Perbandingan Keunggulan Keputusan Memilih Nasabah Logam Mulia Pada Perum Pegadaian Dan Pegadaian Syariah

(1)

PERBANDINGAN KEUNGGULAN KEPUTUSAN MEMILIH NASABAH LOGAM MULIA PADA PERUM PEGADAIAN DAN PEGADAIAN SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Ibnatul Wadhiyyah 109046100237

KOSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelas Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Oktober 2013


(5)

iv ABSTRAK

Ibnatul Wadhiyyah 109046100237. Perbandingan Keunggulan Keputusan Memilih Nasabah Logam Mulia Pada Perum Pegadaian dan Pegadaian Syariah. Program Studi Muamalat, Kosentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1434 H/2013 M.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana keputusan yang dipilih oleh seorang nasabah dalam menginvestasikan dana mereka pada sektor emas (logam mulia) dalam hal ini membandingkan antara nasabah Perum Pegadaian (Konvensional) dan Pegadaian Syariah. Selain itu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis, dimana penulis menyebarkan kuesioner dan menggunakan Two Stage Cluster Sampling dalam teknik pengambilan sampel. Uji statistik yang digunakan di dalam penelitian ini adalah uji regresi linear berganda untuk menguji pengaruh antara variabel preferensi, costumer saticfaction (kepuasan), lingkungan, serta social ekonomi.

Hasil Penelitian berdasarkan hasil analisis berganda pada nasabah Pegadaian Konvensional menunjukkan presentase pengaruh dari variabel preferensi, kepuasan, sosial ekonomi, dan lingkungan terhadap keputusan nasabah sebesar 36%, sedangkan sisanya 64% dipengaruhi oleh faktor lain. Sementara berdasarkan hasil analisis berganda pada nasabah Pegadaian Syariah menunjukkan presentase pengaruh dari variabel preferensi, kepuasan, sosial ekonomi, dan lingkungan terhadap keputusan nasabah sebesar 34%, sedangkan sisanya 66% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap keputusan nasabah Pegadaian Konvensional lebih banyak berpengaruh daripada nasabah Pegadaian Syariah.

Selanjutnya, penulis juga melakukan uji beda dua sampel. Pengujian ini menggunakan metode independent t test, karena pengujian dilakukan terhadap dua kelompok yang berbeda yaitu, keputusan memilih seorang nasabah pada Pegadaian Konvensional atau Pegadaian Syariah. Hasil menunjukkan bahwa F = 6,277 dan p = 0,015 maka Ho ditolak kedua varians adalah berbeda.

Kata Kunci : Preferensi, Kepuasan, Sosial Ekonomi, Lingkungan, dan Keputusan Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si


(6)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada kata yang pantas untuk diucapkan selain rasa syukur teramat dalam atas kehadirat Allah SWT. Limpahan kasih sayang yang telah ia berikan kepada seorang hamba yang sangat lemah ini, sungguh sangatlah berarti. Dialah sumber utama kekuatan, optimisme dan energi bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun melalui proses jatuh bangun yang telah dilalui. Akan tetapi penulis yakin bahwa Allah Maha Segalanya, ia tidak akan membuat seorang hambanya selalu dalam kesusahan. Thanks God for all the thing that u’ve done.

Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada baginda tercinta Nabi Muhammad SAW, dengan keluhuran budi pekerti yang ia miliki, menghantarkan umat manusia kepada agama yang paling agung yaitu agama Islam. Tak lupa pula salam kepada keluarga, sahabat, tabiin yang selalu menjalankan sunah-sunahnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya banyak terdapat kekurangan. Skripsi ini merupakan hasil karya penulis yang tidak terlepas dari bantuan serta dukungan berbagai pihak, maka sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. KH. M. Amin Suma, SH, MA, MM. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universias Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

vi

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universias Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M. Si selaku dosen pembimbing yang tiada hentinya memberikan pengajaran, dukungan, mengajarkan arti sebuah proses terpenting dalam pembuatan skripsi. Semoga Allah SWT tiada henti memberikan kasih sayang dan keberkahan dalam hidupnya. Amin yamujibassailin.

4. Ibu Dr. Siti Hamidah, SE. Ak,. M.Si., dan Ibu Dr. Hj. Mesraini, M.A., selaku dosen penguji munaqosyah yang telah memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan kepada penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya

5. Ibu Lucia Retna Widarti selaku Manajer Humas PT. Pegadaian (Persero) yang telah memudahkan segala urusan terkait pembuatan skripsi ini. Semua staff Pegadaian Pondok Labu dan Pegadaian Syariah Cinere yang dengan ramah menyambut kedatangan penulis yang sedikit mengganggu. Serta semua nasabah Logam Mulia yang dengan rela meluangkan waktunya untuk mengisi angket.

6. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah banyak memberikan ilmu yang tiada ternilai harganya.


(8)

vii

7. Kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda H. Muhammad Nasuha dan Ibunda Mulyanti, yang telah berkorban bercucuran keringat dalam rangka memberikan dukungan moril maupun materil, serta senantiasa dengan sepenuh hati mendoakan dalam dzikir dan tahajjudnya. Semoga penulis dapat membuat kalian bangga dan bahagia. Karena tiada gunanya kebahagiaan seorang anak tanpa ridho kedua orang tuanya.

8. Kepada kakak Muhammad Bikry dan adik-adik tercinta : Basmah, Nisrina Maulidah, dan Ahmad Ghaitsa yang selalu mendoakan dan mendukung penulis.

9. Terima kasih kepada Ummi Husna, Ameh Latifah, Muhammad Hengky, Umar, dan Kak Ahmed yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi meskipun kita terpisah jarak yang teramat jauh. Semoga Allah selalu merahmati kalian.

10.Kepada Guru-guruku tercinta : KH. Muhammad Faishol Lc, MA , Ustadz Abdul Basith, Ustadz Ismail, Ustadz Arsyad Widodo, Ustadz Dzahroni, Ustdazah Dwi Wahyuni, Ustadzah Habibah, dan Ustadzah Saifunnisa, yang selalu mendoakan dan memberikan nasihat-nasihat yang bermanfaat sehingga penulis tetap semangat dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11.Kepada Karina Dwi Lestari, merupakan salah satu sahabat tercinta selalu membangkitkan semangat ketika penulis mulai patah semangat, Darwati sahabat tercinta yang senantiasa memberikan bantuan yang tiada henti, selalu


(9)

viii

membuat tertawa dikala hati sedang penat. Chitra Dwiratih Aviza sahabat tercinta yang selalu memberikan dukungan moril berjuang bersama-sama menghadapi kesulitan yang ada. Ayu Pripuspita, Novi Hafsika Putri, dan Suci Riyanis Mayangsari, kalian takkan terlupakan dan tergantikan semoga Allah memberikan kesuksesan untuk kita semua .

12.Kepada Keluarga Besar PSG, Ila Munawaroh, Nur Alfy Syahr, Siti Aisyah, Ismail , Andhika, Mutolib, Nurwandaru Ikhsan, Arman, dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Kalian telah membuat warna terindah dalam kehidupan menimba ilmu di bangku kuliah ini. Semoga perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, akan tetapi merupakan pertemuan awal kelak kita telah sukses masing-masing. Amin.

13.Kepada Kak Tejo Bramono , yang merupakan sumber inspirasi awal dalam pembuatan proposal skripsi, semoga sukses dunia akhirat.


(10)

ix DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

E. Review Studi Terdahulu... 10

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Perbandingan Keunggulan ... 14

B. Preferensi ... 15

1. Pengertian Preferensi ... 15

2. Macam-macam Preferensi ... 16

C. Tingkat Kepuasan ... 19

1. Pengertian Tingkat Kepuasan ... 19

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan ... 19

D. Status Sosial Ekonomi ... 21

1. Pengertian ... 21


(11)

x

E. Perilaku Konsumen ... 23

1. Pengertian ... 23

2. Model Perilaku Pembelian Konsumen ... 24

3. Faktor-faktor Perilaku Pembelian ... 24

4. Proses Keputusan Pembelian ... 25

F. Investasi ... 25

1. Pengertian ... 25

2. Jenis-jenis Investasi ... 28

G. Produk Investasi Emas ... 29

1. Logam Mulia ... 29

2. Mekanisme Pembelian Logam Mulia ... 29

3. Perhitungan Pembelian Logam Mulia ... 30

4. Perbedaan KLM dan Mulia ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 34

B. Sumber Data Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel ... 36

D. Teknik Pengambilan Sampel ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 40

G. Metode Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ... 52

B. Hasil Pembahasan ... 59

1. Keputusan Nasabah Pegadaian Pondok Labu ... 59

a. Uji Asumsi Klasik ... 63

b. Analisis Regresi Berganda ... 66


(12)

xi

2. Keputusan Nasabah Pegadaian Syariah Cinere ... 71

a. Uji Asumsi Klasik ... 76

b. Analisis Regresi Berganda ... 79

c. Uji Hipotesis ... 81

3. Uji Beda Dua Sampel ... 84

a. Uji Normalitas ... 84

b. Independent Sample Test ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90


(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jangka Waktu dan Margin Mulia ... 31

Tabel 3.1 Sampel Nasabah Logam Mulia Pegadaian ... 37

Tabel 3.2 Item-Total Statistics ... 48

Tabel 3.3 Item-Total Statistics ... 49

Tabel 3.4 Reliability Statistics ... 50

Tabel 3.5 Reliability Statistics ... 51

Tabel 4.1 Model Summary ... 64

Tabel 4.2 Coefficients ... 65

Tabel 4.3 Model Summary ... 66

Tabel 4.4 Coefficients ... 67

Tabel 4.5 Coefficients ... 68

Tabel 4.6 ANOVA ... 70

Tabel 4.7 Model Summary ... 77

Tabel 4.8 Coefficients ... 78

Tabel 4.9 Model Summary ... 79

Tabel 4.10 Coefficients ... 80

Tabel 4.11 Coefficients ... 81

Tabel 4.12 ANOVA ... 83

Tabel 4.13 Group Statistic ... 84

Tabel 4.14 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 85


(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Grafik 1.1 Siklus Harga Emas Per 5 Tahun ... 4

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ... 52

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ... 52

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 54

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 54

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 55

Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 55

Gambar 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56

Gambar 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56

Gambar 4.9 Sumber Informasi Hadirnya KLM ... 59

Gambar 4.10 Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk KLM ... 59

Gambar 4.11 Normal P-Plot of Regression ... 63

Gambar 4.12 Sumber Informasi Hadirnya KLM ... 72

Gambar 4.13 Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk KLM ... 72


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk masalah perekonomian. Islam merumuskan suatu sistem ekonomi yang berbeda dengan sistem ekonomi konvensional. Hal ini karena sistem ekonomi Islam memiliki dasar yang bersumber pada alqur’an dan hadits yang merupakan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan aktifitasnya termasuk perekonomian.

Indonesia dengan mayoritas penduduknya yang menganut agama Islam, salah satu bentuk realisasi dari nilai-nilai ekonomi islam dalam aktivitas nyata masyarakat adalah adanya lembaga keuangan yang beroperasi serta berprinsip syariah.

Sistem ekonomi islam mulai disepakati oleh pemerintah ditandai dengan berdirinya usaha-usaha yang berbasis syariah seperti, bank syariah, pasar modal syariah, serta aktivitas ekonomi Islam lainnya yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Lahirnya lembaga keuangan syariah diawali dengan keberadaan Bank Muamalat pada tahun 1992, kemudian diikuti dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Dengan pesatnya perkembangan


(16)

2

lembaga keuangan syariah, tentu secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan ekonomi islam secara keseluruhan.

Dewasa ini, investasi semakin menjanjikan prospek yang baik, itu ditunjukkan dengan kinerja investasi saat ini menunjukkan trend positif yang cukup solid bahkan pada saat perekonomian global mengalami perlambatan, investasi menjelma menjadi salah satu komponen utama penopang pertumbuhan ekonomi menggantikan kinerja ekspor yang cenderung melambat.

Data pertumbuhan ekonomi terbaru keluaran Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen investasi triwulan III 2012 tumbuh 10,02% dibanding triwulan yang sama tahun 2011.1 Investasi beragam bentuknya, dari deposito hinggah kapling tanah, investasi dibidang pasar modal serta investasi emas.

Salah satu investasi yang sedang diminati oleh masyarakat pada saat ini adalah investasi emas, karena emas yang dahulu kala merupakan sebuah alat tukar dan satuan ukuran nilai dan bukan merupakan suatu barang komoditi, sekarang tidak lagi menjadi mata uang tetapi menjadi barang komoditas yang dapat diperjualbelikan. Karena sudah ribuan tahun dipercaya memiliki fungsi proteksi nilai kekayaan dan telah teruji sebagai “safe haven”

1

Fakt or kunci m eningkat nya invest asi di Indonesia di akses pada t anggal 29 November 2013 dari ht tp:/ / w w w .set kab.go.id/ art ikel-6596


(17)

3

ditengah ketidakpastian keadaan ekonomi sekarang ini. Selain itu ada beberapa karakteristik yang dimiliki emas, diantaranya stability (stabilitas, kemantapan, kestabilan, dan keseimbangan), competitiveness ( daya saing), flexibility ( sifat melentur), fairness ( kejujuran, keadilan, dan kewajaran), dan foreign exchange risk (resiko devisa).

Selain karakteristik diatas, emas juga sering disebut sebagai investasi penangkal inflasi. Karena fakta membuktikan bahwa semakin tinggi laju inflasi maka semakin tinggi pula harga emas.2 Harga emas dipercaya akan selalu bisa mengamankan kemampuan daya beli kita, artinya jikalau harga emas naik, setidaknya sama dengan tingkat inflasi dalam kurun waktu tertentu.3

2

M uhamm ad Ihsan, Tina Agustini,Rudi Kurniaw an, Kemilau Investasi Emas : M enjaga dan M elejit kan Kesehat an Finansial dengan Emas, ( Jakart a: Science Research Foundat ion, 2006) Cet . Ke 1, H.69

3

Joko Salim , Jangan Invest asi Emas Sebelum M embaca Buku Ini ! , ( Jakart a: Transm edia Pust aka, 2010) Cet. Ke 4 , H. 160


(18)

4

Kenaikan harga emas dari tahun ke tahun cukup besar, ditunjukkan pada grafik berikut :

Grafik 1.1

Sumber: www.antam.com

Pada grafik siklus harga emas periode 2002-2012 menunjukkan bahwa harga emas selalu mengalami kenaikkan. Pada tahun 2002 harga emas berada pada harga Rp 85.000 per gram kemudian periode dua tahun berikutnya yaitu 2003 dan 2004 emas berada pada harga Rp 100.000 per gram, dan seterusnya mengalami kenaikkan yang cukup signifikan.

Lembaga keuangan yang sudah terkenal dengan slogannya yaitu “ mengatasi masalah tanpa masalah” adalah perum pegadaian dimana perum pegadaian merupakan alternatif pendanaan yang sangat efektif karena tidak memerlukan persyaratan yang rumit yang dapat menyulitkan nasabah dalam pemberian dana\. Karena gadai mempunyai nilai sosial yang sangat tinggi dan


(19)

5

dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong4. Disamping sebagai penyedia layanan pembiayaan, pegadaian memiliki peran keuangan lainnya, yakni sebagai penyedia layanan investasi. Adanya produk logam mulia merupakan bagian dari pendanaannya. Produk investasi logam mulia, bentuk investasi yang kini banyak diminati.

Perum Pegadaian (pegadaian konvensional) mempunyai salah satu produk yang sangat inovatif dalam hal investasi yaitu kredit logam mulia. KLM merupakan produk inovatif yang dikeluarkan oleh perum pegadaian, yang dapat memudahkan nasabah dalam hal berinvestasi.

Selain produk KLM yang diluncurkan oleh Perum Pegadaian, lembaga keuangan lainnya seperti pegadaian syariah juga mempunyai produk-produk yang tidak kalah inovatif dibandingkan induknya sendiri. Produk investasi emas yang dikeluarkan oleh Perum Pegadaian Syariah adalah MULIA (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi) dimana adalah transaksi penjualan logam mulia oleh Perum Pegadaian Syariah kepada masyarakat secara tunai dan agunan dengan jangka waktu yang fleksibel. Produk MULIA menawarkan logam mulia dengan bobot 5 gram sampai dengan 1kg dengan kadar emas 99,9%.

4


(20)

6

Masing-masing dari lembaga keuangan yang mempunyai fasilitas penjualan logam mulia. Tentu keduanya memiliki diferensiansi, oleh karena itu disini penulis akan membahas manakah yang lebih unggul dalam hal tingkat penjualan logam mulia berdasarkan dari respon nasabah kedua lembaga keuangan tersebut. Dalam hal ini pegadaian dan pegadaian syariah. Serta mempertimbangkan faktor variabel-variabel yang terkait, agar dapat memberi gambaran kepada kedua lembaga keuangan tersebut agar lebih inovatif lagi dalam mengembangkan fasilitas yang dimiliki agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah.

Dari pemaparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang PERBANDINGAN KEUNGGULAN KEPUTUSAN MEMILIH NASABAH LOGAM MULIA PADA PERUM PEGADAIAN DAN PEGADAIAN SYARIAH

B. Identifikasi Masalah

Kepopuleran investasi emas, menarik animo masyarakat untuk berinvestasi emas/ logam mulia. Masyarakat sudah menyadari bahwa dengan gejolak inflasi yang tak dapat diprediksi menyebabkan masyarakat berfikir bahwa dibutuhkannya sebuah perangkat investasi yang bisa menjaga nilai kekayaan mereka, salah satunya melalui investasi emas. Disamping itu, lembaga keuangan bank maupun non bank, menfasilitasinya dengan


(21)

7

mengeluarkan produk investasi emas. Dengan maraknya lembaga keuangan yang melakukan hal tersebut, ini memberi angin segar kepada masyarakat, bahwasanya semakin mudah untuk berinvestasi emas, karena sarana yang memadai. Akan tetapi karena banyaknya lembaga keuangan yang mengeluarkan produk investasi tersebut, membuat masyarakat bingung manakah yang lebih menguntungkan. Oleh sebab itu, akan dikumpulkan berbagai masalah yang akan diteliti, dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, maka masalah yang dapat diidentifikasikan penulis ialah sebagai berikut:

1. Adakah diferensiasi produk investasi emas di pegadaian konvensional dan pegadaian syariah?

2. Bagaimana tingkat perkembangan produk investasi emas tersebut sejak diluncurkan pertama kali, dan apakah berpengaruh dengan omset yang didapatkan kedua lembaga tersebut ?

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan diatas dan agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak melebar, penulis hanya membatasinya hanya pada produk investasi emas, yang mana melihat dari keputusan nasabah memilih dimanakah mereka akan melakukan transaksi pembelian logam mulia, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dua lembaga keuangan tersebut.


(22)

8

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Berapa besar tingkat keputusan nasabah terhadap pembelian logam mulia pada PERUM Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam bertransaksi logam mulia pada Pegadaian Konvensional dan Pegadaian syariah?

3. Apa persamaan dan perbedaan antara produk KLM (Kredit Logam Mulia) yang dimiliki perum pegadaian konvensional dan Mulia yang dimiliki pegadaian syariah? Manakah yang lebih unggul diantara keduanya!

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang mekanisme produk investasi emas yang ada pada perum pegadaian baik konvensional maupun syariah.


(23)

9

b. Untuk mengetahui diferensiasi antara produk KLM yang dimiliki perum pegadaian dan produk MULIA yang dimiliki pegadaian syariah.

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi penulis mendapat pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas mengenai produk investasi logam mulia.

b. Bagi akademisi untuk menambah literatur pada produk investasi logam mulia, yang dewasa ini berkembang pesat di masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas keuangan dimasa yang akan datang,

c. Bagi lembaga keuangan yang bersangkutan dapat mengetahui apa saja keunggulan dan kekurangan yang dimiliki dari produk tersebut sehingga dapat menjadi acuan untuk berinovasi lebih baik lagi dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabahnya.

d. Bagi masyarakat dapat menjadi acuan dalam hal menentukan pilihan untuk berinvestasi.


(24)

10

E. Review Studi Terdahulu

1. Rofiq (2008) menyatakan bahwa karakteristik keuangan yang diukur menggunakan current ratio, return on equity, debt to equity ratio dan price earning ratio saham syariah di Indonesia tidak berbeda nyata dengan Malaysia kecuali pada DER dan PER.5

2. Amiruddin (2012) menyatakan bahwa berbeda dalam hal mengaplikan akad fiqh, jika pada BTN Syariah Produk KPR menggunakan skim istishna’ sementara di BNI Syariah menggunakan skim murabahah. Keduanya memiliki perbedaan dengan keunggulan masing-masing baik dari kemampuan finansial, inovasi produk, teknologi, dan pemasaran. Hasilnya produk dari BTN Syariah lebih unggul dari sisi kemampuan finansial dan pemasaran. Sedangkan Bank BNI Syariah unggul dari segi kemampuan inovasi produk dan penerapan teknologi. 6

5

Abdur Rofiq, “Studi Komparatif Kinerja Saham Syariah di Indonesia dan Malaysia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Malang, 2008), H.173

6

Ahmad Amiruddin, “Comparative Advantage Pembiayaan KPR Syariah di Bank Syariah (Studi pada BTN Syariah dan BNI Syariah) ”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), H.81


(25)

11

3. Herfika (2013) menyatakan bahwa mekanisme pelaksanaan kredit/ pembiayaan pada produk Kredit Cepat Aman (KCA) di Pegadaian Konvensional dan Rahn pada Pegadaian Syariah tidak jauh berbeda. Ditinjau dari syarat perbedaan hanya ditunjukkan dari istilah Formulir Permintaan Kredit (FPK) pada pegadaian konvensional dan Formulir Pinjaman (FPP) pada Pegadaian Syariah. Ditinjau dari jaminan, perbedaan terletak pada Pegadaian Konvensional selain emas berupa barang gudang. Sedangkan jaminan emas pada Pegadaian Syariah dinilai tidak syar’I karena nilainya tidak tetap dan bisa menimbulkan spekulasi dari masyarakat. 7

Hal yang membedakan penelitian ini dengan sebelumnya adalah peneliti akan melakukan penelitian dengan objek Lembaga Keuangan Non Bank, baik yang mengunakan sistem secara konvensional maupun syariah dalam hal ini khususnya PERUM Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Kuantitatif Deskriptif dengan metode comparative advantage.

7

Cahyusha Desmutya Herfika, “Analisis Komparasi Mekanisme Produk Kredit pada

Pegadaian Konvensional dan Pembiayaan pada Pegadaian Syariah (Studi pada PT Pegadaian di Nganjuk dan Kediri) ”, (Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang, 2013), H.26


(26)

12 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manakah yang lebih unggul peminatnya, sehingga dapat menjadi acuan masyarakat lainnya yang belum melakukan investasi ini.


(27)

13

F. Sistematika Penulisan

Agar lebih tersusun dan terarah, penulis menyusun penelitian ini ke dalam lima bab dengan sub bab masing-masing sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi review terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai tinjauan teoritis, terkait dengan skripsi ini BAB III : Metode Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan jenis penelitian, sumber data, dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV : Pembahasan dan Hasil Analisa Data

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari analisa yang telah dilakukan dan akan dipaparkan secara sistematis.


(28)

14

BAB II

LANDASAN TEORI A. Teori Perbandingan Keunggulan

Perbandingan keunggulan atau dalam istilah lain comparative advantage merupakan teori keunggulan komparatif yang pertama kali dikemukakan oleh David Ricardo pada awal abad ke 19. 8 Kata kuncinya adalah “comparative” yang diartikan sebagai relative. Maksudnya adalah ruang lingkup negara perekonomian suatu negara harus lebih banyak memproduksi barang-barang yang relative yang lebih efisien untuk memproduksinya untuk seterusnya produk tersebut diekspor. Sedangkan barang yang harus diimpor adalah barang yang keuntungannya relatif lebih kecil.

Pada dasarnya setiap perusahaan bersaing dalam suatu lingkungan industri, mempunyai keinginan untuk dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan.

Dalam ruang lingkup perusahaan, secara sederhana keunggulan komparatif dapar diartikan sebagai berikut: perusahaan seharusnya berfokus menghasilkan produk bila diproduksi sendiri relative lebih efisien dan

8


(29)

15

memberikan keuntungan kepada perusahaan, sedangkan yang tidak memberikan keuntungan sebaiknya jangan dilakukan sendiri, misalnya dapat di subkontrakkan. Hal ini didukung dengan adanya teori keunggulan bersaing yang dikemukakan oleh Porter yang menjelaskan bahwa keunggulan bersaing adalah jantung kinerja pemasaran untuk mneghadapi persaingan. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai-nilai atau manfaat yang diciptakan oleh perusahaan.

Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan harga bersaing.

B. Teori Preferensi

Preferensi adalah hak untuk didahulukan atau diutamakan daripada yang lain, prioritas, pilihan, kecenderungan, kesukaan. 9 Secara terminolog, preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para konsumen atas produk-produk yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dari pendapatan mereka yang terbatas, dan juga permintaan untuk produk-produk. 10

9

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia , ( Jakart a: PT. Gram edia Pust aka Ut am a, 2008), H.1100

10


(30)

16

Preferensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan pada lainnya. Contohnya: sekelompok masyarakat lebih menyukai santap makanan yang berasa manis, sementara sekelompok masyarakat lainnya menyukai ada lalapan diantara lauk pauk mereka. Aspek preferensi melahirkan pilihan pada merchandise (pilihan, mutu, style/ desain, exclusivity, harga, loyalitas pada merek, private, label, dll), format gerai yang diinginkan (lokasi,lingkungan, metode pembayaran), pelayanan gerai.11

1. Macam-macam preferensi a. Preferensi individu

Preferensi atas sekumpulan benda atau jasa apa saja yang berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda, dimata para ekonom dasar keputusan manusia atas pilihan yang berbeda itu adalah sama. Artinya pada saat seseorang harus membuat keputusan, harus mengacu pada dirinya sendiri.

b. Preferensi sosial

Kerjasama bersyarat itu patut digolongkan sebagai preferensi sosial. Terkait bagaimana orang menyusun urutan atau ranking untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain, saat berhadapan dengan urusan pembagian materi yang berbeda-beda

11

Hendri M a’ruf, Pemasaran Rit el, (Jakart a: PT Gram edia Pust aka Ut am a, 2006) Cet . Ke 2, H. 57


(31)

17

Tujuan pemasaran suatu perusahaan adalah memenuhi dan melayani kebutuhan serta keinginan konsumen, namun untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen tidaklah mudah. Oleh karenanya, untuk mengetahui hal tersebut dengan cara memahami keinginan, persepsi, dan preferensi serta perilaku pelanggan yang menjadi sasaran mereka.

Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai alternatif penting bagi setiap atribut yang terdapat pada suatu produk dan jasa. Atribut yang ditampilkan oleh produk dan jasa dapat menimbulkan daya tarik konsumen. Karena preferensi seorang konsumen berhubungan erat dengan penetapan sikap dasar yang menjelaskan pilihan, menentukan tingkah laku individu dalam hal penetapan pilihan.

Sama halnya dengan preferensi minat juga dikaitkan dalam pengambilan sebuah keputusan. Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak luar, sebagai gerak gerik. Dalam menjalankan fungsinya, minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan.12

Minat seseorang biasanya dikaitkan dalam hal mengambil keputusan untuk menginginkan sesuatu yang dapat membuatnya senang, contoh membeli sesuatu. Oleh karena itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang diantaranya :

12


(32)

18

a. Faktor psikis yang merupakan faktor pendorong dari dalam diri konsumen yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap b. Selain itu faktor sosial juga merupakan proses dimana perilaku

seseorang dipengaruhi oleh keluarga, status sosial, dan kelompok acuan.

Perilaku konsumen pasca pembelian sangat penting bagi perusahaan. Perilaku konsumen dapat mempengaruhi ucapan-ucapan mereka kepada pihak lain tentang produk perusahaan. Kondisi sangat penting bagi perusahaan, karena bagaimana cara kita bukan hanya untuk menjual saja tetapi menjaga konsumen agar tetap percaya kepada perusahaan tersebut, sehingga betah dan merasa nyaman sebagai nasabah.


(33)

19

C. Teori Tingkat Kepuasan

Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya.13 Selain itu kepuasan pelanggan juga dapat didefinisikan sebagai respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.

Meskipun banyak definisi mengenai kepuasan, definisi yang dominan dan banyak dipakai adalah definisi yang didasarkan pada disconfirmation paradigm. Dalam paradigm diskonfirmasi, kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap kinerja jasa yang dipilih memenuhi harapan pelanggan.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa dan berfokus pada lima dimensi saja. Kepuasan pelanggan selain dipengaruhi oleh persepsi jasa juga

13

Philip Kot ler, M anajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,Implementasi, dan Kont rol, Jilid 2


(34)

20

ditentukan oleh kualitas produk, harga, dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta situasi sesaat.14

Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan ekspektasi pelanggan, maka sebagai pemasok produk perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan, yaitu sebagai berikut15:

a. Apa yang didengar pelanggan dari pelanggan lainnya (word of mounth communication). Dimana hal ini merupakan faktor potensial yang menentukan ekspektasi pelanggan. Sebagai contoh, seorang pelanggan memiliki perusahaan yang diharapkan dapat memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi berdasarkan rekomendasi teman atau tetangganya.

b. Ekspektasi pelanggan sangat bergantung dari karakteristik individu dalam kebutuhan pribadi (personel needs)

c. Pengalaman masa lalu (past experience) dalam menggunakan pelayanan dapat juga mempengaruhi tingkat ekspektasi pelanggan. d. Komunikasi dengan pihak eksternal dari pemberi layanan memainkan peranan kunci dalam membentuk ekspektasi pelanggan. Berdasarkan eksternal communication, perusahaan

14

Freddy Rangkuti, M easuring Costumer Sat isfact ion, ( Jakarta: PT Gram edia Pust aka Ut am a, 2002) H. 30


(35)

21

pemberi layanan dapat memberikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak langsung kepada pelanggannya. Sebagai contoh, dari pengaruh adanya external communication adalah harga dimana biaya pelayanan sangat berperan penting dalam membentuk ekspektasi pelanggan.

D. Teoti Status Sosial Ekonomi

Secara etimologis, pengerian status sosial ekonomi terdiri dari kata status, sosial , dan ekonomi. Status berarti keadaan, kedudukan dalam hubungan dengan masyarakat disekelilingnya.16 Sosial adalah berkenaan dengan masyarakat.17 Sedangkan yang dimaksud dengan ekonomi adalah pemanfaatan uang, tenaga, waktu dan sebagainya yang berharga.

Secara terminologi status sosial terpisah dengan pengertian ekonomi yaitu, tempat seseorang didalam masyarakat sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestigenya, hak-hak dan kewajibannya.18

16

Depart em en Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakart a: Balai Pust aka, 1988) H. 858

17

Depart em en Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakart a: Balai Pust aka, 1988) H.855

18

J. Dw i Narw oko dan Bagong Suyant o, Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan, (Jakart a: Kencana, 2004) Cet 1 , H. 136


(36)

22

Stratifikasi sosial (status sosial) adalah tingkatan kedudukan sosial dalam masyarakat yang ditentukan oleh perbedaan privilege/property (Kekayaan), prestige (kehormatan), dan power (kekuasaan). 19

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan status sosial ekonomi ialah suatu keadaan, posisi atau tingkatan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat yang didasarkan dengan latar belakang pendidikan, pendapatan dan kekayaan.

1. Aspek-aspek Status Sosial Ekonomi

Dalam menentukan status sosial ekonomi seseorang atau kelompok dalam kehidupan sehari-hari, dan kehidupan bermasyarakat dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri,kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa , dan negara. 2. Pekerjaan

Pekerjaan ialah fungsi atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan menurut kedudukan seseorang di dalam lingkup pekerjaan atau kejuruan tertentu.

19

M . Am in Nurdin dan Ahm ad Abrori, M engert i Sosiologi: Pengantar M emahami Konsep-konsep Sosiologi, (Jakart a : UIN Jakart a Press, 2006) H. 126


(37)

23

Pekerjaan seseorang dapat menentukan status sosial ekonomi karena dalam pekerjaan terdapat kedudukan.

3. Kekayaan

Kekayaan dapat dijadikan suatu kriteria dalam menentukan status sosial ekonomi seseorang. Kekayaan merupakan dasar paling banyak digunakan dalam pelapisan sosial masyarakat. 20

E. Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah respon psikologis yang kompleks yang muncul dalam bentuk perilaku, tindakan yang khas yang secara perseorangan yang langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan produk serta menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk termasuk pembelian ulang. 21

Definisi berbeda dikemukakan oleh Philip Kotler, bahwa perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu,kelompok, dan organisasi memilih, membeli , memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. 22

20

Basrowi, Pengantar Sosiologi, (Jakart a: Ghalia Indonesia,2005) , H.62

21

Hasan Ali, M arket ing, (Jakart a: M edia Presindo,2008) H.58

22


(38)

24

Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah suatu keinginan dan proses psikologis yang menimbulkan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang konsumen, baik individu maupun kelompok dalam hubungan sosial. Dalam rangka memperoleh kepuasan dengan cara menilai,dan menggunakan barang atau jasa yang ada melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan adanya proses pengambilan keputusan.

1. Model Perilaku Pembelian Konsumen

Model perilaku konsumen menurut Kotler, menjelaskan proses terjadinya pengambilan keputusan oleh pelanggan untuk membeli.

Model perilaku pembelian menjelaskan proses terjadinya pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian. Model ini disebut dengan Model of Buyer Behavior, diawali dengan rangsangan pemasaran (Marketing Stimuli) yang terdiri dari : produk, harga,saluran pemasaran (tempat) dan promosi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian

Menurut Kotler dan Keller, faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian sebagai berikut23 :

a. Faktor Budaya b. Faktor Sosial

23

Kot ler Philip dan Kevin Line, M anajemen Pemasaran,Edisi Bahasa Indonesia,( Jakart a: PT INDEX,2000), H.182


(39)

25 c. Faktor Pribadi

d. Faktor Psikologi

3. Proses Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan, dimana seorang konsumen benar-benar membeli. Dalam setiap peranan yang dilakukannya, konsumen akan berhadapan dengan pilihan-pilihan. Apa saja yang harus dibeli, alternatif apa yang harus dicapai, dan dimana akan melakukan pembelian. Pilihan-pilihan tersebut mengarah pada keputusan seseorang untuk melakukan pembelian.

F. Teori Investasi

Pada dasarnya investasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta. Dan merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dan bertujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang.24

Investasi adalah sebuah proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Berinvestasi lebih banyak memberikan keuntungan dibandingkan menabung, karena dalam berinvestasi ada unsur perencanaan akan kebutuhan masa deoan, sementara

24

Ahm ad Rodoni, Invest asi Syariah, cet. 1, ( Jakart a : Lem baga Penelit ian UIN Jakart a, 2009) H 28


(40)

26

dalam menabung tidak jelas. 25 Alasan mengapa seseorang atau perusahaan melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang,ditengah gejolak inflasi yang tak menentu, oleh karena itu dilakukannya investasi guna menghindari merorostnya nilai kekayaan yang dimiliki.

Investasi yang islami adalah pengorbanan sumber daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung, dan berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh. Investasi adalah suatu kegiatan yang rasional. Oleh karena itu, untuk mewujudkan suatu gagasan investasi, khususnya investasi yang disengaja (induced Investment), perlu diperhatikan berbagai aspek yang terkait yaitu:

a. Aspek Pengorbanan

merupakan aspek penting dari investasi, artinya seorang investor harus rela mengorbankan sumberdaya yang dikuasainya untuk melakukan investasi. Bila aspek ini tidak terpenuhi, maka gagasan investasi hanya akan menjadi wacana saja.

b. Aspek Harapan

Dalam hal ini seorang investor diharapkan mempunyai harapan yang rasional terhadap hasil investasi yang akan dilakukan. Bila dikaitkan

25

Eko P. Prat om o, Berw isat a ke Dunia Reksa Dana, ( Jakart a : PT Gram edia Pust aka Ut am a, 2007) Hal. 7


(41)

27

dengan aspek pengorbanan, tentu harapan yang diharapkan dari investasi harus lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan.

c. Aspek Resiko

Dalam melakukan investasi tentu selalu mengharapkan adanya keuntungan, akan tetapi dalam setiap investasi tentu tidak luput dari yang namanya resiko bisnis, seperti dikenal high risk high return. d. Aspek Waktu

Aspek ini merupakan hal yang alamiah yang berjalan bergandengan dengan investasi, dimana keberadaaan investasi tentu seimbang dengan keberadaan waktu, dimana investasi merupakan suatu kegiatan yang bersifat sekarang dan hasil yang diterima, terjadi dimasa yang akan datang. Artinya dalam melakukan investasi dibutuhkan kesabaran untuk menunggu hasil yang diharapkan.

e. Aspek jenis

Ada beberapa jenis investasi yang ada, oleh karena itu dalam menginvestasikan sumber dana kepada jenis investasi yang ada tentu berbeda dalam hal resiko dan sebagainya. 26

26

Henry Faizal Noor, Invest asi (Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi M asyarakat ) , ( Jakart a: PT Indeks, 2009) H. 7-9


(42)

28 1. Jenis-jenis Investasi

Investasi yang kenal secara umum, adalah bagaimana menghimpun sejumlah dana dimasa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Perlu diketahui bahwa, pada dasarnya investasi dapat digolongkan berdasarkan hal-hal dibawah ini :

a. Asset yang dimiliki b. Pengaruh ekonomi

c. Sumber dana yang dimiliki d. Bentuk dan cara penanamannya

Keempat hal tersebut merupakan inti dari tata cara menginvestasikan sejumlah dana yang dimiliki seseorang, agar secara tepat dapat memberikan kontribusi keuntungan yang akan dimilikinya di masa yang akan datang.

Dalam melakukan investasi secara islami , tentu didukung dengan prinsip-prinsip umum investasi syariah dimana prinsip tersebut merupakan alat ukur tata cara investasi yang sesuai dengan ketentuan hukum syar’i. Adapun prinsip-prinsip yang mendukung adanya investasi syariah ialah 27: a. Prinsip halal dan thayyib

b. Prinsip transparasi , guna menghindari kondisi yang gharar dan berbau maysir. Sudah jelas dijelaskan dalam hukum islam , bahwasanya akad atau

27

Ahm ad Rodoni, Invest asi Syariah, cet. 1, ( Jakart a : Lem baga Penelit ian UIN Jakart a, 2009) H 39-40


(43)

29

transaksi yang dilarang adalah transaksi yang mengandung MAGHRIB (Maysir, gharar, dan riba).

c. Prinsip keadilan dan persamaan

d. Dari segi penawaran maupun permintaan, investor dan emiten tidak boleh melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang disengaja, atau mekanisme pasar.

G. Teori Terkait Produk Investasi emas

1. Logam Mulia

Dalam ilmu kimia, logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Contoh logam mulia adalah emas,perak dan platina. Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang (emas dan perak).

Di Indonesia masa kini, dinar dan dirham yang merupakan mata uang masa lampau yang terbuat dari emas dan perak hanya diproduksi menjadi logam mulia, oleh PT Aneka Tambang Tbk.

2. Mekanisme Pembelian Logam Mulia

Secara garis besar, mekanisme pembelian logam mulia di pegadaian konvensional maupun syariah sama saja. Akan tetapi ada beberapa hal yang membedakan keduanya.


(44)

30

Adapun langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam transaksi pembelian logam mulia adalah sebagai berikut:

1. Nasabah menyerahkan fotokopi KTP atau identitas resmi lainnya

2. Mengisi formulir aplikasi pembelian Logam Mulia

3. Menyerahkan uang muka minimal 25% dari harga logam mulia 4. Menandatangani akad pembelian logam mulia

5. Nasabah mengajukan permohonan ke pegadaian berikut persyaratan yang telah dilengkapi

6. Bila syarat telah lengkap maka transaksi logam mulia segera diproses .

3. Perhitungan Pembelian Logam Mulia

Perhitungan pembelian logam mulia pada pegadaian konvensional maupun syariah sama. Harga emas yang dijual oleh perum pegadaian, akan mengacu pada harga emas batangan yang dikeluarkan oleh PT. Antam. Kemudian pegadaian akan menambahkan margin sekitar 3-36% dari harga yang dikeluarkan PT. Antam. Ditambah dengan biaya administrasi sebesar Rp 50.000


(45)

31

Untuk prosentase margin yang dikenakan oleh pegadaian, dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 2.1

Jangka Waktu Margin

Tunai/1 bulan 3%

3 bulan 3.5 %

6 bulan 6%

12 bulan 12%

18 bulan 18%

24 bulan 24%

36 bulan 36%

Untuk pembelian tunai, dikenakan margin sebesar 3% dan emas baru dapat diterima maksimal 1 bulan dari tanggal beli. Sementara untuk pembelian angsur/cicil, maka disyaratkan pembayaran DP minimal 25% dari total harga emas tersebut.

4. Perbedaan antara KLM dan MULIA

KLM dan MULIA merupakan kedua produk pendanaan yang dimiliki pegadaian. KLM yang dimiliki oleh pegadaian konvensional sementara MULIA merupakan produk pendanaan yang dimiliki pegadaian syariah, keduanya menggunakan emas sebagai instrument utamanya.

a. KLM yang dimiliki pegadaian konvensional 1. Menggunakan satu akad yaitu perjanjian kredit

2. Sumber dana pembiayaan bersumber dari bank umum dan lembaga keuangan umum.


(46)

32

3. Menggunakan sistem bunga (memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda), jadi jika bunga sedang naik maka harga emas semakin melambung tinggi, ini merupakan kesempatan yang baik untuk menjual emas, karena akan memperoleh keuntungan yang besar. 4. Penggolongan uang pinjaman dikenakan tarif sewa modal

(bunga) yang harus dibayar oleh nasabah bervariasi sesuai dengan tinggi rendahnya suku bunga yang telah disesuaikan dengan golongan barang gadai dan besar pinjamannya.

5. Biaya pengiriman Rp60.000 bersifat tidak tetap sesuai wilayah pengiriman.

b. Mulia yang dimiliki pegadaian syariah

1. Menggunakan dua akad yaitu murabahah dan rahn

2. Pendanaan bersumber dari bank syariah atau lembaga keuangan syariah

3. Tidak mengenal sistem bunga yang ada biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan)

4. Metode perhitungan angsuran bersifat flat. Yaitu margin yang dikenakan bersifat tetap, tidak mengikuti tingkat suku bunga yang bersifat fluktuatif. Dalam hal ini nasabah akan terhindar dari keinginan untuk berspekulasi.


(47)

33

Masing-masing produk yang dimiliki kedua lembaga tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, oleh karena itu, dengan adanya perbedaan ini, akan menentukan keputusan seorang nasabah yang akan mengambil produk investasi tersebut.


(48)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data berupa kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, dan juga menyajikan data, menganalisis data, menginterpretasi.28 Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.29 Data kualitatif yang diangkakan adalah berupa kuesioner yang kemudian diangkakan menggunakan skala.

Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena sesuai dengan maksud dari penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran bagaimana keputusan nasabah dalam hal memilih mengalokasikan dana lebih

28

Cholid Narbuko dan Abu Achm adi, M et odologi Penelitian, (Jakart a, PT Bum i Aksara, 2005), cet -7, h.44

29

Sugiyono, M etode Penelitian Administ rasi, (Bandung, CV Alfabet a, 2005), edisi ke-13, h.14


(49)

35

yang mereka miliki untuk melakukan investasi logam mulia pada perum pegadaian konvensional atau syariah, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Sumber Data Penelitian

Agar mendapatkan data-data yang lengkap serta akurat, maka diperlukan sumber data dalam penelitian ini. Sumber data yang diperoleh peneliti, yaitu:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut.30 Data yang akan digunakan dan dianalisis oleh penulis adalah data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner atau angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.31

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan atau dihimpun sebelumnya oleh pihak lain.32 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Library Research, yaitu teknik

30

Boediono dan Wayan Kost er, Teori dan Aplikasi St atist ika dan Probabilit as, (Bandung, PT Rem aja Rosdakarya, 2008), cet -4, h.7

31

Sugiyono, M etode Penelitian Kuant itat if Kualit atif dan R& D, (Bandung, Alfabet a, 2006), h.158

32

Asep Herm aw an, Penelitian Bisnis; Paradigma Kuant itat if, (Jakart a: PT Grasindo, 2005) h.168


(50)

36

pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.33 Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah Seluruh Nasabah Pegadaian Pondok Labu dan Pegadaian Syariah Cinere.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.34 Dengan adanya keterbatasan dana dan waktu, serta tidak semua informasi bisa didapatkan dalam waktu yang singkat oleh karena itu, penulis menggunakan two stage cluster sampling, maka jumlah sampel yang diperoleh, yaitu

33

Sugiyono, M etode Penelitian Kuant itat if Kualit atif dan R& D, h.89

34


(51)

37

Tabel 3. 1 Sampel Nasabah Logam Mulia Pegadaian

Pegadaian Jumlah Nasabah

Pegadaian Pondok Labu 30 Orang

Pegadaian Syariah Cinere 30 Orang

Jumlah 60 Orang

4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah two stage cluster sampling. Cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit-unit yang kecil, atau cluster.35 Dalam two stage cluster sampling, ini artinya dalam melakukan sampling dilakukan 2 kali tahap. Tahap pertama adalah memilih psu dari total psu. Psu atau primary sampling unit adalah kelompok yang dibentuk pada tingkat pertama dari populasi.36 Kemudian, sampling tahap kedua yaitu memilih unit elementer dari unti elementer yang ada dalam psu yang terpilih pada sampling tahap pertama. Untuk mengetahui jumlah psu, digunakan rumus sebagai berikut

atau m = f . m

35

M oh. Nazir, M et ode Penelit ian, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2011), h.311

36


(52)

38 Keterangan:

f = sampel fraction M = Total psu m = sampel psu

Dalam penelitian ini, Pegadaian yang tercatat dan telah memiliki nasabah Logam Mulia sejak tahun 2011 hingga sekarang, kemudian dengan jarak berdekatan dengan tempat keramaian seperti pasar, mall, terminal yang ada di Jakarta Selatan, maka penulis memilih 2 Pegadaian baik Konvensional Maupun Syariah. Dengan kata lain, M= 4. Dalam mencari jumlah psu dalam sampel pertama, peneliti menggunakan sampel fraction sebesar 50%. Maka hasil yang diperoleh adalah:

m = f . M = 50% . 4 = 2

Artinya, jumlah Pegadaian yang akan peneliti teliti adalah masing-masing 1 Pegadaian Konvensional dan 1 Pegadaian Syariah, yang mana kemudian dilakukan tahap kedua. Sampel fraction yang digunakan dalam tahap kedua adalah 25%, maka diperoleh sampel sebesar:

Pegadaian Pondok Labu : m = f . M = 25% . 120 = 30


(53)

39

Berdasarkan perhitungan di atas dari 120 orang nasabah logam mulia pegadaian pondok labu yang masih aktif melakukan transaksi. Didapatkan 30 orang nasabah yang akan diberikan angket/ kuisioner.

Pegadaian Syariah Cinere : m = f . M = 25% . 119

= 29,75 (dibulatkan menjadi 30) Berdasarkan perhitungan di atas dari 119 orang nasabah logam mulia pegadaian syariah cinere yang masih aktif melakukan transaksi. Didapatkan 29,75 orang nasabah yang akan diberikan angket/ kuisioner. Karena minimal sampel pada sebuah penelitian bersifat kuantitatif adalah 30, maka jumlah tersebut dibulatkan menjadi 30 orang nasabah yang akan diberikan angket/ kuisioner.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menyebarkan kuesioner atau angket Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.37 Tujuan dari penyebaran kuesioner ini ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa

37


(54)

40

khawatir apabila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dalam pengisian daftar pertanyaan.

6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam rangka mengidentifikasikan adanya hubungan antar variabel dalam sebuah penelitian, tentu ditentukan variabel apa saja yang cukup representatif untuk dijadikan variabel yang tepat sehingga dapat mepresentasikan secara jelas dan akurat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

a. Operasional Variabel Penelitian 1. Preferensi (X1)

Indikator Preferensi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi penentuan dari pengambilan keputusan seorang konsumen dalam rangka membeli logam mulia pada perum pegadaian.

2. Kepuasan (Costumer Sactifaction) (X2)

Penulis memilih Costumer Sactifaction sebagai salah satu indikator dari penentuan berapa besar tingkat kepuasan seorang nasabah terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan lembaga keuangan terkait. \


(55)

41 3. Sosial Ekonomi (X3)

Sosial Ekonomi dalam Tingkat sosial ekonomi yang dimiliki oleh seorang nasabah menentukan dalam hal pengalokasian dana yang akan diinvestasikan.

4. Lingkungan (X4)

Faktor dari lingkungan sangatlah berpengaruh terhadap minat yang dimiliki seorang nasabah dalam hal investasi logam mulia ini.

5. Keputusan Nasabah (Y)

Pilihan nasabah dalam hal memilih manakah lembaga yang tepat untuk mengelola investasi logam mulia yang telah dipilih nasabah.

b. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah :

X1= Preferensi

X2= Kepuasan (Costumer Sactifaction) X3= Sosial Ekonomi

X4= Lingkungan Y = Keputusan


(56)

42

Ho = Tidak ada hubungan antara Preferensi, Costumer Sactifaction, Sosial Ekonomi, Sosial Ekonomi, Lingkungan dengan keputusan nasabah Ha = Ada hubungan yang signifikan antara Preferensi, Costumer Sactifaction, Sosial Ekonomi, Sosial Ekonomi, Lingkungan dengan keputusan nasabah.

7. Metode Analisis Data

Guna mengubah data mentah menjadi data yang dapat terbaca dengan baik, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengolahan data melalui statistik sederhana dalam penyajian tabel distribusi dan grafik, dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji beda dua sampel menggunakan t-test independent sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis regresi.

a. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (independen). Ada atau tidaknya multikoleniaritas dalam model persamaan yang terbentuk dengan diuji menggunakan indicator Condition Index (CI) dan Varians Inflation Factor (VIF).


(57)

43 2. Uji Autokorelasi

Bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam model regresi linier antara variable independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksinya, dilakukan uji Durbin-Watson (DW test).

3. Uji Normalitas

Dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variable dependen dan variable independen memiliki distribusi data normal atau tidak dengan menggunakan Normal P.P Plot. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas38. b. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang diteliti, baik secara parsial maupun secara simultan. Variabel mana yang paling kuat pengaruhnya terhadap variabel dependen, dan variabel mana yang mempunyai pengaruh sangat signifikan secara parsial.

38

Nurul Zuriah, M et odologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakart a : Bum i Aksara, 2007) Hal. 201


(58)

44

Dengan persamaan umum Regresi Linear Berganda sebagai berikut :

Y= a+bx1+bx2

Keterangan :

X1 = Variabel independen yaitu Preferensi

X2 = Variabel independen yaitu Kepuasan (Costumer Sactifaction)

X3= Variabel independen yaitu Sosial Ekonomi

X4 = Variabel independen yaitu Lingkungan

Y = Variabel dependen yaitu Keputusan Nasabah

a = konstanta yaitu nilai Y bila X= 0

b = Koefisien regresi yaitu perubahan Y jika X berubah satu satuan

c. Uji Hipotesis 1. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis nol yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau tidak.


(59)

45

Ho = Tidak terdapat pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y

Ha = Ada pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y.

2. Uji T

Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing-masing penduga parameter secara parsial, apakah koefisien yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh secara parsial atau tidak39.

a. Bila Ho : bi ≤ 0 = Variable independen secara berpengaruh tidak nyata terhadap variable dependen.

b. Bila Ho : bi > 0 = Variable independen secara parsial berpengaruh secara nyata terhadap variable dependen.

Jika t tabel > t hitung maka Ho diterima, berarti variable independen secara individual tidak berpengaruh signifikansi terhadap variable dependen.

Jika t tabel < t hitung, maka Ho ditolak, berarti variable independen secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen.

39

Im am Ghazali, Aplikasi Analisis M ultivariat e Dengan Program SPSS, ( Sem arang : Badan Penerbit Universit as Diponegoro, 2002), Hal.45


(60)

46 d. Uji Beda Dua Sampel

Uji-t 2 sampel independen (bebas) adalah metode yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen, dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi. Independen maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan populasi yang lain. Barangkali, kondisi dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi adalah kondisi yang paling sering dijumpai di kehidupan nyata. Oleh karena itu secara umum, uji-t (baik 1-sampel, 2-1-sampel, independen maupun paired) adalah metode yang paling sering digunakan. Pada penelitian ini menggunakan metode independen t-tes, karena merupakan 2 populasi yang berbeda dan tidak saling berhubungan yaitu keputusan nasabah Pegadaian Pondok Labu dan Pegadaian Syariah Cinere.

e. Uji Validitas dan Realibilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.40 Oleh karena itu uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu pertanyaan atau pernyataan. Dengan kata lain, jika sebuah kuesioner/instrumen penelitian sudah dinyatakan valid berarti

40


(61)

47

kuesioner tersebut mampu memperoleh data yang tepar dari variabel yang hendak diteliti.

Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner.41 Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Oleh karena itu, kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicoba secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.

41


(62)

48 1. Uji Validitas

Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan valid, maka dilakukan uji validitas terhadap 60 kuesioner yang telah diisi oleh responden. Suatu pertanyaan dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi positif dan bernilai >0,20.

a. Nasabah Pengadaian Pondok Labu

Tabel 3.2

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

A1 100.13 263.637 .366 .896

A2 98.77 251.633 .728 .852

A.3 110.73 324.064 .221 .870

A.7 110.73 327.651 .289 .870

B.a.1 105.67 322.299 .230 .870

B.a.2 105.70 312.355 .411 .865

B.c.1 106.20 277.614 .757 .850

B.c.2 105.93 275.995 .794 .849

B.d.1 106.20 281.752 .840 .849

B.d.2 106.13 283.085 .736 .852

B.d.3 106.10 281.403 .793 .850

B.d.4 105.60 281.628 .751 .851

B.d.5 105.43 305.151 .596 .860

D.1 109.47 304.395 .620 .860

D.3 109.70 314.286 .366 .866

E.1 108.53 328.809 .153 .871

E.2 108.53 324.326 .263 .869

E.3 108.63 323.551 .382 .868

E.4 108.60 325.697 .338 .869


(63)

49

Pada tabel di atas, terlihat bahwa pada semua butir pertanyaan nilai validitasnya mencapai lebih dari 0,2. Hal itu menandakan bahwa kesemua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Dan pada pertanyaan dengan kode E.1 kurang dari 0,2 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Akan tetapi penulis tetap memasukkan pertanyaan tersebut dalam penelitian ini, karena merupakan salah satu instrumen yang dibutuhkan dalam mendeskripsikan hasil penelitian.

b. Nasabah Pegadaian Syariah Cinere

Tabel 3.3

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

A1 109.00 288.966 .409 .891

A.3 120.27 335.720 .360 .879

A2 108.53 263.844 .773 .863

B.a.1 115.23 335.771 .180 .885

B.a.2 115.53 330.533 .470 .876

B.b.1 114.40 353.628 -.106 .887

B.b.2 114.53 341.154 .293 .880

B.c.1 115.77 297.564 .683 .867

B.c.2 115.60 292.662 .795 .862

B.d.1 115.60 295.283 .829 .862

B.d.2 115.80 296.993 .819 .863

B.d.3 115.83 304.006 .724 .866

B.d.4 115.53 302.326 .682 .867

B.d.5 115.30 327.528 .478 .876

D.1 119.17 320.764 .675 .871

D.3 119.63 335.689 .312 .880

E.1 118.40 323.766 .677 .872

E.2 119.20 345.062 .120 .883

E.3 119.27 331.651 .523 .876


(64)

50

Pada tabel di atas, terlihat bahwa pada semua butir pertanyaan nilai validitasnya mencapai lebih dari 0,2. Hal itu menandakan bahwa kesemua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Dan pada pertanyaan dengan kode B.a1, B.b1,dan E2 kurang dari 0,2 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Akan tetapi penulis tetap memasukkan pertanyaan tersebut dalam penelitian ini, karena merupakan salah satu instrumen yang dibutuhkan dalam mendeskripsikan hasil penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha>0,60. Dan koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0,70-0,80 dianggap baik untuk digunakan. Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

a. Nasabah Pegadaian Pondok Labu

Tabel 3.4

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.869 19

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,869. Hal itu berarti variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan variabel ini baik digunakan karena nilai berkisar di antara 0,70-0,80.


(65)

51

b. Nasabah Pegadaian Syariah Cinere

Tabel 3.5

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.880 19

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,880. Hal itu berarti variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan variabel ini baik digunakan karena nilai berkisar di antara 0,70-0,80.


(66)

52

Agama

Islam Krist en Hindu Budha Gambar 4.1

Agama

Islam Krist en Budha

Gambar 4.2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik responden berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 60 responden yaitu Nasabah Pegadaian Pondok Labu 30 orang dan Nasabah Pegadaian Syariah Cinere.

Gambar 4.1 Nasabah Pegadaian Gambar 4.2 Nasabah Pegadaian

Pondok Labu Syariah Cinere

Pada gambar 4.1 responden yang merupakan nasabah Pegadaian Pondok Labu. Berdasarkan agama yang dianut, prosentase tertinggi ditempati oleh nasabah yang menganut agama Islam sebesar 53.3% atau sebanyak 16 orang dari 30 responden yang ada. Kemudian prosentase tertinggi kedua ditempati oleh nasabah yang menganut agama Kristen dengan prosentase sebesar 40% .dan sisanya ditempati oleh nasabah yang menganut agama Budha dan Hindu, masing-masing sebesar 3.3% atau masing-masing-masing-masing 1 orang.


(67)

53

Pada gambar 4.2 responden yang merupakan nasabah Pegadaian Syariah Cinere. Berdasarkan agama yang dianut, prosentase tertinggi ditempati oleh nasabah yang menganut agama Kristen yaitu sebesar 46,7% atau sebanyak 14 orang. Kemudian prosentase tertinggi kedua, ditempati oleh nasabah yang menganut agama Islam sebesar 43.3%.Terakhir nasabah dengan prosentase terkecil ditempati oleh nasabah yang menganut agama Budha yaitu 3.3%.

Pada gambar 4.1 dan 4.2 menunjukkan bahwa terdapat keberagaman agama yang terdapat pada nasabah Pegadaian Pondok Labu, sementara pada Pegadaian Syariah Cinere hanya terdapat 3 golongan agama saja. Lebih menarik lagi pada gambar 4.2 yang mana menunjukkan besaran prosentase agama yang dianut oleh nasabah Pegadaian Syariah Cinere, prosentase tertinggi justru terdapat pada nasabah yang menganut agama Kristen. Ini merupakan nilai plus bagi sistem yang diberlakukan oleh Islam, dimana terdapat tiga unsur yang menjadi faktor utama yaitu, dengan profit bagi hasil lebih banyak, prosesnya mudah dan margin yang ditentukan dengan sistem syariah relatif kecil. Sehingga tidak menyulitkan keuangan nasabah itu sendiri. Fenomena ini juga menunjukkan bahwasanya tidak hanya orang Islam saja yang tertarik dan mau menggunakan sistem secara syar’I ini, akan tetapi non islam pun juga sama halnya.


(68)

54 16.7 33.3 23.3 6.7 13.3 6.7

Usia

<30 Tahun 30-35 Tahun 36-42 Tahun 43-48 Tahun 49-54 Tahun 55-60 Tahun Gambar 4.3 20 30 23 17 3.3 6.7

Usia

<30 Tahun 30-35 Tahun 36-42 Tahun 43-48 Tahun 49-54 Tahun >54 Tahun Gambar 4.4

Gambar 4.3 Nasabah Pegadaian Gambar 4.4 Nasabah Pegadaian Pondok Labu Syariah Cinere

Berdasarkan gambar 4.3 dengan respoden nasabah Pegadaian Pondok Labu, dapat dilihat bahwa prosentase tertinggi didominasi oleh nasabah yang berusia 30-35 Tahun dengan prosentase sebesar 33,3% dengan jumlah responden sebanyak 10 orang dari 30 responden yang ada. Kemudian dengan prosentase 23.3 % ditempati oleh nasabah yang ada pada rentang usia36-42 Tahun. Pada prosentase 16.7% dengan nasabah sebanyak 5 orang, ditempati oleh nasabah yang rentang usianya <30 tahun. Disusul dengan prosentase 13.3% pada rentang usia nasabah 49-54 Tahun. Prosentase terkecil yaitu 6,7 % ditempati oleh nasabah yang rentang usianya 43-48 Tahun dan 55-60 Tahun, masing-masing 2 orang nasabah. Pernyataan ini menunjukkan bahwa nasabah pada usia produktif yang mendominasi yaitu pada rentang usia 30-35 Tahun.

Pada gambar 4.4 dengan responden nasabah Pegadaian Syariah Cinere, sama halnya dengan nasabah Pegadaian Pondok Labu, dimana posisi tertinggi dilihat dari sisi usia nasabah terdapat pada usia produktif yaitu 30-35 tahun


(69)

55 3.3 3.3 26.7 60 6.7

Pendidikan

Tidak 9 Thn SD-SM P SM A

Diploma/ Sarjana Pascasarjana Gambar 4.5 40 53 6.7

Pendidikan

SM A

Diploma/ Sarjana

Pascasarjana

Gambar 4.6

dengan prosentase sebesar 30%. Disusul dengan nasabah dengan rentang usia 36-42 Tahun sebesar 23% dengan jumlah nasabah sebanyak 7 orang. Nasabah dengan rentang usia<30 Tahun sebesar 20% atau sebanyak 6 orang. Kemudian nasabah dengan rentang usia 43-48 Tahun sebesar 17% atau sebanyak 5 orang. Dan dua rentang usia dengan posisi terendah yaitu nasabah dengan rentang usia >54 Tahun sebesar 6.7% dengan 2 orang nasabah, dan nasabah dengan rentang usia 49-54 yaitu sebesar 3,3%.

Gambar 4.5 Nasabah Pegadaian Gambar 4.6 Nasabah Pegadaian

Pondok Labu Syariah Cinere

Pada gambar 4.5 dengan responden nasabah Pegadaian Pondok Labu berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh nasabah yang mempunyai tingkat pendidikan Diploma/ Sarjana sebanyak 18 orang atau sebesar 60%, dan dengan jenjang SMA berada prosentase 26,7% atau sebanyak 8 orang. Prosentase 6,7% sebanyak 2 orang ditempati oleh nasabah dengan tingkat pendidikan Pascasarjana.


(70)

56 3.3 33.3 16.7 33.3 13.4

Pekerjaan

BUM N IRT PNS

Pegaw ai Swast a Wirasw ast a

Gambar 4.7 33.3 10 33.3 20 3.3

Pekerjaan

IRT

Pegaw ai Swast a PNS

Wirasw ast a Guru

Gambar 4.8

Dan populasi terkecil jenjang pendidikan SD-SMP dan tidak 9 Tahun masing-masing sebesar 3,3%.

Pada gambar 4.6 dengan responden nasabah Pegadaian Syariah berdasarkan tingkat pendidikan, sama halnya dengan nasabah Pegadaian Pondok Labu didominasi oleh nasabah dengan jenjang pendidikan Diploma/Sarjana dengan prosentase sebesar 53% dan sebanyak 16 responden. Kemudian posisi tertinggi selanjutnya pada prosentase 40% oleh nasabah dengan jenjang pendidikan SMA sebanyak 12 responden. Prosentase terkecil yaitu 6,7 % oleh nasabah dengan jenjang pendidikan Pasca sarjana.

Gambar 4.7 Nasabah Pegadaian Gambar 4.8 Nasabah Pegadaian

Pondok Labu Syariah Cinere

Pada gambar 4.7 dengan responden nasabah Pegadaian Pondok Labu berdasarkan Pekerjaan didominasi oleh nasabah yang mempunyai pekerjaan IRT (Ibu Rumah Tangga) dan Pegawai Swastamasing-masing sebanyak 10 orang atau masing-masing sebesar 33,3%, dan dengan pekerjaan PNS (Pegawai Negeri


(71)

57

Sipil)berada pada prosentase 16,7% atau sebanyak 5 orang. Prosentase 13,3% sebanyak 4 orang ditempati oleh nasabah dengan pekerjaan Wiraswasta. Dan populasi terkecil dengan pekerjaan karyawan BUMN yaitu sebesar 3,3% atau seorang saja.

Pada gambar 4.8 dengan responden nasabah Pegadaian Syariah berdasarkan pekerjaan, didominasi oleh nasabah yang mempunyai pekerjaan IRT (Ibu Rumah Tangga) dan PNS (Pegawai Negeri Sipil) masing-masing sebanyak 10 orang atau masing-masing sebesar 33,3%, dan dengan pekerjaan Wiraswasta berada pada prosentase 20 % atau sebanyak 6 orang. Prosentase 10 % sebanyak 3 orang ditempati oleh nasabah dengan pekerjaan Pegawai Swasta. Dan populasi terkecil dengan pekerjaan Guru yaitu sebesar 3,3% atau seorang saja.

Kemudian, setelah mengetahui karakteristik responden berdasarkan agama ,usia, tingkat pendidikan terakhir, dan pekerjaan, dilihat juga bagaimana karakteristik responden berdasarkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh responden setiap bulannya. Seperti yang akan dijelaskan dibawah ini .

Nasabah Pegadaian Pondok labu, menurut besaran pengeluaran setiap bulannya, terdapat 12 orang nasabah yang mengeluarkan biaya tiap bulannya berkisar pada > Rp 5,01- 6,5 jt, sebanyak 5 orang nasabah yang mengeluarkan biaya tiap bulannya berkisar pada > Rp 6,501- 8 jt, sebanyak 8 orang nasabah, masing-masing 4 orang mengeluarkan biaya sebesar Rp 3,5 jt- 5jt dan Rp 8,01-9,5jt, sebanayk 3 orang nasabah mengeluarkan biaya setiap bulannya sebesar Rp


(72)

58

9,501 jt- 11 jt. Biaya pengeluaran terbesar setiap bulannya terdapat pada kisaran Rp >11jt oleh 2 orang nasabah. (lihat lampiran gambar 4.9)

Nasabah Pegadaian Syariah Cinere, menurut besaran pengeluaran setiap bulannya, terdapat 13 orang nasabah yang mengeluarkan biaya tiap bulannya berkisar pada > Rp 6,01- 8 jt, sebanyak 6 orang nasabah yang mengeluarkan biaya tiap bulannya berkisar pada Rp 4- 6 jt dan Rp 8,01-10 jt, sebanyak 3 orang mengeluarkan biaya sebesar Rp 10,01- 12jt, dan sebanyak 2 orang nasabah, masing-masing 1 orang mengeluarkan biaya sebesar Rp < 4 jt dan Rp >12 jt.


(73)

59 17% 11% 28% 26% 18%

Sumber Informasi

Adanya Produk

KLM

M edia Cet ak M edia Elekt ronik

Brosur Keluarga Teman 21% 28% 27% 15% 9%

Faktor Utama

M enjadi Nasabah

Produk KLM

Proses Harga Lokasi Promosi Pelayanan

B. Hasil Pembahasan

1. Keputusan Memilih Investasi Logam Mulia Pada Pegadaian Konvensional OlehNasabah Pegadaian Pondok Labu.

Gambar 4. 9 Sumber Informasi Hadirnya Produk KLM

Gambar 4. 10Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk KLM

Berdasarkan gambar 4.9, dapat diketahui bahwa 28% nasabah mengetahui hadirnya Produk KLM dari brosur , 26 % nasabah mengetahui dari keluarga, 18% nasabah mengetahui dari teman, 17% nasabah mengetahui dari media cetak, dan sisanya sebesar 11% nasabah mengetahui dari media elektronik. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nasabah Pegadaian Pondok Labu mengetahui adanya produk investasi logam mulia di Pegadaian didominasi berasal dari brosur, akan tetapi sumber informasi melalui media elektronik sangat kecil prosentasenya,


(1)

KUISIONER PENELITIAN

Kuisioner ini merupakan kuisioner individual yang digunakan dalam rangka

pengambilan data untuk tugas akhir program sarjana (S1) dan dapat menjadi

informasi yang berhaga bagi peneliti. Kerahasian identitas responden akan terjaga.

Saya Ibnatul Wadhiyyah Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi

Perbankan Syariah memohon agar kesediaannya untuk meluangkan waktu mengisi

kuisioner ini. Saya ucapkan banyak terima kasih.

Horm at saya

Ibnat ul Wadhiyyah 109046100237


(2)

KUISIONER PENELITIAN

PERBANDINGAN KEUNGGULAN KEPUTUSAN MEMILIH NASABAH

LOGAM MULIA PADA PERUM PEGADAIAN DAN PEGADAIAN SYARIAH

Nam a Responden : ………..

Jenis Kelamin : (a) Laki-laki (b) Perem puan

Usia : ……..Thn

Agam a : ………..

I. PREFERENSI KONSUM EN

1. Darim ana anda m enget ahui produk invest asi em as di Pegadaian ? Urutkan dari jaw aban yang paling prioritas!

M edia Cet ak (….)

M edia Elekt ronik (….)

Brosur (….)

Keluarga (….)

Tem an (….)

2. Apa fakt or ut am a yang m endorong anda m enjadi nasabah produk ini ?

Urutkan dari jaw aban yang paling prioritas!

Prosesnya M udah (….)

Harga yang t erjangkau (….)

Lokasi yang st rat egis (….)

Prom osi yang sangat m enarik (….)

Pelayanan yang sangat baik (….)

3. Unt uk kebut uhan apa anda m em beli produk ini ? Jaw aban lebih dari satu!

Konsum si Pribadi (….)

Invest asi (….)

Koleksi (….)

Pelindung Nilai (….)

M odal Usaha (.…)

4. Berapa kadar berat logam m ulia yang anda pilih? Ceklist!

5gram 100 gram 10 gram 1 kilogram 50 gram


(3)

5. Apakah anda akan t erus m enjadi nasabah pegadaian? a. Ya

b. Tidak

II. KEPUASAN NASABAH

Ceklist lah sat u sat u dari angka yang t ert era pada kolom skor!

NO PERTANYAAN S K O R

A. KUALITAS PRODUK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Produk invest asi em as ini sangat inovat if 2 M endapat sert ifikasi yang legal dari PT

ANTAM

B. HARGA

1. Saya m em ilih logam m ulia di Pegadaian karena harganya yang m urah

2. Saya m em ilih invest asi logam m ulia di pegadaian karena biaya administ rasinya m urah

3. Saya m em ilih invest asi logam m ulia di pegadaian karena angsuran yang diberikan sangat objekt if

C. PROSES

1. Proses m engajukan invest asi Logam m ulia sangat cepat

2. Didukung dengan perangkat dan Fasilit as yang m em adai

D. PELAYANAN

1. Karyaw an Pegadaian sangat kom pet en m enjalankan t ugas-t ugasnya

2. Karyaw an Pegadaian sangat cepat dan t anggap t erhadap keluhan sert a keinginan nasabah

3. Karyaw an Pegadaian bekerja dengan sangat disiplin

6. M em iliki ruangan yang sangat nyam an 7 Fasilit as dalam m aupun luar ruangan yang

sangat baik


(4)

III. SOSIAL EKONOM I

1. Pendidikan Terakhir : Tidak 9 Thn Diplom a/ Sarjana SD-SM P Pascasarjana SM A

2. Pekerjaan : ………

3. Pengeluaran / bulan : ……….

a. Kebut uhan Rum ah Tangga : ……….

b. Kebut uhan non Rum ah Tangga : ……….. 4. Kepem likan Benda

No Jenis Benda M erek/ Lokasi Jum lah

a. Kom plek

1. Rum ah b. Perum nas

c. Biasa

2. M obil

3. M ot or

4. Handphone

5. Televisi

IV. LINGKUNGAN

1. Bagaimana respon anda dengan adanya prom osi m engenai produk M ULIA ini? a. Sangat bagus

b. Bagus c. Cukup bagus d. Kurang bagus e. Tidak bagus


(5)

a. Ya b. Tidak

3. Berapa banyak orang sekit ar yang m erekom endasikan anda unt uk m enggunakan produk ini?

a. Sangat banyak b. Banyak c. Cukup banyak d. Kurang banyak e. Tidak banyak

4. Ada berapa banyak kant or pelayanan pegadaian yang berada disekit ar anda…….

V. PENGAM BILAN KEPUTUSAN

NO PERTANYAAN SS S N TS STS

1 Sebelum berinvest asi pada produk M ULIA, saya t erlebih dahulu m encari t ahu t ent ang sem ua hal yang berhubungan dengan produk t ersebut

2. Lokasi pelayanan produk ini sangat dekat dengan t em pat t inggal saya

3. M enggunakan sist em angsuran yang sangat ringan 4. Adanya rekom endasi dari lingkungan sekit ar m endorong


(6)