Seni Tari Deskripsi Teori

memungkinkan gerakan kaki lebih hidup sehingga tarinya nampak besar. Dengan kata lain tarian dapat mengisi ruang. b. Pathokan Baku Wirama 1 Kepekaan irama gendhing Ketajaman rasa untuk dapat mengikuti irama gendhing secara cermat dengan tekanan pada kethuk, kenong, kempul dan gong. 2 Kepekaan irama gerak Kepekaan rasa untuk dapat menggerakkan anggota tubuh dengan tempo tetap yang menghasilkan rangkain gerak banyu mili. 3 Kepekaan irama jarak Ketajaman rasa dalam mengambil jarak antara anggota tubuh yang digerakkan. Jarak ini harus tetap, sesuai dengan kemungkinan keadaan anggota tubuh penari dan menurut selera yang telah ditetapkannya sendiri oleh penari. c. Pathokan Baku Wirasa 1 Sawiji Konsentrasi total dalam situasi, seluruh perhatian terpusat pada perankarakter tari yang dibawakan. 2 Greged Semangat yang mendorong suatu dinamika, sehingga akan terlihat ekspresi dari gerak dalam jiwa watakkarakter tari yang dibawakan. 3 Sengguh Percaya diri sehingga memunculkan ekspresi gerak: tidak rongeh tidak menentu, tidak welu tidak waras, kenceng memiliki kekuatan, dan resik bersih, cermat, tidak asal-asalan. 4 Ora Mingkuh Ulet da setia secara tanggungjawab, serta keteguhan hati dalam menghayati watakkarakter tari yang dibawakan.

4. Hakekat Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil baik dari sebuah proses yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Belajar menurut Slameto 2010:2 ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses dimana manusia mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Jenis belajar menurut Robert M. Gagne dalam buku dalam W.S Winkel, 1991: 71 mengungkapkan sistematika “Lima Jenis Belajar” yang khususnya memperhatikan hasil belajar yang diperoleh. Hasil belajar merupakan