Seleksi Proses Uraian Proses

Uraian Proses II- 4 Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

II.2 Seleksi Proses

Berdasarkan uraian proses di atas maka kami memilih pembuatan normal butanol dengan proses Oxo hidroformilasi karena paling banyak digunakan di dalam industri saat ini. Biaya yang dikeluarkan pada proses Oxo hidroformilasi relatif lebih murah dibandingkan proses Reppe, karena katalis yang digunakan yaitu iron hydrocarbonyl HFe 3 CO 4 bersifat sensitive terhadap air dan CO 2 .

II.3 Uraian Proses

Dari pemilihan proses disebutkan bahwa proses yang digunakan adalah proses Oxo, pembuatan butanol menggunakan bahan baku propilen dan gas sintesa. Proses Oxo dapat diuraiakan sebagai berikut. Propilen dari tangki penampung dikompresikan ke heater sampai suhu 160 o C, bersama-sama dengan gas sintesa dikompresikan ke heater sampai suhu 160 o C menuju reaktor. Di dalam reaktor terjadi reaksi antara propilen dan gas sintesa dibantu katalis cobalt hidrocarbonyl pada suhu 160 o C dan tekanan 30 atm, reaksi sebagai berikut : C 3 H 6 + CO + 2H 2 C 4 H 9 OH Mc. Ketta, 5 th hal 373 Dari reactor gas dialirkan oleh expansion valve dan tekanan diturunkan dari 30 atm menjadi 1 atm menuju separator. Di separator pada suhu 35 o C terjadi pemisahan antara gas dan liquid. Gas buang di buang bebas, sedangkan liquid di HCoCO 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Uraian Proses II- 5 Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo pompakan dan dipanaskan oleh heater destilasi sampai suhu 116,68 o C. Dari heater destilasi liquid dimurnikan lagi ke destilasi. Komponen yang mempunyai titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu dan menuju ke atas, sedangkan komponen yang mempunyai titik didih tinggi akan dipanaskan di reboiler dan dialirkan masuk ke destilasi. Di dalam destilasi akan terjadi kontak anatara liquid dan uap. Produk atas akan didinginkan oleh cooler sampai suhu 35 o C menuju tangki penampung iso butanol. Produk bawah akan didinginkan oleh cooler sampai suhu 35 o C menuju tangki penampung normal butanol. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Massa Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo BAB III NERACA MASSA Kapasitas Produksi = 15000 ton tahun data BPS Operasi = 330 hari tahun Basis Perhitungan = 1 jam operasi Produksi n- Butanol = 1893.9394 kg jam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Massa Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

1. Reaktor

Neraca Massa Reaktor Masuk Keluar Propylene : C 3 H 6 = 1297.3058 C 3 H 8 = 3.5447 CO 2 = 0.5443 Gas sintesa : CO = 883.4064 N 2 = 29.2035 H 2 = 127.1606 O 2 = 0.2548 C 3 H 6 sisa = 90.8114 CO sisa = 80.3097 H 2 sisa = 11.5601 C 3 H 8 = 3.5447 CO 2 = 0.5443 N 2 = 29.2035 O 2 = 0.2548 N – C 4 H 9 OH = 1931.9924 I - C 4 H 9 OH = 193.1992 2341.4201 kg 2341.4201 kg Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Massa Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

2. Flash Drum

Neraca Massa Flash Drum Masuk Keluar C 3 H 6 sisa = 90.8114 CO sisa = 80.3097 H 2 sisa = 11.5601 C 3 H 8 = 3.5447 CO 2 = 0.5443 N 2 = 29.2035 O 2 = 0.2548 N – C 4 H 9 OH = 1931.9924 I - C 4 H 9 OH = 193.1992 Gas : C 3 H 6 sisa = 90.8114 CO sisa = 80.3097 H 2 sisa = 11.5601 C 3 H 8 = 3.5447 CO 2 = 0.5443 N 2 = 29.2035 O 2 = 0.2548 N – C 4 H 9 OH = 3.3327 I - C 4 H 9 OH = 0.5503 Liquid : N – C 4 H 9 OH = 1928.6597 I - C 4 H 9 OH = 192.6490 2341.4201 kg 2341.4201 kg Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Massa Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

3. DESTILASI

Neraca Massa Destilasi Masuk Keluar N – C 4 H 9 OH = 1928.6597 I - C 4 H 9 OH = 192.6490 Produk Atas : N – C 4 H 9 OH = 38.5732 I - C 4 H 9 OH = 188.7960 Produk Bawah : N – C 4 H 9 OH = 1890.0865 I - C 4 H 9 OH = 3.8530 2121.3086 kg 2121.3086 kg Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo BAB IV NERACA PANAS

1. KOMPRESSOR PROPYLEN

NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam C 3 H 6 C 3 H 8 CO 2 Ws 2368.6913 7.1421 0.5506 1653.4612 C 3 H 6 C 3 H 8 CO 2 4016.7963 12.1176 0.9314 4029.8452 4029.8452 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

2. KOMPRESSOR CO

3. KOMPRESSOR H

2 NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam CO N 2 Ws 1099.0402 36.3146 1876.5329 CO N 2 2915.5661 96.3216 3011.8876 3011.8876 NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam H2 O2 Ws 2176.2534 0.2795 10223.4754 H2 O2 12398.4128 1.5956 12400.0084 12400.0084 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

4. HEATER PROPYLENE

5. HEATER GAS CO

Masuk Keluar Komponen kkaljam Komponen kkaljam C 3 H 6 4016.7963 C 3 H 6 74452.0341 C 3 H 8 12.1176 C 3 H 8 227.9554 CO 2 0.9314 CO 2 15.9285 Q steam 74385.3397 Q loss 3719.2670 78415.1850 78415.1850 NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam CO 2915.5661 CO 29793.6819 N 2 96.3216 N 2 982.0519 Q steam 29225.1012 Q loss 1461.2551 32236.988 32236.988 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

6. HEATER GAS H

2 NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam CO 12398.4128 CO 59089.4221 N 2 1.5956 N 2 7.6845 Q steam 49154.8402 Q loss 2457.7420 61554.8486 61554.8486 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

7. REAKTOR

NERACA PANAS Masuk Keluar komponen Kkal jam Komponen Kkal jam Propylene : C 3 H 6 C 3 H 8 CO 2 Gas CO : CO N 2 Gas H 2 : H 2 O 2 Δ H reaksi 74452.0341 227.9554 15.9285 29793.6819 982.0519 59089.4221 7.6845 1204767.4472 n - C 4 H 9 OH I - C 4 H 9 OH C 3 H 6 sisa CO sisa H 2 sisa C 3 H 8 CO 2 N 2 O 2 Q terserap 107716.0152 10792.1556 5211.6424 2708.5165 5371.7656 227.9554 15.9285 982.0519 7.6845 1236302.49 Total 1369336.2056 1369336.2056 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

8. EXPANSI VALVE

NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam C 3 H 6 CO H 2 n - C 4 H 9 OH I - C 4 H 9 OH C 3 H 8 CO 2 N 2 O 2 Q ekspansi 5211.6424 2708.5165 5371.7656 107716.0152 10792.1556 227.9554 15.9285 982.0519 7.6845 218308.7246 C 3 H 6 CO H 2 n - C 4 H 9 OH I - C 4 H 9 OH C 3 H 8 CO 2 N 2 O 2 11615.8739 5334.3243 3595.7875 297933.4339 30564.2121 452.7536 6.7817 1822.9302 16.3429 Total 351342.4402 351342.4402 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

9. COOLER I

NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam C3H6 CO H2 n - C4H9OH I - C4H9OH C3H8 CO2 N2 O2 11615.8739 5334.3243 3592.5677 297933.4339 30564.2121 452.7536 6.7817 1822.9302 16.3429 C3H6 CO H2 n - C4H9OH I - C4H9OH C3H8 CO2 N2 O2 Q terserap 333.8110 199.8349 395.7855 6890.7730 684.5720 14.3893 1.1045 72.6259 0.5594 342749.0442 Total 351342.4402 351342.4402 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

10. HEATER DESTILASI

NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam n - C4H9OH I - C4H9OH Q supply 6878.8862 682.5628 72723.4601 n - C4H9OH I - C4H9OH Q loss 69690.4229 6958.3132 3636.1730 Total 80284.9091 80284.9091 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

11. DESTILASI

NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam n - C4H9OH I - C4H9OH Q supply 69690.4229 6958.3132 67493.2480 Atas : n - C4H9OH I - C4H9OH Bawah : n - C4H9OH I - C4H9OH Q loss Qcondesation 1280.6035 6262.6763 68955.4441 1406.7381 3374.6624 62861.8596 Total 144141.9841 144141.9841 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

12. COOLER II

NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam n - C4H9OH I - C4H9OH 1280.6035 6262.6763 n - C4H9OH i - C4H9OH Qterserap 137.5777 668.9116 6736.7906 Total 7543.2799 7543.2799 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Neraca Panas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

13. COOLER III

NERACA PANAS Masuk Keluar Komponen Kkal jam Komponen Kkal jam n - C 4 H 9 OH I - C 4 H 9 OH 68955.4441 1406.7381 n - C 4 H 9 OH I - C 4 H 9 OH Qterserap 6741.3085 136.6663 63484.2074 Total 70362.1822 70362.1822 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo BAB V SPESIFIKASI PERALATAN

1. TANGKI PENYIMPAN PROPYLENE

Fungsi : menampung gas propylene Type : spherical Kapasitas : 40738.1469 cuft Tekanan : 15 atm Diameter : 29.605 ft Panjang : 59.210 ft Tebal shell : 2 15 in Tebal tutup : 2 15 in Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C brownell hal 253 Jumlah : 4 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

2. TANGKI PENYIMPAN GAS CO

Fungsi : menampung gas CO Type : hemispherical heads Kapasitas : 21461.7521 cuft Tekanan : 15 atm Diameter : 23.8347 ft Panjang : 47.6694 ft Tebal shell : 1 58 in Tebal tutup : 1 58 in Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C brownell hal 253 Jumlah : 8 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

3. TANGKI PENYIMPAN H

2 Fungsi : menampung gas H 2 Type : silinder horizontal dengan tutup dished Kapasitas : 40430.9851 cuft Tekanan : 15 atm Diameter : 29.431 ft Panjang : 58.8615 ft Tebal shell : 2 in Tebal tutup : 2 in Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C brownell hal 253 Jumlah : 8 buah

4. KOMPRESSOR PROPYLEN

Fungsi : Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor Type : rotary sliding vane Power : 10 hp Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

5. KOMPRESSOR CO

Fungsi : Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor Type : rotary sliding vane Power : 11 hp Jumlah : 1 buah

6. KOMPRESSOR H

2 Fungsi : Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor Type : rotary sliding vane Power : 19 hp Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

7. HEATER GAS PROPYLEN

Fungsi : memanaskan bahan sampai suhu 160 ° C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 70 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 12 in Passes : 1 A : 219.2059 ft² Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

8. HEATER GAS CO

Fungsi : memanaskan bahan sampai suhu 160 ° C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 47 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 12 in Passes : 1 A : 146.0661 ft² Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

9. HEATER GAS H

2 Fungsi : memanaskan bahan sampai suhu 160 ° C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 63 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 12 in Passes : 1 A : 195.2642 ft² Jumlah : 1 buah

10. EKSPANSI VALVE

Fungsi : menurunkan tekanan setelah keluar reaktor dan menuju separator Jenis : centrifugal Power : 75 hp Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

11. COOLER I

Fungsi : menurunkan bahan sampai suhu 35 ° C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 115 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 10.2 in Passes : 1 Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

12. FLASH DRUM

Fungsi : memisahkan gas dan liquid Type : silinder vertical Kapasitas : 73.0862 cuft Diameter : 3.3395 ft Tinggi : 8.3486 ft Tebal shell : 58 in Tebal tutup : 58 in Banhan kontruksi : Carbon Stell SA - 283 grade C Jumlah : 1 buah

13. POMPA

Fungsi : mengalirkan n- butanol dan i- butanol menuju destilasi Type : Centrifugal pump Bahan : Commercial steel Rate volumetric : 12.7299 gpm Total dynamic Head : 35.5724 ft lbf lbm Effisiensi motor : 82 Power : 1.5 hp Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

14. HEATER DESTILASI

Fungsi : memanaskan bahan sampai suhu 116.6801 ° C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 74 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 12 in Passes : 1 A : 231.19 ft² Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

15. DESTILASI

Fungsi : memisahkan n-butanol dan i-butanol berdasarkan titik didih Type : Sieve Tray Coloumn T operasi : 116.68 °C P operasi : 1 atm Diameter : 0.9312 ft Tebal shell : 3 16 in Tinggi tutup : 0.25 ft Tebal tutup : 0.1410 in Jumlah Tray : 17 plate Tebl tray : 12 gage Tray spacing : 24 in Feed plate : masuk pada plate ke – 3 H total tower : 11.948 m Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

16. KONDENSOR

Fungsi : mengkondensasikan bahan sampai suhu 35 ° C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 34 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 10.2 in Passes : 1 A : 105.3841 ft² Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

17. AKUMULATOR

Fungsi : Menampung sementara kondensat dari kondensor Type : silinder horizontal dengan tutup dished Volume : 2.0673 cuft Tekanan : 1 atm Diameter : 1 ft Panjang : 3 ft Tebal shell : 316 in Tebal tutup : 316 in Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C Jumlah : 1 buah

18. POMPA

Fungsi : mengalirkan bahan menuju destilasi Type : Centrifugal pump Bahan : Commercial steel Rate volumetric : 1.2414 gpm Total dynamic Head :94.0903 ft lbf lbm Effisiensi motor : 80 Power : 1 hp Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

19. REBOILER

Fungsi : menguapkan bahan sampai suhu 117.481 ° C Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 68 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 12 in Passes : 1 A : 213.8476 ft² Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

20. POMPA

Fungsi : mengalirkan bahan menuju tangki penampung n-butanol Type : Centrifugal pump Bahan : Commercial steel Rate volumetric : 10.2877 gpm Total dynamic Head : 62.3828 ft lbf lbm Effisiensi motor : 81 Power : 1.6 hp Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

21. COOLER

Fungsi : menurunkan bahan sampai suhu 35 ° C ,menuju tangki n-butanol Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 32 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 10.2 in Passes : 1 A : 98.5261 ft² Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

22. COOLER

Fungsi : menurunkan bahan sampai suhu 35 ° C menuju tangki i-butanol Type : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger fixed tube Tube : Number and length : 39 16’0” OD : ¾ in BWG : 16 Pitch : 1 in² Passes : 2 Shell : ID : 10.2 in Passes : 1 A : 121.0053 ft² Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Spesifikasi Peralatan Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

23. TANGKI PENAMPUNG I-BUTANOL

Fungsi : menampung produk i-butanol Type : silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished Kapasitas : 1434 cuft Diameter : 9.6806 ft Panjang : 19.3612 ft Tebal shell :316 in Tebal tutup : ¼ in Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C brownell hal 253 Jumlah : 1 buah

24. TANGKI PENAMPUNG N-BUTANOL

Fungsi : menampung produk n-butanol Type : silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished Kapasitas : 3981.7826 cuft Diameter : 13.6016 ft Panjang : 27.2033 ft Tebal shell : ¼ in Tebal tutup : ¼ in Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C brownell hal 253 Jumlah : 3 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Perancangan Alat Utama Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAMA R-210

1. REAKTOR

Nama alat : Reaktor Fungsi : untuk mereaksikan propylene dan gas sintesa Type : multitube Shell : Diameter : 2 ft Tinggi : 4 ft Tebal shell : 1 38 in Tebal tutup atas : 1 in Tebal tutup bawah : 1 in Bahan kontruksi : Carbon Stell SA-283 grade C Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Perancangan Alat Utama Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo Tube sheet : Digunakan tube dengan diameter 2 in sch 40 IPS OD : 2.3800 in ID : 1.9390 in Panjang tube : 39.3209 ft Pitch : 1 ¼ triangular Jumlah tube : 150 Distributor : Diameter lubang : 1.9390 in Jarak antar lubang : 1 ¼ in Jumlah lubang : 150 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA VII.I. Instrumentasi Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat – alat instrumentasi sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan alat –alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses produksi dari peralatan – peralatan pada awal sampai akhir produksi, dimana dengan alat insrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap – tiap unit dapat dicatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki serta mampu memberikan tanda – tanda apabila terjadinya penyimpangan selama proses produksi berlangsung. Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat instrumentasi maka : 1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi – kondisi yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum. 2. Proses produksi berjalan sesuai dengan effisiensi yang telah ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama. 3. Membantu mempermudah pengoperasian alat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo 4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera. Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian : 1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur, tekanan, dan radiasi. 2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada kecepatan aliran fluida, ketinggian liquida, dan ketebalan. 3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti densitas, kandungan air. Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat Instrumentasi adalah : - Lavel, Range, dan fungsi dari alat instrumentasi. - Ketelitian hasil pengukuran. - Konstruksi material. - Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung. - Mudah diperoleh dipasaran. - Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau otomatis. Pada dasarnya alat – alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor – faktor ekonomis dan investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini, maka pada perancangan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut. Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah : - Melakukan pengukuran. - Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai. - Melakukan perhitungan. - Melakukan koreksi. Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Sensing Primary element

Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary element merubah energi yang dirasakan dari medium yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca yaitu dengan tekanan fluida. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

2. Receiving Element Element Pengontrol

Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan – perubahan yang terjadi.

3. Transmitting Element.

Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element ke receiving element. Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain yaitu : Error Element Detector, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan signal error. Amplifier akan digunakan sebagai penguat signal yang dihasilkan oleh error detector jika signal yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Signal Error yang dihasilkan harus diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk mengoreksi harga variabel manipulasi. Instrumentasi pada perencanaan pabrik ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo 1. Flow Control FC Mengontrol aliran setelah keluar pompa. 2. Flow Ratio Control FRC Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa. 3. Level Control LC Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki dapat juga digunakan sebagai WC Weight Control. 4. Level Indicator LI Mengindikasikan informatif ketinggian bahan didalam tangki. 5. Pressure Control PC Mengontrol tekanan pada aliran alat. 6. Pressure Indicator PI Mengindikasikan informatif tekanan pada aliran alat. 7. Temperatur Control TC Mengontrol suhu pada aliran alat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo Tabel Instrumentasi Pada Pabrik N0. Nama Alat Instrumentasi 1. Tangki penampung PI 2. Pompa FC 3. Reaktor TC ; PI 4. Heat exchanger TC 5. Kolom distilasi LC ; PC 6. Compressor PC ; TC VII.2 Keselamatan Kerja Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena : - Dapat mencegah terjadinya kerusakan – kerusakan yang besar yang disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh peralatan itu sendiri. - Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah maupun tipe proses yang dikerjakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo Secara umum bahaya – bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu : 1. Bahaya kebakaran. 2. Bahaya kecelakaan secara kimia. 3. Bahaya terhadap zat – zat kimia. Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya dan pada pabrik ini pada khususnya. VII.2.1 Bahaya Kebakaran A. Penyebab Kebakaran. 1. Adanya nyala terbuka open flame yang datang dari unit utilitas, workshop, dan lain – lain. 2. Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena konsleting aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar serta instrumen lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

B. Pencegahan.

1. Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi proses yang dikerjakan. 2. Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan tertutup. 3. Memasang kabel atau kawat listrik ditempat – tempat yang terlindung, jauh dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran. 4. Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran.

C. Alat Pencegah Kebakaran.

1. Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis. 2. Pemakaian portable fire – extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini dapat dilihat pada tabel. 3. Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida. 4. Karena bahan baku ada yang beracun, maka perlu digunakan kantong – kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah – daerah strategis pada pabrik ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo VII.2.2 Bahaya Kecelakaan Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahannya dapat digunakan sebagai berikut :

A. Vessel.

Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan kerusakan fatal, cara pencegahannya : 1. Menyeleksi dengan hati – hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasanya dipakai untuk tangki penyimpan, perpipaan, dan peralatan lainnya dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai dengan standar ASME America Society Mechanical Engineering. 2. Memperhatikan teknik pengelasan. 3. Memakai level gauge yang otomatis. 4. Penyediaan manhole dan handhole bila memungkinkan yang memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk digunakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

B. Heat Exchanger

Kerusakan yang terjadi pada ummumnya disebabkan karena kebocoran – kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara : 1. Pada inlet dan outlet dipaasang block valve untuk mencegah terjadinya thermal expansion. 2. Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan. 3. Pengecekan dan pngujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri – sendiri. 4. Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut. Disamping itu juga rate aliran harus benar – benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan fase didalam pipa.

C. Peralatan yang bergerak.

Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati – hati, maka akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan dengan : 1. Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa. 2. Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan ruang gerak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

D. Perpipaan.

Selain ditinnjau dari segi ekonomisnya, perpipaan juga harus ditinjau dari segi keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti tebentur, tersandung dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal – hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran – kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara : 1. Pemasangan pipa untuk ukuran yang tidak besar hendaknya pada elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadi kebocoran. 2. Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai konstruksi dari steel. 3. Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan terhadap kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing atau pondasi yang bergerak. 4. Pemberian warna pada masing – masing pipa yang bersangkutan akan dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

E. Listrik

Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya dapat dilakukan : 1. Alat – alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti dengan cat warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna. 2. Pemasangan alat remote shut down dari alat – alat operasi disamping starter. 3. Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator tidak mengalami kesulitan dalam bekerja. 4. Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses. 5. Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi. 6. Meletakkan jalur – jalur kabel listrik pada posisi aman. 7. Merawat peralatan listrik, kabel, starter, trafo, dan lain sebagainya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

F. Isolasi.

Isolasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap pada karyawan dari kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena itu dilakukan : 1. Pemakian isolasi pada alat – alat yang menimbulkan panas seperti reaktor, exchanger, kolom distilasi dan lain – lain. Sehingga tidak mengganggu kosentrasi pekerjaan. 2. Pemasangan pada kabel instrumen, kawat listrik dan perpipaan yang berada pada daerah yang panas, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebakaran.

G. Bangunan pabrik.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan pabrik adalah : 1. Bangunan – bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu mercu suar. 2. Sedikitnya harus ada dua jalan keluar dari dalam bangunan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Instrumentasi dan Keselamatan Kerja Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo VII.2.3 Bahaya Karena Bahan Kimia Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia seperti bahan – bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak berwarna yang sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya. Cara lainnya adalah memberikan tanda – tanda atau gambar – gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat – alat yang berbahaya, sehingga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal – hal tersebut diatas, usaha – usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal – hal seperti : 1. Di dalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang merokok. 2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu yang alasnya berpaku. 3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang memasuki daerah proses diharuskan mengenakan topi pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan barang – barang dari atas. 4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya, maka harus disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah, dan sarung tangan yang harus dikenakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Utilitas Pra Rencana Pabrik n - Butanol dari Propyhlene dan Gas Sintesa dengan Proses Oxo

BAB VIII UTILITAS

Dalam sebuah pabrik, utilitas meupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik terdiri atas : 1. Unit pengolahan air Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air proses, air sanitasi, dan air pengisi boiler. 2. Unit pembangkitan “steam” Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan “steam” pada proses evaporasi, pemanasan, dan “supplay” pembangkitan tenaga listrik. 3. Unit pembangkitan tenaga listrik Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat – alat bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya. 4. Unit bahan bakar Unit ini berfungsi sebagai penyedia bahan bakar bagi alat – alat, generator, boiler, dan sebagainya. 5. Unit pengolahan limbah Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah cair, maupun gas dari proses pabrik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber