Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi.
2.4. Perancangan Sistem Informasi
Perancangan sistem informasi adalah suatu tahapan kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok dalam merancang atau
membuat sistem sebelum sistem dibuat dengan tujuan sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dalam memecahkan atau dengan
kebutuhan pengguna berkaitan dengan pengolahan, pengelolaan dan perolehan informasi yang diinginkan.
Perancangan sistem informasi terdiri dari tiga kata yaitu;
perancangan dalam bahasa inggris disebut design yang artinya rancangan atau jelasnya dapat diartikan sebagai suatu proses
penggambaran terhadap suatu rencana sistem yang akan di develop
dikembangkaan. Kata yang kedua adalah sistem system adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan
terintegrasi diantara satu sama yang lainnya melakukan fungsi tertentu untuk tujuan tertentu, sedangkan kata yang terakhir adalah
informasi yang berarti sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan dan tindakan sekarang maupun masa yang akan datang. Jadi secara lengkap perancangan sistem informasi
adalah suatu aktivitas yang berupa proses penggambaran rencana terhadap sistem yang akan dikembangkan untuk pemecahan
permasalahan tertentu khususnya permasalahan semi terstruktur maupun permasalahan terstruktur murni.
Menurut John Burch Gary Grudnitski perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
2.5. Pajak
Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah
bersumber dari sektor pajak. Definisi pajak dikemukakan oleh
Remsky K. Judisseno 1997:5 adalah sebagai berikut: “Pajak adalah
suatu kewjiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai
keperluan negara
berupa pembangunan
nasional yang
pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang dan peraturan- peraturan untuk tujuan kesejahteraan dan negara”.
Dari definisi pajak tersebut di atas jelas bahwa pajak merupakan kewajiban kenegaraan dan pengabdian peran aktif warga
negara dalam upaya pembiayaan pembangunan nasional kewajiban perpajakan setiap warga negara diatur dalam Undang-Undang dan
Peraturan-peraturan pemerintah. Undang-Undang Perpajakan memberikan kepercayaan kepada
setiap wajib pajak untuk melakukan kegiatan perpajakannya sendiri mulai dari menghitung, membayar, dan melaporkan kewajiban
perpajakannya ke kantor pelayanan pajak. Pajak yang dibayar oleh wajib pajak dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam
membiayai keperluan
penyelenggaraan kenegaraan
yakni pembangunan nasional, dimana pelaksanaan pembangunan nasional
diatur dalam Undang-Undang dan peraturan-peraturan untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.
Kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan system perpajakan yang dianut oleh pemerintah yakni sistem self-
assessment yang berarti wajib pajak melakukan sendiri kewajiban perpajakannya. Dengan adanya sistem self-assessment tersebut,
pemerintah mengharapkan kejujuran dan kesadaran dari setiap wajib pajak untuk melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan
Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Sesuai dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku pada
saat ini menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang telah menetap di Indonesia selama 183 hari
secara berturut-turut dan memperolah penghasilan dari kegiatan usahanya wajib untuk melakukan kegiatan perpajakannya sesuai
dengan Undang-Undang perpajakan yang berlaku di Indonesia. Dengan adanya system self-assessment yang diterapkan oleh
pemerintah dalam bidang perpajakan, berarti kewajiban perpajakan setiap wajib pajak, dihitung, diperhitungkan, dibayar, dan dilaporkan
sendiri oleh wajib pajak ke pemerintah dalam hal ini kantor pelayanan pajak dimana wajib pajak terdaftar atau berdomisili.
2.6. Pajak Bumi dan Bangunan