

3.

Tingkat kondisi lingkungan tergolong kategori
baik (72,50% diatas harga rerata ideal).

Tabel 2 : Rangkuman Analisis Regresi
Sumber JK

db RK

Regresi

0,807 3

Residu
Total

0,269

F hitung p

Kesimpulan

4,274

0,011 Signifikan

2,266 36 0,063

-

-

3,072 39 -

-

-

4.

-

Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat
hubungan positif yang signifikan pada taraf

6.

yang signifikan pada taraf signifikan 5% antara
kondisi lingkungan dengan prestasi akademik dengan

R xy

P

Kesimpulan

rx1y

0,379

0,020

Signifikan

rx2y

-0,043

0,346

Tidak Signifikan

rx3y

0,401

0,023

Signifikan

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara
motivasi orang tua dengan prestasi akademik
mahasiswa rxly=0,379 pada p=0,020 (signifikan
pada taraf signifikansi 5%). Sehingga semakin
tinggi tingkat motivasi Orang Tua maka semakin
tinggi pula tingkat prestasi akademik.

7.

Tabel 3 : Rangkuman Analisis Korelasi
Statistik

Terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi Orang Tua, kondisi lingkungan dan
disiplin belajar dengan prestasi akademik dengan
taraf signifikansi 5%. Harga Ry(123=0,512 dan
R2= 0,263. Harga F regresi 4,279 dengan p=0,011
sehingga semakin tinggi tingkat motivasi maka
semakin tinggi pula tingkat prestasi akademik.

signifikansi 5% antara motivasi OT dengan prestasi

harga r sebesar -0,043 dengan p = 0,346. Dan terdapat
hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikan
5% antara disiplin belajar dengan prestasi akademik
dengan harga r = 0,401 dengan p = 0,023.

Tingkat disiplin belajar maka siswa tergolong
kategori tinggi (100% berada diatas harga rerata
ideal).

5.

Akademik dengan harga r sebesar 0,379 dengan p =
0,020. Selanjutnya tidak terdapat hubungan positif

Tingkat prestasi akademik mahasiswa tergolong

Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan
antara kondisi lingkungan dengan prestasi
akademik dengan rx2y= -0,403 pada p=0,346
atau tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%.

8.

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara
disiplin belajar dengan prestasi akademik, dengan
rx3y=0,401 pada p=0,023 (signifikan pada taraf
signifikansi 5 %). Sehingga semakin tinggi
tingkat disiplin belajar maka akan semakin tinggi
pula tingkat prestasi akademik.

98

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011
ISSN 0215-9511

Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar terhadap .....

DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan
Pembelajaran : Jakarta : Grasindo

Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan
Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta : Mitra
Cendekia

Slameto 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang

Malayu Hasibuan.1996. Organisasi dan Motivasi.
Jakarta : Bumi Aksara
Margana. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta : Rineka Cipta
Moh . As’ad. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta :
Liberty
Moh. Uzer Usman. 1989. Menjadi Guru Profesional.
Bandung : Remaja Karya
Mudjiono dan Hasibuan. 2006. Proses Belajar
Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Ngalim Purwanto. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung
: Remaja Rosdakarya
Oemar Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Bumi Aksara
Saifuddin Azwar. 2000. Reliabilitas dan Validitas.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011
ISSN 0215-9511

Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudjana. 1994. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Sumadi Suryabrata. 1991. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta : Nur Cahaya
Sumadi Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian.
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sutrisno Hadi. 1995. Analisis Regresi. Yogyakarta :
Andi Offset
Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam
Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
W.S. Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran.
Yogyakarta : Media Abadi

99