Prosedur Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 Karat (Mulia) Secara Angsuran Pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur

PROSEDUR PEMBIAYAAN EMAS LOGAM MULIA

  

24 KARAT (MULIA) SECARA ANGSURAN PADA PT

PEGADAIAN (Persero) CABANG SYARIAH

SITUSAEUR

  LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Dalam Menempuh Jenjang Strata I Program Studi Akuntansi

  Oleh: Rindi Lestari

  21110003

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

  DAFTAR ISI

  Halaman LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR ISI .............................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ...............................................................

  1 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ........................................................

  5 1.3 Kegunaan Kerja Praktek ................................................................

  6 1.4 Metode Kerja Praktek ................................................................

  7 1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ............................................................

  8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero)................................

  10 2.1.1 Dasar Hukum Pegadaian Syariah ................................

  13 2.1.2 Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero) ................................

  14

  2.2 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur................................................................

  16

  2.4 Aspek Kegiatan PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur ...............................................................................................

  23 BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................................

  25 3.1.1 Pengertian Prosedur ................................................................

  25 3.1.2 Manfaat Prosedur ................................................................

  26 3.1.3 Pengertian Pembiayaan ................................................................

  27 3.1.4 Pembiayaan Murabahah ................................................................

  29 3.1.5 Pengertian Emas Logam Mulia ....................................................

  31 3.1.6 Pengertian Angsuran ................................................................

  32 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek .........................................................

  32 3.2.1 Fatwa Dewan Syariah Nasional ....................................................

  33 3.2.2 Operasionalisasi Pegadaian Syariah ................................

  34 3.2.3 Bentuk Kontrak Pembiayaan MULIA ................................

  35 3.2.4 Jangka Waktu dalam Pembiayaan MULIA ................................

  38 3.2.5 Jaminan Dalam Pembiayaan MULIA ................................

  38 3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ................................

  39

  3.3.1 Prosedur Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 Karat (MULIA) Secara Angsuran ................................

  39

  3.3.2 Perhitungan Denda Keterlambatan yang dikenakan

  3.3.3 Keuntungan Pembelian Emas Logam Mulia 24

  46 Disepakati .....................................................................................

  BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

  47 4.1 Kesimpulan ..........................................................................................

  48 4.2 Saran ................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  50 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................

  51 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................

  52

DAFTAR PUSTAKA

  Abdul Ghofur Anshari, Gadai syariah di Indonesia, 2008, konsep, Implementasi dan Institusionalisasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

  Ardiyose. 2008. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.

  

Anonymous. Pengertian dan Klasifikasi Logam Campur Emas.

  <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24158/3/Chapter%20II.pdf>. Fatwa Dewan Syariah nasional (DSN) No. 04 / DSN-MUI/IV/2000. Tentang

  Murabahah Fatwa Dewan Syariah Nasional no 25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang RAHN Fatwa DSN no 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas Ismail, 2011, Perbankan Syariah, Jakarta: Prenada Group Kasmir, 2008, Dasar-dasar Perbankan, Edisi Keempat, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

  Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah

  No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah

  

Ratnakrishanan SS. 2011. Peranan Emas dalam Logam Campur Emas Kedokteran

Gigi. <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24158/6/Cover.pdf>.

Syafi ess

  Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin. 2010, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DATA PRIBADI Nama Lengkap : Rindi Lestari Tempat tanggal lahir : Bandung, 17 Maret 1993 Alamat : Jln. Babakan Ciparay Gg Pa Ucu No 226 Bandung Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam DATA PENDIDIKAN SD : Tahun 1998-2004 SDN Tanjung III SMP : Tahun 2004-2007 SMPN 41 Bandung SMA : Tahun 2007-2010 SMK Pasundan 1 Bandung

  Perguruan Tinggi : Tahun 2010 sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

  Bismillahirrohmaannirrohim

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat

dan rahmat-Nya yang selalu terlimpah kepada penulis, serta atas segala karunia

dan petunjuk-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja

praktek ini.

  Laporan kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan program studi Strata I Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia

tahun 2013/2014. Adapun judul laporan kerja praktek yang penulis pilih adalah

“Prosedur Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 Karat (MULIA) Secara

Angsuran Pada PT Pegadaian Cabang Syariah Situsaeur ”.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih

jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan penelitian, pengumpulan

dan pengolahan data yang tersedia. Namun penulis telah berusaha semaksimal

mungkin, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan sangat diterima

dengan senang hati.

  Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

  

dukungan baik secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih

sayang yang dapat memberikan semangat kepada penulis. Rasa terima kasih

penulis juga sampaikan kepada:

  1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

  2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini.,SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  3. Dr. Surtikanti,.S.E.,M.Si.,Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi sekaligus sebagai Dosen Wali.

  4. Wati Aris Astuti.,S.E.,M.Si Selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan pembimbing yang telah membantu dan memberi informasi dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.

  5. Lilis Puspitawati.,SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Koordinator Kuliah Kerja Praktek Universitas Komputer Indonesia.

  6. Bapak H. Hendratmo.,S.E selaku pembimbing perusahaan dan seluruh staf PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur yang telah memberikan pengarahan, bimbingan selama penulis melakukan penelitian.

  7. Teman-teman seperjuangan di Ak-1 semoga selalu kompak dan Wa semangat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek

1.1 Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

  primer, sekunder maupun tersier tidak semuanya dapat terpenuhi, karena tidak memilki dana yang cukup, sehingga tidak jarang karena tidak ada barang yang dijual, ia terpaksa mencari pinjaman kepada orang lain.

  Dengan berkembangnya perekonomian masyarakat yang semakin meningkat, maka seorang dapat mencari uang pinjaman melalui jasa pembiayaan baik melalui lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank, diantaranya adalah Pegadaian.

  PT. Pegadaian (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pemberian jasa kredit dengan menggunakan barang sebagai barang jaminan. Tugas pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.

  Perkembangan PT Pegadaian (Persero) yang semakin cepat dari tahun ke tahun membuat pegadaian mengeluarkan produk berbasis syarah yang disebut dengan pegadaian syariah. Diharapkan dengan hadirnya Pegadaian Syariah yang berbasis pada syariah. Pada dasarnya produk-produk berbasis syariah mempunyai karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk apapun karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa atau bagi hasil.

  Salah satu produk yang dikeluarkan oleh pegadaian yaitu produk MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) merupakan salah satu produk investasi syariah yang dikeluarkan oleh pegadaian syariah yaitu berupa penjualan emas logam mulia 24 karat yang aman, terjamin dan mudah mengingat pegadaian kini menawarkan sistem tunai maupun angsuran.

  PT Pegadaian menggunakan akad murabahah sebagai salah satu produk pembiayaannya, hal ini dikarenakan sistem dan teknik perhitungan yang lebih mudah dimengerti baik oleh para nasabah maupun pihak pegadaian sehingga mengedepankan aspek kejelasan dan juga peluang bisnis yang kini mulai diminati masyarakat luas. Murabahah murni menggunakan rukun dan syarat jual beli dimana dalam transaksi jual beli tersebut harus ada penjual, pembeli, obyek yang diperjual belikan, ijab dan qobul serta akad yang menyertai perjanjian jual beli tersebut.

  Logam Mulia merupakan emas batangan murni 24 karat yang tidak akan lapuk termakan usia dan waktu sehingga akan tetap memiliki nilai estetis yang tinggi selain itu juga, merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan

  Melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) membuat harga emas kembali menguat. Padahal sebelumnya, harga logam mulia ini anjlok ke posisi terendahnya dalam tiga bulan terakhir.

  Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (17/12/2011), harga emas menguat 1,7 persen ke USD1.600,49 per ounce, dan akhirnya berada di posisi USD1.596,4.

  Sementara harga emas AS naik 1,31 persen ke USD1.597,9 per ounce. Setelah sebelumnya ada di posisi USD1.598,1.

  Beberapa orang mengambil kesempatan untuk membeli emas logam mulia, pasalnya harga emas ini sudah cukup murah. Walau demikian, secara year to date, harga emas masih mengalami kenaikan karena daya tariknya sebagai safe haven selama ketidakpastian politik melanda AS. (kompas.com)

  Program MULIA tersebut merupakan fasilitas kepemilikan emas batangan pada berbagai kalangan masyarakat melalui penjualan emas fisik oleh pegadaian.

  Program emas MULIA yang disediakan oleh pegadaian berupa emas batangan murni bersertifikat resmi yang dikeluarkan oleh PT. ANTAM Tbk. Oleh karena itu, logam mulia yang masyarakat beli dari pegadaian nantinya akan sangat mudah dijual kembali dan banyak diminati pembeli karena 99,99% akurasi kadar kemurniannya.

  Pembiayaan emas logam mulia secara angsuran yang ditawarkan oleh pegadaian mungkin bisa menjadi solusi dan kesempatan bagi nasabah dengan dana terbatas untuk memiliki emas logam mulia 24 karat bersertifikat resmi. Bagi produksi dari Antam mulai dari berat 1 gr, 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, 250 gr sampai dengan 1kg. (Malakah Pegadaian) Untuk melakukan pembiayaan logam mulia pada pegadaian, nasabah haruslah memenuhi semua prosedur yang berlaku pada pegadaian. Pertama, nasabah menentukan berat dan jangka waktu lama angsuran. Kedua, mengisi formulir aplikasi pembiayaan emas logam mulia. Ketiga, menyiapkan persyaratan seperti foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas lainnya yang masih berlaku. Keempat, menyerahkan Uang Muka (Down Payment) sekitar 20% sampai dengan 30% selanjutnya menandatangani akad perjanjian murabahah logam mulia. Untuk sementara waktu emas logam mulia yang telah di beli secara angsuran akan disimpan oleh pihak pegadaian sampai cicilannya lunas, apabila cicilannya telah lunas maka nasabah akan menerima emas logam mulia beserta sertifikatnya.(www.pegadaian.co.id)

  Beberapa prosedur yang telah di tetapkan oleh pegadaian, sebenarnya prosesnya cukup mudah dengan layanan profesional dan bisa menjadi alternatif investasi aman untuk menjaga portofolio asset.

  Banyaknya minat nasabah yang ingin memiliki emas logam mulia disaat harganya yang selalu meningkat didorong dengan ketidak tahuan masyarakat mengenai prosedur pembiayaan Emas Logam Mulia 24 karat (MULIA) secara angsuran yang berlaku pada PT Pegadaian. Khususnya bagi nasabah baru yang ingin melakukan pembiayaan emas logam mulia, mereka tidak mengetahui syarat- untuk pembiayaan emas logam mulia. Oleh karena itu, nasabah harus terpaksa pulang dulu kerumah untuk menyiapkan uang muka (down payment) terlebih dahulu sebagai syarat untuk memenuhi prosedur pembiayaan emas logam mulia secara angsuran sehingga tidak efektif.

  Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembiayaan emas logam mulia secara angsuran, sehingga penulis mengambil judul “ Prosedur Pem biayaan Emas Logam Mulia 24 Karat (MULIA) Secara Angsuran Pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur”.

  1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Maksud dari kerja praktek yang dilaksanakan dalam rangka penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui prosedur pembiayaan emas logam mulia 24 karat (MULIA) secara angsuran pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.

  Adapun tujuan kerja praktek yang penulis laksanakan adalah :

  1. Untuk mengetahui Prosedur yang harus di penuhi dalam pembiayaan emas logam mulia 24 karat (MULIA) secara angsuran pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.

  2. Untuk mengetahui perhitungan Denda Keterlambatan yang dikenakan apabila nasabah telat membayar sesuai dengan akad yang lelah disepakati pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.

  3. Untuk mengetahui Keuntungan Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 karat (MULIA) pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.

  1.3 Kegunaan Kerja Praktek Penelitian ini penulis lakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

  Kerja Praktek pada program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

  Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Penulis

  a. Menambah pengetahuan dan pegalaman bagi penulis agar bisa mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan dunia kerja.

  b. Mengetahui tentang manfaat pentingnya investasi melalui pembiayaan Logam Mulia secara angsuran pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.

  2. Bagi Perusahaan Diharapkan laporan kerja praktek ini dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan agar produk MULIA dapat terus diminati oleh para masyarakat pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.

  3. Bagi Pihak lain Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi

  1.4 Metode Kerja Praktek Dalam penyusunan laporan ini, penulis berusaha memperoleh data sesuai dengan hal-hal yang akan dibahas, untuk itu metode penulisan yang digunakan adalah block release, yaitu metode yang menyelenggarakan kerja praktek dalam suatu periode tertentu. Adapun kerja praktek ini dilaksanakan dari tanggal 16 Juli 2013 sampai 28 Agustus 2013. Teknik yang digunakan dalam melaksanakan kerja praktek ini penulis menggunakan metode:

  1. Field Research (Penelitian secara langsung)

  a. Observasi Langsung Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pencarian dan pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.

  b. Interview Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tatap muka dan tanya jawab secara langsung kepada pembimbing dan staf pegawai PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.

  2. Library Research (Studi Pustaka) Yaitu pengumpulan data-data atau sumber – sumber yang berhubungan dengan pokok pembahasan, membaca dan mempelajari buku - buku untuk memperoleh data – data yang berkaitan dengan objek yang ditinjau.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

  Penulis melaksanakan kerja praktek ini pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur yang beralamat Jl. Kopo No. 95 Bandung. Adapun kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2013 sampai 28 Agustus 2013, kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat pukul 07.30 WIB – 15.00 WIB dan hari Sabtu dari pukul 07.30 WIB – 12.00 WIB. abel 1.1 T Schedule Pelaksanaan Kerja Praktek Bulan No Uraian Kegiatan 1 2 Juli Ags Sep Okt Nov Des 3 4 1 2 3

4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I Tahap Pendahuluan

  1. Pembuatan Surat Ijin Kerja Praktek

  2. Permohonan ijin kerja praktek c. Realisasi ijin kerja praktek d. Surat penerimaan dari instansi e. Penentuan kerja praktek

  

II Tahap Pelaksanaan

  1. Perkenalan Perusahaan

  2. Aktivitas kerja praktek Tahap Pelaporan

  III

  1. Konsultasi dengan dosen kerja praktek

  2. Pengajuan judul

  3. Pengumpulan data

  4. Bimbingan dengan dosen kerja praktek

  5. Bimbingan dengan pembimbing perusahaan

  6. Pembuatan laporan kerja praktek

  7. Final pembuatan laporan kerja praktek

  8. Pengumpulan laporan kerja praktek

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  2.1 Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) Syariah Pegadaian dikenal mulai dari Eropa, yaitu negara Italia, Inggris, dan Belanda, yaitu sekitar abad 19-an, oleh sebuah bank yang bernama Van Lening.

  Bank tersebut memberi jasa pinjaman dana dengan syarat penyerahan barang bergerak, sehingga bank ini pada hakikatnya telah memberikan jasa pegadaian.

  Pada awal 20-an, pemerintah Hindia Belanda berusaha mengambil alih usaha pegadaian dan memonopolinya dengan cara mengeluarkan Staatsblad No.131 tahun 1901. Peraturan tersebut diikuti dengan pendirian rumah gadai resmi milik pemerintah dan statusnya diubah menjadi Dinas Pegadaian sejak berlakunya Staatsblad No.226 tahun 1960.

  Selanjutnya, pegadaian milik pemerintah tetap diberi fasilitas monopoli atas kegiatan pegadaian di Indonesia. Dinas pegadaian mengalami beberapa kali bentuk badan hukum sehingga akhirnnya pada tahun 1990 menjadi perusahaan umum. Sewaktu pada tahunf1960 Dinas Pegadaian berubah menjadi Perusaan Negara (PN) Pegadaian, pada tahun 1969 Perusahaan Negara Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Negara Jawatan (Perjan) Pegadaian, dan pada tahun 1990 menjadi Perusahaan Umum (Perum). Pegadaian melalui peraturan pemerintah No.10 tahun 1990 tanggal 10 April 1990. Pada waktu pegadaian masih berbentuk

  Pada saat ini pegadaian syariah belum terbentuk sebagai sebuah lembaga. Ide pembentukan pegadaian syariah selain karena tuntutan idealism, juga dikarenakan keberhasilan terlembaganya bank dan asuransi syariah. Setelah terbentuknya Bank, BMT, BPR, dan asuransi syariah maka pegadaian syariah mendapat perhatian oleh beberapa praktisi dan akademisi untuk dibentuk dibawah suatu lembaga sendiri. Keberadaan pegadaian syariah atau gadai syariah (rahn) lebih dikenal sebagai produk yang ditawarkan oleh bank syariah, dimana bank menawarkan kepada masyarakat bentuk penjaminan barang guna mendapatkan pembiayaan.

  Namun trend dari perkembangna rahn sebagai produk perbankan syariah belum begitu baik, hal ini disebabkan oleh keberadaan komponen-komponen pendukung produk rahn yang terbatas, seperti sumberdaya penafsir, alat untuk menafsir, dan gudang penyimpanan barang jaminan. Oleh karena itu, tidak semua bank mampu memfasilitasi keberadaan rahn ini, tetapi jika keberadaan rahn sangat dibutuhkan dalam sistem pembiayaan bank, maka bank tersebut memiliki ketentuan sendiri mengenai rahn, misalnya dalam hal barang jaminan ukurannya dibatasi karena alasan kapasitas gudang penyimpanan barang jaminan terbatas.

  Alasan lain mengapa perkembangan pegadaian syariah kurang baik, sebab masyarakat belum begitu mengenal produk rahn dengan baik di bank syariah dibanding produk lain, misalnya mudharabah, musyarakah, murabahah, salam dan lain sebagainya. Apalagi rahn dalam bentuk lembaga sendiri yang

  Terbitnya PP/10 tanggal 1 April 1990 dapat dikatakan menjadi tonggak awal kebangkitan Pegadaian, satu hal yang perlu dicermati bahwa PP10 menegaskan misi yang harus diemban oleh Pegadaian untuk mencegah praktik riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP103/2000 yang dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha Perum Pegadaian sampai sekarang.[4] Banyak pihak berpendapat bahwa operasionalisasi Pegadaian pra Fatwa MUI tanggal 16 Desember 2003 tentang Bunga Bank, telah sesuai dengan konsep syariah meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat beberapa aspek yang menepis anggapan itu. Berkat Rahmat Allah SWT dan setelah melalui kajian panjang, akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian unit Layanan Gadai Syariah sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus yang menangani kegiatan usaha syariah.

  Konsep operasi Pegadaian syariah mengacu pada sistem administrasi modern yaitu azas rasionalitas, efisiensi dan efektifitas yang diselaraskan dengan nilai Islam. Fungsi operasi Pegadaian Syariah itu sendiri dijalankan oleh kantor- kantor Cabang Pegadaian Syariah / Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) sebagai satu unit organisasi di bawah binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian. ULGS ini merupakan unit bisnis mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya dari usaha gadai konvensional. Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah ( ULGS) Cabang Dewi Sartika di bulan Januari tahun 2003. Menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makasar, Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang sama hingga September

  Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Namun demikian, perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.

  2.1.1 Dasar Hukum Pegadaian Syariah

  1. Al-Qur’an “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’alah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tangguhan yang di pegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaknya ia bertakwa kepada Allah SWT”. (Q.S Al-Baqarah : 238).

  2. Al-Hadis Hadis Rasul Saw yang diriwayatkan oleh Muslim dari Aisrah ra

  “Dari Aisyah berkata: Rasulullah Saw membeli makanan dari seseorang Yahudi dan menggadaikannya dengan besi”.

  “Dari Anas ra bahwasanya ia berjalan menuju Nabi Saw dengan roti dari gandum dan sungguh Rasulullah Saw telah menangguhkan baju

  3 . Ijtihad Ulama

  Perjanjian gadai yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis itu dalam pengembangan selanjutnya dilakukan oleh para fuquha dengan jalan ijtihad, dengan kesepakatan para ulama bahwa gadai diperbolehkan dan para ulama tidak pernah mempertentangkan kebolehannya demikian juga dengan landasan hukumnya. Namun demikian perlu dilakukan pengkajian ulang yang lebih mendalam bagimana seharusnya penggadaian menurut landasan hukumnya.

  Asy-Syafii mengatakan Allah tidak menjadikan hukum kecuali dengan barang berketeria jelas dalam serah terima. Jika criteria tidak berbeda (dengan aslinya), maka wajib tidak ada keputusan. Mazhab Maliki berpendapat, gadai wajib dengan akad (setelah akad) orang menggadaikan (rahn) dipaksakan untuk menyerahkan jaminan untuk dipegang oleh yang memegang gadaian (murtahin). Jika jaminan sudah berada ditangan pemegang gadaian (murtahin) orang yang menggadaikan (rahin) mempunyai hak memanfaatkan. Namun berbeda dengan pendapat Imam Syafii yang mengatakan, hak memanfatkan berlaku selama tidak merugikan/membahayakan pemegang gadaian.

  2.1.2 Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero) Dalam pengoperasianya PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur memiliki Visi dan Misi, diantaranya sebagai berikut :

  1. Visi Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi ‘champion’ dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai syariah dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah

  2. Misi Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia . Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya. Perjalanan Misi Perusahaan PT Pegadaian (Persero)

  Misi Pegadaian sebagai suatu lembaga yang ikut meningkatkan perekonomian dengan cara memberikan uang pinjaman berdasarkan hukum gadai kepada masyarakat kecil, agar terhindar dari praktek pinjaman uang dengan bunga yang tidak wajar ditegaskan dalam keputusan Menteri Keuangan No. Kep-39/MK/6/1/1971 tanggal 20 Januari 1970 dengan tugas pokok sebagai berikut: a. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai kepada para petani, nelayan, pedagang b. Ikut serta mencegah adanya pemberian pinjaman yang tidak wajar, ijon, pegadaian gelap, dan praktek riba lainnya.

  c. Disamping menyalurkan kredit, maupun usaha-usaha lainnya yang bermanfaat terutama bagi pemerintah dan mayarakat.

  d. Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah dan . bermanfaat dan bila perlu memperluas daerah operasinya

2.2 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur

  Organisasi adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan organisasi adalah wadah atau wahana kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usaha untuk mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas, wewenang, tanggung jawab, hubungan dan tata kerjanya.

  Struktur organisasi dan tata kerja PT Pegadaian (Persero) ditetapkan dalam suatu Keputusan Direksi untuk memperjelas tata hubungan antara satu bagian dengan bagian lain, hubungan atasan dan bawahan serta sesama bawahan. Keputusan tersebut dituangkan dalam Peraturan Direksi PT Pegadaian No. SM.2/1/29 Tanggal 27 Oktober 1990 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Pegadaian (Persero).

  Dalam keputusan tersebut di atur mulai struktur paling atas yaitu Menteri Keuangan sampai bagian terkecil yaitu cabang – cabang di seluruh Indonesia.

  Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur dapat

  Manajer Cabang Pengelola

  Unit

  Pengelola Petugas

  Petugas Petugas

  GALERI 24

  Kasir Penaksir Gudang

  Keamanan Pesuruh (Security) (Office Boy)

  Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur

  Struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur dapat dilahat pada gambar diatas, ini menunjukan bahwa struktur organisasi pada perusahaan Pegadaian adalah struktur garis. Berdasarkan bentuk bagan organisasi dapat diketahui bahwa garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara pihak atasan dan bawahan, sehingga terlihat masing-masing tingkatan dihubungkan dengan garis wewenang.

  Setiap bagian bertanggung jawab pada bagian yang lebih tinggi melalui staf-staf yang lain. Karena perusahaan Pegadaian ini sangat menjungjung tinggi asas kekeluargaan, sehingga para staf kepada atasan maupun atasan kepada bawahan saling menghargai dan saling menghotmati satu dengan yang lainnya

2.3 Deskripsi Jabatan

  Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana melakukannya, dan dalam kondisi seperti apa jabatan tersebut dilaksanakan

  Dari gambar struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur diatas maka, penulis akan menjelaskan Deskripsi Jabatan yang sesuai dengan jabatan, wewenang dan tanggung jawab. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Manajer Cabang

  Manajer Cabang mempunyai fungsi mengelolah operasional cabang yaitu, menyalurkan uang pinjaman secara hukum gadai yang didasarkan pada penerapan prinsip Syariah. Tugas:

  1. Menyusun program kerja operasional cabang agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan

  2. Mengkoordinasikan kegiatan penaksiran barang jaminan (marhun) berdasarkan peraturan yang berlaku.

  3. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan

  4. Mengkordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi proses lelang barang jaminan (marhun).

  5. Mengkordinasikan pelaksanaan tugas pekerja bawahan dan membimbing bawahan dalam rangka pembinaan.

  2. Pengelola Unit Pengelola unit mempunyai fungsi mengelolah operasional unit yaitu, menyalurkan uang pinjaman secara hukum gadai yang didasarkan pada penerapan prinsip Syariah. Tugas:

  1. Menyusun program kerja operasional unit agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan

  2. Mengkoordinasikan kegiatan penaksiran barang jaminan (marhun) berdasarkan peraturan yang berlaku.

  3. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan barang jaminan (marhun).

  3. Penaksir Menaksir barang jaminan (marhun) untuk menentukan mutu dan nilai barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan penetapan uang pinjaman yang wajar serta citra baik perusahaan. Tugas: 1. Memberikan pelayanan kepada rahin dengan cepat, mudah dan aman.

  2. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan (marhun) untuk menetukan mutu dan nilai barang, menetapakan dan menentukan uang kredit gadai.

  3. Merencanakan dan menyimpan barang jaminan yang akan disimpan guna keamanan.

  3. Petugas Gudang Melaksanakan pemeriksaan, penyimpanan dan pengeluaran barang selain barang kantong sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan. Tugas: 1. Menerina barang jaminan selain barang kantong dari Administrasi.

  2. Melakukan pengelompokan barang jaminan sesuai dengan rublik dan bulan kreditnya serta menyusun seuai dengan urutan nomor SBK, dan mengatur penyimpanannya.

  3. Merawat barang jaminan dari gudang penyimpanan untuk keperluan penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain.

  4. Melakukan pencatatan dan pengadministrasian mutasi (penambahan/pengurangan) barang jaminan yang menjadi tanggungjawabnya.

  4. Pengelola Galeri 24 Melaksanakan pelayanan terhadap penjualan dan pembelian kembali (buy

  Tugas:

  1. Melaksanan Pelayana terhadap nasabah yang ingin membeli Logam Mulia baik secara tunai atau Kredit.

  2. Melaksanakan pembelian kembali (buy back ) Logam Mulia.

  3. Membuat persedian stock Mulia

  4. Membuat laporan pencatatan saldo penjualan dan buku gudang

  5. Kasir Melakukan tugas penerimaan dan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan operasional kantor cabang.

  Tugas:

  1. Menerima modal kerja harian dari atasan sesuai ketentuan yang berlaku.

  2. Menyiapkan uang kecil untuk kelancaran pelaksanaan tugas

  3. Mencatat penerimaan dari transfer

  4. Mencatat penerimaan dari penjualan lelang

  5. Mencatat penerimaan lain-lain

  6. Melaksanakan pembayaran untuk pinjaman kredit

  7. Mencatat pembayaran pengeluaran lain-lain

  8. Mencatat pembayaran uang kelebihan

  9. Mencatat pembayaran pinjaman pegawai

  10. Melayani nasabah yang akan melakukan pelunasan, peminjaman,

  6. Keamanan (Security) Keamanan mempunyai fungsi yaitu melaksanakan dan mengendalikan ketertiban dan keamanan di Kantor Cabang.

  Tugas :

  1. Melaksanakan keretiban dan keamanan di lingkungan Kantor Unit Cabang.

  2. Memberikan informasi kepda nasabah sesuai dengan kebutuhan.

  3. Mengatur dan mengawasi ke luar masuknya kendaraan dinas/ non dinas dari dan ke dalam lingkungan Kantor Unit Cabang.

  4. Mengantar Pengelola Unit Cabang atau pegawai untuk keperluan dinas terutama mengambil atau menyetorkan uang ke bank.

  7. Pesuruh (Office Boy) Pesuruh /office boy mempunyai fungsi yaitu menjaga kebersihan dan kerapihan di Kantor Cabang.

  Tugas:

  1. Membersihkan Kantor Cabang pagi hari sebelum kegiatan dinulai

  2. Merapihkan peralatan kerja yang akan digunakan

  3. Membantu staf jika diperlukan demi kelancaran kegiatan kerja

  4. Membersihkan peralatan-peralatan yang berada di Kantor cabang

  2.4 Aspek Kegiatan PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur PT Pegadaian Syariah merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bergerak di bidang jasa penyaluran pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai, dengan jaminan barang bergerak dengan menggunakan prinsip dasar syariah yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.

  1. Gadai Syariah (Ar- Rahn) RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi- prinsip Syariah, dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan Ijaroh (biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan). Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai Syariah, untuk solusi pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.

  2. Pembiayaan ARRUM (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil) ARRUM yaitu pembiayaan yang dikhususkan untuk UMKM

  (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan objek jaminan berupa BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor).

  3. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan).

  AMANAH adalah pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada suatu instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besarnya penghasilan (gaji) dengan pola perikatan jaminan sistem fiducia atas obyek, surat kuasa pemotongan gaji

  4. Pembiyaan MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) MULIA yaitu penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu fleksibel.

  5. Multi Pembayaran Online Layanan pembayaran berbagai tagihan bulanan seperti Listrik,

  Telepon, PDAM dan lain sebagainya secara online di outlet Pegadaian di seluruh Indonesia. Merupakan solusi pembayaran cepat yang memberi kemudahan nasabah dalam bertransaksi tanpa harus memiliki rekening di bank.

  6. Jasa Titipan Jasa titipan adalah fasilitas semacam save deposit box yang ditawarkan oleh pegadaian kepada masyarakat dengan maksud untuk melindungi surat-surat atau barang-barang berharga lainnya bila pemiliknya meninggalkan rumah atau menghendaki perlindungan yang lebih aman dibandingkan disimpan dirumah.

  .

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

  3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama melaksanakan kerja praktek penulis ditempatkan dibagian staf administrasi pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur, karena bagian ini merupakan sarana atau wadah perusahaan mengenai kegiatan pelayanan terhadap nasabah yang dilakukan oleh perusahaan, di bagian ini pula penulis mendapatkan bahan-bahan atau informasi yang berguna dalam penyelesaian laporan kerja praktek. Sebelum melaksanakan kerja praktek, penulis terlebih dahulu mendapatkan pengarahan dan penjelasan mengenai tata tertib serta mengenai tugas-tugas yang akan dikerjakan, yang diperoleh dari pembimbing di perusahaan tersebut.

  3.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas. Sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan serta dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang telah ditentukan.

  Dibawah ini Pengertian prosedur menurut Mulyadi yaitu sebagai berikut: “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang- ulang”.

  (2008 : 5) Menurut M. Narafin menyatakan bahwa:

  “Prosedur adalah suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerjanya seragam”.

  (2008 : 84) Sedangkan menurut Ardiyose menyatakan bahwa:

  “Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulangkali dan dilaksanakan secara beragam”.

  (2008 : 724) Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah susunan kegiatan atau aktivitas yang telah ditentukan dengan melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dilakukan secara berulang-ulang untuk melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu perusahaan.

3.1.2 Manfaat Prosedur

  Ada beberapa manfaat jika dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan memakai prosedur kerja yaitu:

  1. Memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan untuk masa yang akan datang.

  3. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan pengawasan. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan pengawasan. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan pengawasan.

  4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan efisien.

  Pengertian Pembiayaan

3.1.3 Pengertian Pembiayaan

  Menurut Al-Quran surat An Quran surat An-Nisa ayat 29:

  Artinya:

  “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. Menurut Veithzal dan Arvivan Arifin mendefinisikan bahwa: Menurut Veithzal dan Arvivan Arifin men

  “Pembiayaan adalah Pembiayaan adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank/lembaga keuangan lain nya dengan pihak pinjam meminjam antara bank/lembaga keuangan lain nya dengan pihak pinjam meminjam antara bank/lembaga keuangan lain nya dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan”. jangka waktu tertentu yang telah ditentukan”.

  (2010:698) Sedangkan Menurut Ahmad Sumiya Menurut Ahmad Sumiyanto mendefinisikan bahwa:

  “Pembiayaan Pembiayaan adalah aktivitas menyalurkan dana yang terkumpul kepada yang terkumpul kepada anggota pengguna dana pengguna dana memilih jenis usaha yang akan dibiayai agar usaha yang akan dibiayai agar diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur dan bertangg anggota yang jujur dan bertanggung jawab”.

  (2008: 165) dengan adanya kesepakatan antara bank/lembaga keuangan lainnyadimana pihak meminjam harus melunasi utangnya sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.

  Jenis- jenis Pembiayaan Menurut Adiwarman Karim (2008: 231), pembiayaan syariah dapat digolongkan menjadi enam pembiayaan yaitu :

  1) Pembiayaan modal kerja syariah Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip syariah. Jangka waktu pembiayaan modal maksimum satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

  2) Pembiayaan investasi syariah Pembiayaan investasi syariah adalah penanaman dana dengan maksud memperoleh imbalan/manfaat/keuntungan dikemudian hari.

  3) Pembiayaan konsumtif syariah Pembiayaan konsumtif syariah adalah jenis pembiayaan yang diberikan untuk tujuan diluar usaha umumnya bersifat perorangan.

  4) Pembiayaan sindikasi Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari satu lembaga keuangan bank untuk obyek pembiayaan tertentu.

  5) Pembiayaan berdasarkan take over Pembiayaan berdasarkan take over adalah membantu masyarakat untuk

  6) Pembiayaan letter of credit Pembiayaan letter of credit adalah pembiayaan yang diberikan dalam rangka memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah.

  3.1.4 Pembiayaan Murabahah Kata Al-Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu ( ُﺢْﺑِﺮﻟا) yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan). Sedangkan dalam definisi para ulama terdahulu adalah jual beli dengan modal ditambah keuntungan yang diketahui. Menurut arti luas dari murabahah yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

  Dalam fatwa Dewan Syariah nasional (DSN) No. 04 / DSN-MUI/IV/2000. Menyatakan bahwa :

  “Murabahah yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba".

  Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah bahwa: