Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pelayanan Umum Berbasis Mobile Phone (Studi Kasus : Kota Pati) T1 672007277 BAB II

(1)

5

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1

Penelitian Terdahulu

Sistem informasi geografis berbasis mobile sudah mulai banyak dikembangkan. Jurnal penelitian yang berjudul “Sistem Pelayanan Umum Di Kota Tuban Berbasis WAP” (Shusanty, dkk, 2009) para peneliti membangun sebuah aplikasi sistem Informasi geografis pelayanan umum berbasis Wap yang diakses melalui perangkat mobile. GIS mobile ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mencari informasi berkenaan dengan pelayanan umum di kota Tuban dengan hanya menggunakan Handphone yang terdapat fasilitas internet di manapun berada dengan cepat. Aplikasi yang dibuat dapat memberikan informasi mengenai tempat suatu instansi pemerintah dan layanan umum seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana kemanan, sarana komunikasi, dan pariwisata.

Penelitian lain yaitu “Sistem Informasi Geografis Pariwisata Berbasis J2ME” (Indriani, 2008), memberikan informasi tentang tempat wisata menggunakan perangkat mobile. Sistem ini dibangun dengan menerapkan teknologi SIG pada perangkat mobile untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan mobilitas sehingga dapat membantu masyarakat kapanpun dan di manapun mereka berada. Pemanduan turis tidak hanya mengandalkan kemampuan pemandu akan informasi yang dimilikinya, melainkan juga cara penyampaian informasi yang komunikatif kepada turis. Oleh karena itu, penerapan


(2)

pemanduan pada sistem juga difokuskan pada interaksi yang interaktif antara pengguna dengan sistem.

Penelitian ini sendiri berjudul “Sistem Informasi Geografis Geografis Pelayanan Umum Kota Pati Berbasis Mobile Phone ” merupakan sebuah sistem informasi geografis yang dibangun dengan teknologi J2ME dan MySQL dengan menggunakan pemetaan Google Map. Tujuan sistem ini untuk membantu masyarakat baik dari dalam Kota Pati maupun luar Kota Pati (visitors) agar dapat mengetahui alamat maupun letak prasarana Kota Pati secara tepat. Aplikasi ini menggunakan pemetaan secara langsung dari Google Map.

Dalam penelitian ini “Sistem Informasi Geografis Geografis Pelayanan Umum Kota Pati Berbasis Mobile Phone ” merupakan sebuah sistem informasi geografis yang dibangun dengan teknologi J2ME dan MySQL dengan menggunakan pemetaan Google Map. Tujuan sistem ini untuk membantu masyarakat baik dari dalam Kota Pati maupun luar Kota Pati (visitors) agar dapat mengetahui alamat maupun letak prasarana Kota Pati secara tepat. Aplikasi ini menggunakan pemetaan secara langsung dari Google Map.

2.2

Pelayanan Umum

Pelayanan umum merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk mendapatkan pelyanan sesuai apa yang mereka butuhkan. Fasilitas umum meliputi : (Sushanti, 2010)

1. Sarana Pendidikan.

Sarana pendidikan merupakan tempat untuk mendapatkan ilmu pendidikan sebagai bekal untuk ke jenjang yang lebih tinggi


(3)

atau juga sebagai bekal untuk mencari pekerjaan. Seperti SD/MI, SMP, ataupun SMA/SMK.

2. Sarana Kesehatan.

Sarana kesehatan merupakan tempat masyarakat dapat berobat maupun berkonsultasi masalah kesehatan, sarana kesehatan meliputi Rumah sakit, PMI, apotik, puskesmas, dan balai pengobatan.

3. Sarana Keamanan.

Sarana keamanan meliputi kantor polisi, kantor TNI. 4. Sarana Komunikasi.

Sarana komunikasi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang komunikasi yang melayani masyarakat, seperti Telkom dan kantor Pos.

5. Pariwisata.

Meliputi obyek – obyek wisata yang ada di Kota Pati dan sekitarnya baik itu wisata alam, wisata religi, dan wisata museum.

6. Industri.

Pabrik yang ada di Kota Pati. 7. Instansi Pemerintah.

Instansi yang berhubungan dengan pemerintahan daerah di Kota Pati seperti kantor bupati pati, kantor DPR, kantor dinas pendidikan, kantor dinas kesehatan dan kantor PLN.

2.3

SIG (Sistem Informasi Geografis)

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang


(4)

dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi. SIG merupakan sistem infomasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta tersebut (data atribut) yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, analisis, memperagakan dan menampilkan data spasial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah, dan meneliti permasalahan (Mufidah, 2006). Di samping itu, SIG dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang terkait dengan permukaan bumi (Darmawan, 2006), yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Data geografis merupakan data yang menjelaskan obyek - obyek yang dapat dikaitkan dengan lokasi geografis.

2.3.1 Komponen SIG

Geographics, istilah geografi digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’. Obyek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Obyek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu obyek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.

Information, informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki volume terbesar. Setiap obyek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya


(5)

data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan obyek spasial yang dapat membuat peta menjadi intelligent. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada obyek. Perlu diingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak semua data merupakan informasi.

System, pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen - elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.

Supaya dapat beroperasi maka sistem tersebut membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), juga manusia yang mengoperasikannya (brainware). Secara rinci SIG tersebut dapat beroperasi dengan membutuhkan komponen-komponen seperti yang tampak dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Komponen SIG (Darmawan, 2006)

User yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori user yang menjadi bagian dari SIG ini ada beragam, misalnya


(6)

operator, analis, programmer, bahkan database administrator. Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisis yang dibutuhkan. Aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, join tabel, dan sebagainya.

Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut. Data grafis atau spasial ini berupa data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang memiliki referensi (koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit, dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut. Sedangkan data atribut misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya. Kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah database. Jadi dalam SIG juga dikenal adanya database yang lazim disebut sebagai spatial database.

Sebuah perangkat lunak SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, pengelolaan, dan menampilkan informasi geografis.

Perangkat keras ini berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. SIG memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses


(7)

analisisnya membutuhkan memori yang besar dan processor yang cepat.

Ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, antara lain adalah: SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi, dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada di permukaan bumi. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan database, memiliki kemampuan menguraikan unsurunsur yang ada di permukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial, memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya, semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif, serta dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik. Semua operasinya dapat dicustomize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahasa script. Perangkat lunaknya menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain, serta sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika (Krisatyo, 2009).

2.3.2 Data Geografis

Data geografis meliputi data spasial dan data atribut. Data spasial berkaitan dengan lokasi, bentuk dan hubungan dengan obyek-obyek lainnya. Data atribut merupakan data yang menjelaskan sifat-sifat dari data spasial. Data untuk sistem informasi geografis dapat bersumber dari peta topografi, peta tematik, foto udara, data pengukuran dengan global positioning sistem (GPS),


(8)

citra satelit, citra radar, dan sebagainya. Selain itu keadaan di dunia nyata setiap saat bisa berubah, sehingga data dari survei lapangan juga dapat dijadikan sumber data. SIG atau GIS merupakan akronim dari: (Husein, 2006). Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).

Sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: (Lukman, 1993)

1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan


(9)

atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna. (Anon, 2003)

2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).

3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi

4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).


(10)

Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, di antaranya adalah:

- SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi.

- SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.

- SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.

- SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial.

- SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya.

- Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif. - SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik.

- Semua operasi SIG dapat dicostumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahasa script.

- Perangkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain.

- SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk


(11)

konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar, pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.(Barus, Wiradisastra, 2000)

Berdasarkan teknologi dan implementasinya sistem informasi geografis dapat dikategorikan dalam 3 (tiga) aplikasi, yaitu : SIG berbasis desktop (Desktop GIS), SIG berbasis web (Web GIS), dan SIG berbasis mobile (Mobile GIS). Meskipun demikian, ketiganya saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Client -server

GIS

Desktop GIS

Mobile GIS Web


(12)

Gambar 2.2 Kategori SIG (Riyanto, 2010)

Gambar 2.2 menunjukkan kategori dari Sistem Informasi Geografis berdasarkan teknologi dan implementasinya.

2.4

Mobile GIS

Teknologi (Geographic Information System) GIS mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mobile GIS, GIS yang tadinya hanya digunakan di dalam lingkungan kantor menjadi semakin fleksibel dan mampu digunakan di luar kantor secara mobile. Mobile GIS dapat digunakan untuk menangkap, menyimpan, update, manipulasi, analisis dan menampilkan informasi geografi secara mudah. Mobile GIS mengintegrasikan salah satu atau lebih teknologi berikut :

-

Perangkat Mobile

-

Global Positioning System (GPS)

-

Wireless communication untuk mengakses Internet GIS.

Teknologi tersebut membuat basis data yang dapat diakses oleh personil di lapangan secara langsung di segala tempat dan waktu. Sistem ini dapat menambah informasi secara real-time ke basis data dan aplikasinya dalam hal kecepatan akses, tampilan, dan penentuan keputusan.

Biasanya proses mengumpulkan dan editing data menghabiskan banyak waktu dan sering terjadi kesalahan. Data geographic biasanya diperoleh dari lapangan melalui lembaran-lembaran peta. Proses editing dilakukan secara manual dengan cara memasukannya ke dalam database GIS. Hasilnya data menjadi tidak up to date dan tidak akurat.


(13)

Teknologi Mobile GIS memungkinkan GIS dapat langsung diimplementasikan dilapangan sebagai peta digital, mobile computer sehingga informasi dapat di tambahkan secara real time ke database dan aplikasinya, mempercepat analisis, display, dan pengambilan keputusan dengan data yang up to date dan akurat.

Pemadam kebakaran, kepolisian, engineering, surveyor, tentara, pekerja sensus, biologist, dan lainnya adalah pengguna yang paling tepat bagi Mobile GIS. Mobile GIS dapat digunakan untuk hal-hal seperti berikut :

1. Pemetaan Lapangan : Membuat, edit, dan penggunaan peta dilapangan

2. Inventori Asset : Membuat dan maintain lokasi inventori asset dan informasi lainnya.

3. Inspeksi : Mengelola digital record seperti logal code dan ticketing.

4. Laporan Kecelakaan : Dokumentasi lokasi dan keadaan pada sebuah kejadian untuk mengambil tindakan atau pelaporan 5. GIS analis dan pengambilan keputusan : Melakukan

pengukuran, buffering, geoprocessing, dan analisis GIS lainnya. Mobile GIS adalah perpaduan dari teknologi GIS, Mobile hardware dengan perangkat lunaknya, Global Positioniong System (GPS) dan komunikasi wireless untuk akses ke internet GIS. Mobile GIS menawarkan fleksibilitas yang besar, memungkinkan pengguna memperoleh hasil secara cepat sesuai dengan kebutuhan mereka. Mobile GIS menyediakan akses data dari segala tempat dan di kapanpun keberadaan pengguna.


(14)

Beberapa komponen yang bergabung membentuk mobile GIS, yaitu mobile client, jaringan tanpa kabel, dan server. Mobile client berupa perekam data posisi misalnya GPS, yang mana pergerakan mobile dengan GPS yang diperoleh dan dengan GSM dapat mengirimkan posisi geografis ke server melalui Short Message Service (SMS) atau dalam kondisi lain dimana orang yang membawa PDA yang di dalamnya sudah terinstal Palm OS atau Windows CE dengan dilengkapi GPS. PDA tersebut dapat menunjukkan peta digital beserta koordinatnya dengan mengkomunikasikan dengan server melalui jaringan tanpa kabel. Jaringan tersebut dapat melalui Global System for Mobile Communication (GSM), General Pocket Radio System (GPRS), Code Division Multiple Access (CDMA) yang mendukung transmisi digital.

2.5

J2ME

J2ME merupakan sebuah kombinasi yang terbentuk antara sekumpulan interface Java yang sering disebut dengan Java API dengan JVM (Java Virtual Machine) yang didesain khusus untuk alat yang memiliki ruang yang terbatas dan berukurang kecil. J2ME di desain khusus untuk perangkat-perangkat komputasi yang berukuran kecil terutama wireless seperti handphone, PDA, smartphone, embedded device, dan lain - lain, J2ME memiliki konfigurasi dan profile yang mendefinisikan kelas Java API yang dapat digunakan oleh aplikasi. Dengan menyediakan platform standar untuk pengembangan perangkat wireless, J2ME terdiri atas perangkat-perangkat komponen sebagai berikut: (Ardhy, 2011)


(15)

1.

Java Virtual Machine (JVM), komponen untuk menjalankan program-program Java pada emulator atau handheld device.

2.

Java Application Programming Interface (API), merupakan

kumpulan library untuk menjalankan dan mengembangkan program Java pada Handheld Devices.

3.

Tools lain untuk mengembangkan Java, semacam emulator Java Phone, Emulator Nokia, Emulator Siemens dan Emulator Motorola.

Pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 menunjukkan skema dari J2ME platform dan J2ME arsitektur.


(16)

Gambar 2.4 J2ME arsitektur (Ardhy, 2011)

pada dasarnya J2ME terdiri dari beberapa bagian yaitu konfigurasi, profil dan paket-paket opsional :

2.5.1 J2ME Configuration

J2ME Configuration mendefinisikan lingkungan kerja J2ME runtime. Oleh karena setiap handheld device memiliki fitur-fitur yang berbeda-beda, J2ME Configuration ini dirancang yaitu menyediakan library standar yang mengimplementasikan fitur standar dari sebuah Handled device.

Ada dua kategori J2ME Configuration yaitu :

1. CLDC ( Connected Limited Device Configuration ). Digunakan untuk aplikasi java pada perangkat-perangkat keras dengan ukuran memori yang sangat terbatas, yaitu pada kisaran 160 sampai 512 KiloBytes, seperti handphone, organizer atau PDA seperti PALM, Poket PC dan two way pagers.

2. CDC (Connected Device Configuration ). Digunakan untuk aplikasi Java pada Handheld devices dengan ukuran memori


(17)

paling tidak 2 Megabytes, seperti : Internet TV, Nokia, Communicator dan car televisi.

2.5.2 J2ME Profile

J2ME Profile mengimplementasikan kemampuan / fitur lain yang sangat bergantung pada jenis handheld yang digunakan.

Ada lima kategori J2ME Profile saat ini, yakni :

1. Mobile Information Devise Profile, MIDP menyediakan librari-librari java untuk implementasi dasar antarmuka (GUI), implementasi jaringan (networking), database dan timer. MIDP dirancang khususnya untuk wireless phone dan pager.

2. Foundation Profile, Profile dasar untuk non-GUI network device pada CDC.

3. Personal Profil, RMI Profile, Personal Digital Assistant Profile. Standar grafik, Generasi selanjutnya dari lingkungan personal java, dan RMI yang support untuk CDC dan profile standart device.

2.5.3 Midlet

MIDlet merupakan aplikasi yang dijalankan pada sebuah perangkat handheld. MIDlet tidak berinteraksi langsung dengan hardware dari handheld devices, melainkan berinteraksi melalui AMS (Application Management Software). AMS inilah yang akan menerima sinyal dari MIDlet bahwa MIDlet akan dijalakan atau berhenti.

MIDP mendefinisikan kelas-kelas library berikut untuk membangun aplikasi:


(18)

- Javax.microediton.midlet, merupakan package yang berisi kelas-kelas untuk mengatur daur hidup midlet.

- Javax.microedition.lcdui, merupakan package yang berisi kelas-kelas yang user interface dan pemrograman GUI.

- Javax.microedition.io, merupakan.package yang berisi kelas-kelas dan antarmuka untuk midp pemrograman jaringan.

- Javax.io, java.lang and java.util, merupakan package yang berisi I/O, language dan kelas-kelas utility.

Siklus Hidup MIDlet terdiri dari : (Ardhy, 2011)

- Retrieval, AMS menerima MIDlet kemudian disimpan didalam memori. Media untuk mendownload MIDlet dapat berupa : Kabel serial, port IRDA, atau jaringan wireless.

- Instalation, Setelah MIDlet di-download, AMS akan menginstall MIdlet Pada Device. Selama proses instalasi, MIDP akan menjamin MIDlet tidak melanggar akses security.

- Version Management, AMS akan menyimpan semua informasi mengenai MIDlet yang telah diinstal termasuk informasi versinya. Ini akan berguna untuk meng-upgrade MIDletke versi baru.

- Removal, AMS akan menghapus MIDlet dan membersihkan alokasi memori yang digunakan.

Setelah dilaunch oleh AMS Midlet akan berada dalam tiga status berikut :

- Paused, Status ini terjadi ketika MIDlet selesai disosialisasikan dan tidak melakukan aksi apapun.


(19)

- Active, Status ini terjadi ketika MIDlet sedang berjalan dengan normal, yakni setelah memanggil fungsi MIDlet.startApp()

- Destroyed, Status ini terjadi ketika MIDlet berhenti berjalan (exit), sehingga seluruh sumber daya yang digunakan akan dibebaskan. Status ini terjadi ketika berhasil dilakukan pemanggilan fungsi MIDlet.destroyApp() atau MIDlet.notifyDestroyed().

Gambar 2.5 Siklus Hidup MIDlet (Ardhy, 2011)

Gambar 2.5 diatas menunjukkan siklus hidup pada MIDlet Setelah di-Launch oleh AMS Midlet.

2.6

Mobile

Google Maps (MGMaps)

2.6.1

Pendahuluan

Mobile Google Map (MGMaps) merupakan sebuah aplikasi gratis yang dapat digunakan untuk menampilkan sebuah peta dari Google Maps, Yahoo! Maps, Windows Live Local (MSN Virtual Earth), Ask.com, Open Street Map, dan beberapa sumber peta lain pada perangkat bergerak yang mendukung J2ME. (Riyanto, 2011)


(20)

MGMaps didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons License. Aplikasi ini dapat diunduh, digunakan, dan disebarkan tanpa dikenakan biaya lisensi bila untuk tujuan pribadi (bukan komersial). Berikut adalah beberapa fitur utama MGMaps: (riyanto, 2010)

1. Konektivitas GPS.

Pustaka MGMaps dapat terintegrasi dengan perangkat GPS eksternal melalui bluetooth atau menggunkan GPS internal untuk menampilkasn posisi pada peta atau gambar area. Sinkronisasi GPS memungkinkan pergerakan peta sesuai dengan pergerakan posisi.

2. Pencarian tempat menarik atau bisnis.

Menampilkasn hasil pencarian tempat menarik atau bisnis lengkap dengan informasi alamat dan nomor telepon.

3. Bookmark.

Digunakan untuk menyimpan hasil pencarian untuk berpindah secara ke salah satu tempat favorit.

4. Peta Dan Gambar Satelit.

Menampilkan berbagai tipe peta dan gambar aerial, memperbesar dan memperkecil tampilan, dan menandai tempat favorit.

5. Mobile WikiMapia.

WikiMapia.org merupkan sebuah mashup yang memungkinkan pengguna menambah tanda dan anotasi lokasi yang ditampilkan pada Google Maps. Terdapat lebih dari sejuta tempat, dam dapat dilihat oleh pengguna MGMaps secara cepat.


(21)

6. Menampilkan file KML.

Menampilkan bebagai file .KML yang tersedia secara on-line dari Google Earth hanya dengan memasukkan URL sederhana. MGMaps juga mendukung file KML terkompres (.kmz).

7. Peta Subway.

Menampilkan peta rel kereta bawah tanah untuk New York, London, Berlin, Whasington DC, dan Boston.

2.6.2

Versi

Mobile Google Maps

.

Pustaka MGMaps ini telah pada versi 1.42.01 sampai 22 Agustus 2009, dan telah mengalami perubahan fitur sebagai berikut : (Riyanto, 2011)

- Pendeteksi Windows Mobile. Telah ditingkatkan untuk dukungan konektivitas GPSGate/GPSPort pada seluruh perangkat bersistem informasi Windows Mobile.

- Penanganan tombol Up pada Blackberry telah disempurnakan. - Dukungan untuk peta full screen pada ponsel LG telah

disempurnakan.

- Ikon pendukung peta telah ditampilkan lagi pada seluruh ponsel layar sentuh (touchsreen phone).

- Penambahan luas tombol untuk ponsel layar sentuh beresolusi tinggi (di atas 640 x 480).

- Versi peta telah diperbaharui.

2.6.3

Dukungan Perangkat

Dukungan terhadap perangkat tertentu tergantung pada implementasi aplikasi akhir. Nutiteq telah menguji dan


(22)

mengoptimalkan pustaka MGMaps pada puluhan tingkat grup perangkat yang berbeda :

- J2ME: MIDP 2.0 CLDC1.1. Contoh grup perangkat: Nokia S40, S60, SonyEricsson JP3+, SJP 3+, Windows Mobile, Esmertec, dan Sun JVMs, Samsung, Motorola.

- Blackberry UIApplication API (OS versi 4.0 atau lebih baru). - Google Android.

2.6.4

Fitur

Google Map

Secara teknis, pustaka ini memiliki fungsionalitas penuh dalam hal pemetaan mobile di antaranya:

1. Peta Interaktif.

- Kemandirian sumber data peta.

- Mendukung lebih banyak standar vendor API.

- Mendukung WMS ( Web Map Service ) dengan berbagai tampilan peta.

- Mendukung ukuran tampilan yang berbeda, 64 sampai dengan 256 pixel.

- Dapat menyimpan ke dalam chace memory, RMS (Record Management System), dan sistem file.

- Streaming peta untuk meningkatkan kecepatan.

- Animasi saat memperbesar dan memperkecil tampilan peta. - Menggunakan peta off-line (dari kartu flash, memori ponsel,


(23)

2. Layanan penunjuk arah (cara tercepat untuk menghitung jarak dan menentukan rute antara dua titik).

- Mendukung beberapa vendor.

3. Layanan geocoding (menemukan nama – nama lokasi dan tempat menarik).

4. API location (menemukan lokasi pengguna dengan berbagai metode penentuan posisi).

- Perangkat GPS melalui bluetooth atau menggunakan GPS internal.


(1)

- Javax.microediton.midlet, merupakan package yang berisi kelas-kelas untuk mengatur daur hidup midlet.

- Javax.microedition.lcdui, merupakan package yang berisi kelas-kelas yang user interface dan pemrograman GUI.

- Javax.microedition.io, merupakan.package yang berisi kelas-kelas dan antarmuka untuk midp pemrograman jaringan.

- Javax.io, java.lang and java.util, merupakan package yang berisi I/O, language dan kelas-kelas utility.

Siklus Hidup MIDlet terdiri dari : (Ardhy, 2011)

- Retrieval, AMS menerima MIDlet kemudian disimpan didalam memori. Media untuk mendownload MIDlet dapat berupa : Kabel serial, port IRDA, atau jaringan wireless.

- Instalation, Setelah MIDlet di-download, AMS akan menginstall

MIdlet Pada Device. Selama proses instalasi, MIDP akan menjamin MIDlet tidak melanggar akses security.

- Version Management, AMS akan menyimpan semua informasi

mengenai MIDlet yang telah diinstal termasuk informasi versinya. Ini akan berguna untuk meng-upgrade MIDletke versi baru.

- Removal, AMS akan menghapus MIDlet dan membersihkan

alokasi memori yang digunakan.

Setelah dilaunch oleh AMS Midlet akan berada dalam tiga status berikut :

- Paused, Status ini terjadi ketika MIDlet selesai disosialisasikan dan tidak melakukan aksi apapun.


(2)

- Active, Status ini terjadi ketika MIDlet sedang berjalan dengan normal, yakni setelah memanggil fungsi MIDlet.startApp()

- Destroyed, Status ini terjadi ketika MIDlet berhenti berjalan (exit), sehingga seluruh sumber daya yang digunakan akan dibebaskan. Status ini terjadi ketika berhasil dilakukan pemanggilan fungsi MIDlet.destroyApp() atau MIDlet.notifyDestroyed().

Gambar 2.5 Siklus Hidup MIDlet (Ardhy, 2011)

Gambar 2.5 diatas menunjukkan siklus hidup pada MIDlet Setelah di-Launch oleh AMS Midlet.

2.6

Mobile

Google Maps (MGMaps)

2.6.1

Pendahuluan

Mobile Google Map (MGMaps) merupakan sebuah aplikasi gratis yang dapat digunakan untuk menampilkan sebuah peta dari Google Maps, Yahoo! Maps, Windows Live Local (MSN Virtual Earth), Ask.com, Open Street Map, dan beberapa sumber peta lain pada perangkat bergerak yang mendukung J2ME. (Riyanto, 2011)


(3)

MGMaps didistribusikan di bawah lisensi Creative Commons License. Aplikasi ini dapat diunduh, digunakan, dan disebarkan tanpa dikenakan biaya lisensi bila untuk tujuan pribadi (bukan komersial). Berikut adalah beberapa fitur utama MGMaps: (riyanto, 2010)

1. Konektivitas GPS.

Pustaka MGMaps dapat terintegrasi dengan perangkat GPS eksternal melalui bluetooth atau menggunkan GPS internal untuk menampilkasn posisi pada peta atau gambar area. Sinkronisasi GPS memungkinkan pergerakan peta sesuai dengan pergerakan posisi.

2. Pencarian tempat menarik atau bisnis.

Menampilkasn hasil pencarian tempat menarik atau bisnis lengkap dengan informasi alamat dan nomor telepon.

3. Bookmark.

Digunakan untuk menyimpan hasil pencarian untuk berpindah secara ke salah satu tempat favorit.

4. Peta Dan Gambar Satelit.

Menampilkan berbagai tipe peta dan gambar aerial, memperbesar dan memperkecil tampilan, dan menandai tempat favorit.

5. Mobile WikiMapia.

WikiMapia.org merupkan sebuah mashup yang memungkinkan pengguna menambah tanda dan anotasi lokasi yang ditampilkan pada Google Maps. Terdapat lebih dari sejuta tempat, dam dapat dilihat oleh pengguna MGMaps secara cepat.


(4)

6. Menampilkan file KML.

Menampilkan bebagai file .KML yang tersedia secara on-line dari Google Earth hanya dengan memasukkan URL sederhana. MGMaps juga mendukung file KML terkompres (.kmz).

7. Peta Subway.

Menampilkan peta rel kereta bawah tanah untuk New York, London, Berlin, Whasington DC, dan Boston.

2.6.2

Versi

Mobile Google Maps

.

Pustaka MGMaps ini telah pada versi 1.42.01 sampai 22 Agustus 2009, dan telah mengalami perubahan fitur sebagai berikut : (Riyanto, 2011)

- Pendeteksi Windows Mobile. Telah ditingkatkan untuk dukungan konektivitas GPSGate/GPSPort pada seluruh perangkat bersistem informasi Windows Mobile.

- Penanganan tombol Up pada Blackberry telah disempurnakan. - Dukungan untuk peta full screen pada ponsel LG telah

disempurnakan.

- Ikon pendukung peta telah ditampilkan lagi pada seluruh ponsel layar sentuh (touchsreen phone).

- Penambahan luas tombol untuk ponsel layar sentuh beresolusi tinggi (di atas 640 x 480).

- Versi peta telah diperbaharui.

2.6.3

Dukungan Perangkat

Dukungan terhadap perangkat tertentu tergantung pada implementasi aplikasi akhir. Nutiteq telah menguji dan


(5)

mengoptimalkan pustaka MGMaps pada puluhan tingkat grup perangkat yang berbeda :

- J2ME: MIDP 2.0 CLDC1.1. Contoh grup perangkat: Nokia S40,

S60, SonyEricsson JP3+, SJP 3+, Windows Mobile, Esmertec, dan Sun JVMs, Samsung, Motorola.

- Blackberry UIApplication API (OS versi 4.0 atau lebih baru).

- Google Android.

2.6.4

Fitur

Google Map

Secara teknis, pustaka ini memiliki fungsionalitas penuh dalam hal pemetaan mobile di antaranya:

1. Peta Interaktif.

- Kemandirian sumber data peta.

- Mendukung lebih banyak standar vendor API.

- Mendukung WMS ( Web Map Service ) dengan berbagai tampilan peta.

- Mendukung ukuran tampilan yang berbeda, 64 sampai dengan 256 pixel.

- Dapat menyimpan ke dalam chace memory, RMS (Record Management System), dan sistem file.

- Streaming peta untuk meningkatkan kecepatan.

- Animasi saat memperbesar dan memperkecil tampilan peta. - Menggunakan peta off-line (dari kartu flash, memori ponsel,


(6)

2. Layanan penunjuk arah (cara tercepat untuk menghitung jarak dan menentukan rute antara dua titik).

- Mendukung beberapa vendor.

3. Layanan geocoding (menemukan nama – nama lokasi dan tempat menarik).

4. API location (menemukan lokasi pengguna dengan berbagai metode penentuan posisi).

- Perangkat GPS melalui bluetooth atau menggunakan GPS internal.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Akademik Berbasis Web T1 672004181 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pelayanan Umum Berbasis Webgis di Kabupaten Sumba Timur T1 682004063 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pelayanan Umum Berbasis Webgis di Kabupaten Sumba Timur T1 682004063 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pelayanan Umum Berbasis Webgis di Kabupaten Sumba Timur T1 682004063 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pelayanan Umum Berbasis Mobile Phone (Studi Kasus : Kota Pati)

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pelayanan Umum Berbasis Mobile Phone (Studi Kasus : Kota Pati) T1 672007277 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pelayanan Umum Berbasis Mobile Phone (Studi Kasus : Kota Pati) T1 672007277 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pelayanan Umum Berbasis Mobile Phone (Studi Kasus : Kota Pati) T1 672007277 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pelayanan Umum Berbasis Mobile Phone (Studi Kasus : Kota Pati)

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Sekolah di Salatiga T1 682009705 BAB II

0 0 28