1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya hayati perairan baik jenis maupun jumlah yang sangat melimpah. Salah satu sumber daya
hayati tersebut
adalah mikroalga.
Mikroalga merupakan
salah satu
mikroorganisme perairan yang potensial untuk dikembangkan, karena mikroalga memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan untuk kepentingan manusia,
antara lain sebagai bahan makanan, pakan ternak, obat-obatan, campuran pupuk, dan sumber bahan bakar Chisti, 2007. Chaetoceros calcitrans merupakan salah
satu contoh alga yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi. Kandungan nutrisi dari Chaetoceros sp yang dikultur dengan media Guillard yaitu protein
35, lemak 6,9, karbohidrat 6,6 dan kadar abu 28 Isnansetyo dan Kurniastuty,1995. Saat ini Chaetoceros calcitrans banyak digunakan untuk
pembenihan larva udang, hal ini tentu saja sangat disayangkan mengingat banyak potensi yang dimilikinya. Salah satunya adalah kandungan protein yang sangat
tinggi. Protein merupakan konstituen penting dalam makanan, karena protein
merupakan sumber energi sekaligus mengandung asam-asam amino esensial seperti lysine, tryptophan, methionin, leusin, isoleusin dan valin esensial berarti
penting bagi tubuh, namun tidak bisa disintesis dalam tubuh, oleh karena itu kadar protein sangat penting untuk diketahui.
Chaetoceros calcitrans dalam proses pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah nutrien.
Penambahan nutrien ke dalam media kultur mikroalga berpengaruh terhadap proses pertumbuhannya. Media yang umun digunakan untuk kultur mikroalga
yaitu media Walne, media Pertanian, media Na, media NPSi dan media Guillard. Penggunaan jenis media tersebut karena media walne merupakan media umum
yang digunakan dalam proses kultur mikroalga pada media ini mengandung NNaNO
3
sebanyak 100,009 gL dan PNaH
2
PO
4
.2H
2
O=20 gL, media pertanian digunakan karena memiliki harga yang murah serta memiliki kandungan
N dan P yang tinggi yaitu Nurea=240 gL, PTSP=80 gL. Media Na digunakan karena di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol
proses budidaya mikroalga khususnya mikroalga jenis diatom menggunakan media ini dan memiliki kandungan unsur NNaNO
3
sebanyak 100 gL dan PNa
2
H
2
PO
4
.12H
2
O=14 gL. Penggunaan media NPSi karena berdasarkan penelitian yang sudah ada media ini mendapatkan kadar protein yang tinggi,
media ini memiliki kandungan Nurea=21 gL dan PTSP=3,125 gL Setyaningsih et al., 2014. Media Guillard digunakan karena berdasarkan
penelitian sebelumnya pada mikroalga Chaetoceros gracillis media ini mendapatkan protein dan kadar lemak yang tinggi Setyaningsih, et al., 2014,
kandungan N
dan P
media ini
adalah NNaNO
3
=88,2032 gL,
PNaH
2
PO
4
.2H
2
O=10 gL. Selama ini penelitian tentang media yang tepat untuk konsentrasi biomassa,
dan protein pada Chaetoceros calcitrans belum banyak dilakukan dan dipublikasikan. Berdasarkan hal di atas penelitian mengenai media pertumbuhan
yang tepat serta dapat menghasilkan Chaetoceros calcitrans dengan kandungan protein yang maksimal perlu dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah