5
2.1.1. Sistem Konduksi Listrik Jantung [5]
Jantung dapat melakukan fungsinya sebagai pompa atau melakukan kontraksi dengan baik disebabkan 3 hal, yaitu :
1. Penghasil listrik sendiri yang otomatis pacemaker
Jantung penghasil listrik otomatis terdiri atas 3 komponen yaitu nodus SA, nodus AV, dan serabut Purkinje.
2. Konduksi listrik
Konduksi atau perambatan listrik yang terjadi di jantung secara sistematis dimulai dari nodus SA, nodus AV, cabang berkas kiri dan kanan, serta berakhir
di serabut Purkinje.
Gambar 2.1.Sistem konduksi jantung. 3.
Miokardium otot-otot jantung Otot-otot jantung akan mengalami kontraksi bila terjadi perubahan muatan
listrik di dalam sel miokard yang dinamakan depolarisasi,sedangkan peristiwa kembalinya muatan listrik di dalam sel-sel miokard menjadi keadaan seperti
semula dinamakan repolarisasi.
2.1.2. Gelombang Elektrokardiogram
Ketika satu impuls dicetuskan oleh nodus SA, listrik menjalar di kedua atrium dan terjadi depolarisasi.Selanjutnya terjadi proses kontraksi di kedua atrium.
6 Gambar 2.2.Depolarisasi pada nodus SA dan atrium berkontraksi.
Peristiwa ini menghasilkan gelombang P pada rekaman elektrokardiogram.
Gambar 2.3.Gelombang P pada elektrokardiogram. Selanjutnya, listrik yang sudah ada di atrium meneruskan penjalarannya
konduksi ke nodus AV, berkas His, LBB dan RBB, dan berakhir di serabut Purkinje.Pada serabut Purkinje, impuls listrik mendepolarisasikan otot-otot di kedua
ventrikel dan menghasilkan kontraksi di kedua ventrikel.
Gambar 2.4.Depolarisasi pada ventrikel dan terjadi kontraksi pada ventrikel.
7 Peristiwa ini menghasilkan gelombang QRS pada rekaman elektrokardiogram.
Gambar 2.5.Gelombang QRS pada elektrokardiogram. Selanjutnya gelombang T muncul akibat proses repolarisasi ventrikel.
Sampainya satu impuls listrik dari nodus SA ke serabut Purkinje akan menghasilkan satu gelombang P-QRS dan T. Hal ini sama dengan satu siklus jantung penuh yaitu satu
kali kontraksi atrium dan ventrikel.
Gambar 2.6.Repolarisasi pada ventrikel. Peristiwa ini menghasilkan gelombang T pada rekaman elektrokardiogram.
Gambar 2.7.Gelombang T pada elektrokardiogram.
8 Secara keseluruhan, elektrokardiogram memiliki komponen gelombang P, gelombang
QRS dan gelombang T seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.8.Sinyal elektrokardiogram secara utuh.
2.2. Metode Pengukuran Detak Jantung