Gambar  2.1  memperlihatkan  bahwa Neural  Network terdiri  dari  satuan-satuan pemroses  berupa  neuron.  Y  sebagai  output  menerima  input  dari  x
1
,  x
2
,  x
3
,…….x
n
dengan  bobot  W
1
,  W
2
,  W
3
,……..W
n
.  Hasil  penjumlahan  seluruh  impuls  neuron dibandingkan dengan nilai ambang tertentu melalui fungsi aktivasi f setiap neuron.
2.1.1 Fungsi Aktivasi
Fungsi  aktivasi  adalah  salah  satu  parameter  yang  terpenting  dalam  jaringan  syaraf tiruan.  fungsi  ini  tidak hanya  menentukan  keputusan  garis,  disamping  nilai  fungsi
aktivasi    juga  menunjukkan  total  signal  dari node. Oleh  karena  pemilihan  fungsi aktivasi tidak dapat secara sembarangan dipilih sebab sangat besar berdampak pada
performan jaringan syaraf tiruan. Ada beberapa fungsi aktivasi yang sering digunakan dalam syaraf tiruan, antara lain :
a. Fungsi Linear Fungsi  linear  ditunjukkan  oleh  gambar  2.2  menyiapkan output tang
seimbang untuk total bobot output. y = fx = x
2.1
Gambar 2.2 Fungsi Linear b. Fungsi Threshold
Fungsi threshold memetakan  bobot  input  dengan  nilai  biner  [0,1]  seperti yang ditunjukkan dengan gambar 2.3 dimana :
Y 1
X -
1 -
1 1
Universita Sumatera Utara
y=fx= 1
2.2
Gambar 2.3 Fungsi Theshold
c. Fungsi Piecewise Linear Fungsi piecewise  linear dapat  juga  ruang  lingkup biner atau bipolar untuk
batas saturasi output. fungsi output dapat ditulis sebagai berikut : =   =
0.5 0.5
0.5 0.5
0.5 0.5
2.3
Gambar 2.4 Fungsi Piecewise Linear
d. Fungsi Sigmoid
Ini  type  fungsi  aktivasi  yang  mempunyai  Garis S-shaped dan  bentuk distribusi perubahan sigmois input dimana mempunyai nilai interval [-∞, ∞]
=   = 2.4
Y 1
X
Universita Sumatera Utara
Gambar 2.5 Fungsi sigmoid
2.1.2 Multi Layer Perceptron
MLP juga dikenal setara Multilayer Feedforward Neural Network MLFNN adalah salah satu yang paling terkenal dan banyak digunakan sebagai type model ANN oleh
karena arsitektur dan perbandingan algoritma yang sederhana Popescu et al., 2009. Dapat juga digunakan sebagai fungsi pembangkit secara menyeluruh, bahkan cocok
digunakan untuk jenis aplikasi yang besar.
Gambar 2.6 Multi layer Perceptron Popescu et al., 2009
Multi  layer  perceptron tersusun  oleh  seperangkat  sensor  moder  yang dikelompokkan  dalam  tiga  tingkatan  lapisan  yang  terdiri  dari lapisan  modul
masukan, satu atau lebih perantara atau lapisan tersembunyi dari modul perhitungan dan  lapisan  keluaran  modul  yang  mengkalkulasikan  keluaran  dari  jaringan.  semua
Universita Sumatera Utara
lapisan  berurutan  terhubung  secara  lengkap.  hubungan  antara  modul  berbatasan lapisan relay sinyal keluaran dari satu lapisan ke berikutnya. Sebagai contoh, gambar
diatas  mempunyai  4  vektor  dimensi,  diikuti  oleh  3  lapisan  tersembunyi  dan  yang terakhir lapisan keluaran dimana terdiri dari 1 modul. jaringan ANN disebut dengan
sebagai jaringan 4-3-1. Jaringan  saraf  tiruan  juga  memiliki  sejumlah  besar  kelebihan  dibandingkan
dengan metoda perhitungan lainnya sistem pakar, statistik, dll, yaitu : 1.
kemampuan  mengakuisisi  pengetahuan  walaupun  dalam  kondisi  adanya gangguan  dan  ketidakpastian.  Hal  ini  dikarenakan  JST  mampu  melakukan
generalisasi, abstraksi, dan ekstrasi terhadap properti statistik dari data. 2.
Kemampuan  merepresentasikan  pengetahuan  secara  fleksibel.  JST  dapat menciptakan  sendiri  representasi  melalui  pengaturan  diri  sendiri atau
kemampuan belajar self organizing. 3.
Kemampuan mentolerir  suatu distorsi errorfault . Dimana  gangguan kecil pada data dapat dianggap hanya noise guncangan belaka.
4. Kemampuan  memproses  pengetahuan  secara  efisien  karena  memakai  sistem
paralel,  maka  waktu  yang  diperlukan  untuk  mengoperasikannya  menjadi lebih singkat.
5. Kemampuan  untuk  memperoleh  pengetahuan  melalui  pembelajaran  dari
pengalaman. Walaupun  dengan  segudang  kelebihan  yang  dimiliki,  jaringan  saraf  tiruan
tetap  mempunyai  sejumlah  keterbatasan.  Misal  :  Kekurangmampuannya  dalam melakukan  operasi-operasi  numerik  dengan  presisi  tinggi,  operasi  algoritma
aritmatik, operasi logika, dan operasi simbolis serta lamanya proses pelatihan yang kadang-kadang membutuhkan waktu berhari-hari untuk jumlah data yang besar. Hal
itu  terjadi  karena  sulitnya  mengukur  performansi  sebenarnya  dari  jaringan  saraf tiruan itu sendiri.
Saat ini implementasi jaringan saraf tiruan sudah cukup luas digunakan mulai dari teknologi militer, satelit ruang angkasa, bisnis dan kesehatan.
Universita Sumatera Utara
2.2  Algoritma Backpropagation