Pertimbangan Aerodinamik Kincir Angin Poros Horizontal

13 Kelebihan kincir angin poros vertikal adalah : 1. Dapat menerima arah angin dari segala arah. 2. Memiliki torsi yang besar pada putaran rendah. 3. Dapat bekerja pada putaran rendah. 4. Biaya pemasangan lebih murah. Sedangkan kelemahan dari kincir angin poros vertikal adalah sebagai berikut : 1. Karena memiliki torsi awal yang rendah, diperlukan energi untuk mulai berputar. 2. Bekerja pada putaran rendah, sehingga daya angin yang dihasilkan kecil. 3. Dari konstruksinya berat poros dan sudu yang bertumpu pada bantalan merupakan beban tambahan. Gambar 2.3 Grafik Hubungan Antara C p dan Tsr Dari Beberapa Jenis Kincir . Sumber : Wind Energy System by Dr. Gary L . Johnson 14 Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah kincir angin dengan diameter sudu r adalah : ……………….4 dimana : daya yang dihasilkan kincir angin, watt T : torsi, Nm n : putaran poros,rpm

2.2.4 Torsi Kincir Angin

Gaya yang bekerja pada poros baik itu jenis kincir angin poros horizontal ataupun kincir angin poros vertikal, ditimbulkan karena adanya gaya dorong pada sudu-sudu kincir dikurangi dengan gaya-gaya hambat arah putaran yang berlawanan. Gaya dorong pada sudu ini memiliki lengan atau jarak terhadap sumbu putaran poros. Hasil kali kedua gaya ini disebut dengan torsi τ. Secara teori dapat dirumuskan : T = r . F .......................... 5 Dimana T : torsi akibat putaran poros, Nm r : panjang lengan gaya, m F : gaya yang diberikan pada kincir, N 15

2.2.5 koefisien Daya

Power coefficient adalah bilangan tak berdimensi yang menunjukkan perbandingan antara daya yang dihasilkan kincir dengan daya yang dihasilkan oleh angin . Sehingga C P dapat dirumuskan : ………………......6 dimana Pk : daya yang dihasilkan kincir, watt Pa : daya yang dihasilkan angin, watt

2.2.6 Tip Speed Ratio TSR

Tip Speed Ratio TSR adalah perbandingan kecepatan pada ujung-ujung sudu yang berputar, tsr dapat dirumuskan : ………………………………7 dengan r : jari-jari kincir, m n : putaran poros, rpm v : kecepatan angin, ms