fixed place of business, would not make this fixed place of
business a
permanent establishment
under the
provisions of that paragraph or b Has No Such authority, but
habitually maintains in the first mentioned state a stock of
goods or merchandise from which he regularly delivers
goods or merchandise on behalf of the enterprise.
6. Notwithstanding the preceding
prvisions of this article, an insurance, be deemed to have a
permanent establishment in the other constracting state if it
collects
premiums in
the territory of that other state or
insures risk situated there in through a person other than an
agent of an independent status to whom paragraph 7 applies.
7. An enterprise of a constracting state shall not be deemed to have a
permanent establishment in the other contracting state merely
because it carries on business in that state through a broker, general
commission agent or any other agent of an independent status,
provided such persons are acting in the ordinary course of their
business.
6. An enterprise shall not be deemed to
have a
permanent establishment in a contracting
state merely because it carries on business in that state through a
broker, general commission agent or any other agent of an
independent status, provided such persons are acting in the ordinary
dalam Model OECD, UN, dan Model Indonesia
However, when the activities of such an agent are devoted
wholly or almost wholly on behalf of that enterprise, and
conditions are made or imposed between that enterprise and that
agent in their commercial and financial relations which differ
from those which would have been made between independent
enterprise,
he will
not be
considered an agent of an independent status within the
meaning of this paragraph.
8. The fact that a company which is a resident of a contracting state
controls or is controlled by a company which is a resident of the
other contracting state, or which carries on business in that other
state
whether through
a permanent
establishment or
otherwise, shall not of itself constitute
either company
a permanent establishment of the
other. course of their business.
7. The fact that a company which is a resident of a contracting state
controls or is controlled by a company which is a resident of
the other contracting state, or which carries on business in that
other state whether through a permanent
establishment or
otherwise, shall not of itself constitute either
company a
permanent establishment of the other.
Terjemahan Pasal 5 Tax Treaty UN model adalah sebagai berikut:
1. Untuk tujuan perjanjian ini, istilah Bentuk Usaha Tetap, berarti suatu tempat usaha tertentu dimana seluruh atau sebagian usaha suatu
perusahaan dijalankan.
2. Istilah Bentuk Usaha Tetap terutama meliputi: a. suatu tempat kedudukan manajemen;
b. suatu cabang; c. suatu kantor;
d. suatu pabrik; e. suatu tempat kerja;
f. suatu pertambangan, suatu sumur minyak atau gas, suatu tempat
penggalian atau tempat lainnya untuk pengambilan sumber kekayaan alam.
3. Istilah pendirian tetap juga mencakup: a bangunan, konstruksi, proyek perakitan atau instalasi atau kegiatan
pengawasan yang ada hubungannya dengan proyek tersebut, asalkan bangunan dan konstruksi serta kegiatan pengawasannya berlangsung
selama lebih 6 bulan;
b pemberian Jasa, termasuk jasa konsultan yang diberikan oleh suatu perusahaan melalui karyawannya atau orang lain yang dipekerjakan
oleh perusahaan untuk keperluan tersebut, sepanjang kegiatan itu berlangsung untuk proyek yang sama, atau yang berkaitan, di negara
tersebut selama lebih dari 6 bulan dalam kurun waktu dua belas bulan.
4. Istilah pendirian tetap tidak dianggap termasuk: a penggunaan fasilitas-fasilitas semata-mata dengan maksud untuk
menyimpan atau memamerkan barang-barang atau barang dagangan milik perusahaan;
b pengurusan suatu persediaan barang-barang atau barang dagangan milik perusahaan semata-mata dengan maksud untuk disimpan atau
dipamerkan;
c pengurusan suatu persediaan barang-barang atau barang dagangan milik perusahaan semata-mata dengan maksud untuk diolah oleh
perusahaan lain;
d pengurusan suatu tempat tertentu semata-mata dengan maksud untuk pembelian barang-barang atau barang dagangan atau untuk
mengumpulkan keterangan bagi keperluan perusahaan;
e pengurusan suatu tempat tertentu semata-mata dengan maksud untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat persiapan atau penunjang bagi
perusahaan;
dalam Model OECD, UN, dan Model Indonesia
f pengurusan suatu tempat usaha tertentu semata-mata dengan maksud untuk setiap kegiatan-kegiatan gabungan dari yang disebut dalam sub-
ayat a sampai e, asal saja keseluruhan kegiatan di tempat usaha tertentu itu bersifat persiapan atau penunjang.
5. Menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal ayat 1 dan 2, adalah Orang atau badan disuatu negara kecuali agen yang berdiri
sendiri, dimana ketentuan ayat 7 berlaku yang bertindak untuk kepentingan suatu perusahaan dari negara lain, maka perusahaan itu akan
dianggap memiliki pendirian tetap di negara itu sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk perusahaan tersebut, apabila:
a. orang atau badan untuk memiliki kuasa untuk menandatangani kontrak atas nama perusahaan tersebut, kecuali bila kegiatan-kegiatan yang
dilakukan terbatas pada yang disebut dalam ayat 4, yang meskipun dilakukan melalui suatu tempat usaha tetap, tempat tersebut bukan
merupakan BUT sesuai dengan ketentuan tersebut; atau
b. tidak memiliki kuasa seperti itu, tetapi ia mempunyai kebiasaan menyimpan
persediaan barang-barang atau barang dagangan kepunyaan dan secara teratur menyerahkan barang-barang tersebut atas
nama perusahaan yang diwakilinya.
6. Menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal ini, suatu perusahaan asuransi di salah satu negara pada persetujuan, kecuali yang
berkenaan dengan reasuransi, akan dianggap mempunyai BUT di negara lainnya apabila perusahaan tersebut memungut premi di negara domisili
atau menanggung resiko yang terjadi di negara itu melalui seorang pegawai atau perwakilan yang bukan merupakan agen yang berdiri sendiri
dalam arti menurut ayat 7.
7. Sebuah perusahaan dari satu negara pihak pada persetujuan tidak akan dianggap mempunyai suatu BUT di negara pihak pada persetujuan lainnya
semata-mata karena perusahaan itu menjalankan usaha di negara lain tersebut melalui makelar, komisioner umum atau agen lainnya yang berdiri
sendiri, sepanjang mereka bertindak dalam rangka usahanya yang lazim. Walaupun demikian, bilamana kegiatan agen seluruhnya atau hampir
seluruhnya dilakukan atas nama perusahaan itu, ia tidak akan dianggap sebagai agen yang berdiri sendiri dalam pengertian ayat ini.
8. Jika sebuah perusahaan yang merupakan penduduk salah satu negara pada pihak persetujuan menguasai sebuah perusahaan atau dikuasai oleh suatu
perusahaan penduduk negara lainnya pihak pada persetujuan, atau
menjalankan usaha di negara lainnya itu baik melalui suatu Bentuk Usaha Tetap ataupun dengan cara lain, hal itu tidak dengan sendirinya akan
berakibat bahwa salah satu dari perusahaan itu merupakan Bentuk Usaha Tetap dari yang lainnya.
Penjelasan: 1.
Pasal 5 ayat 1 Tax Treaty model adalah sebagai berikut:
Dengan demikian BUT memiliki karakteristik sebagai berikut: yaitu adanya tempat usaha berupa gedung atau pabrik dll., tempatnya bersifat
tetap dan dalam menjalankan usahanya melalui tempat yang tetap tersebut.
2. Pasal 5 ayat 2 dan 3 Tax Treaty model adalah sebagai berikut: