LOGIKA INFORMATIKA BY : SRI ESTI
b Semua manusia bermata empat.
Ani adalah manusia. Dengan demikian, Ani bermata empat.
Argumen ini akan menimbulkan perdebatan, walaupun kesimpulannya tetap mengikuti premis
– premisnya.
4. Konklusi Kesimpulan
Penarikan konklusi atau inferensi ialah proses mendapatkan suatu proposisi yang ditarik dari satu atau lebih proposisi, sedangkan proposisi yang diperoleh harus dibenarkan oleh
proposisi tempat menariknya. Proposisi yang diperoleh itu disebut konklusi. Penarikan suatu konklusi dilakukan atas lebih dari satu proposisi dan jika dinyatakan dalam bahasa
disebut argumen. Proposisi yang digunakan untuk menarik proposisi baru disebut premis sedangkan proposisi yang ditarik dari premis disebut konklusi atau inferensi.
Penarikan konklusi ini dilakukan denga dua cara yaitu induktif dan deduktif. Pada induktif, konklusi harus lebih umum dari premis premisnya, sedangkan pada deduktif,
konklusi tidak mungkin lebih umum sifatnya dari premis premisnya. Atau dengan pengertian yang popular, penarikan konklusi yang induktif merupakan hasil berfikir dari
soal-soal yang khusus membawanya kepada kesimpulan-kesimpulan yang umum. Sebaliknya, penarikan konklusi yang deduktif yaitu hasil proses berfikir dari soal-soal
yang umum kepada kesimpulan-kesimpulan yang khusus. Penarikan suatu konklusi deduktif dapat dilakukan denga dua cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Penarikan konklusi secara langsung dilakukan jika premisnya hanya satu buah. Konklusi langsung ini sifatnya menerangkan arti proposisi
itu. Karena sifatnya deduktif, konklusi yang dihasilkannya tidak dapat lebih umum sifatnya dari premisnya. Penarikan konklusi secara tidak langsung terjadi jika proposisi
atau premisnya lebih dari satu. Jika konklusi itu ditarik dari dua proposisi yang diletakan sekaligus, maka bentuknya disebutsilogisme.
5. Validitas Argumen
Validitas yang logis adalah hubungan antara premis-premis dengan kesimpulan yang memastikan bahwa jika premis-premis benar, maka harus diikuti dengan kesimpulan yang
benar, yang diperoleh dengan menggunakan aturan-aturan logika. Kesimpulan juga harus berasal dari premis-premisnya.
Contoh:
LOGIKA INFORMATIKA BY : SRI ESTI
a. Semua mamalia adalah hewan berkaki empat
Semua manusia adalah mamalia. Dengan demikian, manusia adalah mamalia berkaki empat.
Argument valid, tetapi premis pertama bernilai salah. Argument tersebut dianggap valid karena kesimpulannya tetap mengikuti premis
– premisnya. b.
Ada jenis makhluk hidup berkaki dua Semua manusia adalah makhluk hidup.
Dengan demikian, semua manusia berkaki dua. Argument tidak valid, tetapi kesimpulan bernilai benar meski tidak mengikuti premis
– premisnya. c.
Semua mahasiswa datang kuliah tepat waktu. Budi adalah mahasiswa.
Dengan demikian, Anita datang kuliah tepat waktu. Argumen tidak valid, kesimpulan tidak berhubungan dengan premis
– premisnya. d.
Semua binatang dapat berenang. Nyamuk adalah binatang.
Dengan demikian, nyamuk dapat berenang. Argument valid, tetapi kesimpulan bernilai salah karena premis pertama bernilai
salah.
Suatu argument logis dapat disebut kuat jika dan hanya jika memenuhi persyaratan
berikut: Argumen valid
Semua premis – premisnya benar
Contoh: Semua binatang dapat berenang.
Nyamuk adalah binatang. Dengan demikian, nyamuk dapat berenang.
Argument valid, tetapi validitasnya tidak kuat, karena premis pertama salah.
6. Logika Klasik
Pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles , filsuf dan ahli Sains dari Yunani, sehingga
logika yang diperkenalkannya disebut Logika Aristoteles Aristotellian Logic.
LOGIKA INFORMATIKA BY : SRI ESTI
Aristoteles mengembangkan silogisme. Silogisme adalah suatu argument yang terbentuk
dari pernyataan – pernyataan dengan salah satu atau keempat bentuk berikut:
a. Semua A adalah B.
b. Tidak A adalah B.
c. Beberapa A adalah B.
d. Beberapa A adalah tidak B.
Huruf A dan B menggantikan suatu kata benda “manusia”, “hewan”, “berkaki dua” dan sebagainya.
7. Logika Modern