41
Sejarah Indonesia
Dalam menerapkan berbagai model pembelajaran sejarah terse- but, guru perlu menggunakan pendekatan scientific dengan
memperhatikan langkah-langkah sebagaimana yang telah dijelas- kan di atas.
Buku teks pelajaran Sejarah Indonesia kelas X terdiri dari tiga bab. Apabila mapel itu diberikan dalam waktu satu tahun akan memerlukan waktu sekitar
32 atau 36 minggu. Untuk untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia diberikan dua jam per minggu. Terkait dengan itu, penggunaan buku teks pelajaran
Sejarah Indonesia dapat dibuat skenario sebagai berikut.
D. Penilaian Hasil Belajar
1. Prinsip-prinsip penilaian
Prinsip-prinsip penilaian dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X antara lain:
a. Menentukan aspek dari hasil belajar Sejarah yang sudah dan belum
dikuasai peserta didik sesudah suatu proses pembelajaran. b.
Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang atau belum dikuasai.
c. Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi peserta didik
yang mengalami memperlihatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan, guru sudah semestinya melakukan tindakan perbaikan berupa
pembelajaran remedial, teguran, dan tugas yang mendidik, atau dalam bentuk tugas.
d. Apabila dari hasil belajar peserta didik berhasil menunjukkan suatu perbuatan yang positif, berikan pujian pada peserta didik.
e. Lakukan penilaian yang bersifat formatif untuk perbaikan setiap saat
baik ketika sedang di kelas maupun di luar kelas.
BAB I
II II
1 - 10 11 – 21
22 - 32
Pertemuan Minggu ke
42
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
f. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran
berikutnya. g. Tidak ada interpretasi tunggal dalam penilaian sejarah,
sepanjang perserta didik dapat menunjukan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
2. Aspek-aspek yang dinilaidievaluasi mencakup:
a. pengetahuan dan pemahaman tentang peristiwa sejarah;
b. kemampuan mengomunikasikan pemahaman mengenai peristiwa sejarah dalam bahasa lisan dan tulisan;
c. kemampuan menarik pelajarannilai dari suatu peristiwa sejarah;
d. kemampuan menerapkan pelajarannilai yang dipelajari dari
peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari; e. kemampuan melakukan kritik terhadap sumber dan
mengumpulkan informasi dari sumber; f.
kemampuan memberikan interpertasi terhadap sumber yang diperoleh. Dalam hal ini tidak ada kebenaran tunggal dalam
sejarah, sepanjang interpertasi terhadap sumber yang didapatkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya;
g. kemampuan berpikir historis dalam mengkaji berbagai peristiwa
sejarah dan peristiwa politik, sosial, budaya, ekonomi yang timbul dalam kehidupan keseharian masyarakat dan bangsa;
pemahaman tentang semangat kebangsaan dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pendidik melakukan penilaian terhadap peserta didik selama proses dan setelah pembelajaran berlangsung. Penilaian observasi dapat dilakukan untuk
menilai keefektifan peserta didik dalam: bertanya, diskusi, mengekplorasi dan menganalisis. Indikator ini digunakan untuk menilai sikap dan kemampuan
peserta didik dalam memahami hayat sejarah. Observasi dilakukan dengan tujuan yang jelas dan aspek-aspek yang menjadi tujuan observasi.
3. Indikator Keberhasilan Belajar Sejarah