PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN FASILITA

Niken Lastiti VA, SAP. MAP

NIP. 1981010 200501 2 002

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta karunianya kami dapat menyelesaikan kegiatan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Fasilitas Perpustakaan terhadap Minat Baca Siswa Madrasah Ts anawiyah Negeri 1 Kota Malang”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh motivasi orang tua siswa dan fasilitas perpustakaan sekolah terhadap minat baca siswa MTsN. 1 Kota Malang .

Tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan laporan penelitian ini. Berkat bimbingan dari Ibu Niken Lastiti V.A, S.AP, M.AP. Serta dorongan semangat dan motivasi dari teman-teman RSC kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak” penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan yang disebabkan pengalaman yang penulis miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari para pembaca untuk kesempurnaan penelitian ini.

Malang, 24 Mei 2016

Penulis

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 5 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Khofiah (2015) mengemukakan bahwa minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Seseorangyang mempunyai minat membaca yang kuat akan berusaha mendapatkan bahan bacaan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri maupun dorongan dariluar. Wahadaniah dalam (Khofiah, 2015) menyatakan bahwa minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan dari luar. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah sebuah keinginan kuat seseorang dalam mendapatkan pengetahuan dengan cara membaca atas kesadaran diri sendiri dan perasaan senang.

Melihat situasi yang sedang ramai diperbincangkan, minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Selama ini, minat membaca di Tanah Air sangat rendah, bahkan terbukti orang yang sudah memiliki buku pedoman atau panduan untuk melakukan sesuatu namun mereka tidak membacanya. “Orang Indonesia lebih suka mengobrol dan berdiskusi daripada harus membaca ” (Putra, 2016). Hal-hal yang menyebabkan kurangnya minat baca masyarakat salah satunya adalah kurangnya perhatian yang diberikan oleh keluarga terhadap kebiasaan membaca anak. Susanti (2016) menjelaskan penyebab- penyebab rendahnya minat baca tersebut diantaranya adalah tidak semua guru memiliki fokus untuk meningkatkan minat baca siswa serta peran orang tua di rumah yang masih minim.

Kondisi tersebut diperkuat oleh indeks minat baca masyarakat Indonesia yang disurvei oleh UNESCO yang hanya 0.001, artinya dalam 1000 orang hanya ada 1 orang yang memiliki minat tinggi pada kegiatan membaca (Berita Metro, 2015). Selain itu, penelitian yang telah dilakukan oleh Central Connecticut State University menempatkan Indonesia pada posisi 60 dari 61 negara dalam hal literasi warga negaranya (Bagir, 2016).

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan dengan Gerakan Literasi Sekolah yang merupakan program yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015 mengenai Penumbuhan Budi Pekerti. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mewajibkan siswa sekolah (SD, SMP, SMA sederajat) untuk membaca buku. Selain itu juga akan diadakan gerakan menulis di 30 unit teknis bahasa daerah (Zubaidah, 2015).

Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah patut untut diapresiasi. Akan tetapi, program-program pemerintah tersebut akan sulit untuk mencapai outcome yang diharapkan jika tidak semua pihak turut serta mendukung, terlebih dukungan dari orang tua. Hal tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar dalam meningkatkan minat baca anak.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Emanto (2014) dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan judul Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Minat Baca Anak Kelas IV dan V di SDN Wiyoro Bantul menyimpulkan bahwa motivasi orang tua berpengaruh kuat terhadap minat baca di SDN Wiyoro Bantul. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi orang tua dengan minat baca kelas IV dan V di SDN Wiyoro Bantul. Hal tersebut memicu peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan variabel motivasi orang tua untuk melihat pengaruhnya pada minat baca siswa di salah satu sekolah unggulan di Kota Malang.

Kota Malang dipilih menjadi lokasi penelitian karena Kota Malang merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesa dengan predikatnya sebagai “Kota Pendidikan”. Hal tersebut tentunya memunculkan daya tarik bagi peneliti

untuk melihat minat baca pelajar di Kota Malang, khususnya terkait dengan faktor-faktor yang berpengaruh pada minat baca tersebut pada salah satu sekolah unggulan di Kota Malang.

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Malang dipilih menjadi situs dalam penelitian ini. MTsN 1 Malang merupakan salah satu sekolah unggulan

di Kota Malang dengan “segudang” prestasi di tingkat nasional dan internasional. Hal tersebut dapat menjadi indikasi tingkat literasi siswa di di Kota Malang dengan “segudang” prestasi di tingkat nasional dan internasional. Hal tersebut dapat menjadi indikasi tingkat literasi siswa di

Orang Tua Terhadap Minat Baca Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1

Malang ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang?

2. Bagaimana tingkat motivasi orang tua siswa MTsN 1 Malang dalam menanamkan minat baca?

3. Bagaimana pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa MTsN

1 Malang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang.

2. Untuk mengetahui dan mendeskripskan tingkat motivasi orang tua siswa MTsN 1 Malang dalam menanamkan minat baca.

3. Untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi, baik secara akademis maupun praktis bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun kontribusi penelitian yang ingin dicapai yaitu:

1. Akademis Menjadi bahan kajian dalam mengembangkan konsep-konsep peningkatan minat baca pada anak khususnya di Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya dan di Indonesia pada umumnya. Hasil penelitian ini 1. Akademis Menjadi bahan kajian dalam mengembangkan konsep-konsep peningkatan minat baca pada anak khususnya di Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya dan di Indonesia pada umumnya. Hasil penelitian ini

2. Praktis

a. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang serta Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Malang dalam mencangkan program-program literasi masyarakat.

b. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan utama dalam menentukan kebijakan terkait dengan penanaman dan peningkatan minat baca siswa MTsN 1 Malang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Empiris

Tinjaun empiris yang menjadi acuan peneliti dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Penelitian

Hasil Tri

Metode Penelitian

1. Tingkat motivasi orang tua Wahyuni

Hubungan

a. Jenis Penelitian :

Motivasi Orang explanatory masih rendah karena nilai (2008)

Tua dan Minat

koefisien determinasi Baca pada SIswa

b. Teknik

10,4% sehingga 89,6% Kelas SBI

Pengumpulan Data :

kuesioner

dijelaskan oleh variabel

selain motivasi orang tua. Internasional)

(Sekolah Bertaraf c. Definisi Operasional

Variabel : Motivasi 2. Minat baca siswa kelas SBI SMP N 1 Bantul

orang tua (X), Minat

SMP N 1 Bantul sedang

Baca (Y)

dengan nilai pada uji t 0,506 atau 50,6%.

3. Motivasi orang tua memiliki hubungan positif terhadap minat baca siswa karena nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,347 dan p value = 0,010 (< 0,05

Durrotul Pengaruh Motivasi

1. Ada pengaruh positif Izzah (2013) Orang Tua

a. Jenis Penelitian :

explanatory antara motivasi orang tua Terhadap Minat

dengan minat siswa dalam Siswa Mengikuti

b. Teknik Pengumpulan

baca tulis Al Quran Pelajaran Baca

Data : Angket dan

2. Tingkat motivasi orang tua Tulis Al-Quran di

Dokumentasi

c. Definisi Operasional

siswa masuk dalam

SMP Hasanuddin

Variabel: Motivasi

kategori baik dan minat

7 Semarang

Orang Tua(X), Minat

siswa untuk belajar baca

Baca Tulis Al-Quran

tulis Al Quran juga dalam

(Y)

kategori baik

3. Pengaruh motivasi orang tua terhadap minat siswa untuk belajar baca tulis Al Quran sebesar 25,93% dan selebihnya 64.07% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Bayu Andi Pengaruh Motivasi

1. Motivasi orang tua Ernanto

a. Jenis Penelitian :

Orang Tua explanatory termasuk dalam katergori (2014)

sedang dan minat baca Membaca Anak

terhadap Minat

b. Teknik

termasuk kategori sedang. Kelas IV dan V di

Pengumpulan Data

2. Pengaruh motivasi orng tua SDN Wiyoro

: kuesioner

dan minat baca siswa pada Bantul

c. Definisi

Operasional

taraf signifikan 5% dengan

Variabel : Motivasi

N=59 sebesar 0,252.

Orang Tua (X),

Dengan demikian, r hitung

Minat Membaca

yang diperoleh lebih besar

(Y)

dari r tabel (0,679 > 0,252). Menunjukkan bahwa koefisien kolerasi antara motivasi orang tua dengan minat baca terdapat kolerasi yang kuat.

3. Besarnya pengaruh motivasi orang tua dengan minat baca siswa menunjukkan 0,6799 termasuk dalam kategori

0,600-0,799 yaitu antara variabel X dan variabel Y terdapat kolerasi yang kuat.

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian –penelitian terdahulu yaitu penelitian ini mencoba melihat pengaruh motivasi orang tua terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang yang notabennya merupakan sekolah favorit di Kota Malang dengan predikatnya sebagai Kota Pendidikan.

B. Minat Baca

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002), minat diartikan sebagai suatu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, maupun keinginan. Pengertian lain dari Supriyadi (1985) yang menyebutkan minat sebagai suatu perasaan suka yang berhubungan dengan suatu reaksi terhadap sesuatu yang khusus atau situasi tertentu. Sedangkan menurut Slamet (2003) “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”.Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu dorongan hati dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan tertentu.

Membaca menurut kamus umum bahasa Indonesia (1984) adalah melihat tulisan dan mengerti atau melisankan apa yang tertulis. Bafadal (2001) mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya, menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksi atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep tersebut.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah suatu ketertarikan untuk dapat mengerti, menafsirkan ataupun melisankan media bacaan (tulisan) dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk giat memperluas pengetahuannya.Semakin tinggi minat baca pada diri seseorang Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah suatu ketertarikan untuk dapat mengerti, menafsirkan ataupun melisankan media bacaan (tulisan) dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk giat memperluas pengetahuannya.Semakin tinggi minat baca pada diri seseorang

Menurut Hernowo (2002), kebiasaan membaca bersifat individual, tidak bisa disamaratakan. Namun, kebiasaan yang baik adalah kebiasaan yang terprogram atau terencana. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebiasaan membaca adalah sebagai berikut:

1. Waktu Membaca Budaya membaca “kapan saja dan dimana saja” belum diterapkan di Indonesia. Masyarakat Indonesia lebih suka dan terbiasa dengan berbicara dan menyimak dibandingkan dengan membaca yang dinilai lebih menghabiskan waktu. Sebenarnya alokasi waktu untuk membaca tak butuh waktu yang lama, cukup 45 menit dalam satu minggu untuk membaca apa saja yang menarik minatnya.

2. Frekuensi Membaca Setiap orang memiliki frekuensi membaca yang berbeda. Hal ini tergantung minat serta kepentingan tertentu yang mendasari seseorang untuk membaca. Seseorang bisa membaca rutin setiap hari dan bisa juga hanya membaca sekali sebulan ketika dia dalam keadaan yang mendesak dan mengharuskannya untuk membaca.

3. Sikap membaca

a. Sabar Kesabaran diperlukan dalam membaca karena jika terburu-buru dalam memaknai suatu kalimat atau gagasan, bisa jadi kesimpulan ataupun informasi yang didapatkan salah.

b. Telaten Ketelatenan dalam membaca dibutuhkan dalam mengambil makna- makna yang tersebar di sepanjang halaman buku yang selanjutnya dikumpulkan dan dihimpun kembali agar tidak banyak gagasan yang akan hilang.

c. Tekun

Ketekunan dibutuhkan karena untuk membantu menelusuri himpunan kata, kalimat, bagian demi bagian yang mengandung gagasan pokok ataupun hal penting yang perlu diperhatikan.

d. Gigih Sikap kegigihan akan mendorong seseorang untuk mengulang lebih dari sekali bahan bacaan yang belum dipahaminya.

e. Sungguh-sungguh Dengan kesungguhan dalam mencari makna dan memahami bacaan sangat penting dalam proses membaca.

C. Motivasi Orang Tua

Motif dalam bahasa Inggris adalah motive yang berasal dari kata“motion” yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak. Berawal darikata motif itu motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yangtelah menjadi aktif. Motif dapat menjadi aktif pada saat-saat tertentu terutama jika kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat diperlukan. Purwanto (2006) berpendapat, bahwa setiap motif berhubungan erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Semakin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, semakin kuat juga motifnya sehingga motif itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.

Menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Sardiman (2003), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri seseorang yang mempengaruhi gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk melakukan sesuatu yang didorong oleh adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

Orang tua adalah ayah dan ibu merupakan figur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya (Mardiya, 2000). Menurut Hasbullah (2001) “orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya”. Sementara itu, menurut Purwanto (2006) orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung Orang tua adalah ayah dan ibu merupakan figur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya (Mardiya, 2000). Menurut Hasbullah (2001) “orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya”. Sementara itu, menurut Purwanto (2006) orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung

Motivasi orang tua dapat dimaksudkan sebagai sebuah dorongan dari orang tua kepada anaknya untuk mencapai sebuah tujuan yang baik untuk orang tua maupun anaknya. Motivasi tersebut dapat diberikan dalam berbagai aspek, satu contohnya adalah motivasi orang tua dalam menanamkan ketertarikan atau minat anak pada kegiatan membaca karena banyak manfaat positif yang dapat dirasakan oleh anak ketika minat bacanya tinggi.

Motivasi orang tua terhadap anak dalam menanamkan minat baca pada anak tercermin dari beberapa sikap, diantaranya adalah:

1. Perhatian Sikap yang ditunjukkan orang tua ketika anaknya memperoleh prestasi seperti memberikan hadiah jika mendapat peringkat bagus agar anak semakin termotivasi untuk lebih giat belajar sehingga dapat mempertahankan bahkan tergugah untuk mendapat hasil yang lebih baik lagi.

2. Menciptakan Bacaan Sikap orang tua yang memberikan saran agar anak belajar untuk terbiasa menulis misalnya dengan menulis buku harian agar bisa menjadi bahan bacaan.

3. Bimbingan Bacaan Orang tua memberikan bimbingan dalam belajar ataupun membaca buku. Dapat juga dengan mengajak anak dalam obrolan ringan terkait dengan topik sebuah buku.

4. Menjadi Teladan Orang tua setiap hari dapat meluangkan waktu untuk membaca, bisa buku bacaan seperti majalah ataupun koran. Selain itu juga orang tua dapat mengharuskan anggota keluarga untuk membaca setiap hari sehingga anak- anak bisa tergerak untuk meniru orang tuanya.

5. Meningkatkan pemanfaatan sarana lingkungan Sikap orang tua yang membiasakan waktu luang mengajak keluarga untuk pergi ke toko buku ataupun perpustakaan

D. Model Konseptual

Model konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2 Motivasi Orang

Minat Baca Tua

H Siswa

Gambar 2.1 Model Konseptual Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Variabel motivasi orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Silalahi (2009) menyebutkan bahwa penelitian explanatory bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel penelitian yang bertitik tolak pada pertanyaan dasar “mengapa”. Melalui penelitian ini akan diketahui kolerasi antara dua variabel baik pola, arah, sifat, bentuk, maupun kekuatan hubungannya. Penelitian kolerasional dimulai dengan pertanyaan implisit atau ekspilist: “adakah hubungan antara X dan Y?” Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat diperoleh melalui penelitian penjelasan atau korelasional. Tipe penjelasan yang biasa digunakan adalah tipe Causal explanations, merupakan penjelasan tentang penyebab dari beberapa peristiwa atau fenomena. Penjelasan kausal merupakan tipe yang sangat umum dari penjelasan yang digunakan jika hubungan adalah salah satu tentang sebab dan akibat.

Penelitian ini mencoba melihat korelasi dari dua variabel yaitu motivasi orang tua dan minat baca. Motivasi orang tua menjadi X dan minat baca menjadi Y. Jadi, korelasi yang akan dilihat adalah pengaruh dari motivasi orang tua terhadap minat baca siswa.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah letak akan dilakukannya penelitian untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan permasalahan penelitian. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Malang yang berada Jalan Bandung Nomor 7 Kota Malang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan MTsN 1 Malang merupakan salah satu sekolah menengah pertama unggulan di kota Malang dengan banyak prestasi dan menjadi salah satu parameter SMP/MTs di Kota Malang. Selain itu, MTsN 1 Malang memiliki siswa-siswi yang tidak hanya dari kota Malang namun juga dari luar kota Malang. Hal tersebut menunjukkan bahwa daya tarik MTsN 1 Malang cukup tinggi sehingga banyak siswa yang datang dari luar Malang untuk menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

C. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No

1 Motivasi Orang

1. Memberikan reward atas prestasi Tua (X1)

Perhatian

belajar

2. Memberikan saran tentang buku yang dibaca Menciptakan 3. Meminta mengisi buku harian

bacaan

4. Orang

tua menyarankan membuat jadwal kegiatan

Bimbingan

5. Orang tua memberikan

bacaan

bimbingan belajar

6. Orang tua memberikan bimbingan membaca buku

Menjadi teladan 7. Orang tua meluangkan waktu untuk membaca

8. Orang tua mengharuskan anggota keluarga membaca

Meningkatkan 9. Orang tua mengajak pergi ke

pemanfaatan

toko buku dan membelikan

sarana-sarana

buku yang disuka

lingkungan

10. Orang tua mengajak mengunjungi ke perpustakaan

2. Minat Baca Waktu Membaca 1. Membaca disaat waktu luang (Y)

2. Lebih menyukai menyimak dan berbicara dibandingkan membaca

Frekuensi

3. Membaca hanya ketika

Membaca

mendapatkan tugas

4. Rutin membaca dalam sehari

Sikap Membaca 5. Membaca dengan telaten dan dapat memaknai seluruh isi bacaan.

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016. Skala pengukuran yang digunakan untuk menanggapi tanggapan respon

penelitian ini menggunakan skala likert. Silalahi (2009) menyatakan bahwa skala likert adalah sebagai teknik penskalaan yang banyak digunakan terutama untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang tentang dirinya atau kelompoknya atau sekelompok orang yang berhubungan dengan suatu hal. Skala ini seiring disebut juga dengan summated scale yang berisi sejumlah pernyataan dengan kategor respon.

Pengukuran skala likert dalam penelitian ini akan dikategorikan dalam 5 kategori dari tiap-tiap nilai variabel penelitian melalui jawaban setiap responden terhadap pernyataan. Setiap jawaban akan diberi skor nilai 1-5 seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Kriteria dan Skor Penilaian dengan Skala Likert

No

Jawaban Responen

Skor

1 Sangat Sering (SS)

2 Sering (S)

3 Jarang (J)

4 Pernah (P)

1 Sumber : Olahan Peneliti, 2016

5 Tidak Pernah (TP)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh

2. Sampel dan Teknik Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik random atau acak karena peneliti berasumsi populasi penelitian memiliki karakteristik sama sebagai siswa sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah.

Sugiyono (2008) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kesimpulan akan dapat diberlakukan untuk populasi dengan mempelajari sampel itu. Sampel penelitian ini sejumlah 92 siswa yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin (Prasetyo, 2005) yaitu sebagai berikut :

1  Ne 2

Keterangan : N

= Populasi n

= Sampel

e =Tingkat kesalahan penarikan sampel 10% dan tingkat kepercayaan 90%.

Sehingga berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yaitu : n = 91.53 orang atau 92 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan dokumentasi.

1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2012). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang 1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2012). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

2. Dokumentasi Menurut Poerwadarminta, W.J.S (2007) dokumentasi diartikan sebagai pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan (seperti kutipan- kutipan dari surat kabar dan gambar-gambar. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti surat kabar elektronik serta akan mendokumentasikan kegiatan pengisian kuesioner dan kegiatan-kegiatan penelitian lainnya yang dilakukan di MTsN 1 Malang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti untuk mendukung penelitian. Adapun instrumen penelitian ini terdiri dari kuesioner, catatan, dan software analisis SPSS 21. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup. Adapun uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Uji Validitas Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen. Instrumen yang dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012). Untuk mengukur validitas ini menggunakan teknik Product Moment Pearson Correlations, dalam buku Arikunto (2010). Rumusnya adalah sebagai berikut:

r=

n (∑XY – (∑X ∑Y)

2 2 2 √ {n ∑X 2 – (∑X } {n∑Y – (∑Y }

Keterangan : r xy = koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terika n = banyaknya sampel x = item/pertanyaan Keterangan : r xy = koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terika n = banyaknya sampel x = item/pertanyaan

Validitas suatu item dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi Product Moment Pearson dengan level signifikansi 10%. Apabila probabilitas hasil korelasi lebih besar dari 10% (0,1), maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Sebaliknya apabila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 10% (0,1), maka instrumen tersebut dinyatakan valid.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel

“r” Keterangan item-Total Tabel Correlation r (hitung)

Corrected

Motivasi Orang Tua (X)

Reward atas prestasi belajar

0,349 Valid Saran tentang buku yang dibaca

0,349 Valid Mengisi buku harian

0,349 Valid Saran membuat jadwal kegiatan

0,349 Valid Bimbingan belajar

0,349 Valid Bimbingan membaca buku

0,349 Valid Meluangkan waktu untuk membaca 0,547

0,349 Valid Mengharuskan anggota keluarga

0,349 Valid membaca

Mengajak pergi ke toko buku dan

0,349 Valid membelikan buku yang disuka Mengajak ke perpustakaan

Minat Baca (Y)

Membaca hanya ketika berada di

0,349 Valid ruang kelas dan perpustakaan Menyimak dan berbicara

0,349 Valid dibandingkan membaca Membaca ketika mendapatkan tugas 0,508

0,349 Valid

Membaca disaat waktu luang

0,349 Valid Rutin membaca dalam sehari

0,349 Valid Membaca dengan telaten dan dapat

Valid memaknai seluruh isi bacaan. Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Reliabitas keseluruhan item dapat dicari salah satunya dengan cara menggunakan koefisien Alpha Cronbach yang dirumuskan sebagai berikut :

α= (Arikunto, 2010)

Keterangan : α = Reliabilitas Instrumen k

= Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varians butir = Varians total pendekatan Alpha Cronbach ini digunakan untuk mencari reliabilitas intrumen

yang skornya bukan 0 dan 1, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian. Untuk ketentuan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach adalah dengan membandingka n koefisien alpha (α) dengan 0,6. Jika koefisien alpha (r hitung) >0,6 maka item tersebut reliabel. Untuk mempercepat analisis uji kuesioner dalam pengujian validitas dan reliabilitas, maka penelitian ini menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS for Windows Release 21.0.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabel Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

2. Y

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data statistik yang berfungsi untuk menyederhanakan data penelitian menjadi informasi yang sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami. Pengujian statistik juga membandingkan hasil yang terjadi secara kebetulan sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji adanya hubungan sistematis antara variabel-variabel yang diteliti atau hanya terjadi secara kebetulan saja. Berikut ini adalah beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Tabulasi Frekuensi dan Perhitungan Nilai Rata-rata Tabulasi frekuensi diperlukan untuk melihat hasil perhitungan terkait dengan nilai variabel masuk dalam suatu ketegori. Penyusunan kategori tersebut ditentukan oleh peneliti dengan menentukan terlebih dahulu luas interval menggunakan rumus statistik

Range

jumlah interval

dengan nilai range yang didapat dari perhitungan nilai tertinggi dikurangi dengan nilai terendah berdasarkan hasil rekapitulasi angket kemudia ditambah 1 sebagai bilangan konstanta (Range = H – L + 1).

Perhitungan mean (nilai rata-rata) diperlukan untuk mengetahui kategori yang didapat oleh setiap variabel dengan mengacu pada tabulasi frekuensi. Perhitungan tersebut menggunakan rumus statistik

∑Mx M=

N keterangan :

M : Mean Mx

: jumlah nilai motivasi orang tua N

: Jumlah responden.

2. Analisis Statistik Inferensial Statistik Inferensial merupakan teknik untuk mengetahui atau mengukur derajat hubungan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih dengan mengenalisasikan informasi atau secara spesifik membuat simpulan dari data sampel untuk populasi yang didasarkan pada sampel yang diambil dari populasi (Silalahi, 2010). Penelitian ini akan melakukan uji statistik inferensial dengan menggunakan SPSS 21. Adapun uji statistik dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengukur pengaruh dari satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Perhitungannya dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPPS 21. Persamaannya adalah sebagai berikut:

Y=a+bX

dimana : Y = Variabel dependen yang diprediksi

a = konstanta

b = koefisien regresi

X = variabel independen

b. Uji t Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi yang menurut Kaelawi (2010) sebagai berikut:

t = bSb

Dimana : t = observasi

b = nilai parameter Sb = standar error dari b. Standar error masing-masing parameter dihitung dari akar varians masing-masing. Kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

jika t hitung ≥t tabel (α = 0,1), Ho ditolak jika t hitung <t tabel (α = 0,1), Ho diterima.

Perhitungannya dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS 21.

c. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terkait dengan nilai antara nol dan satu. Nilai R2=0 berarti variabel bebas tidak memiliki kemampuan dalam menjelaskan variasi variabel terkait dan nilai R2 = 1 berarti variabel bebas memiliki kemampuan dalam menjelaskan variasi variabel terkait. Secara umum data time series mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi dengan kelemahan bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Bias atau penambahan variabel bebas yang meningkatkan R2 tanpa melihat signifikansi variabel menjadi dasar peneliti menggunakan Adjusted R2 karena memiliki sensitivitas atas perubahan jumlah variabel bebas

(Ghozali, 2013:97). Penulis menggunakan rumus statistik r 2 xy x 100% untuk menganalisis koefisien determinasi tersebut dengan terlebih dahulu menyusun perhitungan menggunakan rumus Statistik Regresi I Prediktor untuk mengetahui r xy (korelasi produk momen).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah letak dilakukannya penelitian untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalaham penelitian. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Malang yang berada di Jalan Bandung Nomor 7 Kota Malang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan MTsN 1 Malang merupakan salah satu sekolah tingkat pertama unggulan di kota Malang dengan banyak prestasi dan menjadi salah satu parameter SMP/MTs di Kota Malang.

Salah satu prestasi yang didapatkan adalah peraih medali emas pada ajang ISPO 2016 dan mengalahkan peserta lain yang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Selain itu, MTsN 1 Kota Malang memiliki siswa-siswi yang tidak hanya dari kota Malang namun juga dari luar kota Malang. Hal tersebut menunjukkan daya tarik MTsN 1 Malang cukup tinggi sehingga banyak siswa yang datang dari luar Malang untuk menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

MTsN 1 Kota Malang tidak hanya menyediakan kelas reguler, tetapi juga kelas bilingual, olimpiade, dan akselerasi yang dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar. Selain itu, fasilitas yang dimiliki MTsN 1 Kota Malang cukup menunjang kegiatan belajar mengajar baik secara akademis maupun non- akademis. Perpustakaan, Laboratorium Biologi, Fisika, Komputer, Lapangan Basket, Bulu Tangkis, Studio Musik dan Radio merupakan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar di MTsN 1 Kota Malang.

B. Gambaran Umum Responden

Responden pada penelitian ini adalah siswa-siswi MTsN 1 Kota Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 92 orang . Penyajian data mengenai karakteristik responden dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri dari responden. Gambaran responden yang menjadi sampel penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, Responden pada penelitian ini adalah siswa-siswi MTsN 1 Kota Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 92 orang . Penyajian data mengenai karakteristik responden dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri dari responden. Gambaran responden yang menjadi sampel penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas

Kelas

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent

100,0 Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang sedang duduk dibangku kelas 8 sebanyak 49 orang (53,3%), sedangkan 43 orang (46,7%) duduk dibangku kelas 9.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency

Percent

Valid Cumulative Percent

Percent Valid

Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 51 orang (55,4%) lebih banyak dari yang berjenis kelamin perempuan yang hanya 41 orang (44,6%).

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent

46,7 50,0 Valid

100,0 Sumber : Olahan Peneliti menggunakan SPSS 21, 2016

Tabel 4.3 menunjukkan apabila responden berusia 12 tahun sebanyak 3 orang (3,3%), responden berusia 13 tahun sebanyak 43 orang (46,7%), responden berusia 14 tahun sebanyak 40 orang (43,5%), responden berusia 15 tahun sebanyak 5 orang (5,4%), responden berusia diatas 15 tahun sebanyak 1 orang (1,1%).

C. Gambaran Distribusi Jawaban Responden

Distribusi jawaban responden dapat dilihat pada table-tabel sebagai berikut:

A. Peritem Idealized Influence (X) Variabel Idealized Influence terdapat beberapa item yang pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Item Memberi Reward atas Prestasi Belajar

Memberi reward atas prestasi belajar

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.4 untuk item 1, sebanyak 2 responden (2,2%) menjawab tidak pernah, 18 responden (19,6%) menjawab pernah, 25 responden (27,2%) menjawab jarang, 38 responden (41,3%) menjawab sering, dan 9 responden (9,8%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Item Memberi Saran tentang Buku

Memberi Saran tentang Buku

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

27,2 51,1 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.5 untuk item 2, sebanyak 6 responden (6,5%) menjawab tidak pernah, 16 responden (17,4%) menjawab pernah, 25 responden (27,2%) menjawab jarang, 32 responden (34,8%) menjawab sering, dan 13 responden (14,1%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Item Mengisi Buku Harian

Mengisi Buku Harian

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

28,3 78,3 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.6 untuk item 3, sebanyak 30 responden (32,6%) menjawab tidak pernah, 16 responden (17,4%) menjawab pernah, 26 responden (28,3%) menjawab jarang, 15 responden (16,3%) menjawab sering, dan 5 responden (5,4%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Item Saran Untuk Membuat Jadwal Kegiatan

Saran Untuk Membuat Jadwal Kegiatan

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

12,0 12,0 Valid

26,1 38,0 J

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.7 untuk item 4, sebanyak 11 responden (12,0%) menjawab tidak pernah, 24 responden (26,1%) menjawab pernah, 17 responden (18,5%) menjawab jarang, 23 responden (25,0%) menjawab sering, dan 17 responden (18,5%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Item Bimbingan Belajar Dirumah

bimbingan belajar dirumah

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

37,0 67,4 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.8 untuk item 5, sebanyak 7 responden (7,6%) menjawab tidak pernah, 21 responden (22,8%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab jarang, 22 responden (23,9%) menjawab sering, dan 8 responden (8,7%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Item Bimbingan Membaca Buku yang Sulit Dimengerti

Bimbingan Membaca Buku yang Sulit Dimengerti

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

31,5 68,5 Valid S

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.9 untuk item 6, sebanyak 15 responden (16,3%) menjawab tidak pernah, 19 responden (20,7%) menjawab pernah, 29 responden (31,5%) menjawab jarang, 22 responden (23,9%) menjawab sering, dan 7 responden (7,6%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Item Meluangkan Waktu Membaca Dirumah

Meluangkan Waktu Membaca Dirumah

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

33,7 59,8 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.10 untuk item 7, sebanyak 5 responden (5,4%) menjawab tidak pernah, 19 responden (20,7%) menjawab pernah, 31 responden (33,7%) menjawab jarang, 25 responden (27,2%) menjawab sering, dan 12 responden (13,0%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Item Menyarankan Anggota Keluarga Membaca

Saat Memiliki Waktu Luang

Menyarankan Anggota Keluarga Membaca Saat Memiliki Waktu

Valid Cumulative Percent

Percent Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Tabel 4.11 untuk item 8, sebanyak 4 responden (4,3%) menjawab tidak pernah, 12 responden (13,0%) menjawab pernah, 22 responden (23,9%) menjawab Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Tabel 4.11 untuk item 8, sebanyak 4 responden (4,3%) menjawab tidak pernah, 12 responden (13,0%) menjawab pernah, 22 responden (23,9%) menjawab

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Item Mengajak Pergi Ke Toko Buku dan Membelikan Buku

Mengajak Pergi Ke Toko Buku dan Membelikan Buku

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

37,0 65,2 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.12 untuk item 9, sebanyak 6 responden (6,5%) menjawab tidak pernah, 20 responden (21,7%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab jarang, 23 responden (25,0%) menjawab sering, dan 9 responden (9,8%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Item Mengunjungi Perpustakaan yang Ada Didaerah

Mengunjungi Perpustakaan yang Ada Didaerah

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

23,9 93,5 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.13 untuk item 10, sebanyak 42 responden (45,7%) menjawab tidak pernah, 22 responden (23,9%) menjawab pernah, 22 responden (23,9%) menjawab jarang, 4 responden (4,3%) menjawab sering, dan 2 responden (2,2%) menjawab sangat sering.

B. Variabel Participation in Benefit Variabel Participation in Benefit (Y) terdapat empat item pernyataan yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Jawaban Responden pada item Memanfaatkan Waktu Luang

Untuk Membaca

Memanfaatkan Waktu Luang Untuk Membaca

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

47,8 58,7 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.14 untuk item 1, sebanyak 1 responden (1,1%) menjawab tidak pernah, 9 responden (9,8%) menjawab pernah, 44 responden (47,8%) menjawab jarang, 24 responden (26,1%) menjawab sering, dan 14 responden (15,2%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.15 Jawaban Responden pada item Memilih Membaca daripada

Mendengarkan dan Mengobrol

Memilih Membaca Daripada Mendengarkan Dan Mengobrol

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

82,6 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.15 untuk item 2, sebanyak 4 responden (4,3%) menjawab tidak pernah, 17 responden (18,5%) menjawab pernah, 55 responden (59,8%) menjawab Tabel 4.15 untuk item 2, sebanyak 4 responden (4,3%) menjawab tidak pernah, 17 responden (18,5%) menjawab pernah, 55 responden (59,8%) menjawab

Tabel 4.16 Jawaban Responden pada item Membaca Bacaan yang Diperlukan

Membaca Bacaan yang Diperlukan

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent P

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.16 untuk item 3, sebanyak 1 responden (1,1%) menjawab pernah,

19 responden (20,7%) menjawab jarang, 46 responden (50,0%) menjawab sering, dan26 responden (28,3%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.17 Jawaban Responden pada item Membaca Minimal Satu Jam dalam Sehari

Membaca Minimal Satu Jam dalam Sehari

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent TP

37,0 50,0 Valid S

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.17 untuk item 4, sebanyak 3 responden (3,3%) menjawab tidak pernah, 9 responden (9,8%) menjawab pernah, 34 responden (37,0%) menjawab jarang, 29 responden (31,5%) menjawab sering, dan 17 responden (18,5%) menjawab sangat sering.

Tabel 4.18 Jawaban Responden pada item Dapat Memahami Isi Bacaan

Dapat Memahami Isi Bacaan

Valid Cumulative

Frequency

Percent

Percent Percent P

100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel 4.18 untuk item 5, tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah

4 responden (4,3%) menjawab pernah, 15 responden (16,3%) menjawab jarang, 44 responden (47,8%) menjawab sering, dan 29 responden (31,5%) menjawab sangat sering.

D. Hasil Penelitian

1. Analisis Data Motivasi Orang Tua

Berikut ini adalah data terkait dengan angket yang telah disebarkan pada siswa MTsN 1 Malang (terlampir). Menghitung tingkat motivasi orang tua siswa MTsN 1 Malang dilakukan dengan dua cara yaitu dengan tabulasi dan mengukur nilai rata-rata (mean).

a. Mencari luas interval untuk menentukan kualifikasi dengan rumus:

Range

jumlah interval

dimana R = H – L+1 R = 46 – 15 + 1 R = 32 keterangan :

H : angka tertinggi (46) L : angka terkecil (15)

1 : bilangan konstan R : range Jadi,

Range 𝑖=

jumlah interval

𝑖 = 6.4 (dibulatkan menjadi 7) Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kualifikasi dan lebar

interval sebagai berikut:

Tabel 4.19 Interval Variabel Motivasi Orang Tua

No Interval Kualifikasi

Sangat Tinggi

b. Mencari Nilai Rata-rata Untuk mencari mean digunakan rumus :

∑Mx M=

N Keterangan :

M : Mean Mx : jumlah nilai motivasi orang tua N : Jumlah responden

Jadi, berdasarkan hasil perhitungan tersebut tingkat motivasi orang tua siswa MTsN 1 Malang mencapai 29.94 atau masuk dalam kategori sedang. Sementara itu, untuk melihat distribusi frekuensi motivasi orang tua dapat dilihat dalam tabel distribusi berikut:

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Orang Tua Interval

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Cukup

Kurang

Berdasarkan tabel tersebut, frekuensi variabel motivasi orang tua yang masuk dalam kategori sangat tinggi hanya 2.17 %. Sementara itu, yang masuk ketegori tinggi mencapai 19.56 %, 38.06 % masuk kategori sedang, 28.26 % masuk kategori cukup, serta 11.95 % kategori kurang.

2. Analisis Data Minat Baca Siswa

a. Mencari Luas Interval untuk Menentukan Kualifikasi Menghitung tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan pada variabel motivasi orang tua. Mencari luas interval untuk menentukan kualifikasi dengan rumus:

Range

jumlah interval

dimana R = H – L+1 R = 25 – 11 + 1 R = 15 keterangan :

H : angka tertinggi (25) L : angka terkecil (11)

1 : bilangan konstan R : range Jadi,

Range 𝑖=

jumlah interval

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kualifikasi dan lebar interval sebagai berikut:

Tabel 4.21

Interval Variabel Minat Baca Siswa No

Sangat Tinggi

b. Mencari Nilai Rata-rata

Untuk mencari mean digunakan rumus : ∑My

M= N Keterangan :

M : Mean Mx : jumlah nilai motivasi orang tua N : Jumlah responden

Jadi, berdasarkan hasil perhitungan tersebut tingkat minat baca siswa MTsN 1 Malang mencapai 18 atau masuk dalam kategori sedang dan untuk melihat distribusi frekuensi variabel minat baca siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.22

Distribusi Frekuensi Variabel Minat Baca Siswa Interval

Sangat Tinggi

Tabel distribusi frekuensi tersebut menjelaskan bahwa minat baca siswa yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 6.53 %, masuk dalam kategori cukup 18.48 %, kualifikasi sedang memperoleh prosentase tertinggi sebesar 47.83 %, kategori tinggi 18.47 %, dan hanya

8.69 % untuk kualifikasi sangat tinggi.

3. Analisis Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus Statistik Regresi I Prediktor dengan langkah dalam penerapannya sebagai berikut :

Tabel 4.23

Kerja Koefision Pengaruh Motivasi Orang Tua terhadap Minat Baca Siswa

MTsN 1 Malang

No

X 2 Y 2 XY

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui nilai-nilai sebagai berikut: ∑X = 2755

∑Y = 1662

2 ∑X 2 = 86655 ∑Y = 30822

∑XY = 49929

a. Mencari korelasi produk moment ∑𝑥𝑦

𝑟xy =

namun sebelum menghitung r xy harus mencari ∑𝑥 2 , ∑𝑦 2 , dan ∑𝑥𝑦 dengan rumus sebagai berikut:

2 2 (∑X) ∑𝑥 = ∑X

(∑Y) 2 ∑𝑦 2 = ∑Y 2 −

(∑X)(∑Y)

∑𝑥2𝑦 = ∑XY −

N (2755)(1662)

= 0.0875 2 x 100% = 0.00765 x 100% = 0.765%

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa motivasi orang tua hanya berpengaruh 0.765% terhadap minat baca siswa MTsN 1 Malang. Artinya, minat baca siswa lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

c. Persamanaan Regresi Linier Sederhana Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu Motivasi Orang Tua (X) terhadap variabel terikat yaitu Minat Baca (Y). Persamaan regresi digunakan mengetahui bentuk hubungan antara variabel terikat, dengan bantuan SPSS for Windows Ver.21.00 didapat model regresi seperti pada tabel: Tabel 4.11. Persamaan Regresi

Y=a+bX Y = 16,917 + 0,038X

Persamaan tersebut menjelaskan koefisien regresi variabel motivasi orang tua (X) sebesar 0.038 artinya jika motivasi orang tua mengalami sekali peningkatan maka minat baca siswa akan meningkat 0.038.

hubungan variabel X dan Y bersifat positif artinya terjadi hubungan yang positif antara motivasi orang tua dengan minat baca siswa.

d. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui bahwa masing - masing variabel bebas secara parsial memiliki atau tidaknya pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, dapat juga dikatakan jika t hitung >

t tabel atau -t hitung > -t tabel maka hasilnya signifikan dan berarti H 0 ditolak

dan H 1 diterima, sedangkan jika t hitung < t tabel atau -t hitung < -t tabel maka

hasilnya tidak signifikan dan berarti H 0 diterima dan H 1 ditolak. Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.25

Perhitungan Regresi Linier Sederhana dan Uji t

Coefficients a

Unstandardized

Standardized