dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi. SIG merupakan sistem infomasi berbasis
komputer yang menggabungkan antara unsur peta geografis dan informasinya tentang peta tersebut data atribut yang dirancang
untuk mendapatkan,
mengolah, memanipulasi,
analisis, memperagakan dan menampilkan data spasial untuk menyelesaikan
perencanaan, mengolah, dan meneliti permasalahan Mufidah, 2006. Di samping itu, SIG dapat menggabungkan data, mengatur
data dan melakukan analisis data yang terkait dengan permukaan bumi Darmawan, 2006, yang akhirnya akan menghasilkan
keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Data geografis
merupakan data yang menjelaskan obyek - obyek yang dapat dikaitkan dengan lokasi geografis.
2.3.1 Komponen SIG
Geographics, istilah geografi digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’. Obyek ini
mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Obyek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut
ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu obyek sesuai dengan kenyataannya di
bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Information, informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki volume terbesar. Setiap obyek
geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya
data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan obyek spasial yang dapat membuat peta
menjadi intelligent. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif, data tersebut mampu
memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada obyek. Perlu diingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak semua
data merupakan informasi. System, pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen -
elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
Supaya dapat beroperasi maka sistem tersebut membutuhkan perangkat keras hardware dan perangkat lunak software, juga
manusia yang mengoperasikannya brainware. Secara rinci SIG tersebut dapat beroperasi dengan membutuhkan komponen-
komponen seperti yang tampak dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Komponen SIG Darmawan, 2006
User yang
menjalankan sistem
meliputi mengoperasikan,
mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori user yang menjadi bagian dari SIG ini ada beragam, misalnya
operator, analis, programmer, bahkan database administrator.
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan
dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisis yang dibutuhkan.
Aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya
penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, join tabel, dan sebagainya.
Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut. Data grafis atau spasial ini berupa data yang merupakan
representasi fenomena permukaan bumi yang memiliki referensi koordinat lazim berupa peta, foto udara, citra satelit, dan
sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut. Sedangkan data atribut misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data
statistik lainnya. Kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah database. Jadi dalam SIG juga dikenal
adanya database yang lazim disebut sebagai spatial database. Sebuah perangkat lunak SIG haruslah menyediakan fungsi
dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, pengelolaan, dan menampilkan informasi geografis.
Perangkat keras ini berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. SIG
memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal
tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses
analisisnya membutuhkan memori yang besar dan processor yang cepat.
Ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, antara lain adalah: SIG menggunakan data spasial maupun atribut
secara terintegrasi, dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai
konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada di permukaan bumi. SIG dapat memisahkan antara bentuk
presentasi dan database, memiliki kemampuan menguraikan unsurunsur yang ada di permukaan bumi ke dalam beberapa layer
atau coverage data spasial, memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya, semua
operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif, serta dengan mudah menghasilkan
peta-peta tematik.
Semua operasinya
dapat dicustomize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahasa
script. Perangkat
lunaknya menyediakan
fasilitas untuk
berkomunikasi dengan perangkat lunak lain, serta sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan
geoinformatika Krisatyo, 2009.
2.3.2 Data Geografis