“Pengelolaan biosecurity Indonesia dan tantangannya dalam era otonomi daerah.” Theofransus Litaay.
I. Pendahuluan
Indonesia sebagai negara yang sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang pertanian memiliki tantangan untuk dapat meningkatkan mutu kehidupan rakyatnya melalui pengelolaan
ketahanan hayati baik yang bersifat lintas batas wilayah maupun yang bersifat internal batas wilayah.
Dalam konteks pengelolaan ketahanan hayati lintas batas wilayah maka persoalan terkait adalah kebijakan dan implementasi yang tepat bagi efektifitas pengelolaan proses ketahanan hayati yang
berlanjut di tahapan pre-border, border, dan post-border. Sedangkan dalam konteks pengelolaan ketahanan hayati di lingkungan internal wilayah, maka persoalan penting yang dihadapi adalah
perumusan kebijakan yang tepat dan implementasi yang benar.
Makalah ini akan mendiskusikan kaitan pengelolaan biosecurity atau ketahanan hayati di Indonesia dalam konteks otonomi daerah. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
bagi diskusi baik mengenai pengelolaan biosecurity maupun pengelolaan otonomi daerah.
Paper ini merupakan satu usaha abstraksi dari hasil penelitian penulis yang dilakukan sejak tahun 2008 di provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur, untuk menjawab
pertanyaan penelitian utama disertasi penulis yaitu: How can international, national, and local policy frameworks engage with local knowledge to create a new development paradigm?
Meskipun makalah ini tidak menjelaskan secara spesifik kasus-kasus yang diteliti yang mana penjelasan secara spesifik ada di dalam disertasi yang sedang dalam tahap penulisan, tetapi basis
penelitiannya dilakukan terhadap sejumlah kasus, menggunakan wawancara intensif, dan juga melakukan analisis mendalam terhadap bahan-bahan tertulis. Basis data bagi penelitian ini lahir
dari 122 wawancara, 18 observasi, 202 dokumen, and 13 media atau database, yang berasal dari berbagai pihak dengan kompleksitas latar belakang dan wilayah.
“Pengelolaan biosecurity Indonesia dan tantangannya dalam era otonomi daerah.” Theofransus Litaay.
II. Makna biosecurity atau ketahanan hayati berdasarkan kerangka kebijakan.