Bab III
5
Tabel 3.1 Lanjutan
FAKTOR RESIKO DEFINISI
JALAN KELUAR
Tekanan Tubuh tertekan pada
suatu permukaan atau tepian
Memperbaiki peralatan yang ada
untuk menghilangkan tekanan, atau
memberikan bantalan
Getaran Menggunakan peralatan yang
bergetar Mengisolasi tangan
dari getaran Dingin atau panas
yang ekstrim Dingin mengurangi
daya raba, arus darah, kekuatan dan
keseimbangan. Panas menyebabkan
kelelahan Atur suhu ruangan,
beri insulasi pada tubuh
Organisasi kerja yang buruk
Termasuk bekerja dengan irama mesin,
istirahat yang tidak cukup, kerja monoton,
beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan
dalam satu waktu Beban kerja yang
layak, istirahat yang cukup, pekerjaan
yang bervariasi, otonomi individu
3.2.3 Identifikasi Resiko
Apakah pekerjaan anda membuat anda melakukan hal dibawah ini berulang-ulang:
Membengkokkan danatau memutar pergelangan tangan?
Menahan siku jauh dari badan? Meraih di belakang tubuh anda?
Mengangkat atau melempar sesuatu diatas bahu?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab III
6
Mengangkat sesuatu dari bawah lutut? Menggunakan jepitan jari?
Bekerja dengan leher tertekuk? Memotong daging dengan keras?
Mengangkat barang berat? Menggunakan satu jari atau jempol untuk
mengoperasikan alat? Menggunakan alat dengan ujung tang keras dan
tajam? Menggunakan alat yang bergetar?
Menggunakan peralatan tangan seperti palu? Bekerja dalam ruangan yang dingin?
Jika anda menjawab ”ya” pada salah satu pertanyaan di atas, anda mungkin berada dalam resiko untuk mengalami kelainan
karena mengalami trauma yang terus menerus cumulative
trauma disorder – CTD.
3.2.4 Cumulative Trauma Disorder CTD
CTD dapat diterjemahkan sebagai kerusakan trauma kumulative. Penyakit ini timbul karena terkumpulnya kerusakan-
kerusakan kecil akibat trauma berulang yang membentuk kerusakan yang cukup besar dan menimbulkan rasa sakit. Hal ini
sebagai akibat penumpukan cedera kecil yang setiap kali tidak sembuh total dalam jangka waktu tertentu yang bisa pendek dan
bisa lama, tergantung dari berat ringannya trauma setiap hari, yang diekspresikan sebagai rasa nyeri, kesemutan, bengkak dan
gejala lainnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab III
7
Gejala CTD biasanya muncul pada jenis pekerjaan yang monoton, sikap kerja yang tidak alamiah, penggunaan atau
pengerahan otot yang melebihi kemampuannya. Biasanya gejala yang muncul dianggap sepele atau dianggap tidak ada. Trauma
pada jaringan tubuh antara lain disebabkan: over exertion, over
stretching , dan
over compressor .
CTD dapat digolongkan sebagai penyakit akibat kerja, apabila dapat dibuktikan terdapat pemaparan dari dua atau lebih
faktor resiko ergonomi di tempat kerja. Ada beberapa faktor resiko untuk terjadinya CTD, yaitu:
1. Terdapat posture
atau sikap tubuh yang janggal. 2. Gaya yang melebihi kemampuan jaringan.
3. Lamanya waktu pada saat melakukan posisi janggal. 4. Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal per
menit. Beberapa contoh CTD:
a. Tendinitis,
adalah tendon yang meradang .
Gejala yang muncul: sakit, bengkak, nyeri tekan, lemah
di tempat yang terpapar siku, bahu. Gambar 3.1 merupakan contoh CTD.
b. Rotator cuff tendinitis,
satu atau lebih dari empat rotator cuff tendonitis pada bahu meradang.
Gejala yang muncul: sakit, gerakan terbatas pada bahu.
c. Tenosynovitis,
pembengkakan pada tendon dan sarung yang menutupi tendon. Gejalanya:
pembengkakan, nyeri tekan, sakit pada tempat yang terpapar siku, tangan, lengan.
d. Carpal tunnel syndrome,
tekanan yang terlalu berat pada syaraf medianus yang melalui
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab III
8
pergelangan tangan. Gejalanya: mati rasa, kesemutan, pegal, dan sakit pada pergelangan
tangan.
e. Tennis elbow,
peradangan pada tendon di siku. Gejala yang muncul: sakit, sedikit bengkak, dan
lemah. f.
White finger, pembuluh darah di jari-jari rusak.
Gejalanya pucat di jari-jari, mati rasa, dan perasaan seakan jari terbakar.
Gambar 3.1 Cumulative Trauma Disorder
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab III
9
3.2.5 Sikap Tubuh